APPLICATION FRII AT FASHION NIGHT INSPIRATION SRIKANDI By: Yolanda Jatmika

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata-kata kunci: strong, feminim, bold. i Universitas Kristen Maranatha

GamiS/Koko No.JST/TB/01 Revisi : Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PENCIPTAAN MOTIF BATIK CEPLOK RANTI

BAB I. Universitas Kristen Maranatha 1

Keywords : Bengkulu, feminine, kontemporer, Rafflesia Arnoldii, tie dye.

MODUL VI BU 461*) Adibusana

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi

Keyword: dynamic, modern, ready-to-wear deluxe, fabric painting, Patrakomala

ABSTRAK. Kata Kunci : Air, Ultramarine, Merah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : kepunahan, pelestarian, rocker. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ( ) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa. vii

ABSTRAK. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA - i

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords : Baroque, motif, bordir, hitam, emas. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: edgy,eksentrik,fun,monster,ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

ABSTRAK. Keyword : dinamis, feminin, maskulin, futuristik

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

Keywords: modern etnik, asimetris, elegan, tegas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE BENTENG KUTO BESAK DAN DITAMPILKAN DALAM PAGELARAN BUSANA NEW LIGHT HERITAGE PROYEK AKHIR

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING SUTRA ALAM SEBAGAI PRODUSEN KAIN TENUN IKAT SUTRA GARUT. Oleh Widya Putri NRP

BAB I PENDAHULUAN. Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang,

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

MOTIF BATIK BURUNG KUAU DAN MOTIF KLASIK PADA BUSANA EVENING. Jurnal. Oleh: Atik Nasta ina Nafi ah NIM: PROGRAM STUDI D3 BATIK DAN FASHION

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

BAB IV VISUALISASI. yang eksklusif, dan dapat menjadi alternatif baru bagi desain pakaian remaja.

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

Ukur langsung di Workshop RJH * konfirmasi dahulu sebelum kunjungan

ABSTRAK. Kata Kunci : ready-to-wear, edgy, feminin, terasering, structured layering. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

ABSTRAK. Kata kunci : Victorian, Mekanika, Khayalan, Teknologi. Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Kata Pengantar. Penulis

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

ABSTRAK. Kata Kunci: Borobudur, Candi, Arsitektur, Budaya. Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Gambar dan Nama Pakaian Adat dari 33 Daerah Provinsi di Indonesia Lengkap

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Kutub Selatan, ready-to-wear, wax-dye, modern, minimalis. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

NOMOR : 12 TAHUN 2010

Oleh: SUMARTI

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

APPLICATION FRII AT FASHION NIGHT INSPIRATION SRIKANDI By: Yolanda Jatmika ABSTRACT Designing fashion final project aims to design evening dress mature women with a source of ideas Heroine puppet figure with fashion style women's clothing and Java applications with additional Friil sequins and embroidery as an innovation. Its main ingredient is silk batik motif in Parang Klithik combined with velvet cloth. The use of batik motif Klithik Parang aims to preserve and maintain the culture of Indonesia classical motifs. Batik is the traditional process of writing to the process pencantingan to pelorotan night. While silk and velvet clothing can look attractive with a shiny fabric effects, and modern fashions. The results of making clothes Evening consists of three fashion, Fashion Model I with two pieces dress consists of a red color combination of maroon and dark green. Clothing Model II with two pices dress color combination of red and dark brown two pieces and the pieces used in the form of one maroon red and purple. As well as taking the soul Heroine impressed gallant but still feminine. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Busana merupakan ekspresi, citra dan kepribadian suatu budaya, karena dari busana dapat terlihat norma dan nilai-suatu suku bangsa tertentu. Beraneka ragam busana yang ada, yakni busana sehari-hari, busana khusus, busana pertunjukkan, kesemuanya memiliki ciri tersendiri. Ciri dan model yang dimiliki oleh setiap ragam busana disesuaikan dengan kebutuhannya. Busana pertunjukkan merupakan salah satu busana yang memiliki model dan ciri tersendiri, dan selalu disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukkan, yakni salah satunya pertunjukkan tari. Busana tari yang merupakan busana pertunjukkan, tentunya memiliki model dan ciri tersendiri yang didalamnya mengandung nilai estetis. Walaupun busana tari adalah busana pertunjukkan, tetapi pada dasarnya mengandung pengertian yang sama dengan busana sehari-hari yakni berfungsi sebagai penutup atau pelindung badan. Dalam sebuah pertunjukkan tari busana dapat menyampaikan bahasa rupa melalui corak dan warnanya. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud mengangkat busana tari Wayang Orang yang mengangkat tokoh Srikandi. Wanita berani, yang menjadi suri tauladan prajurit wanita. Busana Wayang Orang akan dimodifikasi menjadi busana malam sesuai dengan trend 43

