BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

KUESIONER PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan Hotel Nusantara Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 199: 115). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Difinisi Operasional Variabel Variabel terikat (Dependent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

H. M. Rasuli Winda Ekasari. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sub bagaian akuntansi/keuangan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dalam menganalisi pengaruh faktor internal dan eksternal ini, peneliti menggunakan sub variabel yaitu pemanfaatan kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian internal akuntansi, serta faktor eksternal. Keterandalan nilai informasi laporan keuangan diukur berdasarkan transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan, neraca disajikan, laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD disajikan, catatan atas laporan keuangan disajikan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, rekonsiliasi dilakukan secara periodik antara catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi, dan informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan

38 tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II, 2010) Sedangkan Ketepatwaktuan nilai informasi laporan keuangan diukur berdasarkan informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta, laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur, misal: laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan semester, dan laporan tahunan (bila laporan jarang tersedia berikanlah tanda pada angka satu), laporan realisasi semester pertama disampaikan secara sistematis dan teratur, laporan-laporan berikut disampaikan secara sistematis dan teratur seperti Laporan realisasi semester pertama, Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan. (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II, 2010) 3.2 Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/ keuangan pada SKPD di Kabupaten Pesawaran. Pengambilan sampel atas responden dilakukan secara purposive. Purposive sampling digunakan karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2003). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata usaha keuangan pada SKPD. Responden dalam penelitian ini adalah kepala sub bagian akuntansi/ keuangan dan staf subbagian akuntansi atau. Alasan peneliti hanya mengambil sampel pada lingkungan sub bagian akuntansi/keuangan Pemerintah Kabupaten

39 Pesawaran karena dianggap dapat mewakili secara keseluruhan masalah yang dirumuskan dalam penelitian. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran atas suatu keadaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, cara memperolehnya dengan menyebarkan kuesioner kepada instansi pemerintah daerah terkait dengan pengiriman secara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Jadi data bersumber pada informasi yang diberikan oleh Bagian Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Lokasi Penelitian terbatas pada wilayah Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk memudahkan peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan, dan agar hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan khususnya di Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, berupa persepsi (opini, sikap, pengalaman) secara individual dan kelompok, hasil observasi suatu kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

40 a. Kuesioner Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu pegawai SKPD sub bagian keuangan/akuntansi di lingkungan pemerintah kabupaten Pesawaran. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian A yang berisi pernyataan tentang keterangan pribadi responden, sedangkan bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasioanal variabel faktor internal dan faktor eksternal terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dengan menggunakan skala tingkatan 1 sampai dengan 5 ( sangat tidak baik-sangat baik) Kuisioner dalan penelitian ini diadopsi dari penelitian Indriasari dan Nahartyo (2008) serta kuisioner dalam penelitian Xu et al (2003). b. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada pegawai SKPD Pemerintah Kabupaten Pesawaran berupa pengamatan langsung dan pengambilan data pada objek penelitian. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melaui media dan perantara. Adapun data sekunder yang

41 penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research), dimana peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah pegawai SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan teknik participant observation (keterlibatan langsung) dalam penyampaian dan pengumpulan kuesioner oleh peneliti. 3.5 Metode Analisis 3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menggunakan analisis faktor dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan butir pertanyaan untuk masing-masing variabel atau untuk mengetahui validitas konstruk (Chenhall & Morris, 1986). Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlation). Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi tersebut adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Masing-masing instrumen harus memiliki nilai KMO MSA (Measure of sampling adequacy) lebih dari 0.50 sehingga data yang dikumpulkan dikatakan tepat untuk analisis faktor (Hair et al., 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai cronbach alpha dari instrumen suatu variabel. Nilai cut off untuk menentukan reliabilitas instrumen adalah nilai cronbach alpha > 0.50 (Nunnally, 1978 dalam Indriasari dan Nahartyo, 2008).

