BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 39 SERI E

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 27 TAHUN 2014

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG WEWENANG PENANDATANGANAN PERIJINAN PADA DINAS PERIJINAN PADA MASA TRANSISI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PERIJINAN PADA PEMERINTAH KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 130 /HK/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 73 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI KARIMUN PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 54 SERI E

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1996 TENTANG USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 64 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PADA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH. PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 "A TAI-lUri c2.017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

Daftar Unit/Satuan Kerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung. Telepon & Fax. Dasar Hukum Layanan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG IJIN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 5 Tahun 2012 tentang Sumbangan Pihak Ketiga Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : Pasal I...

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 1 Tahun 2017 Seri E Nomor 1 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 9 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI BUPATI SINJAI,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT AN PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2007 TENTANG PERJALANAN DINAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 14 Tahun

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT, PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELNG,

Transkripsi:

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang baik sesuai dengan fungsi Aparatur Negara sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, serta guna mendorong upaya mengefektifkan sistem tata laksana pelayanan umum, secara simultan dan terpadu pada satu atap dan satu pintu sehingga pelayanan terpadu masyarakat dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Badung tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Badung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Badung. 4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Badung. 5. Pelayanan Terpadu adalah Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang diselenggarakan secara terpadu pada satu atap dan satu pintu. 6. Unit Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelayanan Terpadu Perizinan dan Non Perizinan Kabupaten Badung. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja UPT Kabupaten Badung.

3 BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) UPT merupakan Unit Pelayanan Terpadu yang secara operasional melaksanakan pengkoordinasian pelayanan beberapa jenis perizinan dan non perizinan pada satu atap dan satu pintu. (2) UPT dipimpin oleh seseorang Koordinator yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. Bagian Kedua Tugas pokok Pasal 4 UPT mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Terpadu perizinan dan non perizinan. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT mempunyai fungsi : a. perencanaan yaitu melakukan kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem dan proses pelayanan terpadu; b. pengendalian yaitu melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan non perizinan mulai saat pengajuan permohonan sampai dengan pengambilan naskah pelayanan perizinan dan non perizinan; c. pengkoordinasian yaitu melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi Teknis terkait dengan pemecahan permasalahan yang timbul selama proses pelayanan perizinan dan non perizinan, pembahasan pengambilan keputusan persetujuan / penolakan permohonan serta penyusunan jadwal pengecekan lapangan / pembahasan final permohonan; d. monitoring dan evaluasi terhadap hasil proses pelayanan perizinan dan non perizinan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang petunjuk pelayanan perizinan pemerintah Kabupaten Badung.

4 BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 Susunan Organisasi UPT terdiri dari : a. Koordinator; b. Tata Usaha; c. Pelaksana Pelayanan; d. Loket Loket Pelayanan terdiri dari : 1. Loket Pelayanan Akte-akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP; 2. Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; 3. Loket Pembayaran; 4. Loket Pengambilan Naskah Pelayanan Perizinan dan non Perizinan; 5. Loket Informasi dan Pengaduan. Pasal 7 Bagan Susunan Organisasi UPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V TATA KERJA Pasal 8 (1) Seluruh petugas UPT dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. (2) Hal-hal yang menjadi tugas UPT merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. BAB VI JENIS PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN Pasal 9 Jenis Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang diselenggarakan pada UPT : a. Pelayanan Perizinan terdiri dari : 1. Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) terdiri dari : a) Membangun Restoran; b) Membangun Rumah Makan; c) Membangun Hotel Melati; d) Membangun Bar; e) Membangun Jasa Boga; f) Membangun Rumah Sewa; g) Membangun Atraksi dan Daya Tarik Wisata; h) Membangun Kondotel; i) Pengkaplingan Tanah untuk Pembangunan dan Perumahan;

