BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR DAN MAKNA DALAM PARIKAN SMS LEBARAN IDUL FITRI (1435 HIJRIYAH) ARTIKEL OLEH MESTYAWATI SALEH NIM

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, informasi,

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya yang hidup di negeri ini. Masing-masing kelompok masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. khasanah pengetahuan suatu masyarakat atau suku bangsa. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. Melalui bahasa, manusia dapat mengemukakan pikiran, perasaan, serta emosinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Samsuri (1994:4) bahwa bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan, perbuatannya untuk mempengaruhi dan dipengaruhi dan bahasa adalah dasar pertama-tama, paling berurat, berakar dari manusia. Keberadaan bahasa sangatlah penting karena hampir seluruh ruang lingkup kehidupan manusia berkaitan dengan bahasa. Bahasa yang digunakan oleh manusia memiliki sistem yang berbeda-beda. Pateda (2009:16) menyebutkan bahwa sistem dalam bahasa menyangkut sistem lambang. Sistem lambang ini berupa bunyi dan bunyi itu adalah bunyi bahasa yang keluar dari alat ucap manusia. Bunyi bahasa juga bersifat arbitrer, yang artinya antara bunyi bahasa dengan wujud benda yang dilambangkan memiliki hubungan yang bersifat manasuka. Setiap pemakai bahasa mempunyai bahasa sendiri untuk suatu kata yang disebutkannya seperti bunyi kata sendok. Setiap pemilik bahasa berhak untuk menyebut apa saja bunyi kata itu sesuai dengan keinginan dari para pemakai bahasa tersebut. Oleh karena itu, setiap unsur-unsur bahasa tersebut memiliki keunikan tersendiri yang membedakan suatu bahasa dengan bahasa lainnya.

Salah satu keunikan dalam bahasa yaitu ungkapan yang digunakan secara bervariasi dalam hal wujudnya. Ungkapan merupakan bentuk perasaan yang ingin disampaikan seseorang kepada orang lain secara lisan maupun tulisan yang setiap kata-katanya memiliki makna. Tarigan (1993:78) mengemukakan bahwa ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan suatu maksud dengan arti kiasan. Selanjutnya menurut Chaer (2002:50) ungkapan adalah kata atau gabungan kata yang digunakan oleh pembicara atau penulis untuk menyatakan suatu hal, maksud, kejadian, atau sifat secara langsung. Dalam aktivitas berbahasa, ungkapan digunakan dalam kegiatan bersosialisasi dalam masyarakat. Hal ini selanjutnya melahirkan berbagai bentuk ungkapan, antara lain yang dikemukakan oleh Soedjito (1988:98) bahwa ungkapan terdiri atas beberapa jenis, yaitu: (1) ungkapan yang berhubungan dengan bagian tubuh; (2) ungkapan yang berhubungan dengan nama warna; (3) ungkapan yang berhubungan dengan nama benda alam; (4) ungkapan yang berhubungan dengan nama binatang; (5) ungkapan yang berhubungan dengan bagian tumbuh-tumbuhan; dan (6) ungkapan yang berhubungan dengan kata bilangan. Salah satu wujud penyampaian ungkapan pengarang seiring dengan kemajuan teknologi yaitu berupa parikan dalam bentuk SMS di waktu lebaran. Disebut sebagai parikan karena sebagaimana yang dikemukakan oleh Eddy (1991:145) bahwa parikan adalah nama lain pantun dalam bahasa Jawa, khususnya dituturkan oleh suku Jawa Timur. Seperti halnya pantun, parikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a) setiap bait terdiri atas empat baris (larik); (b) setiap larik terdiri atas empat kata; (c) dua

larik pertama merupakan sampiran; (d) dua larik kedua merupakan isi; (e) suku kata setiap larik terdiri atas sembilan sampai sepuluh suku kata (8-12 suku kata); (f) memiliki sajak akhir dengan sajak silang (a-b-a-b). Parikan (pantun) merupakan salah satu bentuk puisi lama yang mengandung banyak pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada masyarakat pembaca atau penikmat, sehingga dalam menuangkan idenya, pengarang berusaha menggunakan bahasa yang dapat menarik perhatian sekaligus merangsang pembaca untuk lebih memahami parikan tersebut. Parikan termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat (Depdikbud, 1997:794). Penggunaan parikan SMS lebaran dewasa ini semakin dikenal oleh masyarakat luas seiring dengan perkembangan zaman. Melalui parikan SMS lebaran dapat terjalin hubungan yang baik antaranggota masyarakat. Tetapi di sisi lain, parikan SMS lebaran tersebut dapat menimbulkan masalah kebahasaan. Permasalahan yang timbul antara lain dalam kata atau kalimat yang diungkapkan seseorang kepada orang lain terkadang secara tidak langsung dapat menimbulkan rasa senang, sedih, marah, kecewa, terharu, bahkan benci. Dalam praktiknya, parikan sms lebaran seringkali digunakan kata-kata yang kurang tepat. Sebagai dampaknya, pemilihan kata yang kurang tepat dapat menimbulkan makna yang berbeda, yang cenderung tidak sesuai dengan maksud dari penulisnya, sehingga kalimat yang disampaikan menjadi samar-samar. Selain itu, ada juga masyarakat penerima maupun pengirim parikan sms lebaran yang tidak

