Pengaturan Pelaksanaan Tentang Pembentukan lndonesia-tiongkok Laboratorium Bersama antara

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaturan Pelaksanaan. Tentang Program Pertukaran llmuwan antara. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan

Pengaturan Pelaksanaan. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

Perdagangan dan lnvestasi. Pembangunan Kota. Pendidikan dan Pelatihan.

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

Tsinghua University batan LETTER OF INTENT ANTARA SADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN UNIVERSITAS TSINGHUA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

BERKEINGINAN untuk lebih memperkuat kerja sama bilaterri ilmiah dan teknolog! dalam pengembangan HTGR,

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

~ ' REPUBLIK INDONESIA

LIU JIE Wakil Gubernur

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK 11'1>0NESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

2. Sebagai tindak lanjut dari Pasal-Pasal diatas, para pihak menyetujui prinsipprinsip

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

MEMORANDUM KERJA SAMA ANTARA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

PRE SI DEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

NOTA KESEPAKATAN ANT ARA PEMERINTAH PROVINS! SHAANXI REPUBLIK RAKYAT CHINA DAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

MEMPERTIMBANGKAN pentingnya kerjasama internasional dan peran dari negara sahabat dalam memperkuat kapasitas di bidang manajemen kebakaran hutan; dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH PROPINSI JILIN REPUBLIK RAKYAT CHINA TENT ANG

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

Mengingat Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. persahabatan serta keuntungan bersama antara masyarakat dan institusi pemerintah dari Para Pihak;

REPUBLIJ[ INDONESIA. Pasal 1 Tujuan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

===========================================

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

REPIJBl,IK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA UNTUK IKAN DAN PRODUK PERIKANAN

Departemen Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA. MEY AKINI perlunya kerja sama efektif dan berkesinambungan yang menjadi kepentingan dari Para Pihak;

DAN PEMERINTAH REPUBLIK YAMAN

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA Pengaturan Pelaksanaan Tentang Pembentukan lndonesia-tiongkok Laboratorium Bersama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok (yang selanjutnya disebut sebagai "para Pihak"), MERUJUK pada Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Pemerintah Republik Indonesia tentang Kerjasama llmu Pengetahuan dan Teknologi yang ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2011, BERKEINGINAN untuk membangun kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan, antara institusi dari Indonesia dan Tiongkok, sehingga dapat meningkatkan kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi antara kedua negara, BERSEPAKAT untuk menjajaki pendirian 'Laboratorium Nasional Bersama lndonesia Tiongkok' berdasarkan konsensus. Kedua Pihak telah mencapai kesepakatan sebagai berikut: Pasal 1. Pembentukan Laboratorium Bersama Kedua Pihak bersepakat untuk mempromosikan kerjasama di 'Laboratorium Bersama' di bawah kerangka Komite Bersama llmu Pengetahun dan Teknologi antara lndonesia Tiongkok. Kerjasama di 'Laboratorium Bersama' ditujukan untuk kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan, antara institusi penelitian di Tiongkok dan Indonesia; memfasilitasi kerjasama teknologi maju; pertukaran dan pelatihan untuk para peneliti muda, serta alih teknologi yang dapat diaplikasikan; sehingga dapat meningkatkan kapasitas para peneliti sesuai dengan bidangnya; meningkatkan proses teknologi industri, serta mempromosikan pembangunan industri yang terkait.

