BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena dalam kehidupannya manusia senantiasa berada dalam proses belajar. Menurut Winkel (2004 : 56) dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan banyak kegiatan dan manusia tidak akan dapat melakukan berbagai kegiatan tersebut jika tidak belajar terlebih dahulu. Menurut Djamarah (2011 : 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. I, pasal 1: Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemajuan pembangunan yang semakin pesat khususnya di bidang pendidikan, secara tidak langsung menuntut setiap individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Pengembangan potensi ini diperlukan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat dan membutuhkan kesiapan dari masing-masing individu. Kesiapan yang utama adalah peningkatan Sumber Daya Manusia, para pengelola pendidikan dituntut untuk memperkaya wawasan pengetahuan, meningkatkan kemampuan serta meningkatkan sarana dan prasarana demi terlaksananya proses pendidikan yang memadai. Eka Nur Kamilah, 2015 Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II, pasal 3 dijelaskan rumusan Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional tersebut di atas dapat dicapai dengan tiga macam pendidikan yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terjadi di sekolah, pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi di dalam keluarga dan pendidikan nonformal adalah pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat misalnya LPK dan kursuskursus. Untuk dapat mencapai semua itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, semua warga masyarakat dan pengelola pendidikan khususnya. Tujuan pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila siswa memperoleh hasil belajar yang baik atau dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Menurut Sudjana (2013 : 2) hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah terjadi proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami proses belajar peserta didik berubah perilakunya dibanding sebelumnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Penelitian ini fokus pada pendidikan yang berlangsung di sekolah. Objek penelitian yang akan diteliti berkaitan dengan nilai hasil belajar siswa adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Singaparna Yayasan Pendidikan Islam Siti Sarpingi (YPISS) Kabupaten Tasikmalaya. SMK ini terdiri dari tiga program/jurusan yaitu Akuntansi, Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan Teknik Eka Nur Kamilah, 2015 Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sepeda Motor (SPM). Pada program/jurusan Akuntansi, mata pelajaran Akuntansi merupakan mata pelajaran produksi yang harus dikuasai oleh siswa. Eka Nur Kamilah, 2015 Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4 Peneliti memilih sekolah ini karena SMK Singaparna adalah salah satu sekolah kejuruan swasta terakreditasi B yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya bagian barat. SMK ini didirikan delapan tahun yang lalu dengan tenaga pengajar yang kebanyakan masih honorer, namun jika dibandingkan dengan sekolah swasta kejuruan lainnya, sekolah ini lebih banyak peminatnya. Terlihat dari banyaknya siswa yang terdaftar di SMK Singaparna melebihi sekolah swasta lain khususnya sekolah yang berada di wliayah Kabupaten Tasikmalaya sebelah barat. Letak sekolah yang strategis diantara dua kecamatan besar membuat SMK ini semakin mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Tujuan pembelajaran Akuntansi di SMK adalah untuk membekali siswa lulusan SMK dalam berbagai kompetensi Akuntansi, sehingga siswa-siswa lulusan SMK dapat bersaing saat terjun langsung dalam dunia kerja dan menjadi sumber daya manusia yang siap untuk bekerja di setiap instansi-instansi sebagai tenaga kerja di bagian keuangan khususnya. Selain itu, siswa-siswa mampu menerapkan konsep-konsep, prinsip dan prosedur Akuntansi yang benar, baik untuk bekerja maupun kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa kelak. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan Akuntansi memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis, tetapi dalam kehidupan sehari-hari pun memerlukan Akuntansi sebagai dasar perhitungan yang efektif. Oleh karena itu, mata pelajaran Akuntansi harus dapat dikuasai oleh peserta didik. Karena Akuntansi mata pelajaran yang sangat berhubungan dengan hitungan, maka butuh pemahaman yang lebih dari peserta didik dan perlunya kecakapan guru saat menjelaskan setiap materi-materi yang disampaikan. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan mengukur keberhasilan program pembelajaran, maka dilakukan suatu evaluasi. Nilai evaluasi inilah yang digambarkan sebagai hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh setelah melalui evaluasi dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan potensi siswa tersebut setelah melalui proses pembelajaran. Dalam pendidikan formal, prestasi siswa dianggap sebagai gambaran dari pencapaian hasil belajar siswa terebut.