5 j) Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum; k) Membangun Pertokoan dan Rumah Toko (Ruko); l) Membangun Kantor; m) Membangun Bengkel, Cuci Mobil / Motor; n) Membangun Rumah Sakit, Balai Pengobatan, dan Klinik; o) Membangun Balai Diklat / Asrama; p) Membangun Sekolah / Pendidikan; q) Membangun Rumah Kost; r) Membangun Tempat Industri (kecil, sedang, besar); s) Membangun Tempat Kerja Finishing Meuble; 2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB); 3. Izin Usaha terdiri dari : a) Izin Migas; b) Izin Usaha Ketenagalistrikan; c) Izin Bahan Galian; d) Izin Air Bawah Tanah dan Air Permukaan; e) Izin Penggalian Jalan, Pemancangan Tiang, Merubah Bentuk Trotoar; f) Izin Reklame; g) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); h) Surat Izin Usaha Perdagangan Minumam Beralkohol (SIUP MB); i) Izin Usaha Industri (IUI); j) Izin Operasional Menara Telekomunikasi; k) Izin Usaha Angkutan Umum; l) Izin Trayek Angkutan Umum; m) Izin Penyelenggaraan Parkir Kendaraan di jalan Umum; n) Izin Usaha Restoran; o) Izin Usaha Rumah Makan; p) Izin Usaha Hotel Melati; q) Izin Usaha Pondok Wisata; r) Izin Usaha Bar; s) Izin Usaha Jasa Boga; t) Izin Usaha Rumah Sewa; u) Izin Usaha Kondotel; v) Izin Taman Rekreasi; w) Izin Gelanggang Renang; x) Izin Padang Golf; y) Izin Kolam Pancing; z) Izin Gelanggang Permainan dan Ketangkasan; aa) Izin Gelanggang Bowling; bb) Izin Rumah Billyard; cc) Izin Panti Pijat dan Refleksiologi; dd) Izin Panti Mandi Uap; ee) Izin Karaoke; ff) Izin Panggung Terbuka; gg) Izin Panggung Tertutup; hh) Izin Salon Kecantikan dan Spa; ii) Izin Pusat Kebugaran; jj) Izin bioskop; kk) Izin Pusat Seni dan Pameran; ll) Izin Taman Pentas Pertunjukan Satwa; mm) Izin Dunia Fantasi; nn) Izin Rekreasi Air;

6 oo) Izin Wisata Agro; pp) Izin Tracking; qq) Izin Bungy Jumping; rr) Izin Menunggang Gajah; ss) Izin Menunggang Kuda; tt) Izin Menunggang Onta; uu) Izin Surfing; vv) Izin Futsal ww) Izin escyting; xx) Izin Skateboard; yy) Izin Pemotongan Ternak; zz) Izin Pengusaha Daging; aaa) Izin Penampungan, Pergaraman, Pengeringan Kulit, Tulang, Bulu, Dan Lemak; bbb) Izin Angkutan Daging; ccc) Izin Pelayanan Medik dasar; ddd) Izin Pelayanan Medik Spesialis; eee) Izin Pelayanan Medik Penunjang; fff) Izin Pengobatan Tradisional atau Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional; ggg) Izin Pembuangan Limbah; hhh) Izin Hinder Ordenantie (HO); iii) Surat Izin Tempat Usaha (SITU); jjj) Surat Izin Usaha Penyosohan Beras (SIUP PB); kkk) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) khusus Minuman Beralkohol. b. Pelayanan Non Perizinan terdiri dari : 1. Layanan Akte akte Catatan Sipil; 2. Pelayanan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP); 3. Sertifikat atau Rekomendasi Bidang Kesehatan; 4. Rekomendasi UKL / UPL dan Amdal; 5. Rekomendasi Penjualan Tanah Pelaba Pura; 6. Rekomendasi Pameran; 7. Tanda Daftar Perusahan (TDP); 8. Tanda Daftar Industri (TDI); 9. Tanda Daftar Gudang (TDG); 10. Pembentukan Badan Hukum Koperasi; 11. Pas Kecil Kapal di Bawah 7 GT; 12. Informasi Tata Ruang (ITR);