Pasal 2. Bidang Kerjasama Kedua Pihak setuju untuk mendiskusikan pembentukan Laboratorium Bersama lndonesia-tiongkok dalam bidang-bidang yang menjadi minat bersama. Kedua Pihak setuju bahwa 'Laboratorium Nasional Bersama' lndonesia-tiongkok yang pertama, akan memfokuskan pada bidang bioteknologi, dan proyek ini akan secara resmi dimulai setelah pertemuan ke-5 Komite Bersama llmu Pengetahuan dan Teknologi lndonesia-tiongkok ke-lima, yang dijadwalkan pada tahun 2015, atau tergantung dari diskusi kedua Pihak. Pasal 3. lnstitusi Pelaksana Kedua Pihak setuju untuk menunjuk institusi pelaksana dari tiap negara untuk setiap 'Laboratorium Bersama'. lnstitusi pelaksana dari kedua Pihak, dapat secara bersama memformulasikan rencana kerja untuk membentuk 'Laboratorium Bersama' dan mengajukannya untuk memperoleh persetujuan dari kedua Pihak. lnstitusi pelaksana dari kedua Pihak dapat menandatangani persetujuan proyek terkait dengan kegiatan kerjasama yang khusus berdasarkan rencana kerja. lnstitusi pelaksana dapat membentuk sebuah 'Kelompok Kerja Bersama' di bawah kerangka 'Komite Bersama Kerjasama llmu pengetahuan dan Teknologi lndonesia-tiongkok'. Pasal 4. Pengaturan Keuangan Pengaturan keuangan untuk mendirikan setiap 'Laboratorium Bersama' akan dijelaskan lebih terperinci dalam 'perjanjian proyek kerjasama', yang ditandatangani oleh institusi pelaksana dari kedua Pihak. Pasal 4. Hak Kekayaan lntelektual (HKI) HKI dari setiap kegiatan kerjasama harus dijelaskan dalam perjanjian proyek kerjasama, yang ditandatangani oleh institusi pelaksana dari kedua Pihak. Pasal 6. Perubahan dan Keabsahan Pengaturan Pelaksanaan ini dapat diubah berdasarkan persetujuan tertulis dari para pihak. Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan dari pengaturan pelaksanaan ini dapat diselesaikan oleh para Pihak melalui konsultasi. Pengaturan Pelaksanaan akan berlaku efektif sejak tanggal penandatanganan dan akan berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Pengaturan Pelaksanaan ini dengan memberitahukan

pihak lainnya secara tertulis, melalui saluran diplomatik dalam kurun waktu enam bulan sebelumnya. Pengakhiran tidak akan mengganggu kegiatan-kegiatan kerjasama yang sedang berlangsung dibawah Pengaturan Pelaksanaan ini. Dibuat di Jakarta, pada tanggal 27 Mei 2015, dalam rangkap dua dalam bahasa Tiongkok, Indonesia, dan lnggris, semua naskah mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, naskah bahasa lnggris yang berlaku. Untuk Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia Untuk Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok ' Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia Prof. Cao Jianlin Wakil Menteri llmu Pengetahuan dan Teknologi, Republik Rakyat Tiongkok

llepublik INDONESIA ~~M~~~~~~~tt*~~~~~w~~~A~~~oo~~ tt*w~r~~oo*~~~~~~~~~~ ~~~W~#~OO~~~~~~ --~~~$A~#~OO #$tx~~ C ~ rm"*k-"ajj"), ~-f Wf 00-f 2011.1f12 A 13 8 ~it~ «fp ~~ W ~# ~ 00 ~ J{f~ ~$A~#~ OOifkf{f#$tX~~1tii~~~Jk», *~~Wf 00~~~~~±*~-~~~#*~ ' *-~~* WI 00 #tx~1t, A7JM~~~~~OO#$~~~~*~~~~~T, **# ~*%~~'.t%1f o

*, iftj! ~ J}<_-Sf-~'.9E%fF, {4$ ~~it!:j ft1j 1j ffi_:it)tj ~;ft#~, ~~~~~~X~~~~~'~*~?tt~~,-~~*ff~~Mo ~ 0 ~ -=-~ %1t4Yf~ ~~~-~#~~~~~«~ ##~~~~@@ *~~ ~~~-~±~~Jtt«~*~ +~~~oooo ~~~~'. :, ~ ~1"f tf- 2015 it-ex;,xx_~wf JtWi ~11!?iat fa] ~1tWJ fp ~ ~ 00 #ft~ 1t~*-~4~ Ji1x4-ixJ:iE~J5 ijj 0 ~~~ JI + ~~~~ 11\.JJUt~ Jt~ ~ W1 ~~,+JLfiJ o ~~~~~~~~~# ~~~~~ ~~~I~~-' ~ ~~~~o~~~~,+jl~~~*i~~~, ~ ~R~~ ~~$ ijjw1~ ~~0~~~~~~~~~#~~~~~4~~ ~ ' ~ il~~i11f~il ~~- + ~~~~'. :~~~~*' ~~~~~~,+)Lfq~-~ ~fl ~-ixfy3~ o ~Ji~ 1PiJZF~~~F ~~~ijjf±~1pmf~, ~~*~~~~~~,+/1~4-~ 2