42 3.5.2 Pengujian Hipotesis Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiap variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dinyatakan sebagai berikut: Y 1 = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Y 2 = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Keterangan: Y 1 Y 2 a b 1, b 2, b 3, b 4 X 1 X 2 X 3 X 4 e : Keterandalan Laporan Keuangan : Ketepatwaktuan Laporan Keuangan : Konstanta : Koefisien regresi : Kapasitas Sumber Daya Manusia : Pemanfaatan Teknologi Infomasi : Pengendalian Intern Akuntansi : Faktor Eksternal : error Sehubungan dengan hal tersebut, maka beberapa analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis (Ghozali, 2007), yaitu: 1. Uji F Uji F ditujukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis H 0 adalah sebagai berikut : Jika :signifikansi (p < α, α = 5%, maka H 0 : ditolak) signifikansi (p > α, α = 5%, maka H 0 : diterima),disini p (probabilitas) = F dan Jika : H 0 ditolak, berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%), variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

43 2. Uji t Uji t ditujukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara invidual terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis H 0 adalah sebagai berikut : Jika : signifikansi (p < α, α = 5%, maka H 0 : ditolak) signifikansi (p > α, α = 5%, maka H 0 : diterima), p (probabilitas) = t Jika H 0 ditolak, berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%), variabel independen yang diuji berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Nilai R 2 (Koefisien Determinan) Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa % pengaruh variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempengaruhi variabel terikat (Y), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yang tidak dimasukkan ke dalam model dianggap baik bila koefisien determinasi sama dengan atau mendekati satu (Ghozali, 2007) 3.6 Batasan Operasioanal Variabel dan Pengukuranya 3.6.1 Batasan Operasional Variabel 3.6.1.1 Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Dalam mengukur faktor internal dan eksternal, peneliti menggunakan beberapa variabel yang termasuk dalam faktor internal dan eksternal dalam kaitan pengaruhnya terhadap pelaporan keuangan, antara lain:

44 1. Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1) Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan economic rent. Human capital merupakan sumber inovasi dan gagasan. Karyawan yang dengan human capital tinggi lebih memungkinkan untuk memberikan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi (Sugeng dan Imam, 2000 dalam Sutaryo, 2011) 2. Pemanfaatan Teknologi Infomasi (X2) Teknologi informasi merupakan bentuk pemanfaatan dari alat pendukung dalam penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan agar menjadi lebih efisien dan efektif misalnya pemanfaatan teknologi komputerisasi dalam pelaporan laporan keuangan. Indriasari (2008) dan Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) membuktikan secara empiris bahwa pengendalian internal akuntansi pemerintah daerah berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dengan ketepatwaktuan dan keterandalan. 3. Pengendalian Intern Akuntansi (X3) Bila dikaitkan dengan penjelasan mengenai pengendalian intern akuntansi, maka penyebab ketidakandalan laporan keuangan tersebut merupakan masalah yang berhubungan dengan pengendalian intern akuntansi. Apabila pengendalian intern dalam suatu organisasi telah dilaksanakan dengan baik,

45 diharapkan laporan- laporan yang dihasilkan dapat disajikan tepat waktu bagi pihak-pihak yang berkepentingan 4. Faktor Eksternal (X4) Orang-orang dalam organisasi harus waspada terhadap isu-isu global dan mengembangkan sebuah pemahaman serta dampaknya pada organisasi, atau dalam kata lain, perubahan yang berasal dari luar organisasi harus diakomodasi dengan baik oleh sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Dinamika perubahan yang terjadi harus tetap dikontrol agar tidak mengakibatkan sebuah kerugian atau potensi kerugian daerah dan/ atau negara. Xu et al. (2003) membuktikan bahwa faktor eksternal merupakan faktor kritis yang mempengaruhi kualitas informasi akuntansi. 3.6.1.2. Keterandalan Nilai Informasi Laporan Keuangan Dalam mengukur keterandalan nilai informasi laporan keuangan, peneliti menggunakan variabel yang digunakan oleh Wilkinson et al., (2000), meliputi: 1. Transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan Merupakan berbagai catatan dan bukti transaksi yang dilakukan di SKPD Pemerintah Kabupaten Pesawaran. 2. Neraca Disajikan Merupakan kelengkapan dai pelaporan keuangan yang dilakukan baik berupa neraca saldo, neraca laba rugi yang ditampilkan saat pelaporan keuangan yang dilakukan oleh pegawai SKPD Pemerintah Kabupaten Pesawaran.

