PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Bandwidth Transmisi Radio

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Radio dan Medan Elektromagnetik

ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

Twisted Pair. Twisted pair

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

Mode Transmisi. Transmisi Data

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Multiplexing

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

Media Transmisi Jaringan

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

Sistem Transmisi KONSEP PERENCANAAN LINK RADIO DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

Media Transmisi Data. Media Transmisi

Sistem Telekomunikasi

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar- dasar Penyiaran

DASAR SISTEM KOMUNIKASI (DSK) TE 1206

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

MEDIA TRANSMISI. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK

Spektrum Electromagnetic

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

3. SINYAL DIGITAL KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Sinyal Digital. atau PERIODIK DAN NON PERIODIK. n = log2 L

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Sistem Telekomunikasi MKB1142 / 2 sks

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM

Sejarah singkat komunikasi optic dan perkembangan fiber optic Spektrum elektromagnetik

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

fm_iqbal Pendahuluan 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

BAB II LANDASAN TEORI

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

Please Wait COMPLETE OM SWASTYASTU

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Guide Media Unguide Media

Medium Transmisi. Guided Media

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

TRANSMISI. Pertemuan Metode Transmisi Metode transmisi yang dikenal terdiri dari dua macam, yaitu :

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

Jaringan Komputer. Transmisi Data

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

Transkripsi:

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output TI Transducer Input Message Signal Transducer Output TO Sinyal Output Tx Transmitter Receiver Rx Signal Terima Medium Comm. : informasi seperti suara, data, gambar, video, kode : bentuk listrik dari informasi Loss, Distorsi, Noise, Interferensi Transducer : mengubah informasi menjadi sinyal listrik dan sebaliknya

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core sehingga akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.

SM (Single mode ): serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. MM (Multi mode ) : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantulpantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

Kabel Tembaga harganya murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua. Kabel Koaksial Kapasitas bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat dibanding kawat tembaga, lebih murah jika dibandingkan dengan instalasi kabel optik. Kabel Serat Optik. Berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.

Kabel Tembaga. Rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan kapasitas bandwithnya yang kecil. Kabel Koaksial. Sulit dalam instalasinya, sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga. Kabel Serat Optik. Harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.

Blah blah blah bl ah PEMANCAR (TX) PENERIMA (RX) SUMBER TUJUAN

Frekwensi Panjang Gelombang Nama Very Low Frequency (VLF) < 30 Khz > 10 km Gelombang Myriametrik Low Frequency (LF)) 30 300 Khz 1 10 km Gelombang kilometer Medium Frequency (MF) 300 3000 Khz 100 1000 m Gelombang hktometer High Frequency (HF) 3 30 Mhz 10 100 m Gelombnag dekameter Very High Frequency(VHF) 30 300 Mhz 1 10 m Gelombang meter Ultra High Frequency (UHF) 300 3000 Mhz 10 100 cm Gelombang decimeter Super High Frequency (SHF) 3 30 Ghz 1 10 cm Gelombang sentimeter Extremwly High Frequency (EHF) 30 300 Ghz 1 10 mm Gelombang milimeter

R n. d1. d2 17,3 n f. d

Hubungan disebut Line Off Sight (tanpa halangan) Frekwensi Gelombang yang digunakan > 1 GHz Masalah utama yang harus diperhatikan adalah redaman hujan (rain attenuation) dan gangguan karena pantulan serta lapisan udara yang tidak seragam ( fading ) Jarak antara pemancar dan penerima 30 100 km Ketinggian antena merupakan masalah yang harus diperhitungkan. Karena menara tidaklah murah. Pembangunan bisa memakan waktu lama karena waktu untuk pembangunan site ( lokasi pemancar dan penerima ) Repeater bisa ditaruh diatas gunung tinggi yang berhutan lebat dengan menggunakan solar panel untuk tenaga listriknya

Path Profile characteristics may change over time, due to vegetation, building construction, etc.

3rd* 2nd* 1st* * Fresnel Zones

h1 hc q h2 hs Tx d 1 d2 Rx d

Sistem komunikasi Radio analog Sistem komunikasi Digital

Baseband from Multiplex Baseband Equipment Modulator Analog IF Equipment Limiter Up- Converter PA Local Oscillator Waveguide Filter ANTENNA Local Oscillator Baseband to Demultiplex Baseband Equipment Demodulat or Analog IF Filter & Amplifier Down - Converter Waveguide Filter

Medium Source Coding Information Source BLOK SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL Channel Coding Other Sources Pulse Modulation Bandpass Modulation Freq. Spread Multiple Access Digital input m i Digital output m i Source Decoding Encryption Channel Decoding MUX Bit Stream Detection Digital Baseband Waveform Digital Bandpass Waveform XMT RCV Information Sink Demultiplexing Decryption Demodulation Sampling Block diarsir optional 33 Freq. De-spread Modul 00 - Siskom I - Introduction Multiple Access