BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I. Pendahuluan. keberlangsungan kehidupan manusia tersebut. Berawal dari proses produksi serta

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Film sebagai satu media budaya seni yang mempunyai peran penting dalam

1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. dibutuhkan salah satu metode yang dapat memudahkan perancangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL PERMATA BANGSA DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, pengalaman, kreatifitas imajinasi manusia, sampai pada penelaahan

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB 7 PENUTUP. Terakota yang merupakan kesenian asli dari kerajaan Majapahit yang hampir punah

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB V PENUTUP A. Simpulan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMPN 1 UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III METODE PERANCANGAN. mengembangkan ide rancangan dan pencarian data. Adapun metode perancangan

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting di

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kota

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman seni kebudayaan yang perlu dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Salah satunya yang berhubungan dengan pementasan yaitu seni teater. Teater yang terkenal di Indonesia adalah teater tradisional. Proses munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber, dan tata cara di mana teater tradisional lahir. Munculnya teater tradisional pada zaman dahulu didominasi oleh kalangan umum yang biasa dikenal dengan tim independen, atau sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang dalam satu kelompok yang tidak terikat dengan instansi terutama instansi pendidikan. Dari karya-karya tim independen inilah karya seni teater tradisional bisa dikenal di masyarakat Indonesia. Di Jawa Timur sendiri banyak berbagai karya-karya seni yang berkembang seiring berjalannya zaman. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki nilai kesenian yang tinggi diantaranya dibidang seni teater. Misalkan di Kota Malang, di kota ini juga memiliki banyak cerita seni teater yang terkenal, diantaranya cerita dari kerajaan Singosari yaitu Ken Dedes. 1

Zaman dahulu di Kota Malang yang paling berperan dalam perkembangan seni teater adalah dari kalangan non pendidikan. Sedangkan dari kalangan pendidikan Kota Malang sendiri masih sedikit yang mengajarkan kesenian terutama di bidang seni teater. Namun seiring dengan berjalannya zaman, di Kota Malang banyak pendidikan yang mengajarkan kesenian di bidang seni teater, baik itu di jenjang SMP, SMA maupun diperguruan tinggi (PT). Akan tetapi, diketiga jenjang pendidikan tersebut memiliki perbedaan dalam pengajaran di bidang seni teater. Pada jenjang SMP pengajaran dalam seni teater hanyalah sebatas pengenalan dari seni teater itu sendiri. Kalau di jenjang SMA pengajaran di bidang seni teater sudah mulai belajar berperan dalam pementasan teater. Sedangkan di jenjang perguruan tinggi (PT) pengajaran dibidang seni teater sudah mulai kompleks, karena di jenjang perguruan tinggi inilah pendalaman ilmu mengenai seni teater yang cenderung membentuk komunitas teater, sehingga bisa menjadi pemain teater yang profesional. Fasilitas pendidikan di Kota Malang pada saat ini kurang diperhatikan, jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah dan jenis kesenian yang berkembang dikalangan pendidikan dari hari kehari terus meningkat dan terus meluas. Dan juga disetiap pertunjukan teater dikalangan pendidikan harus menyewa sebuah tempat pertunjukan untuk mementaskan hasil apresiasi kesenian mereka. Hal ini dikarenakan fasilitas pendidikan di Kota Malang kurang memadahi karena beberapa aspek, salah satunya yaitu tidak cukup untuk menampung banyak penonton. Selain aspek tersebut ada salah satu pendukung penyebab kurang memadahinya fasilitas pendidikan di Kota Malang, yaitu Kota Malang memiliki 2