46 3. Laporan Realisasi Anggaran Atau Laporan Perhitungan APBD Disajikan Merupakan penyajian laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD yang disajikan sebagai bentuk laporan admisnistrasi keuangan yang andal dan tepat waktu. 4. Catatan atas laporan keuangan disajikan Merupakan satu bentuk tertib administrasi sebagai kendali atas laporan keuangan yang sudah dibuat dan disajikan sebagai bagian dari keterandalan laporan keuangan yang disajikan. 5. Informasi Yang Disajikan Dalam Laporan Keuangan Dapat Diuji. Artinya informasi yang dijelaskan atau disajikan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan ketentuan dan standar pelaporan laporan keuangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran. 6. Rekonsiliasi Dilakukan Secara Periodik Artinya ada suatu bentuk pengawasan yang dilakukan dalam hal mengawasi dan meningkatkan keterandalan dan ketepatwaktuan laporan keuangan yang dihasilkan. Ada bentuk diskusi bersama dalam membahas kendala-kendala yang dialami dalam penyajian pelaporan keuangan secara berkala. 7. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum artinya dalam penyajian laporan keuanagan nantinya, sistematis maupun bentuk pelaporan yang disajikan harus sesuai standar berlaku yang diharapkan

47 sehingga dalam penyajian laporan keuangan tersebut mudah dipahami oleh pihak terkait. 3.6.1.2. Ketepatwaktuan Nilai Informasi Laporan Keuangan Ketepatwaktuan merupakan penyajian informasi yang sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Apabila informasi yang diterima oleh pengguna laporan keuangan tidak tepat waktu, maka informasi tersebut tidak memiliki nilai. Akibatnya, akan berdampak dalam proses pengambilan keputusan. (Wilkinson et al, (2000) meliputi: 1. Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta. Artinya ketersediaan laporan keuangan yang dibutuhkan harus selalu tersedia ketika batas waktu pelaporan sudah ditetapkan. 2. Laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur Artinya laporan keuangan ketika dikumpulkan dan dilaporkan haruslah mengikuti sistematis dan standar yang sudah ditentukan sehingga lebih teratur. 3. Laporan Realisasi Semester Pertama disampaikan sistematis dan teratur Artinya dalam melaporkan realisasi kegiatan dan program kerja dilaporkan haruslah menjadi acuan pelaporan keuangan yang sistematis dan teratur.

48 4. Laporan-laporan Laporan realisasi semester, Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan, disampaikan secara sistematis dan teratur. Artinya dalam melaporkan semua laporan realisasi kegiatan dan program kerja haruslah memiliki asas sistematis dan teratur agar dalam penyajianya sesuai dengan standar sehingga mudah dipahami oleh semua pihak. 3.6.2 Pengukuran Variabel Pengukuran faktor internal dan eksternal, keterandalan dan ketepatwaktuan dari tiap-tiap variabel dilakukan dengan menggunakan skala likert. Nilai terendah menggambarkan jawaban negatif, sedangkan nilai tertinggi menggambarkan jawaban positif. Skala likert merupakan skala interval yang menayangkan responden untuk melakukan ranking preferensi. selain itu, mereka juga diminta untuk memberikan nilai terhadap preferensi tersebut sesuai dengan 5 skala penilaian sebagai berikut (Ghozali, 2007)

