Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

1

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 6 12 BULAN DI RW 04 DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN SIDOARJO. *Ayun Nif ah, **Firdaus

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

EFEKTIFITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI RSUD dr.soegiri KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

DEWI SUSANTI ( S)

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FERA FEBRIYANTI

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Putri Kusumawati Priyono

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat

Rahayu Budi Utami dan Noer Istichomah STIKes Satria Bhakti Nganjuk

ABSTRAK. Program Magister Psikologi iv Universitas Kristen Maranatha

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.


GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Transkripsi:

Mangundikaran Kabupaten Nganjuk PENGARUH PEMBERIAN PIJAT BAYI TERPENUHI KEBUTUHAN BAYI (6-12 BULAN) DI KELURAHAN POSYANDU MANGUNDIKARAN KABUPATEN NGANJUK Rahayu Budi Utami, Puji Astutik STIKes Satria Bakti Nganjuk ABSTRAK Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir diseluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun temurun, dikutip oleh Prasetyono 2013 dalam buku Roesli;2001. Secara ilmiah, pijat memberikan stimulus pada hormon didalam tubuh. Satu substansi yang mengatur fungsi fungsi seperti nafsu makan, tidur, ingatan dan belajar, pengaturan temperatur, mood, perilaku, fungsi pembuluh darah, kontraksi otot, pengaturan sistem endokrin dan depresi. Tujuan penelitian ini untguk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap pemenuhan Bulan) di kelurahan Mangundikaran kabupaten Nganjuk.Desain penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test desain dengan jumlah sampel 28 responden. Variabel independen pada penelitian ini adalah pemberian pijat bayi, sedangkan variable dependennya adalah pemenuhan kebutuhan tidur. Analisa data yang digunakan adalah uji statistic Mc nemar, dengan α = 0.05. Hasil dari penelitian ini menunjaukkan bahwa sebelum diberi pijat bayi kebutuhan yang tidak terpenuhi 21 bayi (75%), setelah diberi pijat bayi kebutuhan tidur bayi terpenuhi sebanyak 25 bayi (89.3%). Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ρ = 0.000 < 0.05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. diatas ada pengaruh pijat bayi tidur bayi (6 12 Bulan) sehingga diharapkan orangtua memberikan pijat bayi secara rutin setiap 2 kali dalam seminggu yang bermanfaat untuk membantu melatih relaksasi sehingga membuat tidur lebih lelap. Pemijatan dapat dilakukan oleh siapa saja, namun pemijatan pada bayi paling baik dilakukan oleh orangtua sendiri terutama pada satu tahun pertama kehidupan, karena stimulus sentuhan yang diberikan melalui pijatan itu dapat mempererat ikatan emosi antara orangtua dengan bayinya. Kata kunci : Pijat Bayi, Kebutuhan Tidur ABSTRACT Baby massage is oldest touch therapy and most popular which is known by human. Baby massage is done almost around the world for along time including in Indonesian, and it is inherited from generation to generation, it is stated by prasetyono,2013 On Roesly book, 2001. Scientifically massage is given to stimulus hormone in the body. One subtance that regulate function like appetitte, sleep, memory and learning, temperature regulation, mood, behaviour, blood vessels function, muscle contraction, endocrine system setting and depresion. The purpose of this research to determine effect of baby massage to fullfilled need for sleeping baby (6 12 month) at posyandu Mangundikaran Nganjuk.Design used in this research was pre experimental pretest-posttest design with 28 respondens. The independent variable was giving of baby massage and than dependent variable was needs for sleeping to baby. The analysis used statistic test Mc Nemar test with standard of significance 0.05.Result of researchshows that before giving baby massage therapy was 21 baby (75%) do not fulfilled need for sleep, after given baby massage therapy is a much as 25 baby (89.3%) fulfilled need for sleep. Statistical test result show that the needs of sleep obtained the ρ=0.000 < α=0.05 so Ha is accepted and H0 is refused.based on the result above there was the effect of baby massage to fullfilled need for sleeping baby (6-12 months) so that the parents were expected to give a baby massage regularly every 2 times a week which useful to give relaxation those make sleep more soundly. Massage can be done by everyone, but baby massage was best done by parents themselves, especially in the first year life, because the stimulus was given can strenghen the emotional bond between parent and baby. Keywords : baby massge, need for sleeping 93

