PEMANFAATAN LIMBAH KARBIT UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA COT SEUNONG (172G)

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. A. Karakteristik Tanah Lempung

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

TINJAUAN KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN FLY ASH. Tugas Akhir

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Yanuar Eko Widagdo, Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo ABSTRAK Kata-kata kunci: Pendahuluan

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PENGARUH CAMPURAN PASIR DAN LIMBAH KARBIT TERHADAP PARAMETER PENURUNAN TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN UJI CBR DAN KONSOLIDASI DENGAN PEMADATAN LABORATORIUM

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PERBAIKAN SUBGRADE DENGAN SERBUK BATA MERAH DAN KAPUR (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN )

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

PEMANFAATAN MILL SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA NAMBUHAN, PURWODADI, GROBOGAN

terhadap tanah asli (lempung), tanah lempung distabilisasi kapur 4%, tanah lempung

NlLAI KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS (Studi Kasus Tanah Lempung, Desa Troketon, Pedan, Klaten)

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tanah merupakan bagian penting dalam suatu konstruksi yang mempunyai fungsi menyangga konstruksi di

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU GUNUNG VULKANIK DITINJAU DARI NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO

KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG BAYAT KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN METODE KIMIAWI MENGGUNAKAN GARAM DAPUR (NaCl) (Studi Kasus Tanah Lempung Desa Majenang, Sukodono, Sragen)

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Kapur Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

DAMPAK PENAMBAHAN KAPUR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR KONSTRUKSI JALAN

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

PERILAKU TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN TANAH GADONG DAN KAPUR (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

EFEK CAMPURAN SOIL BINDER DAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTK KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Oleh:

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU CANGKANG SAWIT DAN KAPUR PADA INFRASTRUKTUR JALAN

PENGARUH TANAH GADONG TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DAN KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON YANG DI STABILISASI DENGAN SEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBAIKAN SUBGRADE TANAH TANON DENGAN FLY ASH DAN KAPUR UNTUK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN. Tugas Akhir

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI KUAT DUKUNG TANAH DI BAYAT KLATEN

EFEKTIFITAS GIPSUM SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI PENURUNAN KONSOLIDASI SUBGRADE JALAN SUKODONO SRAGEN

BAB I : Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN PEMANFAATAN SIRTU BUMELA SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI BAWAH DITINJAU DARI SPESIFIKASI UMUM 2007 DAN 2010

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

Kata kunci: lempung ekspansif, perawatan, abu sekam padi, CBR, tingkat pengembangan (swelling).