7 BAB VII URAIAN TUGAS Bagian Kesatu Koordinator Pasal 10 (1) Koordinator mempunyai tugas : a. menetapkan program kerja UPT berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan terpadu; b. melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi Teknis / unsur terkait berkaitan dengan : 1. perumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan terpadu; 2. pemecahan masalah yang timbul selama proses penyelenggaraan Pelayanan Terpadu; 3. penyusunan jadwal pengecekan kelapangan dan jadwal pembahasan dalam mengambil keputusan persetujuan / penolakan permohonan yang telah diproses dalam sistem pelayanan terpadu; 4. pengambilan keputusan persetujuan / penolakan permohonan yang telah disampaikan dan diproses dalam sistem pelayanan terpadu; c. melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan non perizinan; d. memonitor dan mengevaluasi hasil proses pelayanan perizinan dan non perizinan; e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing; f. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan kepada petugas bawahan; g. membuat laporan pertanggungjawaban kinerja kepada Bupati; h. melakukan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan; i. merumuskan kebijakan perizinan dan non perizinan serta mengantisipasi segala bentuk pengaduan masyarakat berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; (2) Koordinator dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. Bagian Kedua Tata Usaha Pasal 11 (1) Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyelenggarakan administrasi perkantoran; b. memberikan pelayanan administrasi kepada satuan-satuan UPT; c. melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, sarana dan prasarana UPT; d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas; e. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan kepada petugas; f. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8 (2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Petugas Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT. Bagian Ketiga Pelaksana Pelayanan Pasal 12 (1) Pelaksana Pelayanan mempunyai tugas : a. melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan terhadap program aplikasi pelayanan terpadu serta hardware pada UPT; b. melaksanakan pemeliharan data base sistem pelayanan terpadu pada UPT; c. melakukan evaluasi untuk pengembangan program aplikasi pelayanan terpadu; d. memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang sistem pelayanan terpadu; e. menerima dan menyiapkan tindak lanjut pengaduan / keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan perizinan UPT; f. melakukan pengendalian proses pelayanan terpadu mulai saat penerimaan permohonan sampai dengan pengambilan naskah perizinan; g. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan kepada petugas; h. mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan hasil kinerja; i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; j. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan. (2) Pelaksana Pelayanan dipimpin oleh seorang petugas Pelaksana Pelayanan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT. Bagian Keempat Loket-Loket Pelayanan Paragraf 1 Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP Pasal 13 (1) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP mempunyai tugas : a. menerima permohonan pelayanan akte-akte catatan sipil, KK dan KTP dari pemohon; b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan; c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan administrasi;

9 d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi kepada SKPD yang menangani untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui dan diputuskan lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang; e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses permohonan; f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan akte-akte yang telah ditandatangani pejabat berwenang; g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon; h. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil Layanan KK dan KTP dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan; Paragraf 2 Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pasal 14 (1) Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas : a. menerima permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan dari pemohon; b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan; c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan administrasi; d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi kepada unit organisasi teknis pengelola pelayanan perizinan dan non perizinan untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui dan diputuskan lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang; e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses permohonan; f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah ditandatangani pejabat berwenang; g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon; h. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan. (2) Loket-loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan.

10 Paragraf 3 Loket Pembayaran Pasal 15 (1) Loket Pembayaran mempunyai tugas : a. menerima pembayaran pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. melaksanakan tertib administrasi keuangan; c. membuat laporan berkala penerimaan retribusi pelayanan perizinan dan non perizinan; d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Loket Pembayaran dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan. Paragraf 4 Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pasal 16 (1) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas : a. menyerahkan naskah / pelayanan perizinan dan non perizinan kepada pemohon yang telah melunasi pajak / retribusi; b. membuat pembukuan jumlah naskah / pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon; c. membuat laporan berkala naskah / pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon; d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. (2) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan. Paragraf 5 Loket Informasi dan Pengaduan Pasal 17 (1) Loket Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas : a. memberikan informasi kepada pemohon yang datang pada UPT sesuai dengan Buku Petunjuk Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Badung; b. menerima pengaduan dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pelayanan Terpadu; c. mengkompilasi dan memilah pengaduan dari masyarakat; d. memverifikasi dan menganalisis pengaduan serta merumuskan dan menyampaikan rekomendasi kepada instansi terkait; e. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

11 (2) Loket Informasi dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan. BAB VIII KEPEGAWAIAN Pasal 18 (1) Para pegawai dilingkungan UPT diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan Surat Perintah Tugas. (2) Para pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. untuk Koordinator minimal dengan golongan III d; b. untuk Tata Usaha minimal dengan golongan III c; c. untuk Pelaksana Pelayanan minimal dengan golongan III a. (3) Para pegawai dilingkungan UPT yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disamping menerima gaji yang telah ditetapkan, juga diberikan tunjangan khusus atau kompensasi kerja yang akan ditetapkan dengan Keputusan Bupati BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 19 Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari terbentuknya UPT ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

12 Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Badung pada tanggal 26 Agustus 2008 BUPATI BADUNG ttd. ANAK AGUNG GDE AGUNG Diundangkan di Badung Pada tanggal 26 Agustus 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG, ttd. I WAYAN SUBAWA BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2008 NOMOR 33

13 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG TANGGAL : 26 AGUSTUS 2008 NOMOR : 28 TAHUN 2008 TENTANG : PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG BAGIAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG KOORDINATOR TATA USAHA PELAKSANA PELAYANAN LOKET LOKET LOKET LOKET LOKET PELAYANAN AKTA-AKTA CATATAN SIPIL, LAYANAN KK DAN PPPP KTP PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PEMBAYARAN PENGAMBILAN NASKAH / PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN INFORMASI DAN PENGADUAN BUPATI BADUNG ttd. ANAK AGUNG GDE AGUNG