PENGARUH PEMBERIAN TRAKSI OSILASI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN TRAKSI OSILASI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGURANGAN NYERI MENGGUNAKAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN TENS DENGAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN FISIOTAPING PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

PENGARUH MANUAL TERAPI TRAKSI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA OSTEOARTRITIS LUTUT

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

oleh : Ryan Hidayatullah J SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIK OTOT QUADRICEPS PADA PERMASALAHAN OSTEOATRITIS KNEE

PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DENGAN METODE RESISTANCE TRAINING TERHADAP NYERI OLEH KARENA FAKTOR OTOT PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT. Naskah Publikasi Skripsi

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

PENGARUH MANUAL THERAPY TRACTION TERHADAP PENURUNAN NYERI OSTEOARTHRITIS LUTUT

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT

Naskah Publikasi Skripsi. Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas Persyaratan Akhir. Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana perkembangan dan ilmu

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN ISOMETRIC EXERCISE DAN PROGRESSIVE RESISTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. osteoarthritis. Usia paling muda terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan usia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

I Nyoman Ady Pranatha Bagian Fisioterapi RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENAMBAHAN CODMAN PENDULAR EXERCISE S

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB V PEMBAHASAN. sampel yang berasal dari warga yang berada di daerah Pasarkamis- Tangerang. Sampel pada penelitian ini dengan kondisi penurunan

Pengaruh Mobilisasi Sendi dan Hold Relax. Terhadap Problematika Penderita Osteoartritis Lutut

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS SKRIPSI. Disusun Oleh : GUPTA ROBBI MUHAIMIN J I

PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI KARANGASEM SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan nyeri dan ketidakmampuan (disability) pada penderita sehingga

PENGARUH LATIHAN CONTRACT RELAX STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI MYOFASCIAL TRIGGER POINT SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

INTERVENSI ULTRASOUND

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Fisioterapi

PENGARUH EFEK NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION DAN EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS PENDERITA OSTEOARTHRITIS NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,7% hingga 66,7%. Keluhan tentang keluhan bahu juga sering terjadi

PENGARUH LATIHAN SANDBAG DAN LATIHAN SEPEDA STATIS TERHADAP AKTIFITAS FUNGSIONAL PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan. Harapan Hidup (UHH). Data badan pusat statistik menunjukkan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Usia, Jenis Kelamin, dan Indeks Masa Tubuh dengan Osteoartritis Lutut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN CLOSE KINETIC CHAIN DENGAN STATIC QUADRICEPS TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. osteoartritis sering mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak. Tidak seperti

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

Kata kunci: close kinetic chain, Static Quadriceps Exercise, kekuatan otot, Quadriceps Femoris, Osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

PENGARUH FISIOTAPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun , tergolong tercepat di

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

Keyword : Elderly Balance, strengthening exercise, coordination exercise.

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DENGAN PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIK QUADRICEPS TERHADAP PENURUNAN NYERI OSTEOATRITIS KNEE