PENGARUH PEMAKAIAN SEMEN DAN SERBUK BATA MERAH UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN

BAB V RESUME HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

PEMANFAATAN LIMBAH KARBIT UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA COT SEUNONG (172G) Nafisah Al-Huda 1, dan Hendra Gunawan 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Jl. Tgk.Syeh Abdul Rauf No.7 Darussalam Banda Aceh Email: alhuda.nafisah10@gmail.com 2 Jurusan Teknik Sipil,Universitas Syiah Kuala, Jl. Tgk.Syeh Abdul Rauf No.7 Darussalam Banda Aceh Email: hendrag77@gmail.com ABSTRAK Tanah lempung yang memiliki kadar mineral lempung yang tinggi akan mudah dipengaruhi oleh air, sehingga akan mempengaruhi sifat kembang susutnya dan daya dukung tanah. Penggunaan tanah lempung sebagai material konstruksi kurang memberi kebaikan bagi konstruksi, karena tanah lempung memiliki sifat yang kurang baik terhadap kelangsungan pekerjaan kontruksi. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat dan kekuatan tanah lempung. Salah satunya dengan menambahkan tanah dengan limbah karbit. Pemanfaatan limbah karbit sebagai bahan stabilisasi tanah lempung desa Cot Seunong diharapkan dapat meningkatkan nilai daya dukung CBR tanah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mencampur limbah karbit pada variasi campuran 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dari berat kering tanah lempung dengan perlakuan nilai CBR tanpa rendaman dan CBR dengan rendaman selama 4 hari. Hasil perlakuan terhadap nilai kepadatan tanah menunjukkan kepadatan tanah meningkat dengan nilai berat volume kering tanah meningkat dan kadar air optimum (OMC) menurun. Hasil perlakuan terhadap nilai CBR pada kondisi terendam (soaked) dan tidak terendam (unsoaked) menunjukkan kenaikan nilai CBR hingga kadar campuran limbah karbit 12% dan mengalami penurunan pada kadar campuran limbah karbit 15%. Nilai pengembangan (swelling) tanah lempung mengalami penurunan seiring dengan penambahan campuran limbah karbit. Kata kunci: tanah lempung, limbah karbit, CBR 1. PENDAHULUAN Tanah merupakan salah satu material konstruksi yang selalu digunakan baik sebagai lapisan tanah dasar, tanah timbunan dan lain sebagainya. Tidak semua jenis tanah dapat secara langsung digunakan sebagai material konstruksi dan memiliki sifat yang menguntungkan bagi konstruksi. Seperti halnya tanah lempung yang merupakan tanah kohesif, mempunyai kuat geser rendah, mudah mampat, mudah kembang dan susut serta memiliki daya dukung yang rendah. Pemanfaatan tanah dengan sifat demikian akan menyebabkan kegagalan pada konstruksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan terhadap sifat-sifat teknis tanah lempung, sehingga dapat dihasilkan material tanah lempung yang memiliki sifat teknis yang lebih baik. Salah satu metode perbaikan tanah adalah metode stabilisasi. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat-sifat teknis tanah seperti kapasitas dukung, kompresibilitas, permeabilitas, kemudahan dikerjakan, potensi pengembangan dan sensitifitas terhadap perubahan kadar air sehingga dapat memenuhi syarat teknis tertentu (Hardiyatmo, 2010:1). Stabilisasi dapat dilakukan secara kimiawi yaitu dengan mencampur tanah dengan bahan tambahan seperti kapur, semen, fly ash, aspal (bitumen) dan lain-lain dengan perbandingan tertentu. Beragam bahan tambahan yang memiliki ion-ion kalsium tinggi atau unsur-unsur senyawa lain yang dapat mengikat butiran tanah secara bersamaan sehingga akan terbentuk butiran yang lebih besar telah diteliti, termasuk pemanfaatan limbah karbit. Limbah karbit adalah pembuangan sisa-sisa dari proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas karbit (gas aseteline=c 2 H 2 ) sebagai bahan bakar. Limbah karbit mengandung sekitar 60% unsur kalsium. Komposisi kimia limbah karbit antara lain yaitu 1,48 % SiO 2, 59,98 % CaO, 0,09% Fe 2 O 3, 9,07 % Al 2 O 3, 0,67 % MgO dan 28,71% unsur lain (Benny Santoso, Indriyo Harsoyo dalam Novita, 2010). Pencampuran limbah karbit pada tanah lempung dengan persen campuran yang berbeda-beda telah mulai dikembangkan untuk mengetahui pengaruhnya pada daya dukung tanah dan nilai pengembangan tanah lempung. Novita (2010) telah melaporkan pencampuran limbah karbit pada tanah lempung ekspansif dengan persen Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 G - 151

