MENJADI PENELITI YANG BAIK

dokumen-dokumen yang mirip
DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody

6/10/ MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK

Metode Ilmiah. Sudarko S.P.,M.Si. PS. Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

METODELOGI PENELITIAN

Pengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak dapat berjalan baik, tanpa adanya kerja sama dengan berbagai

Pengantar Riset. Re Search. To find the truth. Asal kata Riset (RESEARCH) Mencari: Different from find, Look for and obtain.

Pertemuan 1. Dasar Dasar Penelitian (Research)

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

METODE RISET (Research Method)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda juga.

METODOLOGI PENELITIAN. Tumpal Manik, M.Si Website :

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

2 Namun pembelajaran matematika di sekolah memiliki banyak sekali permasalahan. Majid (2007:226) menyatakan bahwa masalah belajar adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN. ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr.

BAB II METODE PENELITIAN. Berbicara tentang bentuk penelitian, lazimnya dunia keilmuan membagi

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

[1] [2]

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DASAR DASAR PENELITIAN Pertemuan 1

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

janganlah kamu mengikuti sesuatu tanpa ilmu, sebab pendengaran, penglihatan dan hati /akal akan dimintai pertanggung jawabannya (Q.

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL HIDAYAH SUMBERSUKO PANDAAN

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

HIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis

TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN BERFIKIR

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

PERTEMUAN 1. Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini.

BAB II KAJIAN TEORI. Pada tahun 2001, National Research Council (NRC) merupakan kapasitas berfikir secara logis mengenai hubungan antara

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain perkembangan

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dalam implementasinya tidak hanya berkaitan dengan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berarti suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. 42

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB II KAJIAN TEORITIK. Salah satu tujuan pelajaran matematika adalah agar siswa mampu

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH ALTERNATIF. (Studi Etnografi di SMP Alternatif Bumi Madania Salatiga)

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE ILMIAH. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Metodologi Penelitian KULIAH I

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam

Jurusan Teknik Sipil FT UJB nindyocahyokresnanto.wordpress.com

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA. M. Gade* Abstrak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Namun, bagi sebagian

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

Buka Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

Konsep Dasar Penelitian

BAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN ADMINISTRASI PENDEKATAN KUANTITATIF ZARAH PUSPITANINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESA

Transkripsi:

MENJADI PENELITI YANG BAIK Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M Keberhasilan suatu tugas, kegiatan ataupun produk matrial/non matrial harus diawali dengan kegiatan penelitian, sehingga sebagai insan peneliti (Litbang) di jajaran Kemhan/TNI, kita harus mampu melaksanakan penelitian dengan benar, jujur, teliti dan diharapkan hasilnya dapat mendukung tugas pokok. 1. Pengertian a. Penelitian adalah riset. Riset berasal dari bahasa Inggris research, research yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari). Secara etimologi penelitian berarti "mencari kembali" yaitu mencari fakta-fakta baru yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. b. Soerjono Soekanto. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya. c. Sanapiah Faisal. Mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial. d. Soetrisno Hadi. Menurutnya, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan. e. Donald Ary. Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. f. John. Penelitian ialah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas dalam menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan hukum tertentu. g. Woody. Mengungkapkan bahwa penelitian adalah suatu metode

untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis. Penelitian ini meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis. h. Hill Way. Diungkapkan dalam bukunya Introduction to Research yang mendefinisikan bahwa penelitian merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan masalah tersebut. i. Parson. Mengungkapkan bahwa penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian. 2. Penelitian merupakan proses mencari jawaban atas suatu permasalahan dengan menggunakan metoda ilmiah, Langkah dalam metoda ilmiah : a. Penemuan masalah : Proses penelitian diawali dengan adanya masalah yang jawabannya belum diketahui atau masih menjadi tanda tanya, sehingga perlu dicari jawabannya yang pasti. b. Merumuskan dugaan (hipotesis). Pertanyaan tersebut kemudian dicari jawabannya yang masih merupakan dugaan atau ramalan. Dugaandugaan ini dapat diperoleh dari berbagai sumber.( Buku dan sumber ilimiah lainnya ) c. Melakukan pengamatan atau pengumpulan data. Untuk menemukan jawaban yang pasti, kita harus mengumpulkan berbagai informasi atau data yang diperoleh dari berbagai sumberyang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. d. Membuat simpulan. Berdasarkan pengamatan tersebut kita membuat simpulan yang sifatnya masih sementara (tentatif). Simpulan tentatif tersebut masih mungkin untuk diubah, untuk itu diperlukan pengujian kembali atas simpulan yang telah disusun. e. Menguji simpulan kembali. Simpulan yang telah dirumuskan sebelumnya, kemudian diuji kembali kebenarannya. Proses ini akan menghasilkan simpulan ahir yang mampu menjelaskan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian. 3. Ciri-ciri Penelitian