Mangundikaran Kabupaten Nganjuk PENDAHULUAN Masa bayi merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik, sosial dan pembentukan rasa percaya pada diri anak melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dari orang tua. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0 sampai 12 bulan. Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang bayi. Tidur merupakan masalah yang sering kali dikeluhkan pada bayi yang berusia di bawah satu tahun. Perkiraan medis menyebutkan bahwa lebih dari sepertiga bayi yang berusia di bawah satu tahun memiliki masalah terhadap tidur, sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah jumlah bayi yang ada yang memiliki masalah tidur pada usia satu tahun juga akan memiliki masalah yang sama pada usia tiga tahun. Tidur bagi bayi adalah suatu keharusan seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Tidur yang sangat nyenyak berperan penting dalam masa pertumbuhannya, pengeluaran hormon pertumbuhan oleh kelenjar pituitari mencapai puncaknya pada saat tidur nyenyak. Besaran jumlah jam tidur anak, disesuaikan dengan tingkatan umurnya. Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam per hari, bayi usia 2-12 bulan jumlah waktu tidurnya mencapai 9-12 jam pada malam hari dengan tidur siang 1-4 kali sehari (Enin, 2008).Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Mangundikaran Nganjuk pada tanggal 2 Januari 2014 didapatkan data jumlah bayi yang berusia 6-12 bulan adalah sebanyak 15 anak dan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada masing-masing orang tua bayi tersebut, didapatkan hasil bahwa setiap orang tua mengeluhkan bayinya yang terkadang tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari dan rewel. Menurut Rini Sekartini, dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, pengaruh positif atau manfaat pijat bayi bagi tumbuh kembang anak telah lama diketahui. Manfaatnya antara lain mengembangkan sistem imun, membantu bayi berlatih relaksasi, membantu mengatasi gangguan tidur dan membuat bayi tidur lebih lelap dan lama, memperkuat ikatan ( bonding ) bayi dengan ibu atau orangtua. Tujuan Penelitian a. Mengidentifikasi pemenuhan Bulan) sebelum diberikan pijat bayi di Mangundikaran Nganjuk. b. Mengidentifikasi pemenuhan Bulan) setelah diberikan pijat bayi di Mangundikaran Nganjuk. c. Menganalisis pengeruh pemberian pijat bayi terhadap pemenuhan Bulan) di Mangundikaran Nganjuk. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan menggunakan pendekatan One-Group Pretest and Posttest desain, karena penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, dan kemudian diobservasi kembali setelah intervensi diberikan. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Mangundikaran Nganjuk. Variabel Independen pada penelitian ini adalah pemeberian pijat bayi. Variabel Dependen pada penelitian ini adalah pemenuhan kebutuahan tidur pada bayi usia 6 12 bulan.teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan 94

menggunakan lembar kuesioner yang diisi oleh orangtua bayi atau orangtua responden, sebelum dan sesuadah dilakukan pijat bayi. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini, dimana untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pemberian pijat bayi tidur pada bayi usia 6 12 bulan adalah dengan menggunakan uji statistik analisis Mc. Nemar.Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dimana dapat dikatakan ada pengaruh pemberian pijat bayi terhadap pemenuhan kebutuhan tidur bila dari hasil uji analisis Mc. Nemar didapatkan hasil uji < (0.05). HASIL 1. Pemenuhan kebutuhan tidur pada bayi (6-12 bulan) sebelum pemberian pijat bayi di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk 2 28 Juni 2014 Pemenuhan Persentase No Jumlah kebutuhan tidur (%) 1 Terpenuhi 7 25 2 Tidak terpenuhi 21 75 Total 28 100 Dari 28 bayi (6-12 bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk sebelum diberikan terapi pijat bayi,21 responden (75%) kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi 2. Pemenuhan kebutuhan tidur pada bayi (6-12 bulan) setelah pemberian pijat bayi di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk 2 28 Juni 2014 No Pemenuhan kebutuhan tidur Jumlah Persentase (%) 1 Terpenuhi 25 89.3 2 Tidak terpenuhi 3 10.7 Total 28 100 Dari 28 bayi (6-12 bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuksetelah diberikan terapi pijat bayi,25 responden (89.3%) kebutuhan tidurnya terpenuhi. 3. Pengaruh pemberian pijat bayi terhadap kebutuhan tidur pada bayi (6-12 bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk 2 28 Juni 2014. Pemberian Pemenuhan Kebutuhan Tidur Persentase Total pijat bayi Terpenuhi Tidak terpenuhi (%) Sebelum 7 21 28 100 Sesudah 25 3 28 100 = 0.000 = 0.05 Ada pengaruh pemberian pijat bayi tidur pada bayi (6 12 Bulan) di Manundikaran Kabupaten Nganjuk, dimana hasil uji statistik Mc Nemar = 0.000 < = 0.05, yang menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. 95