campuran 0 %, 2,5%, 5 %, 7,5%, 10% dan 12,5% terhadap nilai CBR rendaman 4 hari dan tanpa rendaman, perilaku yang terjadi adalah nilai CBR cenderung naik pada penambahan limbah karbit 2,5%, 5 % dan 7,5%, namun penambahan limbah karbit pada 10% dan 12,5 % nilai CBR cenderung menurun. Sedangkan penambahan persen campuran 2,5 % sampai 12,5% terhadap nilai pengembangan mengalami penurunan. Selain itu, pengaruh pencampuran limbah karbit dapat menurunkan nilai batas-batas Atterberg pada tanah lempung ekspansif (Novita, 2010) dan pada tanah lempung Bandung (Hasmar,2004). Hasil pencampuran limbah karbit pada tanah lempung juga dibandingkan dengan pencampuran bahan tambahan lainnya seperti pada limbah aluminium dan kapur. Pencampuran limbah aluminium 20 % pada tanah ekspansif dapat menyebabkan potensial swelling tanah ekspansif menurun sebesar 97,22% dan klasifikasinya tergolong rendah. Sedangkan limbah karbit 20 % yang ditambahkan pada tanah ekspansif menyebabkan potensial swelling tanah menurun sebesar 77, 35 % dan klasifikasi swellingnya tergolong tinggi (Ridwan dkk, 2007). Perbandingan juga dilakukan terhadap nilai batas-batas Atterberg pada tanah lempung Bandung yang dicampur masing-masing dengan limbah industri gas karbit dan kapur. Pengaruh yang terjadi menunjukkan lempung campur limbah industri gas karbit mempunyai kemampuan lebih baik untuk menurunkan indeks plastisitas dari pada lempung campur kapur ( Hasmar, 2004) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan campuran limbah karbit sebagai bahan stabilisasi terhadap nilai CBR lempung desa Cot Seunong. Pemanfaantan limbah karbit sebagai salah satu bahan stabilisasi tanah diharapkan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat-sifat teknis tanah dan dengan demikian akan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah karbit. 2. METODE PENELITIAN Material dan Peralatan Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang berasal dari Desa Cot Seunong Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar, limbah karbit berasal dari limbah sebuah bengkel di daerah Peunayong Banda Aceh. Limbah karbit ini terlebih dahulu diuji unsur kimia nya di Balai Riset dan Standarisasi Industri Banda Aceh. Hasil pengujiannya menyatakan bahwa 34 % mengandung kalsium (CaO). Pengujian yang dilakukan terdiri pengujian sifat fisis tanah, pengujian pemadatan, dan pengujian CBR. Peralatan yang digunakan pada pengujian sifat fisis tanah adalah flash, sungkup vacuum, timbangan, satu set saringan, mangkuk Casangrade, Hydrometer, Thermometer, mixer dan oven. Pengujian pemadatan menggunakan standar proctor dan pengujian CBR menggunakan alat uji CBR. Prosedur Penelitian Penelitian ini mencakup pengambilan sampel tanah dan limbah karbit, pengujian sifat fisis tanah, pengujian pemadatan dan pengujian CBR. Pengujian Sifat fisis tanah Pengujian sifat fisis tanah dilakukan sesuai dengan metode ASTM. Pengujian tersebut antara lain Pengukuran kerapatan massa (ASTM D 854-58), batas cair (ASTM D 432-66), Batas plastis (ASTM D 424-58), dan analisa butiran ASTM D 422-72. Hasil pengukuran sifat fisis ini digunakan untuk menentukan klasifikasi tanah berdasarkan sistem AASHTO dan USCS. Pengujian Pemadatan Pengujian ini dilakukan sesuai standar ASTM D-698. Sampel yang digunakan adalah tanah asli yang dicampur limbah karbit pada 0 %, 3 %, 6 %, 9 %, 12 % dan 15 % dari berat kering tanah lempung. Hasil pengujian ini berupa kadar air optimum/omc (Optimum Moiture Content) dan Berat volume kering maksimum (γ d max ) untuk setiap variasi campuran limbah karbit. Pengujian CBR Pengujian ini dilakukan sesuai standar ASTM D-1883-73. Tanah dicampur dengan limbah karbit pada variasi campuran 0 %, 3 %, 6 %, 9 %, 12 % dan 15 % dari berat kering tanah lempung. Penambahan air pada benda uji dilakukan sesuai dengan kadar air optimum yang diperoleh dari pengujian pemadatan masing-masing benda uji. Pengujian CBR dilakukan terhadap benda uji dalam kondisi rendaman selama 4 hari dan tanpa rendaman untuk setiap variasi campuran limbah karbit dan tanah lempung. G - 152 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Sifat-sifat Fisis Tanah Asli dan Klasifikasi Tanah Hasil pengujian sifat fisis tanah asli pada Tabel 1 merupakan parameter yang digunakan untuk mengklasifikasi tanah berdasarkan USCS dan AASHTO. Tabel 1 Hasil Pengujian Sifat fisis Tanah asli Parameter Pengujian Hasil Berat Jenis 2,421 Batas cair (%) 72,000 Batas plastis (%) 23,825 Indeks plastisitas 48,188 Persen lolos saringan 200 (%) 99,767 Menurut USCS, tanah termasuk berbutir halus, ini dinyatakan dengan persen lolos saringan 200 lebih dari 50 %. Nilai batas cair yang diperoleh lebih dari 50 % menyebabkan tanah memiliki plastisitas tinggi. Dari hasil pengklasifikasian tanah berdasarkan USCS maka tanah desa Cot Seunong termasuk ke dalam jenis tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH). Sedangkan menurut AASHTO tanah desa Cot Seunong termasuk tanah kelompok A-7-6 yang ditentukan berdasarkan persen lolos saringan 200 lebih dari 35 %, nilai batas cair lebih dari 41 %, nilai indeks plastisitas lebih dari 11 % dan nilai batas plastis kurang dari 30 %. Hasil Pengujian Sifat Kimia Limbah Karbit Hasil pengujian analisis kimia pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh terhadap limbah karbit yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian Analisis Kimia Limbah Karbit Senyawa Kimia Persentase (%) Silika Oksida (SiO 2 ) 4,40 Kalsium Oksida (CaO) 33,60 Magnesium Oksida (MgO) 3,77 Aluminium Oksida (Al 2 O 3 ) 0,74 Besi Oksida (Fe 2 O 3 ) 0,17 Terlihat pada Tabel 2 bahwa senyawa Kalsium Oksida (CaO) lebih dominan dari senyawa lain. Sama halnya seperti senyawa dominan yang terdapat dalam kapur dan semen, yang digunakan dalam stabilisasi tanah lempung. CaO ini merupakan senyawa yang dibutuhkan dalam proses kimiawi dengan tanah lempung, yang akan menghasilkan ionion kalsium tinggi yang dapat mengikat dan berada di sekeliling partikel-partikel tanah lempung sehingga dapat mengurangi tarikan terhadap air. Pengaruh Pencampuran Limbah Karbit Terhadap Kepadatan Berat Volume kering Maks (gr/cm 3 ) 1.6 1.55 1.5 1.45 1.4 1.464 1.484 1.520 1.535 1.540 1.556 Gambar 1. Hubungan Berat volume kering Maksimum dengan persentase penambahan limbah karbit Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 G - 153

