PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

PERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA

PERATURAN AKADEMIK. FAKULTAS TEKNIK Dekan UNIVERSITAS MURIA KUDUS PA UMK FAK. TEKNIK

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ETIKA MAHASISWA. Kode Etik dan Kode Moral bagi mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA meliputi: hak dan kewajiban, larangan, dan sanksi.

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK

VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

SURAT KEPUTUSAN Nomor 300/II/SK-603/05/2006 Tentang TATA TERTIB KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010. Tentang

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG DISIPLIN MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH NOMOR: 498a/F/UNBRAH/KEP/X/2013 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

TATA TERTIB MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA NOMOR : 1891/KEP/II.3-AU/UMSU/A/2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ESA UNGGUL NOMOR : 03/SK-R/UEU/I/2012 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Nomor : 09/I3/KM/2010. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I PENGERTIAN Pasal 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor 2 Tahun 2014 tentang PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor: 5839/IT6.1/KM/2015 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

SURAT KEPUTUSAN Nomor : Skep /... / IX / 2009

KODE ETIK MAHASISWA STIE-PRABUMULIH

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

Kode Etik Mahasiswa STKIP PGRI PACITAN 2009

TATA TERTIB PENDIDIKAN

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Wassalamu alaikum wr.wb Surakarta, Agustus 2016 Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

BUKU 4 KODE ETIK MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR UMRI PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SURAT KEPUTUSAN

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor : 5840/IT6.1/KM/2015 TENTANG

PANDUAN KOMITE DISIPLIN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 4 TAHUN 2015 KODE ETIK MAHASISWA

UNIVERISTAS NEGERI MANADO

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Menimbang Mengingat : a. bahwa kampus Universitas Sebelas Maret merupakan tempat proses belajar mengajar dan salah satu pelaksanaan dari visi dan misi Universitas Sebelas Maret; b. bahwa untuk dapat berperan sebagai kekuatan moral dan intelektual yang memiliki kredibilitas untuk turut serta mewujudkan bangsa yang kuat serta kemampuan bersaing yang tinggi, Perguruan Tinggi perlu mengupayakan pembentukan sikap dan perilaku mahasiswa agar mampu menghadapi tantangan jaman; c. bahwa untuk membentuk sikap dan perilaku mahasiswa perlu diatur dalam Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Peraturan Rektor tentang Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret. : 1. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859); 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 10/1976 tentang pendirian Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 14/M/2007 Tentang Pengangkatan Prof. Dr. dr. H. Much. Syamsulhadi. Sp.KJ sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret, masa jabatan 2007-2011. 5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0201/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sebelas Maret. 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 112/O/2004 tentang statuta Universitas Sebelas Maret. 7. Surat Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: 4510/D2/1999 tentang Etika Kehidupan Sivitas Akademika. Memperhatikan : 1. Hasil Lokakarya bidang III tanggal 23-24 Mei 2005 di Tawangmangu. 2. Persetujuan Senat Universitas Sebelas Maret dalam Rapat Pleno Senat tanggal 25 Oktober 2007.

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam ketetapan ini yang dimaksud 1. Universitas adalah Universitas Sebelas Maret. 2. Rektor adalah Rektor Universitas. 3. Fakultas adalah fakultas-fakultas yang ada di Universitas Sebelas Maret. 4. Pimpinan Fakultas adalah Dekan dan Pembantu Dekan. 5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah dan belajar pada salah satu fakultas yang di selenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret. 6. Tata tertib kehidupan mahasiswa adalah ketentuan yang mengatur tentang kehidupan mahasiswa yang dapat menciptakan suasana kondusif dan menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar secara terarah dan teratur. 7. Larangan adalah hal-hal yang tidak diperkenankan dikerjakan oleh Mahasiswa mengenai hal-hal yang dapat menggangu ketentraman baik tingkat Jurusan, Program Studi, Bagian yang ada di Universitas. 8. Pelanggaran adalah suatu tindakan yang bertentangan dengan Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret. 9. Sanksi adalah tindakan yang perlu dikenakan kepada Mahasiswa yang ternyata terbukti telah melakukan pelanggaran. 10. Komisi Disiplin adalah komisi pemantau pelaksanaan Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret kemudian melaporkan dan memberi masukan kepada Rektor atau Dekan. 11. Kampus Universitas Sebelas Maret adalah semua tempat dalam wilayah Universitas Sebelas Maret beserta seluruh fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Universitas. 12. Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 13. Narkotika adalah bahan yang didefinisikan sebagai narkotika dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. 14. Psikotropika adalah bahan yang didefinisikan sebagai psikotropika dalam Undangundang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. 15. Perjudian adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik secara langsung maupun tidak Iangsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau dengan barang Iainnya yang berharga. 16. Senjata adalah segala jenis alat yang dapat membahayakan atau mematikan jika digunakan, seperti diatur dalam Undang-undang. 17. Bahan Peledak adalah bahan atau zat yang terbentuk padat, cair, gas, atau campurannya yang apabila dikenai atau terkena sesuatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi dalam waktu yang sangat singkat disertai efek panas dan tekanan tinggi, termasuk didalamnya adalah bahan peledak yang digunakan untuk keperluan industri maupun militer; 18. Publikasi adalah pengumuman, penerbitan dan lain-lain; 19. Poster adalah plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau ikian); 20. Spanduk adalah kain pentang yang berisi slogan/propaganda atau berita yang perlu diketahui umum. 21. Umbul-umbul adalah bendera kecil beraneka warna yang dipasang memanjang ke atas dipasang untuk memeriahkan suasana serta menarik perhatian.