Pembahasan 1. Pemenuhan kebutuhan tidur pada bayi (6 12 Bulan) sebelum dilakukan pijat bayi di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk didapatkan dari 28 responden, 21 responden (75%) pemenuhan kebutuhan tidur tidak terpenuhi. Hal ini didukung oleh usia bayi dimana 21.4% dari bayi tersebut berusia 10 bulan dan 12 bulan. Asupan makanan dan kalori merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya tryptopan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna. Demikian sebaliknya kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur (Perry poter, 2005). Pada usia bayi 10 bulan dan 12 bulan, perlu makanan pendamping ASI. Kurangnya nutrisi pada bayi usia 10 dan 12 bulan akan mengakibatkan berkurangnya pemenuhan tidur pada bayi tersebut. Karena tingginya energi yang dibutuhkan oleh si bayi untuk aktivitas dalam kehidupan sehariharinya. 2. Pemenuhan kebutuhan tidur pada bayi (6 12 Bulan) setelah dilakukan Pijat Bayi di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk pada bayi bayi yang dilakukan pemijatan, dari 28 responden didapatkan 25 responden (89.3%) pemenuhan kebutuhan tidurnya terpenuhi. Hal ini didukung oleh sebagian besar responden 15 responden (53.6%) masih mengkonsumsi ASI. Pijat bayi membuat bayi cepat merasa lapar, karena penyerapan makanan menjadi lebih baik. Akibatnya bayi lebih sering menyusu pada ibu dan berdampak pada peningkatan produksi ASI. Semakin sering bayi menyusu, maka ASI yang diproduksi semakin banyak. Sehingga kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dan bayi akan tidur dengan nyenyak karena kebutuhan nutrisinya terpenuhi (Prasetyono,2013). Pemijatan yang teratur terutama pada bayi dapat merangsang bayi untuk sering merasa lapar, yang mengakibatnya bayi lebih sering minta ASI, sehingga payudara terangsang untuk memproduksi ASI lebih banyak. Dengan banyak produksi ASI akan memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi yang mengakibatkan bayi dapat tertidur dengan lelap. 3. Pengaruh pemberian pijat bayi tidur pada bayi (6 12 Bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk Berdasarkan hasil uji analisis Mc Nemar didapatkan = 0.000 < = 0.05, yang menunjukkan Ha diterima dan H0 ditolak, maka ada pengaruh pemberian pijat bayi tidur bayi (6 12 Bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk. Hal ini dilihat dari hasil penelitian sebelum dilakukan pijat bayi 21 responden pemenuhan kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi sedangkan etelah dilakukan pijat bayi 25 responden pemenuhan kebutuhan tidurnya terpenuhi. Pijat bayi adalah terapi sentuhan yang lebih banyak menekankan pada sentuhan. Manfaat pijat bayi adalah bayi lebih sehat, mengembangkan 96

Mangundikaran Kabupaten Nganjuk komunikasi, mengurangi stress dan tekanan, mengurangi gangguan sakit, mengurangi nyeri, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan ASI, memahami isyarat bayi, meningkatkan percaya diri dan memenuhi kebutuhan si kecil. Pemijatan yang dilakukan diseputar kepala dapat mengubah gelombang otak dengan adanya penurunan gelombang alfa dan meningkatnya gelombang betha serta tetha. Dampak dari pemijatan tersebut menyebabkan bayi cepattidur lelap serta meningkatkan kosentrasi (Prasetyono,2013). Dengan demikian pijat bayi lebih efektif dan lebih dianjurkan untuk dilakukan sendiri oleh orang tua, karena sentuhan yang diberikan orang tua khususnya ibu dapat mempererat ikatan kasih sayang anatara ibu dan bayi, selain itu dapat membantu ibu dalam menstimulus produksi ASI, merelaksasi anak sehingga kebutuhan tidur terpenuhi. Simpulan maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Sebagian besar bayi (6 12 Bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk sebelum dilakukan pemberian pijat bayi pemenuhan kebutuhan tidurnya 21 bayi (75%) tidak terpenuhi. 2. Hampir seluruhnya bayi (6 12 Bulan) di Mangundikaran Kabupaten Nganjuk setelah dilakuka pemberian pijat bayi pemenuhan kebutuhan tidurnya 25 bayi (89.3%) terpenuhi. 3. Ada pengaruh pemberian pijat bayi tidur pada bayi (6 12 Bulan) di mangundikaran Kabupaten Nganjuk, dengan hasil uji Mc Nemar = 0.000 < = 0.05. Dimana H0 ditolah dan Ha diterima. Daftar Pustaka Dahlan.(2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Ed. 5.Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, Alimul Aziz A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta : Salemba Medika..(2008).Buku Saku Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2006).Deteksi Dini Tanda dan Gejala Penyimpangan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Jawa Timur : IDAI Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Potter, Patricia A. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta : EGC. Prasetyono.(2013). Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta : Buku Biru Rahayu S. (2009). Asuhan Keperawatan Anak dan Neonatus. Jakarta : Salemba Saragih D. (2010). Panduan Praktik Keperawatan Bayi dan Anak.Yogyakarta : Citra Aji Pratama Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Riset. Bandung : Alfabeta. Wong. (2003). Keperawatan Pediatric.Jakarta : EGC 97