SUKACITA dari keramahan kita

dokumen-dokumen yang mirip
-uhan BERSUKACITA. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Joh 15:16)

Sukacita atas belas kasih Allah

isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Sukacita kita dalam doa

Anda yang Berbelaskasih

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

Sekolah belas kasih. (frater Wim Verschuren) BELAS KASIH KINI! Agustus

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Sukacita atas ciptaan Allah

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

Rumah-Sakit Berbelaskasih

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI

WORLDWIDE BROTHERHOOD

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

Bersukacitalah di dalam Tuhan. (St. Vinsensius a Paulo)

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Ibadah Dalam Pelayanan

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

Pertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Apa kata Tuhan? Yohanes 6 : Semua yang diberikan Bapa kepada- Ku akan

SPIRITUALITAS EKARISTI

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow

Th A Hari Minggu Adven III

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

Allah Ingin Agar Saudara Mencintai Gereja

Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI

Pikirkan Orang Lain Bila Saudara Berdoa

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Gereja Melayani Orang

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 September 2016

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J.

Suster-suster Notre Dame

Bekerja Dengan Penuh Kasih

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #5 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #5 KEMURAHAN

LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kel 17 : 3-7 Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran:

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

Pola Hidup Kerajaan Allah

21 February, Ini Bukan Tentang Anda! (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?

GPIB Immanuel Depok Minggu, 22 Januari 2017 ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Pembaptisan Air. Pengenalan

Keuskupan Agung Jakarta APP K3S KAJ

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah VII. Bacaan Pertama Kis. 7 : Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Keb. 7 :7-11) Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa.

'Yohanes 2. Buku Pembimbing: Injil Yohanes. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

M1 (Menerima) Bacalah Injil Yohanes 11: 1-44 dengan hati yang haus sambil berdoa.

Suster-suster Notre Dame

FIRMAN ALLAH. Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

FIRMAN ALLAH Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH NATAL

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.

Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 26 Februari 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VIII SESUDAH EPIFANIA

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Level 3 Pelajaran 3. MUKJIZAT MEMULIAKAN ALLAH Oleh Andrew Wommack

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3)

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Mujizat Yesus

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

SENIN, 01 JANUARI 2018 PK & WIB

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Pendidikan Agama Katolik

PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

Beginilah Firman Tuhan, Allah semesta alam,

Memberi dengan Murah Hati. Di Jemaat Makedonia

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

Transkripsi:

SUKACITA dari keramahan kita Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. (Matius 10:40) Janganlah kamu lupa untuk melakukan keramahan kepada orang lain, sebab dengan berbuat demikian kamu telah menghibur malaikat-malaikat tanpa menyadarinya. (Ibrani 13:2) Semoga Lampedusa menjadi mercusuar yang bersinar di seluruh dunia, sehingga orang akan memiliki keberanian untuk menyambut mereka yang mencari kehidupan yang lebih baik. (Paus Fransiskus) Agustus 2015 1

Pentingnya Keramahan Pada tahun 1838, Uskup Zwijsen menggunakan peraturan yang ditulis oleh Uskup Munster untuk Statuta pertama para Suster SCMM. Namun pada hal-hal yang sangat penting ia lebih fleksibel dari pada aturan-aturan tersebut. Misalnya, ia memperbolehkan untuk lebih fleksibel dalam hal menerima tamu. Perihal bertamu, sangatlah diizinkan dan harus terorganisir, dengan keterkenalan keramahan Brabant, Frater Domitianus Simons menulisnya demikian. Para Suster dan Frater diberi kesempatan untuk menerima tamu yakni kerabat maupun pengunjung lain dengan hati yang ramah. Sambutan hangat dari Pater Pemimpin Umum De Beer Janganlah kau palingkan wajahmu dari orang miskin, niscaya wajah Allahpun tidak akan dipalingkan dari padamu. Berikanlah desekah sesuai dengan besarnya kekayaanmu. Jika engkau hanya mempunyai sedikit, jangan takut memberikan sedekah seadanya (Tobit 4: 7-8). Inilah nasihat Tobit seorang ayah yang buta kepada puteranya, Pater Superior de Beer mantan Pemimpin Umum pertama sangatlah terkesan dengan nasihat tersebut. Kita akan segera mengetahui, bagaimana dia menyambut orang-orang beriman yang dibuang, anak-anak miskin, para yatim, orang buta, tuli dan semua yang memiliki masalah keuangan dan sebagainya. Semua orang di Tilburg tahu bahwa di Komunitas para Frater terdapat seorang Frater yang bisa memberikan bantuan dan yakin bahwa ketukan mereka tidak akan sia-sia. Betapa banyaknya kaum miskin dan orang yang menderita datang di pintu untuk mendapatkan bantuan, bahkan penjaga pintu tidak bisa mendekati mereka. Teristimewa pada musim dingin, selama beberapa hari bel pintu tidak berhenti. Mereka 2 Agustus 2015