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 2 (1) Mahasiswa mempunyai hak: a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk mengkaji ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam Iingkungan masyarakat; b. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat/bakat, kegemaran dan kemampuan; c. memanfaatkan fasilitas universitas dalam rangka kelancaran proses belajar; d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikuti dalam penyelesaian studinya; e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya; f. menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai persyaratan yang berlaku; g. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; h. memanfaatkan sumber daya universitas melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, bakat, penalaran dan tata kehidupan bermasyarakat; i. pindah keperguruan tinggi lain dan program studi lain di lingkungan universitas, bila mana memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang bersangkutan memungkinkan; j. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa universitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; k. memperoleh pelayanan khusus bila mana menyandang cacat, sesuai dengan kemampuan universitas; (2) Setiap mahasiswa wajib: a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku; c. mempergunakan masa belajar di universitas dengan sebaik-baiknya; d. berdisplin, bersikap jujur, bersemangat dan menghindari perbuatan yang tercela; e. menjaga kewibawaan dan nama baik universitas; f. menghormati dan menghargai semua pihak demi terbinanya suasana hidup kekeluargaan sebagai pengalaman pancasila dan UUD 1945; g. bertenggang rasa dan menghargai pendapat orang lain; h. bersikap dan bertingkah laku terhormat sesuai dengan martabatnya; i. menghargai dan menghormati kepada tenaga kependidikan; j. berusaha mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya; k. menjaga kesehatan dirinya dan keseimbangan lingkungan; l. mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di universitas; m. memelihara dan meningkatkan mutu lingkungan hidup di kampus; n. menghargai dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni; o. menghargai dan menjunjung tinggi kebudayaan nasional; dan p. berpakaian sopan dan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas. BAB III LARANGAN Pasal 3 Mahasiswa dilarang: 1. melalaikan kewajibannya seperti tersebut pasal 2. 2. menggangu penyelenggaraan pendidikan, penalaran, minat, bakat, karier dan kesejahteraan mahasiswa. 3. melanggar etika akademik seperti plagiartisme, menyontek, memalsu nilai, memalsu

tanda tangan, memalsu cap, memalsu ijazah dan/atau perbuatan lain yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat merusak martabat dan wibawa Universitas. 5. mengatasnamakan universitas tanpa mandat atau izin dari Rektor dan atau pejabat yang berwenang. 6. menjadikan kampus sebagai ajang pertarungan kelompok, kepentingan politik dan/atau yang berbau sara. 7. menginap di lingkungan kampus, kecuali ada izin dari universitas dan atau fakultas yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar. 8. merokok di ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, kantor dan tempat lain pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 9. memasuki, mencoba memasuki atau menggunakan dan memindah tangankan tanpa izin yang berwenang, ruangan, bangunan, dan sarana lain milik atau dibawah pengawasan universitas. 10. menolak untuk meninggalkan atau menyerahkan kembali ruangan bangunan atau sarana lain milik atau di bawah pengawasan universitas yang digunakan secara tidak sah. 11. mengotori atau merusak ruangan, bangunan dan sarana lain, milik atau di bawah pengawasan universitas. 12. menggunakan sarana dan dana yang dimiliki atau di bawah pengawasan universitas secara tidak bertanggung jawab. 13. memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan atau mengedarkan serta membuat maupun mengkonsumsi minuman keras, bila berada di dalam lingkungan kampus. 14. memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan atau mengedarkan serta membuat maupun mengkonsumsi narkotika atau psikotropika, bila berada di dalam lingkungan kampus. 15. melakukan kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai perjudian, bila berada di dalam lingkungan kampus. 16. membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan, atau mengedarkan serta menggunakan senjata, tanpa ijin yang berwenang, bila berada di dalam Iingkungan kampus. 17. membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan, atau mengedarkan serta menggunakan bahan peledak, tanpa ijin yang berwenang, bila berada di dalam Iingkungan kampus. 18. melakukan perbuatan asusila, pelecehan dan atau tindak kejahatan seksual, seperti: a. perzinaan; b. mengucapkan kata-kata tidak senonoh; c. menyakiti seseorang secara seksual; d. memperkosa dan melakukan perbuatan asusila lainnya. Tindakan sebagai mana tersebut di atas dilaporkan oleh: a. pihak yang langsung terkena atau korban; b. pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan korban; c. saksi yang melihat dan atau yang mendengar terjadinya perbuatan asusila, pelecehan dan pelanggaran seksual tersebut; Korban ataupun saksi dapat melaporkan secara tertulis maupun lisan, kejadian yang dialaminya kepada pejabat di bidang kemahasiswaan dan atau kepada Komisi Disiplin Mahasiswa. BAB IV FASILITAS, SARANA DAN PRASARANA Pasal 4 (1) Demi kelancaran dan kelangsungan kegiatan belajar mengajar, setiap mahasiswa wajib menjaga dan memelihara fasilitas, sarana dan prasarana universitas. (2) Setiap perubahan, perpindahan dan pengambilan fasilitas yang dimiliki universitas harus seizin pejabat yang berwenang.

