PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

Perkembangan Mikroprosesor

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SENSOR SUHU. Sutrisno *) ABSTRACT

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.

Novi Dian Nathasia *) ABSTRACT

Sistem Mikroprosessor

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

ABSTRAK. tag atau card. Teknologi RFID itu sendiri terfokus pada identifikasi sebuah object

Programmable Peripheral Interface 8255

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255

PEMBUATAN PROTOTIPE MESIN PELUBANG PCB BERBASIS KOMPUTER

APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

Pengenalan Komputer. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Nawindah,S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas FT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Central Processing Unit ( CPU )

ORGANISASI SISTEM KOMPUTER & ORGANISASI CPU Oleh: Priyanto

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

Ari Eko Wardoyo, ST.

MICROPROCESSOR. Published by. imeldaflorensia91

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

Mikroposesor-berbasis Sistem PC

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut :

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Sejarah mikroprosessor

ELEKTRONIKA DIGITAL PPI 8255

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Sistem teleoperasi yang akan dirancang pada penelitian ini berbasis

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI PEMBUATAN CATU DAYA TERPROGRAM BERBASIS KOMPUTER

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer

Struktur dan Fungsi Komputer

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

SISTEM KOMPUTER. Oleh : Bambang Sriwijaya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

BAB III PERANCANGAN ALAT

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

SOAL SISTEM KOMPUTER Pilihan Ganda XI TKJ

Mikroprosessor 2014 Telkom University

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

JURNAL KOMPUTERISASI PENGUJIAN TEST SWITCH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6 DAN PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE. Disusun oleh : NPM :

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

Transkripsi:

PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS STMIK PPKIA Pradnya Paramita ( STIMATA) Malang Abstrak: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang adalah sebuah sekolah tinggi yang bergerak dibidang manajemen informatika dan komputer. Dimana gedungnya terdapat banyak lampu sebagai alat penerangan baik di kelas, laboratorium, kantor, maupun di ruang-ruang lainnya.maka dibutuhkan antar muka sistem penerangan otomatis dengan menggunakan sistem penerangan terpusat yang dikendalikan oleh sebuah Personal Computer (PC), yang dapat mengendalikan keseluruhan penerangan pada ruang-ruang tersebut secara otomatis. Maka dibuatlah alat yang dapat mengendalikan sistem penerangan secara otomatis. Kata Kunci: Penerangan otomatis, STIMATA Abstract: High School Information Management and Computers (STMIK) PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang is a high school in the field of informatics and computer management. Building where there are many lights as a means of better lighting in classrooms, laboratories, offices, and in the others. Then spaces required interface with the automatic lighting system using centralized lighting system controlled by a Personal Computer (PC), which can control the overall lighting on these spaces automatically. Thus was established tool that can control the lighting system automatically. Keywords: automatic lighting, STIMATA 70

I. Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perancangan Antar Muka Sistem Penerangan Otomatis Penggunaan komputer saat ini tidak lagi terbatas pada pengolahan dan manipulasi data saja, tetapi sudah digunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan seperti menyalakan dan memadamkan lampu secara otomatis. Seolah-olah komputer berperan sebagai manusia yang dapat diprogram untuk menjalankan apa yang dikehendaki oleh programmernya. Sistem penerangan terpusat yang dikendalikan oleh sebuah Pesonal Computer dapat mengendalikan keseluruhan ruang-ruang dalam gedung STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang secara otomatis. 1. 2 Rumusan Masalah Bagaimana membuat antar muka sistem penerangan otomatis pada STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang?. 1. 3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat antar muka sebuah alat yang dapat mengendalikan sistem penerangan secara otomatis di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang. 1. 4 Spesifikasi Alat Untuk membuat miniatur sistem pengendali penerangan otomatis, maka alat yang dibutuhkan adalah : PPI (Programmeble Peripheral Interface) Card. Rangkaian Relay Interface 1.5 Kajian Teori a. Microprocessor Unit Microprosesor merupakan sebuah rangkaian digital yang mengkombinasikan sesi aritmatik dengan kontrol dari sebuah komputer dalam memproses instruksi-instruksi program, sedangkan tempat dimana instruksiinstruksi tersebut dilakukan dikenal dengan nama Central Processing Unit (CPU). Secara umum komputer terdiri dari tiga bagian, yaitu : 1) Central Processing Unit (CPU). CPU terdiri dari dua bagian utama yaitu Arithmatic Logic Unit (ALU) dan Address Counter (Program Counter Unit). 2) Memori, dikelompokkan menjadi dua yaitu, Read Only Memory (ROM) dan Random Access Memori (RAM). 3) I/O Subsistem (Equipment). Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 71