semua menerima sedikit atau banyak tergantung pada kebutuhan mereka dan tergantung pada apa yang seharusnya diberikan oleh pater yang baik ini: kentang, roti, makanan yang sudah dimasak, cukup bahwa dalam sebuah rumah besar selalu tersisa, batubara, jaket, pakaian, pakaian dalam, selimut, dll. Lebih dari sekali, para saksi mata menyampaikan kepada kami bahwa ketika ketersediaan kebutuhan dari orang-orang miskin ini semakin habis, Pater De Beer pergi, ke kamar tidurnya, mengambil barang yang diminta dari lemari pakaian, dan meletakkannya secara tersembunyi di bagian dalam dari mantelnya, lalu membawanya ke ruang tamu, di mana orangorang miskin sedang menunggu dia (Frater Ludovicus van den Houdt) Agustus 2015 3

Sukacita dari keramahan kita Pertanyaan untuk refleksi dan / atau sharing 1. Dalam tradisi Kongregasi kita kebiasaan keramahan selalu memiliki arti yang sangat penting. Bagaimana dengan situasi yang terjadi sekarang? Hal apakah yang dilakukan oleh komunitas dan provinsi / regio Saudara dalam bidang ini dan apa penghayatan Saudara secara pribadi tentang hal itu? 2. Sebutkanlah dua atau tiga peristiwa dalam hidup Saudara ketika Saudara sendiri mengalami dengan sangat suasana sukacita dari keramahan tersebut. Jelaskanlah persitiwaperistiwa penting itu: hal apa sajakah yang membuat peristiwa-peristiwa tersebut begitu bermakna? 4 Agustus 2015

Teks-teks untuk refleksi lebih lanjut Menyambut adalah kata hati Yesus memanggil murid-murid-nya dan mengutus mereka untuk pergi, memberikan petunjuk yang jelas dan tepat kepada mereka. Dia menantang mereka untuk bersikap dan bertindak dalam berbagai cara. Kadang-kadang hal ini bisa menjadi tantangan bagi kita sebagai hal yang berlebihan atau bahkan tidak masuk akal. Adalah lebih mudah untuk menafsirkan sikap-sikap ini secara simbolis atau spiritual. Namun sikap dan cara Yesus adalah tepat, sangat jelas. Dia tidak memberitahukan apa yang bisa mereka pikirkan untuk dikerjakan. Marilah kita merenungkan beberapa sikap ini: Janganlah membawa apa pun dalam perjalanan, kecuali tongkat, rotipun jangan, tanpa tas, tanpa uang Ketika kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di sana sampai kamu berangkat dari tempat itu (lih. Markus 6:8-11). Semua ini mungkin tampak cukup tidak realistis. Kita bisa berkonsentrasi pada kata-kata, roti, uang, tas, tongkat, sandal dan jubah. Dan ini nampaknya baik. Namun bagiku bahwa terdapat satu kata kunci yang secara mudah dilewati tanpa diketahui dari sekian kata menantang yang terurai di atas. Ini adalah satu kata inti dari spiritualitas Kristiani, dari pengalaman kita sebagai bagian dari pemuridan: menyambut. Yesus sebagai tuan yang baik, guru yang baik, mengutus mereka pergi untuk mengalami penyambutan, dan untuk mensharingkan keramahan. Dia mengatakan kepada mereka: Di mana kamu memasuki suatu rumah, tinggallah di situ. Dia mengutus mereka untuk pergi belajar suatu keunggulan dari komunitas umat beriman. Kita bisa Agustus 2015 5