Nilai kepadatan tanah ditentukan dari berat volume kering maksimum yang diperoleh dari pengujian pemadatan dengan menggunakan uji standar proctor. Kadar air yang diperoleh pada berat volume kering maksimum disebut kadar air optimum atau optimum moisture Content (OMC). Variasi campuran limbah karbit 3% sampai 15 % pada tanah lempung memberikan pengaruh terhadap nilai berat volume kering maksimum dan nilai kadar air optimum. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Kadar air optimum OMC (%) 23.50 23.00 22.50 22.00 21.50 21.00 20.50 20.00 22.70 22.42 21.55 20.33 20.20 Gambar 2. Hubungan Kadar air optimum (OMC) dengan persentase penambahan limbah karbit Penambahan persentase limbah karbit dari 3% sampai 15 % pada tanah lempung, menyebakan nilai berat volume kering maksimum bertambah sebesar 6,38 % dan nilai kadar air optimum berkurang sebesar 11,36 % dari kondisi awal. Hal ini disebabkan oleh butiran limbah karbit yang dicampurkan pada tanah lempung mengikat butiran-butiran tanah lempung dan mengisi pori-pori pada tanah lempung sehingga tanah menjadi padat dan kadar air yang dibutuhkan untuk memadatkan tanah lempung menjadi berkurang. Pengaruh Pencampuran Limbah Karbit Terhadap Nilai CBR Pengaruh pencampuran limbah karbit pada tanah lempung terhadap kekuatan tanah lempung dapat dilihat dari hasil pengujian CBR dalam kondisi terendam (soaked) selama 4 hari dan tidak terendam (unsoaked). Nilai CBR (%) Gambar 3. Hubungan nilai CBR dengan persentase penambahan limbah karbit Gambar 3 memperlihatkan pengaruh pencampuran limbah karbit dari 3 % sampai 15 % terhadap nilai CBR. Terlihat bahwa pertambahan persentase campuran limbah karbit menyebabkan nilai CBR bertambah hingga persentase limbah karbit mencapai 12 %, dan pada persentase limbah karbit 15 %, nilai CBR mengalami penurunan dari nilai CBR pada persentase campuran limbah karbit 12 %, akan tetapi penurunan ini belum signifikan terhadap nilai CBR karena nilai CBR yang diperoleh pada pencampuran 15 % masih lebih tinggi dari nilai CBR awal (kadar campuran limbah karbit 0%). Pencampuran limbah karbit pada 12 % merupakan pencampuran efektif yang dapat 20.12 4.4 4.37 13.76 8.94 15.09 10.11 16.44 18.69 18.67 10.71 11.81 11.78 CBR Unsoaked G - 154 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