mengetahui istilah-istilah asing yang digunakan, seperti menghubungkan kesalahan seseorang dengan istilah-istilah matematika, istilah-istilah bidang telepon seluler, memanfaatkan nama-nama hewan dan lain sebagainya. Selain itu, kata-kata dalam parikan sms lebaran banyak yang kurang dipahami serta membingungkan karena menggunakan bahasa yang berlebihan seperti bahasa gaul yang belum tentu dipahami oleh banyak pihak. Bagi orang awam, makna yang ada dalam parikan sms lebaran tidaklah penting. Bagi mereka yang tidak mengerti dan tidak memahami ungkapan dalam bentuk parikan menganggap ungkapan tersebut hanyalah sebuah pesan yang di dalamnya memuat kata-kata yang dapat membuat orang lain merasa terhibur atau tersindir. Padahal jika dilihat dari maksud dan tujuan penulisan dalam parikan sms lebaran, mestinya kata-kata yang digunakan berupa kata-kata yang mudah dipahami oleh penerima parikan tersebut. Jadi, pemilihan kata yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai isi yang ada dalam parikan sms lebaran tersebut. Namun kenyataannya, kata dan kalimat yang ada dalam parikan melalui sms lebaran yang berupa lelucon, unik dan kata-katanya yang kreatif itu tidak diperhatikan dengan baik. Sehingga walaupun jelas terbaca tetapi untuk mencerna maknanya cukup sulit bagi beberapa pihak. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang berhubungan dengan parikan SMS lebaran ini selanjutnya menjadi motivasi tersendiri untuk diteliti. Melalui penelitian ini, diharapkan bagi pengguna parikan SMS lebaran hendaknya memperhatikan apa yang menjadi ciri dari bahasa tulis agar apa yang ingin

disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca. Selanjutnya mengingat perkembangan dalam penggunaan parikan SMS lebaran maka penelitian ini dirumuskan dalam judul Struktur dan Makna dalam Parikan Sms Lebaran Idul Fitri (1435 Hijriyah). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan berikut. 1. Dalam parikan sms lebaran pengguna cenderung menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan karena penyingkatan beberapa unsur kebahasaan yang digunakan. 2. Pengguna parikan sms lebaran banyak yang tidak mengetahui istilah-istilah asing yang ada dalam parikan sms lebaran. 3. Pengguna parikan sms lebaran cenderung tidak memahami makna unsur-unsur bahasa dalam parikan yang digunakan. 4. Pengguna parikan sms lebaran cenderung menggunakan kata-kata atau bahasa puitis. 5. Pengguna parikan sms lebaran cenderung menggunakan berbagai macam bahasa. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pilihan kata dalam parikan sms lebaran Idul Fitri? 2. Bagaimanakah makna dalam parikan sms lebaran Idul Fitri?

1.4 Definisi Operasional Menghindari terjadinya kesalahan penafsiran terhadap penelitian ini, maka istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut. 1. Struktur yang dimaksud dalam penelitian ini, yakni struktur fisik yang ada dalam parikan sms lebaran seperti diksi, imaji, kata nyata, majas, dan rima dan ritme. 2. Makna yang dimaksud dalam penelitian ini, yakni arti atau maksud pembicaraan atau penulisan yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan dalam parikan sms lebaran. 3. Parikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yakni parikan yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dalam bentuk SMS menjelang lebaran dengan maksud untuk membina hubungan silaturahmi. 4. SMS yang dimaksud dalam penelitian ini, yakni SMS yang dikirimkan oleh pengirimnya menjelang lebaran, yang berisi parikan lebaran. 1.5 Tujuan Penelitian Setiap penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur pantun (parikan) dan makna dalam parikan SMS lebaran. 2. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang struktur pantun (parikan) yang ada dalam parikan SMS lebaran dan makna yang ada dalam parikan SMS lebaran.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Manfaat secara teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah khasanah keilmuan yang berhubungan dengan diksi dan makna dalam parikan sms yang berkembang dalam masyarakat. 2. Manfaat secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak berikut. 1) Guru bahasa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang diksi dan makna suatu kata atau kalimat yang dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran.. Dihubungkan dengan guru bahasa, karena dewasa ini media telepon seluler sudah digunakan oleh sebagian besar masyarakat, termasuk kalangan terpelajar. Oleh karena itu, sebagai guru bahasa dapat mengarahkan anak didiknya untuk memilih kata-kata yang tepat, agar apa yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh beberapa pihak. 2) Pengguna parikan SMS lebaran Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengguna parikan yakni bagi masyarakat pengguna telepon seluler karena dalam penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, khususnya pengetahuan

tentang penggunaan bahasa terutama dari segi pilihan kata yang tepat dan makna yang terkandung dalam parikan SMS lebaran tersebut untuk menyampaikan maksud dan tujuan. 3) Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai bahasa tulis terkait penggunaan diksi dan makna, serta dapat menambah pengalaman dalam melakukan pengkajian mengenai penggunaan diksi dan makna khususnya dalam parikan sms lebaran.