mengatakan bahwa seorang Kristen adalah seseorang yang telah belajar untuk menyambut orang lain, yang telah belajar untuk menunjukkan keramahan. Yesus tidak mengutus mereka sebagai orang-orang yang berpengaruh, tuan tanah, pejabat resmi yang dipersenjatai dengan banyak peraturan dan keputusan-keputusan. Sebaliknya, Ia membuat mereka untuk mengetahui bahwa penziarahan hidup Kristiani hanyalah menyangkut perubahan hati. Pertama-tama adalah mengubah hati sendiri, dan kemudian membantu untuk mengubah hati orang lain. Hal ini menyangkut bagaimana belajar untuk hidup secara berbeda, di bawah hukum yang berbeda, dengan aturan yang berbeda. Ini pun menyangkut upaya berbalik dari jalan keegoisan, konflik, perpecahan dan menonjolkan diri, untuk mengenakan jalan kehidupan, kemurahan hati dan kasih. Kesemuanya itu merupakan penyeberangan dari suatu mentalitas mendominasi, menghambat dan memanipulasi ke mentalitas yang menyambut, menerima dan peduli. Ini adalah dua mentalitas yang saling bertentangan, dua cara pendekatan dari kehidupan dan misi kita. Betapa banyaknya kita memikirkan misi kita dalam perencanaan-perencanaan serta program-program. Begitu banyak penginjilan kita melibatkan sejumlah strategi, taktik, kelihaian, teknik tertentu, seolah-olah kita bisa mengubah orang lain berdasarkan argumen kita sendiri. Saat ini Tuhan mengatakan kepada kita dengan jelas: dalam semangat Injili, kita tidak meyakinkan orang dengan hanya cukup berargumen, membuat strategi atau taktik-taktik. Kita hanya dapat meyakinkan mereka dengan cara bagaimana belajar untuk menyambut mereka. Gereja bagaikan seorang ibu dengan hati yang terbuka. Dia tahu bagaimana untuk menyambut dan 6 Agustus 2015

menerima, terutama mereka yang membutuhkan perhatian yang lebih besar, mereka yang mengalami kesulitan besar. Gereja, seperti yang dikehendaki oleh Yesus, adalah rumah keramahan. Dan betapa pun banyaknya kebaikan yang bisa kita lakukan, manakala kita berusaha untuk berbicara dengan bahasa keramahan tersebut, bahasa dari penerimaan dan penyambutan. Banyaknya rasa sakit dapat ditenangkan, sejumlah rasa putus asa dapat disembuhkan di tempat di mana kita merasakan sebagai rumah! Hal ini membutuhkan pintu keterbukaan, yakni pintu hati kita. Menyambut orang-orang yang kelaparan, yang haus, orang asing, telanjang, sakit, tahanan (Matius 25:34-37), orang-orang kusta dan yang lumpuh. Menyambut mereka yang tidak memiliki pola pikir seperti yang kita miliki, yang tidak memiliki iman atau yang telah kehilangan iman tersebut. Dan kadang-kadang, kita menyalahkan mereka. Menyambut mereka yang dianiaya, para pengangguran. Menyambut orang-orang yang berbeda budaya dengan kita, dari tempat kita yang amat diberkati. Menyambut orang-orang berdosa, karena masingmasing dari kita pun adalah pendosa. (...) Satu hal yang pasti: kita tidak bisa memaksa orang untuk menerima kita, untuk menyambut kita; hal ini merupakan bagian dari kemiskinan dan kebebasan kita. Namun tak seorang pun yang dapat memaksa kita untuk tidak menyambut, ramah dalam kehidupan masyarakat kita. Tak seorang pun yang dapat melarang kita untuk tidak menyambut serta merangkul kehidupan sesama kita, terutama mereka yang telah kehilangan harapan dan semangat hidup. Betapa baiknya bila kita memikirkan juga keadaan umat di paroki kita, komunitaskomunitas, stasi-stasi, di mana pun terdapat umat Kristiani, dengan pintu terbuka, pusat perjumpaan yang sejati antara diri kita sendiri dan Tuhan. Gereja adalah ibu, seperti Maria. Dalam dirinya, kita memiliki seorang figur. Kita juga harus menyediakan rumah, seperti Agustus 2015 7