fashion dan trend colour 2013. Busana malam yaitu busana formal yang digunakan pada acara tertentu sebagai penutup tubuh juga sebagai penarik simpati penonton atau sebagai promosi busananya dan biasanya busana malam melangsai yang tentunya dipakai untuk malam hari. Karya penulis menggunakan aspek tradisi teknik batik tulis dan motif batik menggunakan motif parang klithik diatas kain sutra. Trend warna yang diambil adalah trend colour 2013. Warna yang diambil yaitu warna merah maroon, merah terang, hijau tua, coklat tua, ungu tua. Rumusan Masalah 1.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penulisan ini adalah sebagai berikut: 2.Bagaimana cara mendesain busana malam inspirasi wayang orang Srikandi yang sesuai dengan trend fashion 2013? 3.Bagaimana cara memadukan busana wayang orang Srikandi dengan busana malam agar tidak terlihat seperti busana tari? A. Tujuan Dari rumusan masalah tujuan yang harus dicapai adalah : 1. Mendesain busana malam wayang orang Srikandi yang sesuai dengan trend fashion 2013. 2. Memadukan busana wayang orang Srikandi dengan busana malam supaya terlihat lebih menarik. A. Definisi Istilah Definisi istilah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang judul rancangan, sehingga tidak terjadi kekaburan pemahaman judul. Busana Malam Inspirasi Wayang Orang dengan Mengangkat Tokoh Srikandi 44

Penjabaran arti tersebut adalah: 1. Busana Malam Gaun malam atau busana malam adalah gaun panjang yang dipakai wanita untuk menghadiri pesta atau acara resmi pada malam hari. Busana ini dibuat dari kain seperti sifon, beludru, satin, atau sutra. (http://id.wikipedia.org/wiki/gaun malam). 2. Inspirasi Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif yang waktu dan tempatnya jarang dikenali, kecuali jika sudah melatih-diri dengan pembiasaan. Inspirasi adalah akibat atau hasil dari proses pengembangan diri. 3. Wayang Orang Wayang Orang adalah seni drama tari yang mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Dari segi cerita, Wayang Orang adalah perwujudan drama tari dari Wayang Kulit Purwa. Pada mulanya, yakni pertengahan abad ke-18, semua penari Wayang Orang adalah penari pria, tidak ada penari wanita. 4. Tokoh Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita sehingga peristiwa itu terjalin cerita. Istilah tokoh mengacu pada orangnya. 5. Srikandi Nama salah seorang istri Arjuna (tokoh wayang) yang sangat berani dan pandai memanah, wanita yang gagah berani, pahlawan wanita. PEMBAHASAN Aspek Trend Trend fashion 2013 sangat luar biasa dan glamour dibandingkan dari trend fashion 2012. Trend fashion 2012 yang akan datang menjadi hal yang sangat baru. Tahun 2013 membawa banyak perancang busana yang berkreatifitas dan itu dikarenakan jumlah 45