fasilitas pendidikan hanya ada di dalam kawasan masing-masing pendidikan. Khususnya fasilitas pendidikan dalam hal pertunjukan, di Kota Malang hanya beberapa kawasan pendidikan yang memiliki fasilitas tersebut. Hal ini menyebabkan para komunitas teater di kalangan pendidikan Kota Malang tidak bisa meningkatkan intensitas aktivitas tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Kota Malang memerlukan adanya Perancangan Pusat Seni Teater untuk memusatkan para komunitas teater terutama dikalangan pendidikan ke dalam satu kawasan, guna meningkatkan intensitas aktivitas tersebut. Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang diharapkan bisa sebagai wujud usaha melestarikan dan memperkenalkan seni teater sebagai fasilitas pendidikan yang bercitra dan berkarakter bagi generasi muda, agar mereka mengerti pentingnya melestarikan seni teater. Hal ini juga didukung dengan salah satu agenda pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam RDTRK Kota Malang tahun 2011-2016 yaitu Pembangunan dan perbaikan fasilitas pendidikan (sarana dan prasarana fasilitas pendidikan) untuk menciptakan fasilitas yang bercitra dan berkarakter. Pemilihan lokasi tapak dalam Perancangan Pusat Seni Teater ini harus sesuai dengan kriteria peruntukan lahannya, agar Perancangan Pusat Seni Teater dapat digunakan sesuai fungsinya. Dalam pemilihan lokasi tapak perlu diketahui beberapa kriteria yang mendukung lainnya, misalkan kemudahan dalam pencapaian, terletak dekat dengan jalan raya, berdekatan dengan pemukiman, dan yang paling penting letaknya berdekatan dengan area pendidikan khususnya di area pendidikan Kota Malang. Hal ini diharapkan agar generasi muda yang 3

berpendidikan juga mempunyai jiwa seni terutama di bidang seni teater. Dan agar bisa lebih menarik minat dari kalangan masyarakat untuk mempelajari seni teater, sehingga masyarakat bisa terlibat mengenai perkembangan seni teater di Kota Malang. Fungsi selain sebagai pementasan seni teater, Perancangan Pusat Seni Teater ini juga dapat difungsikan sebagai kegiatan ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Malang. Selain itu, juga dapat diadakan kegiatan-kegiatan pendidikan atau lomba yang berhubungan dengan pementasan, khususnya dalam pementasan seni teater. Setiap pementasan teater pastilah ada pesan-pesan yang tersampaikan dalam pementasan tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. (Al-Hud [11] 36-37). Artinya: (36). Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (37). Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan (Al-Hud [11] 36-37). 4

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya Nabi Nuh as. pernah bermimpi disuruh membuat kapal karena akan ada bahaya besar yang menimpa kaumnya. Akan tetapi, para kaum Nabi Nuh as. banyak yang tidak menghiraukan perintah Nabi Nuh as. termasuk kedua anaknya, hanyalah orang-orang beriman kepada Nabi Nuh as. yang membuat kapal serta menaiki kapal tersebut. Dan para pengikut Nabi Nuh as. yang menentang, mereka lebih memilih lari ke atas bukit yang tinggi dari pada ikut naik kedalam kapal termasuk juga kedua anak dari Nabi Nuh as. Waktu adzab Allah swt. datang, bukit-bukit yang tertinggi pun tenggelam dalam air beserta para penentang Nabi Nuh as. Hanyalah pengikut Nabi Nuh as. yang di kapal yang selamat dari adzab Allah swt. Dari makna cerita ini dapat diambil hikmahnya, semua cerita pasti mempunyai pesan-pesan yang berbedabeda. Dengan ini sangatlah penting arti sebuah pesan dalam sebuah cerita untuk mejadikan motivasi hidup yang lebih baik lagi. Demikian pula dengan seni teater, disetiap pementasan teater pastilah ada pesan yang tersampaikan baik itu berupa kata-kata secara langsung ataupun berupa sebuah adegan yang diperankan di atas panggung. Pesan yang tersampaikan secara tidak langsung juga menyampaikan sebuah cerita yang di dalamnya mengandung manfaat untuk dijadikan motivasi hidup yang lebih baik lagi. Cara menyampaikan dalam sebuah adegan pementasan dalam teater sangatlah bervariasi, tergantung peran yang dimainkan dalam sebuah pementasan seni teater. 5

Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang ini menggunakan tema Architecture As Literature. Pengertian dari Architecture As Literature itu sendiri adalah sebuah tema rancangan yang mengacu kepada sebuah alur cerita, yang kemudian alur cerita tersebut diterapkan dalam sebuah ide perancangan. Tema Architecture As Literature dalam perancangan ini lebih menekankan pada jenis sastranya dari pada jenis puisinya karena perancangan ini menggunakan dongeng atau cerita rakyat yaitu mengambil dari cerita Ken Dedes. Alur cerita dari Ken Dedes inilah yang dijadikan sebuah literatur sastra dalam Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang. Sebuah cerita drama terkenal di Kota Malang, yaitu dari kerajaan Singosari yang diperankan oleh Ken Dedes adalah landasan utama dalam pembuatan tema Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang. Cerita drama Ken Dedes itu sendiri adalah sebuah cerita dari Kerajaan yang tumbuh disekitar daerah Malang yang memiliki banyak arti. Diantaranya yang paling terkesan dimasyarakat tentang cerita Ken Dedes adalah seorang perempuan yang tangguh dalam menjalani kehidupannya. Ken Dedes dalam menjalani kehidupannya sangatlah sering tersiksa batinnya, salah satu hal ini dikarenakan Ken Dedes harus menikah dengan Ken Arok atau orang yang telah membunuh suami pertamanya yaitu Tunggul Ametung. Kemudian Ken Dedes harus melihat lagi peristiwa pembunuhan suaminya yang kedua yaitu Ken Arok secara langsung. Kali ini yang membunuh suaminya Ken Dedes adalah tidak lain dari darah dagingnya Ken dedes sendiri yaitu Anusapati, putra dari suami pertamanya Ken Dedes yaitu Tunggul Ametung. Setelah peristiwa ini Ken Dedes tetap tangguh 6

dalam menjalani sisa kehidupannya. Dari sifat ketangguhannya ini, Ken Dedes bisa melahirkan raja-raja besar di kerajaan Majapahit. Dengan menggunakan cerita Ken Dedes dalam Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang, diharapkan hasil rancangan dari Pusat Seni Teater ini bisa memunculkan alur cerita dari cerita Ken Dedes. Dan agar mengingatkan kembali kepada masyarakat Kota Malang mengenai kerajaan Singosari yang diperankan oleh Ken Dedes tanpa harus merusak ciri khas dari Kota Malang itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan dari perancangan pusat seni seni teater di Kota Malang sebagai berikut: 1. Bagaimana rancangan Pusat Seni Teater Di Kota Malang, yang menekankan pada cerita Ken Dedes sebagai penerapan dari tema Architecture As Literature? 2. Bagaimana rerancangan Pusat Seni Teater Di Kota Malang yang terintegrasi dengan keislaman? 1.3 Tujuan Tujuan dari perancangan ini adalah: 1. Untuk menghasilkan rancangan Pusat Seni Teater Di Kota Malang, yang menekankan pada cerita Ken Dedes sebagai penerapan dari tema Architecture As Literature. 7

2. Untuk menghasilkan rancangan Pusat Seni Teater Di Kota Malang yang terintegrasi dengan keislaman. 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat bagi akademik: 1. Menambah pengetahuan tentang rancangan pusat seni teater yang berada di suatu daerah. 2. Menambah pengetahuan mengenai segala sesuatu tentang kekayaan seni di Indonesia terutama seni teater yang wajib dilestarikan. 1.4.2 Manfaat bagi para komunitas teater: 1. Untuk memusatkan para komunitas teater Kota Malang ke dalam satu kawasan guna meningkatkan intensitas aktivitas tersebut. 2. Untuk kegiatan-kegiatan atau lomba yang berhubungan dengan pementasan, khususnya dalam pementasan seni teater. 1.4.3 Manfaat bagi masyarakat sekitar: 1. Untuk kegiatan ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Malang. 2. Untuk memunculkan minat masyarakat memahami lebih jauh lagi akan arti dan makna dari seni teater. 1.4.4 Manfaat bagi pemerintahan kota: 1. Menambah pendapatan daerah. 2. Meningkatkan reputasi Kota Malang sebagai Kota Pendidikan yang berkarakter. 8

1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Objek 1. Lokasi Lokasi Perancangan Pusat Seni Teater berada di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang, karena lokasi tersebut berdekatan dengan kawasan sekolah berstandart internasional. 2. Fungsi Fungsi primer : sebagai tempat pertunjukan indoor maupun outdoor. Fungsi sekunder: sebagai kegiatan ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Malang. 3. Pengguna perancangan pusat seni teater di Kota Malang ini diperuntukkan bagi anak mulai usia diatas 13 tahun atau setara dengan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP, mengingat pendidikan di usia itu sangat dibutuhkan oleh anak-anak, untuk membina dan menanamkan jiwa seni terutama dibidang seni teater. 1.5.2 Tema Penerapan tema Architecture As Literature pada obyek Perancangan Pusat Seni Teater di Kota Malang dengan menekankan pembabakan/tahapan cerita Ken Dedes. 9