Maria, yang tidak menjadi tuan atas sabda Allah, melainkan menerima sabda itu, melahirkan dari rahimnya dan memberikannya kepada orang lain. Kita pun sepatutnya menyediakan rumah, seperti bumi, yang tidak menghambat biji-bijian, melainkan menerimanya, memelihara dan membuatnya tumbuh. Demikian pun bagi kita yang belajar untuk menjadi orang Kristen, kita sepatutnya belajar untuk menghidupi iman kita di tanah Paraguay ini, seperti Maria, menerima dan menyambut kehidupan Allah dalam diri sesama kita, percaya dan yakin bahwa Tuhan akan menurunkan berkat-nya yang melimpah, dan tanah kita akan menjadi semakin subur. Semoga demikian. (Paus Fransiskus) 8 Agustus 2015

Pertanyaan untuk pendalaman dan meditasi 1. Teks-teks di atas merupakan homili Paus Fransiskus dari Injil Markus 6:7-13. Bacalah teks Injil itu serta homilinya. Garisbawahilah dua atau tiga kalimat dalam homili tersebut yang menyentuh Saudara. Berikanlah penjelasan! 2. Paus Fransiskus menyebutkan bahwa keramahan merupakan suatu ciri khas dari umat beriman. Dia menambahkan: Kita bisa mengatakan bahwa seorang Kristen adalah seseorang yang telah belajar untuk menerima orang lain, yang telah belajar untuk menunjukkan keramahan. Bagaimana hal itu mungkin menurut pendapat Saudara yang mana kita harus belajar untuk memperluas keramahan dan menerima orang lain? Apakah yang penting dari hal tersebut? Agustus 2015 9

10 Agustus 2015

Beberapa Keterangan: Sukacita dari keramahan kita adalah bagian keempat dari Bersukacitalah!, serangkaian meditasi yang disiapkan oleh Para Frater CMM untuk Tahun Hidup Bakti, 2015. Sumber: Pada halaman 1: Homili Paus Fransiskus di Lampedusa pada tanggal 8 Juli 2013. Kutipan pertama pada halaman 2 diambil dari teks Frater Domitianus Simons 1961 tentang Statuta dan Peraturan-peraturan untuk Para Suster SCMM (1838), par. IV, Tentang keperawanan, dirumuskan oleh pendiri Joannes Zwijsen. Kutipan kedua adalah dari Levensschets van den Hoogeerw. Pater Franciscus Salesius De Beer, (Tilburg, 1919), hlm. 497. Teks pada halaman 4-6: Adalah homili Paus Fransiskus dari Injil Markus 6: 7-13 pada Perayaan Ekaristi Kudus di Campo Grande, Paraguay, 12 Juli 2015. Awal O pada halaman 1 adalah dari Ade Bethune, My Lenten Missal (1941); gambar pada halaman 9: Mantel Madonna: Maria, Bunda Berbelaskasih, adalah dari Pedro Paulo; kartun Paus Fransiskus adalah dari Pat Marrin dalam majalah National Catholic Reporter. 1. Bapak Suci, maaf, sudah larut saya menggangu, karena kotak orang miskin sudah penuh lagi. 2. Trims Pastor. Tolong siapkan kopi ya? 3. Saudara-saudara terkasih, musuklah supaya hangat. Agustus 2015 11

12 Agustus 2015