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN TRAKSI OSILASI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Fisioterapi Disusun oleh : Adi Saputra Junaidi J120111021 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, JANUARI 2013 ADI SAPUTRA JUNAIDI PENGARUH PEMBERIAN TRAKSI OSILASI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT (Pembimbing: Agus Widodo, SSt. Ft., M. Fis, dan Umi Budi Rahayu, SSt.Ft, S.Pd, M.Kes) Latar Belakang : Osteoathritis (OA) adalah suatu kelainan sendi degeneratif yang terutama menyerang penderita lanjut usia (lansia) dan ditandai oleh adanya proses degenerasi tulang rawan sendi, hipertropi tepi permukaan sendi disertai kekakuan sesudah istirahat pasca kegiatan yang lama (Reksoprodjo S, 2002). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut. Subyek : Sebanyak 14 responden dengan keluhan osteoarthritis lutut di Manna, Bengkulu Selatan, Bengkulu yang berumur 40 60 tahun. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok Kontrol dan kelompok Eksperimen (Traksi Osilasi) Metodologi Penelitian : Penelitiaan ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan desain penelitian pre and post test with two control design. Uji statistik yang digunakan pada uji pengaruh dan beda pengaruh menggunakan uji paired test dan independent t test. Hasil : Berdasarkan uji Independent Sample Test diperoleh nilai p sebesar 0.001 sehinggga dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh Traksi Osilasi terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional Kata Kunci : Traksi Osilasi, Osteoathritis Lutut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Osteoathritis (OA) adalah suatu kelainan sendi degeneratif yang terutama menyerang penderita lanjut usia (lansia) dan ditandai oleh adanya proses degenerasi tulang rawan sendi, hipertropi tepi permukaan sendi disertai kekakuan sesudah istirahat pasca kegiatan yang lama (Reksoprodjo S, 2002). Osteoarthritis terutama mengenai mereka di usia pertengahan dan lanjut, serta akan menjadi masalah kesehatan penting di masyarakat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup. WHO memperkirakan 10% dari penduduk berusia lebih dari 50 tahun terserang penyakit ini, sedangkan pada penduduk Amerika Serikat berumur 25 sampai 75 tahun diperkirakan 12,1% mempunyai tanda dan gejala klinik OA (WHO, 2003). Osteoarthritis (OA) disebut juga penyakit sendi degeneratif atau arthritis hipertrofi. Penyakit ini merupakan kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan orang usia lanjut (Hertling, 2006). Menurut WHO pada tahun 2005 populasi usia lanjut di Indonesia akan meningkat 414% dibanding tahun 1990. Di Indonesia prevalensi OA lutut tampak secara radiologik mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita antara 40-60 tahun.

Sendi penyangga berat tubuh seperti panggul dan lutut merupakan sendi yang paling sering terkena OA. Nyeri sendi, disertai pembengkakan sendi hingga efusi, berkurangnya lingkup gerak sendi dan kekakuan sendi merupakan manifestasi penyakit ini (Smith, 2010). Orang dengan Osteoarthritis lutut biasanya memiliki keluhan nyeri, kaku persendian, berkurangnya propriosetif dan penurunan kekuatan otot kuadriseps yang berhubungan dengan nyeri lutut dan kemampuan fungsional (Bennell, 2007). Salah satu kompetensasi yang di miliki oleh fisioterapi ialah manual terapi traksi osilasi. Traksi osilasi memiliki efek terapeutik tehnik mobilisasi yang menyebabkan terjadinya pergerakan cairan sinovial serta membawa zat-zat gizi pada bagian yang bersifat avaskuler di kartilago artikular dan juga di intra artikular fibro kartilago. Tehnik mobilisasi ini membantu menjaga pertukaran zatzat gizi serta mencegah nyeri dan efek degenerasi statik saat sendi mengalami pembengkakan atau nyeri dan keterbatasan gerak (Ucat, 2000). Berdasarkan masalah dan definisi di atas, maka fisioterapi sebagai tenaga profesional kesehatan mempunyai kemampuan dan keterampilan yang tinggi untuk mengembangkan, mencegah, mengobati dan mengembalikan gerak dan fungsi seseorang. Adapun peran fisioterapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri yang memiliki hubungan timbal balik terhadap aktivitas