meningkatkan ikatan atara butiran tanah dan limbah karbit sehingga menyebabkan kekuatan tanah lempung juga meningkat. Gambar 3 juga memperlihatkan nilai CBR yang dihasilkan pada kondisi unsoaked lebih besar dari pada nilai CBR pada kondisi soaked selama 4 hari. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh air tehadap proses kimia yang terjadi antara limbah karbit dan butiran tanah lempung, sehingga mempengaruhi kekuatan tanah. Perendaman yang dilakukan selama 4 hari menyebabkan air mengurai kembali lekatan antara butiran tanah dan limbah karbit sehingga berat volume tanah campuran berkurang,kepadatan tanah juga berkurang dan akhirnya kekuatan tanah ikut berkurang. Pengaruh Pencampuran Limbah Karbit Terhadap Nilai Swelling Pengaruh penambahan persen campuran limbah terhadap nilai pengembangan (swelling) tanah lempung dapat dilihat pada Gambar 6. Terlihat bahwa semakin besar persen penambahan campuran limbah karbit dari 3 % sampai 15 % mengakibatkan nilai pengembangan (swelling) tanah lempung mengalami penurunan sebesar 47 %. Pencampuran limbah karbit pada tanah lempung menyebabkan terjadinya proses pengikatan butiran lempung oleh limbah karbit, sehingga sifat dari permukaan lempung yang mudah mengikat air menjadi berkurang dan nilai pengembangan pun menurun. 10.00 Pengembangan (%) 8.00 6.00 4.00 2.00 7.52 6.30 5.55 4.51 4.10 3.93 0.00 Gambar 4. Hubungan nilai swelling dengan persentase penambahan limbah karbit 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tanah desa Cot Seunong merupakan jenis tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (USCS) dan termasuk tanah kelompok A-7-6 (AASHTO). 2. Penambahan limbah karbit yang berasal dari limbah bengkel dengan kandungan CaO 34 % pada tanah lempung berpengaruh terhadap nilai kepadatan tanah, nilai CBR dan nilai pengembangan tanah lempung desa Cot Seunong. 3. Penambahan limbah karbit pada tanah lempung dapat meningkatkan nilai kepadatan tanah, yang diukur dari kenaikan berat volume kering maksimum sebesar 6,38 % dan penurunan nilai kadar air optimum sebesar 11,38 %. Kecenderungan kenaikan nilai kepadatan tanah seiring dengan pertambahan persen campuran limbah karbit. 4. Nilai CBR tanah lempung meningkat hingga penambahan campuran limbah karbit 12 % pada tanah lempung. 5. Nilai pengembangan (swelling) tanah lempung berkurang hingga 47 %, kecenderungan penurunan nilai swelling seiring dengan pertambahan persen campuran limbah karbit. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan menyampaikan penghargaan atas kerjasama Sdr. Muhammad Arief Pribadi dalam mempersiapkan data-data pengujian untuk penelitian ini. Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 G - 155

DAFTAR PUSTAKA Hardiyatmo, C.H. (2010). Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hasmar, H,. A. (2004). Stabilisasi Lempung Bandung dengan Limbah Industri Gas Karbit. Perpustakaan Digital ITB. http://digilib.itb.ac.id. Ridwan, M. Nur Andajani,. dan Haryanto, S,.(2007). Effektiveness Comparison Between Mixture of Carbide Waste and Aluminium Waste Upon Stabilization of Ekspansive Soil Jurnal Teknika Universitas Negeri Surabaya. Volume 8 No 2 Agustus 2007. Novita, S,. Rofaidah, S,. dan Asro, M,. (2010). Analisa Stabilisasi Tanah Lempung Organik Dengan Limbah Karbit Untuk Subgrade Pada Jalan. Politeknik Negeri Sriwijaya, www.digilib.polsri.ac.id. Sri Novita,Siti Rofaidah & Munada Asro, Politeknik Negeri Sriwijaya G - 156 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013