BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran adalah sebagai aktivitas, dalam mengajar guru harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting sebagai wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

membahas atau mengkaji tentang kejadian-kejadian yang berhubungan dengan agama Islam, baik awalnya ataupun perkembangannya Sejarah itu adalah ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada perantaraan pendidikan agar perkembangannya sempurna sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu inti dari kegiatan pendidikan yang di selengarakan di

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran. Secara tidak langsung, kualitas instrument. penilaian juga menentukan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dan memproses pengetahuan. Hal ini berarti Kondisi menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, maupun sosial. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek, dimulai dari sistem pendidikan yang berubah-ubah ketika

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena pada dasarnya pendidikan tidak terlepas dari tugas manusia yang memiliki potensi untuk dididik dan terdidik. Pendidikan tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan mengembangkan usaha-usaha pembawaan baik jasmani maupun rohani khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai agama pada manusia dan norma-norma serta mewariskannya kepada generasi berikutnya yang akan dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang tidak terlepas daripada pendidikan yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan antara satu dari yang lain, dimana dalam proses pembelajaran peserta didik dipandang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjukkan pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pendidik. Pendidikan yang harus ditanamkan pertama kali kepada anak didik adalah pendidikan tauhid yaitu tidak menyekutukan Allah.Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bahkan wajib dimiliki setiap orang. Karena pentingnya ilmu; Al-Quran menyebutkan perbedaan yang jelas antara 1

orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, 1 sebagai mana firman Allah dalam Al-Quran sebagai berikut: 2 Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Rasulullah juga menegaskan dalam hadisnya: : راوه ال ع ل م ط ل ب ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م ابن عبدالبرعن أنس Artinya : Menuntut ilmu adalah fardu atas tiap-tiap muslim. 3 Proses pembelajaran Islam dalam pendidikan agama Islam sebenarnya sama dengan proses pembelajaran umumnya, namun yang membedakan adalah bahwa dalam pendidikan Islam proses maupun hasil belajar selalu inhern dengan ke Islaman dan memliliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia serta bertujuan untuk menyucikan manusia. 4 Dalam proses pembelajaran salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan bahwa dalam penilaian pembelajaran meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif,afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara eksplisit. 5 Apapun mata pelajarannyaselalu mengandung tiga aspek ini, namun penekanannya berbeda. Pada mata pelajaran yang menuntut kemampuan berfikir menyangkut pada 1 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, 2006, Jakarta, PT. Raja Grafindo, h. 404. 2 QS, Al-Mujadilah,ayat 11. 3 Sayyid Ahmad, Mukhtaral Ahadist, 2005, Mesir, h. 107. 4 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi 2004, 2004, Bndung, PT. Remaja Rosda Karya. h. 79. 5 Anas Sudijono, 2011, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, h. 48.

aspek kognitif sedangkan mata pelajaran yang menuntut pada praktik lebih menitik beratkan pada aspek psikomotorik dan keduanya selalu mengandung aspek afektif. Dalam dunia pendidikan guru dituntut memiliki kompetensi yang baik ketika sedang terjadinya proses belajar mengajar, sehingga kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran pun cenderung positif, seperti rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sesuai dengan materi pelajaran yang ada. Sebaliknya apabila guru dinilai tidak memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar, maka kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran tersebut dan hasil belajar siswa pun cenderung negatif, seperti tidak memahami materi pelajaran yang di ajarkan oleh guru, malas dalam mengikuti mata pelajaran guru tersebut dan sebagainya khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, oleh karena itu fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak guru yang profesional dalam mengajar tetapi masih banyak siswa dimana kemampuan kognitifnya lemah dalam pengetahuan atau memahami materi pelajaran yang ada terlebih pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Mata pelajaran yang berkaitan dengan kognitif adalah mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi kemampuan dan pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri menunjukkan tingkat pengetahuan seseorang dalam suatu pemahaman tertentu. Dalam hal ini