b. Sistem Bus Bus adalah jalur antara dua atau lebih unit yang terdapat dalam sistem komputer, yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar CPU dengan memori atau dengan unit I/O. Secara umum bus dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Data Bus, Address Bus, dan Control Bus. c. Slot Ekspansi pada Komputer IBM PC/XT Saluran I/O merupakan penghubung antara mikroprosesor dengan peralatan atau rangkaian luar (external device). Saluran ini di identifikasi menggunakan alamat yang telah ditentukan. Dalam melakukan proses, saluran ini menggunakan address bus dan data bus sehingga prosessor dapat memilih port dengan mengirimkan alamat yang sesuai dengan alamat port yang akan di tuju ke address bus, selanjutnya data akan dipindahkan dari port ke peralatan atau sebaliknya melalui data bus. d. Pengalamatan I/ O Port Pada IBM PC terdapat 20 jalur yang memuat alamat yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu 10 pin untuk jalur alamat yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu 10 pin untuk jalur alamat I/O (A 0 -A 9 ) dan sisanya untuk jalur alamat memori (A 10 -A 19 ). e. Konsep Dasar PPI 8255 Programmable Peripheral Interface (PPI) merupakan sebuah LSI (Large Scale Integrated Circuit) yang digunakan oleh mikroprosesor sebagai penghubung antara mikroprosesor sebagai penghubung antara mikroprosesor bus dengan data eksternal I/O serta didesin untuk mendukung transfer data secara paralel. PPI dengan chip 8255 terdapat program sesuai dengan kebutuhan yang terpisah dan masing-masing terdiri dari 8 bit yang bias berfungsi sebagai sebagai input maupun output yaitu port A, B, C. Dari gambar 1.1 tampak bagian PPI 8255 dimana fungsinya sebagai berikut : Data Bus Buffer, merupakan buffer 80 bit yang mempunyai sifat tiga state dan dua arah yang digunakan untuk hubungan interface antara PPI 8255 dengan sistem data bus pada komputer. Read/Write Logic Control, berfungsi untuk mengatur semua pengiriman internal maupun eksternal dari data dan kontrol atau word status Chip Select (cs), akan aktif satu jika menerima input rendah (low) dari hubungan antara CPU dengan PPI 8255. Read (rd), keadaan aktif rendah (low) pada pin input ini memungkinkan CPU untuk PPI 8255 untuk mengirimkan data atau informasi status ke CPU melalui data bus. Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 72

Write (wr), keadaan aktif rendah (low) pada pin input ini memungkinkan CPU untuk menulis data atau word pengendali kedalam PPI 8255. A0 dan A1, kedua pin ini disebut juga port select 0 dan 1. Sinyalsinyal input dalam hubungannya pip RD dan WR, mengendalikan pemilihan salah satu dari ketiga port atau mengendalikan port register. RESET, keadaan logika 1 (hight) pada pin input ini digunakan untuk menghapus register pengendali semua port (A, B, C) dijadikan dalam model input. Pengendali grup A dan B, konfigurasi fungsional dari setiap port harus diprogram melalui perangkat lunak sehingga dapat dikatakan bahwa CPU mengeluarkan word perintah pengendali ke PPI 8255. Port A, B, C, PPI 8255 mempunyai tiga buah port 8 bit (A, B, dan C). Semua karakter port tersebut dapat dikonfigurasi secara bervariasi lewat perangkat lunak. Gambar 1.1 Diagram Blok PPI 8255 II. Analisa Masalah Menyalakan dan memadamkan lampu yang ada di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang, selama ini masih dilakukan secara langsung oleh petugas dengan mendatangi masing-masing ruangan. Padalah sebagai sekolah tinggi yang bergerak dalam bidang teknologi hal tersebut dapat diganti dengan sistem penerangan terpusat yang dapat mengendalikan seluruh penerangan yang ada secara otomatis. Untuk membuat sistem penerangan otomatis, yang dibutuhkan hanyalah rangkaian pengendali yang terhubung pada seluruh penerangan. Rangkaian pengendali ini bertugas untuk menyalakan dan memutuskan arus Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 73