a. Bersifat ilmiah, maksudnya ialah selalu mengikuti prosedur dan menggunakan bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang diperoleh secara objektif. b. Penelitian merupakan proses yang berjalan terus-menerus dan berkesinambungan, karena hasil dari suatu penelitian selalu dapat disempurnakan. c. Memberikan kontribusi, maksudnya adalah penelitian harus memiliki unsur kontribusi atau nilai tambah. Sehingga harus ada hal baru yang ditambahkan dalam sebuah penelitian ilmu pengetahuan yang ada. d. Analitis, yaitu suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab akibat antar variabel-variabelnya. 4. Syarat Peneliti a. Sistematis, dilaksanakan berdasarkan pola tertentu, dari hal yang paling sederhana hingga yang kompleks dengan tatanan yang tepat hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. b. Terencana, dilaksanakan karena adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah terkonsep langkah-langkah pelaksanaannya. c. Mengikuti konsep ilmiah, maksudnya yaitu mulai awal hingga akhir kegiatan penelitian megikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan atau ditetapkan yaitu dengan prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 5. Tujuan Penelitian a. Eksploratif (penjajagan) ialah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. b. Verifikatif (pengujian) ialah suatu penelitian yang tujuannya untuk melakukan pengujian terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya, sehingga akan diperoleh hasil yang dapat menggugurkan atau memperkuat teori atau hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. c. Development (pengembangan) ialah suatu penelitian yang tujuannya mengembangkan, menggali dan memperluas lebih dalam sebuah masalah atau teori keilmuan menjadi lebih dalam sebagai sarana dalam

memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat. 6. Sikap Seorang Peneliti a. Bersikap objektif, artinya si peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan. b. Kompeten artinya seorang peneliti harus memiliki kompetensi (kemampuan) menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu. c. Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja dengan menggunakan fakta. d. Jujur, seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri kedalam data. e. Terbuka, seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya. 7. Kriteria Peneliti a. Daya nalar. Seorang peneliti harus memiliki daya nalar yang tinggi, yaitu kemampuan untuk memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun deduktif. b. Orisinalitas. Seorang peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif. c. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang terencana, serta harus penuh dengan ide-ide rasional dan menghindarkan peniruan atau jiplakan. d. Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis, serta dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta. e. Kewaspadaan. Peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi atas suatu variabel atau sifat suatu fenomena. f. Akurat. Peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta perhitungan yang akurat, tajam dan beraturan.

g. Konsentrasi. Seorang peneliti harus memiliki kekuatan untuk berkonsentrasi yang tinggi, kemauan yang besar, dan tidak cepat merasa bosan. h. Dapat bekerja sama. Seorang peneliti harus mempunyai sifat kooperatif sehingga dapat bekerja sama dengan siapapun, serta harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual dan dapat bekerja secara kelompok (team work). i. Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat baik jiwa maupun fisiknya. j. Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, kejujuran moral, beriman dan dapat dipercaya. 8. Kerangka Berfikir Peneliti a. Berpikir skeptis diartikan sebagai cara berpikir yang selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan. Berpikir skeptis diartikan sebagai cara berpikir yang selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. b. Berpikir kritis diartikan sebagai cara berpikir yang selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika, serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat. Demikian tulisan singkat ini kami buat semoga bermanfaat untuk insanlitbang.