49 Tabel 3.1 Skala Likert No Persepsi Harapan Nilai Skor 1 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Penting 1 2 Tidak Setuju Tidak Penting 2 3 Netral Netral 3 4 Setuju Penting 4 5 Sangat Setuju Sangat Penting 5 Sumber : Ghozali, 2007 Keuntungan menggunakan skala likert yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala1-5. dengan dimensi mutu tercermin dalam daftara pernyataan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat persepsi mereka dalam persepsinya dan mendekati kenyataan sebenarnya (Ghozali, 2007) a. Pengukuran Variabel Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (X1) Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan economic rent. Human capital merupakan sumber inovasi dan gagasan. Karyawan yang dengan human capital tinggi lebih memungkinkan memberikan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi (Sugeng dan Imam, 2000 dalam Sutaryo, 2011)

50 Tabel 3.2 Sebaran Pernyataan Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner 1. Subbagian keuangan/akuntansi anda memiliki staf yang berkualifikasi dalam jumlah yang cukup 1 2. Subbagian keuangan/akuntansi anda memiliki uraian peran dan fungsi yang jelas. 2 3. Subbagian keuangan/akuntansi anda memiliki kesesuaian alokasi jumlah staf dengan tugas dan tanggung jawabnya. 3 Peran dan tanggung jawab seluruh pegawai 4. subbagian keuangan/akuntansi anda ditetapkan secara jelas dalam peraturan daerah. 4 5. 6. 7 8 9 10 Uraian tugas subbagian keuangan/akuntansi anda sesuai dengan fungsi akuntansi yang sesungguhnya. Terdapat pedoman mengenai prosedur dan proses akuntansi Subbagian keuangan/akuntansi anda telah melaksanakan proses akuntansi. Subbagian keuangan/akuntansi anda memiliki sumber daya pendukung operasional yang cukup. Pelatihan-pelatihan untuk membantu penguasaan dan pengembangan keahlian dalam tugas dilakukan. Dana-dana dianggarkan untuk memperoleh sumber daya, peralatan, pelatihan yang dibutuhkan 5 6 7 8 9 10 b. Pengukuran Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) Teknologi informasi merupakan bentuk pemanfaatan dari alat pendukung dalam penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan agar menjadi lebih efisien dan efektif misalnya pemanfaatan teknologi komputerisasi dalam pelaporan laporan keuangan. Indriasari (2008) dan Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) membuktikan secara empiris bahwa pengendalian internal

51 akuntansi pemerintah daerah berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dengan ketepatwaktuan dan keterandalan Tabel 3.3 Sebaran Pernyataan Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner Subbagian akuntansi/keuangan anda 1. memiliki komputer yang cukup untuk 1 melaksanakan tugas. 2 Jaringan internet telah terpasang di unit kerja anda. 2 3. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan 3 secara komputerisasi. 4. Pegawai Subbagian akuntansi/keuangan Pemerintah Kabupaten Pesawaran mampu membuat laporasn keuangan secara 4 komputerisasi. 5. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan 5 peraturan perundang-undangan. 6. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang 6 terintegrasi. 7. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur. 7 8. Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya. 8 c. Pengendalian Intern Akuntansi (X3) Bila dikaitkan dengan penjelasan mengenai pengendalian intern akuntansi, maka penyebab ketidakandalan laporan keuangan tersebut merupakan masalah yang berhubungan dengan pengendalian intern akuntansi. Apabila pengendalian intern dalam suatu organisasi telah dilaksanakan dengan baik, diharapkan laporanlaporan yang dihasilkan dapat disajikan tepat waktu bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