BAB V KEGIATAN DAN PERIZINAN Pasal 5 (1) Kegiatan mahasiswa di universitas meliputi: a. Kegiatan Kurikuler b. Kegiatan ekstra kurikuler (2) Kegiatan lain diluar ayat (1) akan diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 6 (1) Demi kelancaran kelangsungan kegiatan, setiap kegiatan harus mendapatkan izin a. Kegiatan kurikuler di kampus di luar waktu yang telah ditentukan, atau pada hari libur dan hari besar; b. Kegiatan ekstra kurikuler; c. Kegiatan lain. (2) Semua penggunaan fasilitas yang dimiliki oleh fakultas, jurusan, bagian, program studi, di Universitas harus seizin Dekan atau Rektor. (3) Dekan/Rektor melimpahkan wewenang pemberian izin yang dimaksud pada ayat (2) kepada Pembantu Dekan/Pembantu Rektor sesuai bidangnya masing-masing. (4) Kegiatan Mahasiswa yang dilakukan di dalam Iingkungan fakultas harus mendapat izin dari Dekan, sedangkan kegiatan di luar lingkungan fakultas harus mendapat izin Rektor. BAB VI POSTER, SPANDUK, UMBUL-UMBUL, DAN PUBLIKASI LAIN Pasal 7 (1) Pemasangan poster, spanduk, umbul-umbul dan sejenisnya serta penyebaran selebaran dan sejenisnya hanya dilakukan pada tempat-tempat yang telah ditentukan. (2) Pemasangan poster dan lain sebagainya sebagaimana tersebut pada ayat (1) harus mendapat izin dari pihak yang berwenang. (3) Gambar maupun tampilan pada poster, spanduk, umbul-umbul harus sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. BAB VII BUSANA Pasal 8 (1) Setiap mahasiswa harus berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan norma-norma yang berlaku. (2) Jenis dan macam pakaian disesuaikan dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan. BAB VIII SANKSI Pasal 9 (1) Setiap pelanggaran terhadap peraturan tatatertib ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran, yang berupa: a. peringatan lesan; b. peringatan tertulis; c. pencabutan sementara haknya menggunakan fasilitas universitas maupun fakultas; d. larangan melakukan kegiatan akademik dalam periode waktu tertentu (skorsing); e. pencabutan statusnya sebagai mahasiswa. (2) Penetapan dan penjatuhan berat ringannya sanksi diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IX PENGHARGAAN Pasal 10 (1) Mahasiswa yang berprestasi dan atau berprestasi luar biasa baik dalam bidangnya atau diluar bidangnya, baik dalam Iingkungan kampus maupun di luar kampus dapat diberi penghargaan dari Universitas. (2) Sebelum memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi luarbiasa, Rektor perlu mendapat pertimbangan Senat Universitas. (3) Bentuk dan sifat penghargaan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri. BAB X KOMISI DISIPLIN Pasal 11 Untuk mengefektifkan pelaksanaan Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret dibentuk Komisi Disiplin Mahasiswa. Bentuk organisasi, susunan keanggotaan, tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya diatur dalam peraturan tersendiri. BAB XI KOMISI ADVOKASI Pasal 12 Untuk membantu mahasiswa yang bermasalah dibentuk Komisi Advokasi, yang akan memberi konsultasi, pembinaan dan atau bantuan hukum kepada mahasiswa. Bentuk organisasi, susunan keanggotaan, tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, diatur dalam peraturan tersendiri. BAB XII KETENTUAN LAIN Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian. BAB XIII PENUTUP Pasal 14 (1) Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. (2) Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor: 487A/J27/KM/2005 tentang Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret dinyatakan tidak berlaku lagi. Ditetapkan di : Surakarta Pada tanggal : 29 Desember 2007 ttd Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr.sp.kj (K) NIP. 130543952 Tembusan Yth: Semua Pejabat di lingkungan Universitas Sebelas Maret