permintaan pasar yang terus meningkat dan memang tidak dapat menyangkal. Banyak wanita ingin terlihat seksi dan menarik untuk dipamerkan kepada semua orang sehingga orang yang melihat wanita itu akan berkata begitu seksi dan indah. Rancangan busana malam ini didesain dengan trend yang akan berlangsung pada tahun 2013. Rancangan ini mengambil teknik tradisi dari batik dengan proses secara tulis. Motif Parang Klithik dibuat dalam dua warna berdasarkan filosofi yang terkandung dalam busana Srikandi yang selalu terdapat unsur warna merah. Selain itu, terdapat layer dari sutra motif Parang Klithik. Aplikasi Friil yang menghilangkan benangkan lungsinya akan menambah keindahan karya busana. Aspek Fungsi Rancangan busana malam ini dikenakan pada penerimaan Awards yang dilangsungkan diatas panggung dan pada waktu malm hari untuk wanita dewasa dari usia 23-35 tahun, sehingga berkarakter enerjik, aktif tetapi tetap memiliki sisi feminim sebagai wanita dewasa. Panggung terletak di dalam ruangan. Busana malam ini memiliki desain eksklusif, yang produksinya tidak dibuat massal dan dibuat dengan proses jahit yang teliti dan terkontrol. Sehingga busana malam ini digolongkan untuk konsumen dari kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari desainnya yang eksklusif, harga yang relatif mahal, dan penggunaan bahan yang istimewa. B. Realisasi Rancangan 1. Desain I a. Sketsa 46 Sketsa desain I Tampak Depan dan Belakang

Analisis Desain I Desain ini merupakan two pieces, terdiri dari bustier dan bolero dengan tambahan celana panjang dan gaun, dengan menggunakan kombinasi dua warna kontras, merah dan hijau. Perpaduan busana ini mencerminkan busana Srikandi ketika berperang. Paduan warnanya melambangkan kegagahan dan keberanian prajurit wanita. Bustier, berbahan utama kain beludru merah dan hijau yang dibuat anyaman. Gaun dari bahan sutra dibuat secara terpisah dari bustier. Bagian bolero ditambah aplikasi pada bagian bahu dibuat tiga lapis dengan ukuran yang berbeda yang menggunakan bahan beludru. Perpaduan tradisi dan modern tercermin antara kain sutra bermotif Parang Klithik dengan trend fashion 2013. Bagian bawah memakai celana panjang warna merah maroon dari bahan beludru dengan opening system disamping. Celana bagian bawah diberi aplikasi friil dengan warna yang sesuai. a. Ukuran Keterangan ukuran badan 1) Lingkar Badan : 78 cm 2) Lingkar pinggang : 62 cm 3) Panjang dada : 34 cm 4) Lebar dada : 30 cm 5) Panjang punggung : 37 cm 6) Lebar punggung : 33 cm 7) Lebar bahu : 12 cm 8) Lingkar panggul I : 82 cm 9) Lingkar panggul II : 88 cm 10) Panjang gaun : 180 cm 11) Tinggi mungkum : 17 cm Keterangan ukuran celana 1) Lingkar pinggang : 63 cm 2) Panjang panggul II : 18 cm 3) Lingkar panggul II : 88 cm 47

