LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR : 14 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA WARUNG INTERNET

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MIMIKA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 9 TAHUN 2O13 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA JASA WARUNG INTERNET

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN WARUNG INTERNET DI KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TENTANG IZIN WARUNG INTERNET DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

Draft WALIKOTA MEDAN PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR: TENTANG PERIZINAN USAHA WARUNG INTERNET

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI BLITAR. PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 3 Tahun 2013 TENTANG IJIN USAHA WARUNG INTERNET (WARNET) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN WARUNG INTERNET

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG INTERNET

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 27 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA WARUNG INTERNET DAN GAME ONLINE DI KABUPATEN SRAGEN

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN WARUNG INTERNET (WARNET) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 3 Tahun 2013 TENTANG IJIN USAHA WARUNG INTERNET (WARNET) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

Pltrrrrf PH8rtrrsil Ur Frt8[Iulltr

PERATURANDAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 12 TAHUN 2012

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA WARUNG INTERNET

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN WARUNG INTERNET

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA LAYANAN INTERNET

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA WARUNG INTERNET

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

15 Februari apa isi rpm konten

Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

-59- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA WARUNG INTERNET

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PERIZINAN USAHA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LOMBOK UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN POS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

TENTANG POS DAN TELEKOMUNIKASI BUPATI MUSI RAWAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGGUNAAN JALAN SELAIN UNTUK KEGIATAN LALU LINTAS

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYIARAN TELEVISI MELALUI KABEL

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 166, Tambahan Le

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 08 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 1 Tahun 2014 Seri: B BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 05 /PER/M.KOMINFO/I/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG TELEKOMUNIKASI

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pelaksanaan. Post Market Surveillance. Tata cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR OLEH BADAN UNTUK UMUM

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PORNOGRAFI

WALIKOTA SURABAYA PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN BADUNG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KESUSILAAN ANAK DI BAWAH UMUR BUPATI KULON PROGO,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G LARANGAN PELACURAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

WALIKOTA BUKITTINGGI

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR : 14 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA WARUNG INTERNET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, Menimbang : a. bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang yang dapat mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru; b. bahwa dalam rangka penyediaan jasa Warung Internet di Kabupaten Pasaman 1

sebagai salah satu media pemanfaatan teknologi informasi secara berkualitas, berdaya guna dan berdampak positif bagi masyarakat diperlukan upaya penataan, pengawasan dan pengendalian melalui pemberian izin usaha warung internet; c. bahwa Pemerintah Daerah perlu mendukung pemanfaatan teknologi informasi agar dilakukan secara aman dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat melalui infrastruktur hukum dan pengaturannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Izin Usaha Warung Internet; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) Jo Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4348); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nornor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928); 7. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara 3

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 27/PER.KOMINFO/9/2006 tentang Pengamanan Pemanfaatan Jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet; 11. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 23/PER/M.KOMINFO/04/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 4

13. Peraturan Daerah Kabupaten PasamanNomor 19 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pasaman (Lembaran Daerah Kabupaten Pasaman Tahun 2007 Nomor 19); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pasaman Tahun 2011 Nomor 11); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Pasaman Tahun 2013 Nomor 3); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASAMAN dan BUPATI PASAMAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN TENTANG IZIN USAHA WARUNG INTERNET. 5

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Pasaman. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pasaman. 3. Bupati adalah Bupati Pasaman. 4. Unit Kerja Pemberi Izin adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pasaman atau disingkat KP2TPM. 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasaman. 6. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pasaman. 7. Penataan, pengawasan dan pengendalian adalah pengaturan tata tertib administrasi dan transparansi publik. 8. Warung Internet, yang selanjutnya disingkat Warung Internet adalah tempat usaha yang menyediakan dan menyelenggarakan jasa, sarana dan prasarana teknologi informasi dan telekomunikasi guna mengakses dokumen elektronik di jaringan internet. 9. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. 10. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk 6

tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. 11. Komputer adalah alat untuk memproses data elekronik, magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan. 12. Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instrusi tersebut. 13. Perangkat lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. 14. Perangkat keras adalah peralatan fisik yang membentuk suatu sistem komputer, meliputi peralatan input, memori, prosesor, peralatan output, peralatan penyimpanan, dan peralatan komunikasi. 15. Ruangan adalah tempat yang digunakan sebagai lokasi usaha yang sedang dikelola/dijalankan. 16. Sistem operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputerdinyalakan. 17. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan. 18. Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai 7

bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. 19. Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan untuk mendirikan bangunan termasuk memperbaiki dan memperluas bangunan. 20. Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau Badan yang dapat menimbulkan ancaman bahaya, kerugian dan/atau gangguan, termasuk pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha secara terus'menerus untuk mencegah terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau kerehatan umum, memelihara ketertiban lingkungan, dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk : a. Memberikan pedoman kepada pengusaha Warung Interner dalam mendirikan dan mengelola Warung Internet; dan b. menata, mengawasi dan mengendalikan Warung Internet. Pasal 3 Tujuan pembentukan Peraturan Daerah ini adalah tersedianya jasa Warung Internet yang memberikan layanan akses internet berkwalitas, berdayaguna, dan berdampak positif bagi masayarakat. 8

BAB III STANDARISASI KELAYAKAN WARUNG INTERNET Pasal 4 (1) Setiap Warung Internet agar memenuhi standarisasi kelayakan. (2) Standarisasi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemenuhan aspek-aspek sebagai berikut : a. aspek perangkat lunak dan perangkat keras; b. aspek keamanan dan kenyamanan; c. aspek tanggung jawab sosial; dan d. aspek penataan bentuk ruangan. (3) Kriteria aspek perangkat lunak dan perangkat keras sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagai berikut : a. menggunakan perangkat lunak/program komputer meliputi sistem operasi maupun pendukung sistem operasi yang memiliki lisensi atau aplikasi open source; b. menggunakan perangkat lunak/program komputer yang dapat mendeteksi dan memblokir situs porno atau situs yang tidak sesuai dengan norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum; c. menjaga keadaan dokumen elektronik yang tersimpan dalam perangkat komputer agar tidak terdapat data elektronik yang melanggar norma, sosial, kesusilaan dan hukum; d. menyediakan komputer, printer, dan koneksi internet yang layak; dan 9

e. menggunakan system pembayaran berupa program komputer yang berfungsi untuk mengatur dan mencatat transaksi yang berkaitan dengan internet. (4) Kriteria aspek keamanan dan kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. memiliki pintu keluar-masuk dan sirkulasi udara yang memadai; b. memiliki jaringan listrik yang layak dan aman; c. menyediakan kamar kecil beserta perlengkapannya yang selalu terjaga kebersihannya; dan d. memiliki area parker yang memadai. (5) Kriteria aspek tanggungjawab sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut : a. mencegah dan/atau melarang penggunaan internet yang bertentangan dengan norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum; b. ikut mendorong peningkatan peran serta masyarakat dilingkungan sekitar dalam pemanfaatan internet secara tepat guna dan bertanggung-jawab; c. melarang pengguna Warung Imternet yang berstatus pelajar pada jam belajar dan diatas pukuk 22.00 WIB; d. melarang penggunaan internet bagi pelajar pada jam pelajaran sekolah kecuali ada surat izin dari sekolah; e. melaporkan kepada aparat hukum, apabila ada pengguna Warung Internet yang diketahui telah melakukan tindakan yang melanggar norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum setelah peringatan dan larangan tidak diindahkan. 10