52 Tabel 3.4 Sebaran Pernyataan Variabel Pengendalian Intern Akuntansi (X3)Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner 1. Subbagian keuangan/akuntansi anda menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi: -Prosedur akuntansi penerimaan kas -Prosedur akuntansi pengeluaran kas 1 -Prosedur akuntansi aset -Prosedur akuntansi selain kas 2. Daftar rekening (chart of account) pemerintah daerah tersedia dan digunakan. 2 3. Transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang. 3 4. Setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti transaksi yang valid dan sah. 4 5. Setiap transaksi dicatat dalam buku catatan akuntansi. 5 6. Catatan akuntansi dijaga untuk tetap up-to-date. 6 7 Laporan-laporan keuangan direview dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala subbagian 7 keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan 8 Sistem akuntansi yang ada memungkinkan audit/transaction trail. 8 9 pemisahan tugas dalam rangka pelaksanaan APBD. 9 d. Faktor Eksternal (X4) Orang-orang dalam organisasi harus waspada terhadap isu-isu global dan mengembangkan sebuah pemahaman serta dampaknya pada organisasi, atau dalam kata lain, perubahan yang berasal dari luar organisasi harus diakomodasi dengan baik oleh sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Dinamika perubahan yang terjadi harus tetap dikontrol agar tidak mengakibatkan sebuah kerugian atau potensi kerugian daerah dan/ atau negara. Xu et al. (2003) membuktikan bahwa faktor eksternal merupakan faktor kritis yang mempengaruhi kualitas informasi akuntansi.

53 Tabel 3.5 Sebaran Pernyataan Variabel Faktor Eksternal (X4) Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner Perkembangan Web dan teknologi Internet tidak 1.. berdampak pada kualitas laporan keuangan yang 1 dihasilkan Perubahan stadar pelaporan akan berdampak 2 pada kualitas laporan keuangan yang dihasilkan 2 Perubahan regulasi pemerintah secara global 3.. akan berdampak pada kualitas laporan keuangan 3 yang dihasilkan 3.6.1.2. Keterandalan Nilai Informasi Laporan Keuangan Dalam mengukur keterandalan nilai informasi laporan keuangan, peneliti menggunakan variabel yang digunakan oleh Wilkinson et al., (2000), meliputi: 1. Transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan. 2. Neraca disajikan 3. Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD disajikan 4. Catatan atas laporan keuangan disajikan 5. Informasi Yang Disajikan Dalam Laporan Keuangan Dapat Diuji. 6. Rekonsiliasi Dilakukan Secara Periodik 7. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum

54 Tabel 3.6 Sebaran Pernyataan Variabel Keterandalan Nilai Informasi Laporan Keuangan Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner Transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara 1. wajar dapat diharapkan untuk disajikan 1 tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan. 2 Neraca disajikan 2 3 Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD disajikan 3 4 Catatan atas laporan keuangan disajikan. 4 Informasi yang disajikan dalam laporan 5. keuangan dapat diuji. 5 Rekonsiliasi dilakukan secara periodik antara catatan akuntansi dengan catatan 6. bank atau catatan pihak eksternal yang 6 membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi. 7. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. 7 3.5.1.2. Ketepatwaktuan Nilai Informasi Laporan Keuangan Ketepatwaktuan merupakan penyajian informasi yang sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Apabila informasi yang diterima oleh pengguna laporan keuangan tidak tepat waktu, maka informasi tersebut tidak memiliki nilai. Akibatnya, akan berdampak dalam proses pengambilan keputusan. (Wilkinson et al, (2000) meliputi: 1. Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta. 2. Laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur 3. Laporan Realisasi Semester Pertama disampaikan sistematis dan teratur 4. Laporan-laporan Laporan realisasi semester, Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan, disampaikan secara sistematis dan teratur.

55 Tabel 3.7 Sebaran Pernyataan Variabel Ketepatwaktuan Nilai Informasi Laporan Keuangan Dalam kuesioner Penelitian No Pernyataan No Pertanyaan Kuesioner Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika 1. diminta. 1 Laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur, misal: laporan harian, laporan mingguan, 2. laporan bulanan, laporan semester, dan laporan tahunan 2 (bila laporan jarang tersedia berikanlah tanda pada angka satu). Laporan Realisasi Semester Pertama disampaikan 3. secara sistematis dan teratur 3 4. Laporan-laporan berikut disampaikan secara sistematis dan teratur -Laporan realisasi semester pertama -Laporan realisasi anggaran,laporan perhitungan APBD -Neraca -Catatan Atas Laporan Keuangan 4