5 Hasil belajar siswa di SMK ini masih banyak yang nilainya berada di bawah KKM. Adapun KKM untuk mata pelajaran produksi Akuntansi di SMK Singaparna YPISS ini adalah 70. Hal ini terlihat dari nilai hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian sebagai berikut: Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi Tahun Ajaran 2014/2015 Kelas Jumlah Nilai ratarata siswa atas KKM bawah KKM Jumlah siswa di Jumlah siswa di Siswa XI Akuntansi 1 33 66,1 14 (42,42%) 19 (57,58%) XI Akuntansi 2 29 66,2 11 (37,93%) 18 (62,06%) XI Akuntansi 3 27 66,4 11 (40,74%) 16 (59,26%) XI Akuntansi 4 29 67,2 13 (44,82%) 16 (55,17%) Jumlah 118 66,47 49 (41,52%) 69 (58,47%) Sumber : Diolah dari daftar nilai siswa kelas XI Akuntansi SMK Singaparna Yayasan Pendidikan Islam Siti Sarpingi Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai KKM dari kelas XI Akuntansi 1 sebanyak 14 orang atau 42,42%, dari kelas XI Akuntansi 2 sebanyak 11 orang atau 37,93%, dari kelas XI Akuntnasi 3 sebanyak 11 orang atau 40,74%, dan dari kelas XI Akuntansi 4 sebanyak 13 orang atau 44,82%, jika dijumlahkan 49 orang atau 41,52% yang telah mencapai KKM. Sedangkan dari kelas XI Akuntansi 1 ada 19 orang atau 57,58% yang belum mencapai KKM, dari kelas XI Akuntansi 2 ada 18 orang atau 62,06%% yang belum mencapai KKM, dari kelas XI Akuntansi 3 ada 16 orang atau 59,26% yang belum mencapai KKM, dan dari kelas XI Akuntansi 4 ada 16 orang atau 55,17% yang belum mencapai KKM, jika dijumlahkan dari empat kelas XI Akuntansi siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 69 orang atau 58,47%. Dilihat dari presentase yang ditunjukkan dalam tabel di atas, terlihat bahwa masih banyak siswa yang kurang memahami materi yang telah diajarkan oleh guru, dan tabel tersebut juga menggambarkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi masih tergolong rendah. Masalah rendahnya hasil belajar siswa ini sangat penting untuk diperhatikan khususnya untuk guru sebagai bahan

6 evaluasi. Dampak dari rendahnya hasil belajar siswa yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran karena masih banyak kendala, hambatan dan tantangan untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan akan berpengaruh pada pencapaian materi pelajaran berikutnya karena materi Akuntansi saling berkesinambungan. B. Identifikasi Masalah Penelitian Kualitas proses belajar mengajar di kelas akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk mencapai hasil belajar Akuntansi yang baik tidaklah mudah banyak hal atau faktor yang dapat mempengaruhi terhalangnya pencapaian hasil belajar yang optimal. Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendampingnya. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Djamarah (2011 : 177) adalah: 1. Faktor dari luar (Eksternal) a. Lingkungan (Alami, Sosial budaya) b. Instrumen (Kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru) 2. Faktor dari dalam (Internal) a. Fisiologis (Kondisi fisiologis, kondisi panca indra) b. Psikologis (Minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif) Dari penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, ada salah satu faktor eksternal yaitu guru. Adapun dalam UU RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bab I pasal 1, menjelaskan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Menurut Kusmayadi (2010 : 16) guru merupakan suatu profesi, yang artinya suatu jabatan yang memerlukan keahlian

7 khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan dan harus memiliki naluri sebagai seorang pendidik. Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi- dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus bagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh guru dan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk mampu menguasai dan mempraktikkan keterampilan mengajar. Menurut Usman (2013 : 9) Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Setiap guru dituntut untuk memiliki keterampilan mengajar sehingga dapat menciptakan dan mengelola proses belajar mengajar yang efektif, efisien,dan menyenangkan yang dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga apabila siswa sudah senang dengan kondisi/suasana PBM dan merasa termotivasi maka akan bersemangat belajar sehingga akan berdampak pada keoptimalan pencapaian prestasi belajar. Dari pemaparan identifikasi masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi.

8 C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tentang keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran Akuntansi 2. Bagaimana gambaran tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi 3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. D. Maksud dan Tujuan Penilitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam mengenai hasil belajar siswa dan untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Adapun tujuan dari penelitian, diantaranya sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan gambaran tentang keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran Akuntansi. 2. Mendeskripsikan gambaran tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. 3. Memverifikasi pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. E. Kegunaan Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Kegunaan penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan teori-teori dalam bidang pendidikan Akuntansi khusunya keterampilan mengajar guru dan hasil belajar siswa. Selain itu, hasil

9 penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan kajian bagi penelitian selanjutnya dengan hal yang lebih mendalam. 2. Manfaat Empiris a. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi, bersemangat, berminat, tertarik, dan makin terpacu untuk mempelajari mata pelajaran Akuntansi khusunya sehingga tidak ada anggapan lagi kalau Akuntansi itu sulit. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membuat guru dapat meningkatkan keterampilan mengajar dalam pembelajaran Akuntansi sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif, dan dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan guna meningkatkan hasil belajar yang diinginkan dalam mengikuti mata pelajaran Akuntansi dengan membebaskan guru untuk menjalakan peran sebagaimana mestinya. d. Bagi Peneliti Digunakan untuk menambah pengetahuan tentang keterampilan mengajar dan sebagai sarana belajar untuk menjadi seorang guru yang baik agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.