(6) Kriteria aspek penataan bentuk ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d sebagai berikut : a. memasang sekat pembatas ruang komputer dengan ukuran paling tinggi 100 cm (seratus sentimeter) bagi yang duduk di kursi dan 60 cm (enam puluh sentimeter) bagi yang duduk di lantai; b. memiliki penerangan yang memadai dan nyaman untuk mendukung aktivitas di lingkungan Warung Internet; c. memasang tata tertib penggunaan internet pada tempat yang mudah dibaca oleh pengguna Warung Internet; dan d. memasang surat izin usaha pada tempat yang mudah dibaca oleh petugas. BAB IV PERIZINAN WARUNG INTERNET Bagian Kesatu Permohonan Izin Pasal 5 Setiap orang atau badan yang akan menyelenggarakan usaha Warung Internet, wajib mengajukan permohoan izin kepada Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pasaman. Pasal 6 (1) Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut : a. foto copy Kartu Tanda Penduduk; 11

b. foto copy IMB; c. foto copy Izin Gangguan; d. foto copy akta pendirian bagi yang berbadan hukum; e. foto copy Nomor Pokok Wajiba Pajak (NPWP); dan f. denah ruang Warung Internet. (2) Kantor Pelayanan Perzinan Terpadu wajib memeriksa kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan melakukan survey lokasi. (3) Terhadap permohonan izin yang telah memenuhi persyaratan, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal segera menerbitkan Surat Izin. (4) Terhadap permohonan izin yang ditolak, dapat diajukan kembali dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. Bagian Kedua Masa Berlaku Izin dan Daftar Ulang Pasal 7 (1) Masa berlaku izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 selama kegiatan usaha masih berjalan. (2) Dalam rangka pengawasan dan pengendalian, pemegang izin wajib mengajukan daftar ulang setiap 3 (tiga) tahun dengan melampirkan foto copy Surat Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pengajuan dalam ulang dan melakukan survey lokasi. 12

(4) Terhadap pengajuan daftar ulang yang ditolak, yang bersangkutan dapat mengajukan kembali dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. Bagian Kedua Perubahan Struktur Pasal 8 (1) Pengusaha Warung Internet dapat mengubah jumlah komputer, penataan ruangan, serta sarana dan prasarana pendukung. (2) Terhadap perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengusaha Warung Internet harus melaporkan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal. (3) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standarisasi kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. Bagian Keempat Pencabutan Izin Usaha Pasal 9 (1) Izin Usaha Warung Internet dicabut, apabila : a. atas permintaan pemegang izin; b. melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; c. persyaratan yang menjadi dasar diberikannya izin terbukti tidak benar; 13

d. izin dipergunakan tidak sebagaimana mestinya; dan/atau e. tidak mengindahkan peringatan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. (2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan peringatan tertulis oleh Kepala Sauan Polisi Pamong Praja, kecuali untuk huruf a. (3) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebanyak 3 kali berturut-turut dalam rentang waktu masingmasing selama 7 (tujuh) hari kerja. (4) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan setelah 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat peringatan ketiga oleh Pemegang Izin. (5) Pencabutan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal. BAB V LARANGAN DAN SANKSI Pasal 10 Pengusaha Warung Internet dilarang : a. menyebarluaskan dan/atau memfasilitasi akses elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan, dan/atau pencemaran nama baik; b. memproduksi, membuat, memperbanyak, mengandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, dan/atau menyediakan pornografi; dan/atau 14

c. memanfaatkan, memiliki, menyimpan, dan/atau menfasilitasi pembuatan pornografi. Pasal 11 Terhadap Pengusaha Warung Internet yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dikenakan sanksi berupa penutupan Warung Internet. BAB VI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENUTUPAN WARUNG INTERNET Pasal 12 (1) Pembinaan terhadap pengusaha Warung Internet dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. (2) Pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. BAB VII PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 13 (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam melaksanakan pengawasan terhadap usaha Warung Internet. 15

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan cara menyampaikan laporan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhadap Warung Internet yang telah ada harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Ketentuan mengenai telnis pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 16

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pasaman. Ditetapkan di Lubuk Sikaping pada tanggal 10 Oktober 2013 BUPATI PASAMAN, d.t.o. Diundangkan di Lubuk Sikaping pada tanggal 10 Oktober 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASAMAN, BENNY UTAMA d.t.o. SYAMSURIZAL LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2013 NOMOR 14 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, EVA ROBANIATUN, SH 17