fungsional pada kasus osteoarthritis adalah teknik mobilisasi sendi traksi osilasi. Manual terapi traksi osilasi dapat mengurangi nyeri sehingga dapat meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional (Bennell, 2007) oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien Osteoarthritis lutut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang baik dalam penanganan nyeri osteoarthritis, serta traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien osteoathritis lutut.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian untuk pengembangan IPTEK diharapkan dapat intisari ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan. Hal ini dapat memberitahukan bahwa ada atau tidak nya pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut, dimana pelaksanaannya tetap mengacu pada ketrampilan dasar dari praktek klinik dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II KERANGKA TEORI A. Kerangka Teori 1. Definisi Osteoathritis Osteoarthritis (OA) merupakan gangguan dari persendian diartroldial yang dicirikan oleh fragmentasi dan terbelah-belahnya kartilago persendian. Lesi permukaan itu disusul oleh proses pemusnahan kartilago secara progresif. Melalui sela-sela yang timbul akibat degenerasi fibrilar pada kartilago, cairan sinovial dipenetrasikan ke dalam tulang lapisan kartilago, yang akan menghasilkan kista-kista. Kartilago yang sudah hancur mengakibatkan sela persendian menjadi sempit. Disamping itu tulang bereaksi terhadap lesi kartilago dengan pembentukan tulang baru (osteofit) yang menonjol ke tepi persendian (Soeroso, 2007). 3. Klasifikasi Osteoarthritis Menurut American Rheumatism Association (ARA), OA diklasifikasikan menjadi 2 yaitu (1) osteoarthritis primer yang belum diketahui penyebabnya (idiopatik), namun bisa juga karena herediter, OA jenis ini paling sering ditemukan dan (2) osteoarthritis sekunder penyebabnya adalah kelainan pertumbuhan tulang sejak lahir, penyakit metabolik, trauma, peradangan dan faktor endokrin.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment yang sering disebut juga sebagai eksperimental semu oleh karena tidak semua variable dikontrol oleh peneliti. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pre test and post test with control group design (Notoatmojo, 2005). Bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut : Pre test Post test Kelompok I : 0 1 X 1 0 2 Kelompok II : 0 3 X 2 0 4 Keterangan : X 1 : Kelompok 1 dengan perlakuan Traksi osilasi X 2 : Kelompok 2 kontrol tanpa perlakuan 0 1 : Tingkat nyeri sebelum di berikan Traksi osilasi 0 2 : Tingkat nyeri sesudah Traksi osilasi 0 3 : Tingkat nyeri awal pada kelompok kontrol 0 4 : Tingkat nyeri akhir pada kelompok kontrol

B. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di kecamatan Manna, Bengkulu Selatan. Penelitian dilakukan pada tanggal 27-31 Agustus 2012. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah pasien yang sudah di diagnosa Osteoarthritis dan bersedia mengikuti program yang telah ditetapkan oleh terapis. a. Kriteria Inklusi (penerimaan) 1) Usia 40 60 tahun 2) Berjenis kelamin perempuan 3) Tidak sedang mengikuti aktifitas fisik yang berat 4) Bukan Olahragawan 5) Tidak ada trauma sebelumnya 6) Penderita OA dengan indeks berat, ringan dan sedang menurut Indeks Lequense. b. Kriteria Eksklusi (penolakan) 1) Adanya gangguan stabilitas sendi. 2) Mempunyai kontraktur fleksi lutut. 3) Mempunyai gangguan seperti kadiovaskuler, respirasi atau gangguan musculoskeletal selain OA lutut yang serius.

4) Tidak dapat berjalan 5) Injeksi dilutut kurang dari 30 hari c. Kriteria Drop out Tidak menyelesaikan program terapi 2. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini diambil secara purposive populasi. D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Traksi osilasi 2. Variabel terikat : Aktifitas fungsional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil uji pengaruh pemberian Traksi Osilasi terhadap peningkatan aktivitas fungsional Variabel Kelompok N Mean SD (t) Selisih kelompok kontrol Traksi Osilasi Selisih kelompok eksperimen Sumber: Hasil Olahan Data, 2012 7 7 0.248 0.786 2.74 0.755 Sig.(2- tailed) 7.621 0.000 Berdasarkan uji Independent Sample Test diperoleh nilai p sebesar 0.001 sehinggga dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh Traksi Osilasi terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional. Dengan aplikasi manual terapi traksi osilasi sebanyak selama 60 detik sebanyak 5 x pngulangan dalam waktu 5 hari dapat berpengaruh terhadap penurunan nyeri sehingga dapat meningkatkan aktivitas fungsional.