4) Panjang sisi celana : 98 cm 5) Lingkar kaki tumit : 31 cm 6) Lingkar kaki telapak : 56 cm 7) Lingkar lutut : 30 cm 8) Lingkar selakang : 45 cm Keterangan ukuran bolero 1) Panjang lengan : 53 cm 2) Lingkar pergelangan tgn : 20 cm 3) Tinggi puncak : 13,5 cm 4) Panjang siku : 29 cm 5) Lingkar lengan : 25 cm 6) Lingkar siku : 23 cm 7) Panjang Bolero : 26 cm 8) Keterangan pola badan : Keterangan pola bagian muka M I S : 7 cm M I _ M : 7,5 cm Keterangan pola bagian belakang N R : 10 cm N - E : panjang punggung M I _ S o : ¼ lingkar badan + 1 M- O : 5 cm E W = D A : ½ panjang dada N S = M I S : 7 cm O P : ½ lebar dada M A : ½ panjang dada S - S I : 2 cm N - S o : ¼ lingkar badan 1 cm M D : panjang dada W U = N - S o : ¼ lingkar badan 1 cm A- B = M I _ S o : ¼ lingkar badan+ 1 S o - t o : 3 cm B C : naik 1 cm S I t O dihubungkan D G : 13 cm S O - T O : 5 cm S dan T O dihubungkan b. Pecah Pola S T : lebar bahu D V I : 1/10 lingkar pinggang V - V I : 3 cm D- X : ¼ lingkar pinggang + 1 S I t : lebar bahu U C I : naik 1 cm R Q : ½ lebar punggung E F : 13 cm E E I : 1/10 lingkar pinggang E E III : ¼ lingkar pinggang 1 + 2 F F I : ¼ lingkar panggul 1 1 48 G I : ¼ lingkar panggul I + 1 cm

Pola celana ( Skala 1:4 ) Gambar 2 Pola dasar celana Model Youvery Keterangan Pola dasar celana : Keterangan pola bagian depan Keterangan pola bagian belakang Buat siku siku B A C M B : 2 cm B A : tidak ditentukan A C : panjang celana A D : 2/ 5 lingkar selangkang D E : ½ D C naik 3 cm D F : ½ lebar paha G : tengah D F F L : 3 cm B Q : ½ lingkar pinggang + D DI : 1 cm 1+3 L R : 7 cm SI RI : ½ lingkar panggul II Dikurangi S - R B T : 3 cm III IIII : 2x pengurangan lutut H M : G L I KII KIII : 2x pengurangan kaki L N : 5 cm ( atas ) M O : ¼ lingkar pinggang 1 F FI : 2x pengurangan paha FI FII : 1 cm I E I = I I II : ½ ( lebar lutut- 2 ) K K I = K K II : ½ ( lebar kaki 2 ) Pola Bustier ( Skala 1 : 4 ) 49

Gambar 3 Pola bustier Model Youvery Keterangan pola bustier Keterangan pola bustier bagian depan Mengukur diameter payudara dititk H LI L3 = L2 L4 = 0.3 Titik H digaris lurus W W I = W W2 = 0,5 Keterangan pola bustier bagian belakang N E = dibagi 4 W W I = turun seperlunya C C I = 0,6 1,25 F F I = turun 2 M K = 18 U O = 0,6 1,25 O S = turun seperlunya G D I = 2 S T = dibagi 2 tarik garis ke titik H 50

Pola Bolero ( Skala 1: 4 ) Gambar 4 Pola bustier dan krah Model Youvery Keterangan pola bolero Keterangan pola bolero depan S T : lebar bahu C C I : 5 cm Keterangan pola bolero belakang SI t : lebar bahu C I : turun 5 cm N : turun 24,5 cm Keterangan pola krah A B : ½ leher muka + ½ leher belakang A A I = B BI : 4 cm A A II : 1 ½ cm Pola gaun (skala 1 : 4 ) Keterangan pola gaun A B : lingkar pinggang A F : panjang gaun 1 A G : panjang gaun 2 A H : panjang gaun 3 Bagian depan B C : panjang gaun 1 B D : panjang gaun 2 B E : panjang gaun 3 Gambar 5 Pola gaun Model Youvery 51

Pola lengan dasar ( Skala 1 : 4 ) Gambar 6 Pola lengan Model Youvery Keterangan pola lengan T K : tinggi puncak K X = K Z : tarik garis lurus T P : panjang lengan K Z = K X : lingkar kerung lengan dibagi 2 Tarik garis lurus P P I = P - P II I I I : lingkar ujung lengan O = Z- T : dibagi 2 OI : Z O dibagi 2, turun 1 ½ O2 : O T dibagi 2, naik 1 ½ T X : dibagi 2 T O3 : dibagi 2, Naik 1 ½ O3 X : dibagi 2 turun ½ 52