pengetahuan siswa dapat dilihat dari kecakapan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan secara tepat. Dalam pembelajaran kognitif akan efektif bila menggunakan prinsip belajar sambil bertanya. Pemahaman atau pengetahuan dilatih melalui pertanyaan secara berulang-ulang akan menjadi kebiasaan atau otomatis dilakukan. Keberhasilan pengembangan psikomotorik juga akan berdampak positif terhadap pengembangan aspek kognitif dan afektif. Dengan memiliki kecakapan kognitif siswa akan memiliki kemampuan pengetahuan yang cerdas yang mudah diamati baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Namun disamping kecakapan kognitif tidak terlepas dari kecakapan psikomotorik siswa yang juga banyak terikat oleh kecakapan afektif. Jadi, kecakapan kognitif siswa merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya. Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sebenarnya ranah tujuan pendidikan Islam itu lebih luas disamping kognitif, afektif, psikomotorik, juga meliputi ranah konatif dan performance. Namun untuk mengembangkan kompetensi peserta didik tidak akan terlepas dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Taruna Pekanbaru diketahui bahwa dalam proses pembelajaran guru pendidikan agama Islam selalu berusaha memberikan yang terbaik. Namun dengan demikian belum sepenuhnya dapat menunjang pengetahuan seluruh siswa dalam memahami materi yang diberikan. Dalam hal ini dari hasil wawancara guru

pendidikan agama Islam di SMK Taruna Pekanbaru adapun gejala-gejalanya sebagai berikut: 1. Sebagian siswa masih ada yang tidak memahami materi pembelajaran yang telah diajarkan. 2. Masih ada sebagian siswa yang tidak bisa menjawab ketika diberikan pertanyaan. 3. Nilai sebagian siswa masih rendah dalam mengerjakan ulangan. 4. Masih ada sebagian siswa yang tidak fokus ketika guru sedang mengajarkan materi pembelajaran. Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, menunjukkan adanya pencapaian kemampuan pengetahuan siswa yang tergolong rendah. Padahal latar belakang guru sudah mendukung dalam hal memaksimalkan proses pembelajaran pendidikan agama Islam sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dari gejala-gejala diatas tersebut, penulis tertarik untuk menelitinya yang akan penulis tuangkan dalam karya ilmiah dengan judul: Kemampuan Aspek Kognitif Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islampada Jurusan Tehnik Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Pekanbaru. B. Penegasan Istilah 1. Kemampuan Kognitif adalah suatu dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi dapat kita ketahui bahwa kemampuan kognitif ini adalah suatu dasar yang akan

dijadikan sebagai landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian siswa. Sedangkan menurut Good dalam buku Sukardi kemampuan kognitif adalah merupakan proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya dari persepsi, interopeksi, atau memori siswa. 6 Jadi kemampuan kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengetahui atau memahami materi dalam proses pembelajaran. 2. Proses Pembelajaran adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. 7 Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 3. Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang berdasarkan pokokpokok kegiatan dan pokok yang meliputi aspek Al-Quran/Hadist, aspek keimanan, aspek akhlak, aspek fiqih/ibadah, aspek tarikh(sejarah Islam), muamalat urusan pribadi manusia, tata susila dan ajaran akhlak. 8 Dalam penelitian ini pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran yang memuat kegiatan pendidikan agama Islam. 6 Sukardi, 2011, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, h. 75. 7 Wina sanjaya, 2005, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, PT. Kencana, h. 81. 8 Ramayulis, 2008, Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008, h.4.

C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru? b. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaruyang belum sepenuhnya optimal? c. Bagaimana pemahaman kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam yang masih tergolong rendah? d. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru yang belum teridentifikasi sepenuhnya? 2. Batasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi, mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, maka oleh karena itu diperlukan batasan masalah agar fokus permasalahan dapat mengenai sasaran. Dalam

hal ini penulis membatasi penelitian pada kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan faktor yang mempengaruhi kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: a. Bagamanakah kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru? b. Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tekhnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru b. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemampuan aspek kognitif siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada jurusan tehnik otomotif SMK Taruna Pekanbaru

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis, dapat mengetahui kemampuan dalam proses pembelajaran kepada siswa. b. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam, agar selalu berusaha lebih baik lagi dalam mengajarkan Pendidikan Agama Islam. c. Sebagai bahan masukan pikiran terhadap peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. d. Untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan agama Islam (S.Pd.I) di UIN SUSKA RIAU.