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dengan membandingkan hasil penelitian dengan teori pada pembahasan ini maka dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis yaitu: Ada pengaruh pemberian traksi osilasi terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut. B. Saran 1. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka peneliti memberikan saran-saran, dihararapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang gangguan aktivitas fungsional pada penderita osteoathritis dengan jumlah subjek yang lebih besar sehingga data-data yang di dapatkan jauh lebih valid. 2. Dari hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa traksi osilasi dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan aktivitas fungsional penderita osteoathritis, sehingga peneliti mengharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan traksi osilasi terhadap penderita osteoathritis dengan waktu yang relatif lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA Altman R.D. 1991. Criteria for classification of clinical osteoarthritis. Journal of Rheumatology.; 18 (27): 10 5. Bennell K L, Hunt M A, Wrigley T V, Hunter D J, Hinman R S. 2007. The effects of hip muscle strengthening on knee load, pain, and function in people with knee osteoartritis: a protocol for a randomised, single-blind controlled trial. BMC Musculoskeletal Disorder 8:21 Retrieved January,1,2011, from http://www.chestjournal.org/content/ 110/2/325 Darlene Hertling&Randolph M.K, 2006. Management of Common Musculoskeletal Disorders, BMC Hertling D, Kessler R. 2006. Management of Common Musculoskeletal Disorders. 4 th Edition Lipincot Williams & Wilkins. Baltimore, hal. 538,539 Isbagio, Harry, 2006; Osteoarthritis dan Osteoporosis Sebagai Masalah Muskuloskeletal Utama Warga Usia Lanjut di Abad 21; Diakses tanggal 16/06/2012; dari http://www.majalah-farmacia.com/rub JansenJ et all, 2011, Strength training alone, exercise therapy alone, and exercise therapy with passive manual mobilization each reduce pain and disability in people with knee osteoarthritis: a systematic review. Journal of Physiotherapy, Vol. 57, Australian Physiotherapy Association Klippel John H., Dieppe Paul A., Brooks Peter, et al. Osteoarthritis. In : Rheumatology. United Kingdom : Mosby Year Book Europe Limited, 1994 : 2.1 10.6. Amin, Niu Jingbo, Hunter David, et al. Smoking Worsens Knee Osteoarthritis. News Center Oklahoma City, Oklahoma USA, 2006 : 1 4. Kurnia Dewi Syamsumin, 2009, Osteoarthtritis:Diagnosa, Penanganan dan Perawatan di Rumah, Fitramaya, Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekdjo, 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta Parjoto, Slamet, 2002; Assesment Fisioterapi pada Osteoarthritis Sendi Lutut; TITAFI XV, Semarang.

Reksoprodjo S. 2002. Penatalaksanaan bedah pada osteoarthritis Dalam : nuhoni SA, tulaar ABM, Kusumaastuti P, eds. naskah lengkap PIT 1 PERDOSRI. Jakarta Saunders. 1995. Manual of Physical Therapy Practice. W. Saunders Company.Maitland G. D, Pheripheral manipulation third edition, Butterworth Heinemann, Oxford, 1991. Smith R P, Thomas A C, Gutierrez C K, Sowers M F. 2010. Isometric Quadriceps Strength in Women with Mild, Moderate, and Severe Knee Osteoarthritis; American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation, Lipincott Williams & Wilkins Retrie -ved 10 Nov, 2012, from www.swanstudy. org/ docsharingpp/?...isometric_ Quadriceps Strength. Soeroso J., Isbagio H., Kalim H., Broto R., Pramudiyo R., 2007. Osteoarthritis, Dalam A.W. Sudoyo, B. Setyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiati, editor, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Pusat Penerbit Departeman Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta