ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang ada saat ini dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan energi listrik juga digunakan untuk kebutuhan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

Bab I. Pendahuluan. Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI UNTUK LAMPU PENERANGAN UMKM YANG SERING TERGANGGU KONDISI LISTRIK TIDAK STABIL DARI PLN DI MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

1. BAB I PENDAHULUAN

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik akan menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya,

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

BAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

Transkripsi:

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : RAHARDYAN SAPUTRO D 200 030 020 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya kebutuhan listrik dan naiknya harga bahan bakar minyak di Indonesia, menyebabkan PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebagai penyedia listrik di Indonesia, kewalahan dalam memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri. Bahkan, untuk mengatasi masalah tersebut, PLN harus melakukan pemadaman bergilir di beberapa daerah. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, seperti apa gambaran situasi energi listrik di Indonesia? Total kapasitas pembangkit tenaga listrik di Indonesia saat ini sekitar 30 ribu MW, 86% dikuasai PLN, sementara sisanya dikelola oleh perusahaan listrik swasta. Sementara itu, kebutuhan listrik akan terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan perekonomian bangsa. Angka pertumbuhan kebutuhan listrik diprediksi sekitar 7-8% hingga tahun 2015 mendatang. Meskipun demikian dan perlu diingat, saat ini tingkat elektrifikasi Indonesia baru sekitar 54%. Artinya, ada sekitar 46% masyarakat Indonesia yang belum menikmati listrik. Indonesia adalah Negara yang terletak di garis katulistiwa, sehingga mempunyai iklim tropis. Sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Diantara sumber daya alam tersebut terdapat sumber daya energi terbaharukan yang dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik seperti air, angin, gelombang laut, panas bumi dan sinar matahari.

2 Tabel 1. Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Sumber Potensi (MW) Kapasitas Terpasang Pemanfaatan (MW) (%) Large Hydro 75.000 4.200 5,600 Biomassa 50.000 302 0,604 Geothermal 20.000 812 4,060 Mini/mikro hydro 459 54 11,764 Energi Cahaya (Solar) 156.487 5 3,19 X 10-3 Energi Angin 9.286 0,50 5,38 X 10-3 Total 311.232 5.373,5 22,03 Sumber : Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (dalam Akvia. A, 2006) Dari tabel diatas, energi listrik dalam hal ini adalah sinar matahari, menempati posisi teratas. Potensi energi terbaharukan di Indonesia, dan penggunaannya pun masih sangat rendah. Oleh karena itu, jika energi sinar matahari ini dapat dikelola dengan baik, akan memberikan keuntungan bagi negara ini. Untuk menyerap energi matahari, biasa digunakan sel surya (photovoltaic). Sel surya tersebut dipasang pada atap-atap bangunan. Ditinjau dari bentuknya, jenis atap ada bermacam-macam. Tiap atap memiliki sudut-sudut tertentu yang menjadi ciri khasnya. Dari uraian diatas, maka penelitian tentang sel surya (photovoltaik) sangatlah bermanfaat, karena potensi sumber cahaya matahari sangat melimpah, yaitu sebesar 156.487 MW, namun baru dimanfaatkan sebesar 5 MW, terhadap total pemanfaatan sebesar 5.373,5 MW. 1.2 Rumusan Masalah Penyusunan Tugas Akhir ini dititikberatkan pada permasalahan apakah sudut pemasangan berpengaruh terhadap energi yang diserap oleh sel surya, dan pada

3 sudut berapakah sel surya dapat menghasilkan energi yang maksimal, serta apa indikasi bahwa photovoltaic bekerja optimal. 1.3 Batasan Masalah Dalam Tugas Akhir ini, diperlukan batasan masalah untuk lebih menitikberatkan pembahasan pada permasalahan yang terkait. 1. Penelitian dititikberatkan pada seberapa besar energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya yang berkekuatan 50 watt yang dipasang pada atap. 2. Penelitian dilakukan dengan pemasangan sel surya pada sudut pemasangan 0 o, 30 o, 45 o dan 60 o. Sudut-sudut tersebut biasa digunakan untuk besar sudut kemiringan atap bangunan. 3. Dalam pengujian, sel surya berorientasi pada arah barat dan timur. 4. Energi yang diserap oleh sel surya digunakan untuk pembebanan pada malam hari menggunakan bolam lampu 8 Watt, 12 Volt. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui letak sudut penangkapan sinar matahari yang optimal. 2. Mengetahui perbandingan hasil performa sel surya pada penempatan sel surya menghadap arah barat dan timur.

4 1.5 Manfaat Penelitian 1. Memberikan gambaran mengenai mekanisme sistem perubahan energi matahari menjadi energi listrik. 2. Dihasilkan sistem yang dapat menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. 3. Memberikan wacana kepada masyarakat tentang keuntungan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi. 4. Diharapkan bisa digunakan untuk penelitiuan dan pengembangan energi tenaga surya, khususnya mengenai sel surya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini memuat tentang isi bab-bab yang dapat diuraikan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, pada bab ini berisi tentang penelitian pendahuluan dan dasar teori yang berhubungan dengan proses perubahan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik dan bagian-bagian sistem pembangkit tenaga matahari sederhana. Bab III Dasar Teori, pada bab ini berisi tentang teori energi, bagian dari sinar matahari, teori dasar sel surya, perkembangan sel surya, faktor pengoperasian sel surya dan teori tentang atap rumah dan jenis-jenisnya. Bab IV Metodologi Penelitian, pada bab ini berisi tentang diagram alir penelitian, instrumen penelitian, waktu dan tempat penelitian, prosedur penelitian, langkah-

5 langkah percobaan. Bab V Hasil dan Pembahasan, pada bab ini berisi grafik penelitian dan pembahasan. Bab VI Penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.