~ 7' ~ 1~ ~*1!i. ~x ~A~~W~~, *WR~~~T~~~o ~~~~mrr*wrwf~~~r, A~W~~~o *w~ ~*z~~~~, ~~~~ 5 ~o ~M-~~~~~~k, ~~~ 6 +A~~*~~-~fW JfJ~i!~JJ-~o WR~k~~~~~~~~~~~ o *Wlx.-f 2015 ~ 5 A 27 B{ z.l;jj11~~it, -~V/i 17}, 4ii 171 m~~x, ~x,~x~~, ~x*~~ili~~r~, ~ ~* x*~*o ~~~W~#*700 ~$A~#*700 17f ~ tt ;ft ~ ~ $ ~ 1f -ti3 -ti3 * # * tt ;ft -ti3 MU ~~ * ~ ~~ ~W~ w~# 3

w -z REPUBLIK INDONESIA Implementing Arrangement on Co-establishment Indonesia-China Joint Laboratories between The Ministry of Research, Technology and Higher Education of The Republic of Indonesia and The Ministry of Science and Technology of The People's Republic of China The Ministry of Research, Technology and Higher Education of The Republic of Indonesia and The Ministry of Science and Technology of the People's Republic of China (hereinafter referred to as the Parties), REFERRING the Memorandum of Understanding between the Government of the People's Republic of China and the Republic of Indonesia on Scientific and Technological Cooperation signed on December 13, 2011, DESIRING to establish long-term, stable partnership between institutes from Indonesia and China, so as to further enhance the science and technology cooperation between the two countries, AGREE to explore the establishment of Indonesia-China National Joint Laboratories base on consensus. The two Parties reached understanding as follows: Article 1. Establishment of Joint Laboratories The two Parties agree to promote the Joint Laboratories cooperation under the framework of Indonesia-China Joint Committee on Science and Technology Cooperation. The Joint Laboratories cooperation aims to establish long-term, stable partnership among Chinese and Indonesia research institutes, and facilitate high level research cooperation, exchange and training of young scientists, and the transfer of applicable technologies, so as to improve their capacity in relevant fields, upgrade the industrial technology process, and promote the development of related industries.

Article 2. Areas of Cooperation The two Parties agree to discuss the joint establishment of The Indonesia-China National Joint Laboratories in the fields of common interest. The two Parties agree that the first Indonesia-China National Joint Laboratory will focus on bio-technology, and the project shall be formally started after the Fifth Meeting of Indonesia-China Joint Committee on Science and Technology Cooperation, which will be scheduled in 2015 or later on depending on the discussion of the two Parties. Article 3. Implementing Institutes The two Parties agree to designate the implementing institutes from each Country for each Joint Laboratory. The implementing institutes of the two Parties shall jointly formulate the work plan for establishing the Joint Laboratory and submit it for the approval of the two Parties. The implementing institutes of the two Parties shall sign a project agreement concerning the specific cooperation activities on the basis of the work plan. The implementing institutes should establish a Joint Working Group under the framework of the Indonesia-China Joint Committee on Science and Technology Cooperation. Article 4. Financial Arrangements The financial arrangement for establishing each Joint Laboratory shall be explained in detail in the project agreement signed by the implementing institutes of the two Parties. Article 5. Intellectual Property Rights (IPRs) The IPRs from any cooperation activity shall be provided in the project agreement signed by the implementing inst itutes of the two Parties. Article 6. Amendments and Validity This implementing arrangement may be amended based on mutual written consent of the Parties. Any disputes arising from the interpretation or execution of this implementing arrangement shall be settled by the Parties through consultation. The implementing arrangement takes effect upon signature and shall remain in force for 5 years. Either Party may terminate this implementing arrangement by notifying the other Party of such intention in writing through diplomatic channels six months in advance.

The termination shall not affect ongoing cooperative activities under this implementing arrangement. Done in Jakarta, on the date of 27 May 2015, in duplicate in the Chinese, Indonesia and English languages, all texts are being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail. For the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia For the Ministry of Science and Technology of the People's Republic of China j Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. Minister for Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia Prof. Cao Jianlin Vice Minister for Science and Technology of the People's Republic of China