listrik yang mengalir ke lampu. Rangkaian pengendali ini kemudian dihubungkan dengan sebuah PC. PC yang berisi data dan program yang mengatur bagaimana seharusnya rangkaian pengendali bekerja. III. Pemecahan Masalah a. Rancangan Hadware Pada sistem penerangan otomatis ini, PC dalam melakukan pengontrolan terhadap peralatan memerlukan suatu perantara yaitu PPI 8255. Sinyal yang keluar dari PPI adalah sinyal digital arus lemah. Sistem bekerja dengan dengan dua modus operasi otomatis dan operasi melalui operator. Secara otomatis sistem dikendalikan oleh komputer dengan mengambil data dari database yang telah dibuat. Sedangkan secara manual, sistem akan dikendalikan oleh operator yang memberikan perintah atau masukan ke komputer. b. Rancangan Software Perancangan perangkat lunak ditekankan pada perancangan desain graik (Graphical User Interface) untuk mempermudah pengaksesan yang dilakukan oleh operator. Bahasa program yang digunakan adalah Borland Delphi 5. Selain itu juga dirancang database standar seperti pada table 3.1 untuk mendukung sistem ini. Guna dari database ini adalah sebagai masukan pada modus pengontrolan otomatis terjadwal harian. Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan Jam Time - Jam aktif/no aktif Lampu 1 Boolean - Kondisi lampu1 Lampu 2 Boolean - Kondisi lampu2 Lampu 3 Boolean - Kondisi lampu3 Tabel 3.1 Database standar yang digunakan. c. Desain Interface Agar pengoperasian program lebih mudah maka program dirancang dalam mode grafik (Graphical User Interface). Rancangan ini hanya mempunyai satu buah form. Form ini mencakup pengaktifan switch on atau off serta modifikasi jam yang lengsung dilakukan pada dbgrid jam. Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 74

Gambar 3.1 Desain interface pengendali sistem penerangan terkendali. IV. Pembahasan Penelitian a. Implementasi Perangkat Keras Sistem penerangan ini terdiri dari blok-blok rangkaian serta alat-alat yang dibutuhkan pada sistem ini. Gambaran umum mengenai diagram blok ini dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Diagram blok perencanaan alat sistem pengendali switch Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 75

1. Spesifikasi Alat Komputer 1) Mikroprosesor 233 MHz 2) Memori 32 Mb 3) Ruang harddisk 10 Mb 4) Monitor SVGA dengan resolusi 800 x 600 high color 5) VGA card dengan memori minimal 1 Mb 6) Sistem operasi Windows 9x atau Windows NT PPI Card 8255 Rangkaian penggerak relay 1) PCB lubang 2) Relay 6 volt 3) IC driver ULN 2803 dan socket IC 4) Resistor 220 ohm sejumlah n buah (maksimal 24) 5) Dioda IN4002 sejumlah n buah (maksimal 24) 6) Lampu LED sejumlah n buah (maksimal 24) 7) Konektor 26 pin dan kabel ribbon 26 pin 8) Jeck mic kecil (male dan female) Rangkaian catu daya 1) Transformator 1 Amp 2) Kapasitor 2200 uf/16v, 220 uf/16 v, 100n 3) Diode IN 4002 4) IC regulator LM7806 2. Inisialisasi PPI 8255 Pemilihan alamat pada PPI 8255 dilakukan dengan memanipulasi DIP Switch yang terdapat pada PPI Card. DIP Switch terdiri dari 8 kanal saklar yang masing-masing memiliki bit data. Pada sistem pengendali penerangan otomatis ini alamat I/O yang digunakan mulai dari alamat 300H sehingga bit A9 dan A8 atau Dip Switch nomor 8 dan 7 diberi logika 1 (high), sedangkan bit yang lain diberi logika 0 (low). Pada PPI 8255, logika 1 (high) berarti SwitchOFF sedangkan logika 0 (low) sama dengan Switch ON. Control word adalah kode yang digunakan untuk mengendalikan PPI 8255. Pada sistem pengendali penerangan otomatis ini control word terletak pada alamat 303 H dan diberi nilai $80, nilai tersebut diperoleh dari penentuan fungsi-fungsi port pada PPI 8255. 3. Rangkaian Penggerak Relay Relay digunakan sebagai alat untuk memutuskan, menghubungkan atau mengubah satu atau lebih kontak elektrik Relay banyak digunakan dalam rangkaian pensaklaran. Relay berisi satu Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 76

