DASAR
Lanjutan
PENYEBAB TERJADINYA TAHUN 1985 SUDAH B3B BUTA AKSARA Masih adanya anak DO 1 sd 3 tingkat SD DIRESMIKAN WAPRES Di Karanganyar 2006 BA JATENG 2.985.005 FAKTOR PENYEBAB Krisis Ekonomi yang berkepanjangan Kesadaran Pendidikan Masih Rendah Daerah terpencil jauh dr Jangkauan Sekolah Terbatasnya Bahan Bacaan bg Aksarawan
MENGAPA PERLU PENUNTASAN BUTA AKSARA? Permasalahan tidak tuntas buta aksara, sangat terkait dgn ketidakberdayaan masyarakat yang ditandai dengan: 1. Kemiskinan, 2. Kebodohan, dan 3. Keterbelakangan. UNESCO mengintroduksi LIFE (Literacy Initiative for Empowering) Deklarasi Dakar 2000 : keaksaraan mrp salah satu tujuan PUS 5
Dampak tidak tuntas buta aksara terhadap Pembangunan Bangsa 1. Rendahnya produktivitas masyarakat karena terkait dengan kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan 2. Rendahnya kesadaran untuk menyelekolahkan anak/keluarga 3. Rendahnya kemampuan mengakses informasi 4. Sulit menerima inovasi (pembaharuan) 5. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia 6
PERKEMBANGAN PEMBERANTASAN BUTA AKSARA TAHUN 2006-2011 DATA BA 2006: 2.985.005 2007: 2.591.005 Lulus Lulus SUKMA SUKMA 2009 169.492 1.782 2008: 1.606.505 Lulus SUKMA 2.319.797 LANJUTAN (KUM) 2011/2012
DEKLARASI TUNTAS BUTA AKSARA DASAR KABUPATEN / KOTA SE ~ JAWA TENGAH NO KABUPATEN / KOTA SUDAH 1 KAB. SEMARANG 27 Desember 2007 2 KOTA SEMARANG 2 Mei 2008 3 KOTA SALATIGA 2 Mei 2008 4 KAB. DEMAK 2 Mei 2008 5 KAB. GROBOGAN 29 Januari 2008 6 KAB. KENDAL 2 Mei 2008 7 KAB. PATI 17 September 2007 8 KAB. KUDUS 2 Mei 2008 9 KAB. JEPARA 21 Maret 2008 10 KAB. REMBANG 18 Desember 2007 11 KAB. BLORA 17 Maret 2008 12 KAB. PEKALONGAN 9 September 2007 13 KOTA PEKALONGAN 2 Mei 2008 14 KAB. PEMALANG 3 Mei 2008 15 KAB. BREBES 26 Juni 2008 16 KAB. TEGAL 2 Mei 2008 17 KOTA TEGAL 2 Mei 2008 18 KAB. BATANG 8 April 2008 19 KAB. BANYUMAS 2 Mei 2008 20 KAB. CILACAP 2 Mei 2008
NO KABUPATEN / KOTA SUDAH 21 KAB. PURBALINGGA 20 Mei 2008 22 KAB. BANJARNEGARA 2 Mei 2008 23 KAB. MAGELANG 1 Mei 2008 24 KOTA MAGELANG 28 Desember 2006 25 KAB. TEMANGGUNG 22 April 2008 26 KAB. PURWOREJO 2 Mei 2008 27 KAB. WONOSOBO 21 Nopember 2007 28 KAB. KEBUMEN 2 Mei 2008 29 KOTA SURAKARTA 21 April 2008 30 KAB. KARANGANYAR 29 Desember 2007 31 KAB. BOYOLALI 10 April 2008 32 KAB. KLATEN 3 Maret 2008 33 KAB. SRAGEN 24 Mei 2008 34 KAB. SUKOHARJO 19 Pebruari 2007 35 KAB. WONOGIRI 12 April 2008
PRESTASI KEAKSARAAN ANUGRAH AKSARA PRATAMA ANUGRAH AKSARA MADYA ANUGRAH AKSARA UTAMA SELUTUH KAB/KOTA DEKLARASI BEBAS BUTA AKSARA LITERACY PRIZE
NO DATA SISA TUNA AKSARA DI KAB/KOTA SE JATENG 2010 KABUPATEN/ KOTA JUML BUTA AKSARA 1. Kab. Cilacap - 2. Kab. Wonogiri - 3. Kab. Karanganyar - 4. Kab. Sragen 222 5. Kab. Grobogan - 6. Kab. Blora 237 7. Kab. Pati - 8. Kab. Batang 192 9. Kab. Tegal 109 10. Kab. Brebes 169 11. Kab. Banyumas - 12. Kab. Banjarnegara 281 13. Kab. Kebumen - 14. Kab. Magelang - 15. Kab. Boyolali 229 16. Kab. Klaten - 17. Kab. Demak - 18. Kab. Kendal 164 19. Kab. Pekalongan 20. Kab. Pemalang 179 12
NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH BUTA AKSARA 21. Kab. Purbalingga - 22. Kab. Purworejo - 23. Kab. Wonosobo - 24. Kab. Sukoharjo - 25. Kab. Rembang - 26. Kab. Kudus - 27. Kab. Jepara - 28. Kab. Semarang - 29. Kab. Temanggung - 30. Kota Magelang - 31. Kota Surakarta - 32. Kota Salatiga - 33. Kota Semarang - 34. Kota Pekalongan - 35. Kota Tegal Jumlah 1.782 TUNTAS 13
DATA STATISTIK TUNA AKSARA DI KAB/KOTA SE JATENG 2012 NO KABUPATEN/ KOTA JUML BUTA AKSARA 1. Kab. Cilacap 38.690 2. Kab. Wonogiri 32.812 3. Kab. Karanganyar 25.816 4. Kab. Sragen 45.196 5. Kab. Grobogan 31.572 6. Kab. Blora 40.668 7. Kab. Pati 45.621 8. Kab. Batang 29.503 9. Kab. Tegal 64.446 10. Kab. Brebes 96.081 11. Kab. Banyumas 26.547 12. Kab. Banjarnegara 37.533 13. Kab. Kebumen 23.543 14. Kab. Magelang 31.807 15. Kab. Boyolali 33.953 16. Kab. Klaten 29.000 17. Kab. Demak 24.209 18. Kab. Kendal 30.908 19. Kab. Pekalongan 29.928 20. Kab. Pemalang 54.030 14
NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH BUTA AKSARA 21. Kab. Purbalingga 21.917 22. Kab. Purworejo 12.356 23. Kab. Wonosobo 31.737 24. Kab. Sukoharjo 17.449 25. Kab. Rembang 18.318 26. Kab. Kudus 11.304 27. Kab. Jepara 23.912 28. Kab. Semarang 20.687 29. Kab. Temanggung 20.328 30. Kota Magelang 731 31. Kota Surakarta 4.048 32. Kota Salatiga 1.548 33. Kota Semarang 12.782 34. Kota Pekalongan 4.112 35. Kota Tegal 5.050 Jumlah 978.142 15
KETERANGAN : Tuna Aksara Umur 15 s/d 44 th : <1sd 2% : >2 s/d 3 % : >3 s/d 4 % Sumber :Kemendikbud dan BPS 2012
KETERANGAN : Tuna Aksara Umur 45 s/d 59 th : <1 s/d 2% : >2 s/d 3 % :> 3 s/d 4 % : >4 s/d 5% : >5% SUMBER :KEMENDIKBUD & BPS 2012
DATA KOREKSI / VERIFIKASI TUNA AKSARA DI KAB/KOTA SE JATENG 2011/2012 NO KABUPATEN/ KOTA JUML BUTA AKSARA 1. Kab. Cilacap 16.304 2. Kab. Wonogiri 10.651 3. Kab. Karanganyar 5.498 4. Kab. Sragen 6.444 5. Kab. Grobogan 6.585 6. Kab. Blora 17.875 7. Kab. Pati 18.592 8. Kab. Batang 3.931 9. Kab. Tegal 9.737 10. Kab. Brebes 65.372 11. Kab. Banyumas 797 12. Kab. Banjarnegara 4.698 13. Kab. Kebumen 2.493 14. Kab. Magelang 15.099 15. Kab. Boyolali 2.447 16. Kab. Klaten 6.572 17. Kab. Demak 200 18. Kab. Kendal 4.260 19. Kab. Pekalongan 1.112 20. Kab. Pemalang 19.232 18
NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH BUTA AKSARA 21. Kab. Purbalingga 4.505 22. Kab. Purworejo 4.202 23. Kab. Wonosobo 8.405 24. Kab. Sukoharjo 8.588 25. Kab. Rembang 14.792 26. Kab. Kudus 1.574 27. Kab. Jepara 2.547 28. Kab. Semarang 1.548 29. Kab. Temanggung 3.100 30. Kota Magelang 1.454 31. Kota Surakarta 631 32. Kota Salatiga 38 33. Kota Semarang 400 34. Kota Pekalongan 1.517 35. Kota Tegal 1.267 Jumlah 272.537 19
KEBIJAKAN & RENCANA TINDAK LANJUT 1 2 3 4 KONSENSUS : PENANGANAN BUTA AKSARA sbg bagian dari pembangunan daerah (pembangunan bidang pendidikan) VALIDASI DATA Pemberantasan BUTA AKSARA (JAGA) Pelestarian BUTA AKSARA (KUM) : LANJUTAN INTERVENSI PROGRAM & PENGANG GARAN Sinergitas PENANGANAN TUNA AKSARA dalam Pembangunan Daerah Sinergitas PENANGANAN TUNA AKSARA dengan 20
LANGKAH IMPLEMENTASI TH 2012 Verifikasi Data(BPS)By Nama/Adress Analisa penyelenggaraan Prioritas Usia 15 sd 59 th Identifikasi Masalah, Intervensi Program & Anggaran APBN/APBD Keasaraan Dasar Penguatan Keaksaraan (TBM,KBU) Keasaraan Lanjut /KUM 21
KONDISI PENGANGGRAN & PELAKSANAAN PENUNTASAN BUTA AKSARA DI JATENG 2010/2012 APBD 2010 : 9.024.000.000 30.800 orang (KUM) APBD 2011 : 8.597.400.000 18.690 orang (KUM) APBN2010: 13.690.0000.000 Dasar 31.000 Kum : 1.840 APBN 2011: 7.410.000.000 Dasar 11.000 Kum 7.500 Melaksanakan Program Jaring Garap (JAGA) bagi yang tertinggal/buta aksara kembali APBD 2012 : 6.907.5000 15.350 orang (KUM) APBN 2012: 10.040.000.000 Dasar 10.000 Kum 14.000 SASARAN KUM = 2.407.917 orang 22
DATA HASIL VERIFIKASI (JAGA) : WB PENENTUAN / PEMETAAN LAYANAN LAYANAN KEAKSRAAN DASAR 978.142 (KUM): (BPS) WB (272.37) LAYANAN KUM (LANJUTAN) 2,319.737 TH 20115 TUNTAS SKB & PT LMDH PKBM ORMAS LAINNYA BABINSA SBG PENGUAT
KEBIJAKAN KEMITRAAN PENYELENGARA PENDIDIKAN KEAKSARAAN DI JAWA TENGAH 1. SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) 2. PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) 3. TIM PENGGERAK PKK 4. MUSLIMAT NU 5. AISYIAH 6. BADAN KOORDINASI ORGANISASI WANITA (BKOW) 7. LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) 8. PERGURUAN TINGGI (FORUM KOMUNIKASI KKN/ FORKOM) 9. BINTARA PEMBINA DESA (BABINSA) 10. BADAN PUSAT STATISTIK 11. YAYASAN DAN LSM LAINNYA
DIVERSIFIKASI DAN INOVASI PROGRAM PEMBERANTASAN TUNA AKSARA DI JAWA TENGAH Langkah-langkah inovasi dalam pemngembangan pendidikan keaksaraan menuju Jawa Tengah Bebas Tuna Aksara : Gerakan Desa Tuntas Buta Aksara, yaitu strategi mencapai tuntas Buta Aksara di setiap desa dengan bertumpu pada potensi dan sumber daya yang ada dipemerintahan Desa, dan dengan dana yang ada setiap desa wajib menyelesaikan seluruh sasaran Buta Aksara. Apel Buta Aksara : Kabupaten Wonosobo melaksanakan Apel Buta Aksara 1 bulan sekali dengan melibatkan seluruh kepala Desa dan Camat guna melakukan evaluasi kinerja dan capaian dalam penyelesaian sasaran buta aksara di wilayah masing-masing. Gerak Mesra Wong Alas, Gerakan Melek Aksara yang dilaksanakan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jawa Tengah dengan pendekatan dan berbasis pada potensi hutan khususnya bagi kelompokkelompok tani hutan.
Penguatan BINTARA PEMBINA DESA (BABINSA), pelibatan peran serta Babinsa dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan sebagai unsur penguat dalam membina, memotivasi dan menggerakan warga belajar keaksaraan agar lebih intensif mengikuti program belajar yang telah disepakati dan dijadwalkan. Pembelajaran dengan Tutor Sebaya, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan warga belajar yang sudah lebih menguasai dalam kelompok belajar itu sendiri untuk membantu tutor utama dalam meningkatkan intensitas proses pembelajaran pada setiap pembelajaran. One teach One (Satu Gandeng Satu)yaitu sebuah model pembelajaran dimana setiap satu orang menggandeng satu orang warga belajar (khususnya bagi warga belajar yang malu dan enggan belajar dalam kelompok), model ini adalah gerakan warga masyarakat secara mandiri dalam ikut mensukseskan gerakan Desa Tuntas Buta Aksra tanpa bergabung dalam kelompok.
SIMUSAMIN (Simulasi Usaha Mina), yaitu pelatihan Budaya Baca Tulis Inovatif Produktif bidang perikanan (Good Fishery Practices) untuk masyarakat pesisir Kabupaten Demak ( Tim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP) Belajar dengan Media HP, yaitu strategi Pembelajaran dengan menggunakan Teknologi HP, sebagai media belajar khususnya bagi warga belajar tingkat lanjut (di Kabupaten Klaten). Metode Gerak dan Lagu, sebuah pendekatan pembelajaran dalam mengenal Huruf dan Angka dengan menggunakan gerakan anggota tubuh dengan iringan lagu-lagu lokal yang sudah banyak dikenal oleh warga belajar (metode ini diciptakan oleh Rohim Tutor Keaksaraan Kabupaten Banjarnegara).
Evaluasi Rekreatif. yaitu evalausi pembelajaran andragogis dalam melihat sejauhmana warga belajar dapat mencapai tujuan belajar yang dilaksanakan selama proses pembelajaran termasuk dalam mencapai Sukma, kegiatan evalausi dilaksanakan secara rekreatif (Mashudi/Tutor Keaksaraan Fungsional Kabupaten Pekalongan sebagai Tutor Teladan Nasional tahun 2007) Paguyupan Upa Jiwa, yaitu warga belajar pasca pembelajaran keaksaraan yang menghimpun diri untuk melaksanakan pembelajaran bersama agar tidak buta akasara kembali dan dengan mengembangkan keterampilan tertentu melalui modal bersama dalam meningkatkan ekonomi keluarga (di Kabupaten Purwokerto). Pendekatan dengan KKN Tematik : yaitu pelaksanaan KKN dari 32 Perguruan Tinggi Negeri /wasta yang difokuskan untuk pemberantasan Buta Aksara, pendekatan ini dilaksanakan sejak tahun 2007.
REKOMENDASI Diarahkan utk tahap PELESTARIAN (PENGUATAN KEAKSARAAN) dg tetap mengoptimalkan Penganggarkan dan koordinasi antar instansi terkait, dan Pusat, Provinsi & Kab/Kota ; Terhadap perbedaan Data dengan BPS akan dilakukan an Koreksi DAN Verifikasi Data melalui kegiatan : 1) Koreksi dan Verifikasi data melalaui Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota dengan melibatkan Penilik, Organisasi Mitra / Dasa Wisma dan Tenaga PNF lainnya; 2) Melakukan koreksi dan verifikasi data melalui sensus keluarga yang dilakukan melalui koordinasi dengan BPS dengsn dukungan BABINSA ; 3) Workshop Pendataan Buta Aksara dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Organisasi Mitra dan BPS serta unsur Pusat; Bila terbukti Terhdap sisa Buta Aksara yang belum pernah digarap dan atau Buta Aksara kembali dilakukan program JAGA (jaraing Garap) dan di diprioritaskan pada Kabupaten Merah (di atas 5 %) 29
Pengembangan program pendidikan alternatif, misal : keaksaraan usaha mandiri (KUM). Ragam Keaksaraan Fungsional (Aksra Budaya,Akasara Komunitas, Aksara Bahasa Ibu), KBU, kewirausahaan desa/desa Vokasi, Program Pengembangan Minat Baca (koran desa, Pojok Desa), Mobil Pintar, dll. Peningkatan partisipasi semua kekuatan masyarakat, orang tua, tokoh masyarakat, BABINSA, LSM, dudi, Organisasi Masyarakat sehingga pelaksanaan buta aksara menjadi gerakan masyarakat/sosial. 30
31