kumparan yang apabila dimagnetisasi arus searah akan membangkitkan medan magnet sehingga mengakibatkan satu atau lebih kontak mekanis. Arus yang diperlukan untuk menggerakkan relay jauh melebihi kuat arus yang dapat dihasilkan keluaran pada tingkat penyangga sistem digital (ppi 8255) yang hanya sebesar 10 ma. Sehingga diperlukan rangkaian elektronika untuk menggerakkan relay. b. Implementasi Perangkat Lunak Rancangan perangkat lunak diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrogram Borland Delphi 5. Penggunaan Borland Delphi 5 didasarkan pada kemudahan dalam pembuatan program serta kemudahan pengaksesan port I/O untuk mengakses peralatan eksternal disamping Grapichal User Interface milik Borland Delphi 5. c. Uraian Kerja Sistem Pada saat sistem diaktifkan, sistem akan melakukan inisialisasi terhadap PPI 8255 berdasarkan control word yang diberikan. Sistem ini didesain untuk melakukan proses on dan off pada lampu yang dituju. Sistem ini mengirimkan nilai tertentu pada Port A sehingga PPI 8255 mengirimkan sinyal logika 1 ke IC ULN 2803 pada rangkaian penggerak relay. Sinyal logika 1 yang masuk ke IC ULN 2803 mengakibatkan pasangan Darlington dalam IC tersebut menghantarkan arus ke kumparan pada relay sehingga terjadi kontak mekanik, sehingga secara otomatis lampu akan hidup. Sementara itu untuk proses memadamkan lampu dengan cara mengirimkan nilai 0 pada port A sehingga sinyal logika 1 yang dikirimkan PPI 8255 ke rangkaian penggerak relay khususnya IC ULN 2803 berubah menjadi sinyal logika 0. Perubahan sinyal ini mengakibatkan pasangan Darlington dalam IC tersebut tidak dapat menghantarkan arus ke kumparan sehingga tidak terjadi kontak mekanik dan secara otomatis komputer akan mati. d. Pengujian dan Hasil Perancangan perangkat lunak ditekankan pada perancangan desain grafik (Graphical User Interface). Hal ini untuk mempermudah pengaksesan yang dilakukan oleh operator. Tampilan program sistem penerangan otomatis tampak seperti pada gambar 4.2 Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 77

Gambar 4.2 Tampilan program sistem penerangan otomatis. Untuk memadamkan atau menyalakan lampu pada saat itu cukup dengan member tanda pada checkbox. Jika checkbox bernilai true berarti lampu akan menyala. Sebaliknya jika checkbox bernilai false maka lampu akan padam. Hal ini akan diketahui lewat led lampu, apabila berwarna merah berarti padam sedangkan hijau berarti menyala. V. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Sistem penerangan ini dapat mengendalikan lampu secara otomatis. Dengan menggunakan 1 buah komputer dan 1 buah PPI 8255 sanggup mengendalikan hingga 24 buah lampu. Sistem ini dapat juga diterapkan pada lampu penerangan di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang, sehingga pekerjaan menyalakan dan memadamkan lampu dapat dilakukan oleh komputer. b. Saran Sistem ini hanya dapat mengeluarkan sinyal tetapi belum dapat menerima sinyal, sehingga tidak bias mendeteksi apakah sebuah lampu sudah menyala atau padam. Dengan menambahkan rangkaian demultiplexer dapat mengendalikan lebih dari 24 lampu. Pengembangan dari sistem ini dapat dilakukan dengan membuat sistem yang dapat mengurangi keterbatasan pada hal diatas. Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 78

DAFTAR PUSTAKA Perancangan Antar Muka Sistem Penerangan Otomatis [1] Lee, S. C. 1987. Digital Circuits and Logic Design. New Delhi : Prentice-Hall of India Private Litted. [2] Goldsbrough, Paul F. With Peter R. Rony. 1977. Microcomputer Interfacing with The 8255 PPI Chip. Canberra. [3] Simanjuntak, Henri S.V. Dasar-Dasar Mikroprosesor. Yogyakarta : Kanisius. [4] Widyatmo, Arianto, dkk. 1994. Belajar Mikroprosesor-Mikrokontroler Melalui Komputer PC. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo. Jurnal Ilmiah DINAMIKA DOTCOM Vol. 1 No. 1, Januari 2010 79