PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE GERAK MATA PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS V SD

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 03 SRINGIN KEC.

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan mempermudahkan mengetahui segala sesuatu, salah satu cara. Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. hakikat kehidupan dengan menggunakan bahasa yang imajinatif dan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. output yang dihasilkan dan tanpa memperhatikan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

PENERAPAN FLATING (MEDIA FLASH DAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING) UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT PADA SISWA KELAS VII MTs YMI WONOPRINGGO

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh suatu entitas atas transaksi-transaksi yang telah dilakukan selama

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan motor penggerak bagi pembangunan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KLOS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh : EKA ROHMAWATI A

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah program, (Azwar 2001:2), Program

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE GERAK MATA PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Disusun oleh : DEDI ARTANTO A 310 050 010 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambanglambang tertulis. Membaca merupakan suatu proses menalar (Reading is Reasioning). Dengan membaca mencoba mendapatkan dan memproses informasi, hingga mengendap menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri, akhirnya menjadi suatu dasar untuk dinamisasi kehidupan, memperlihatkan eksistensinya, berjuang mempertahankan hidup dan mengembangkan dalam bentuk sains dan teknologi sebagai kebutuhan hidup manusia. Pada negara-negara maju, membaca merupakan sebuah kebutuhan pokok seperti halnya manusia membutuhkan makan dan minum. Tujuan utama membaca adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam keseharian selain kebutuhan pokok lainnya. Pembaca membawa informasi berdasarkan pengalaman lewat bahasa tentang berbagai hal yang diketahui Prana Dwija Iswara dan Akhmad Slamet Harjasujana (dalam Santoso, 2006 : 4). Upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan membaca di Indonesia juga diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan. Pendidikan harus menguasai dengan baik cara-cara pengembangan kemampuan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan karena pengembangan dan peningkatan kemampuan membaca ini sangat diperlukan siswa untuk melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi. Membaca cepat merupakan salah satu jenis kegiatan membaca yang diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan. Ada sejumlah kompetensi dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada jenjang pendidikan tersebut. Kompeteni dasar membaca cepat yang tercantum ialah membaca cepat 230-250 kata permenit (kpm) (Puskur 2008). Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta diharapkan mampu membaca 230 sampai 250 kpm dan siswa juga harus mampu memahami isi bacaan dengan menjawab benar pertanyaan yang disediakan minimal 70%. Jadi, ada dua kemampuan yang harus dimiliki oleh para siswa dalam membaca cepat ini, yaitu kemampuan dengan kecepatan kata permenit dan memahami isi bacaan minimal 70%. Hasil wawancara dengan siswa dapat diketahui bahwa siswa belum pernah dilatih membaca cepat dengan teknik atau metode gerak mata serta metode lain. Selama ini dalam pembelajaran membaca, mereka masih menggunakan metode yang kurang efektif. Dalam pembelajaran membaca, para siswa masih menggunakan kebiasaan-kebiasaan lama yang dapat menghambat kecepatan membaca. Hal ini ditandai sebagian besar siswa masih membaca dengan menggerakan kepala, menunjuk dengan tangan atau benda lain. Selain itu siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini diketahui dengan beberapa cara yaitu dengan mengadakan pengamatan, mengadakan wawancara, dan membagikan angket kepada siswa. Hal ini juga

diperkuat dengan wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas X bahwa selama ini dalam pembelajaran membaca cepat, guru menerapkan pembelajaran yang kurang efektif. Selain itu, guru juga belum pernah mengajarkan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode gerak mata atau metode membaca cepat yang efektif lainnya. Guru masih terbiasa dengan cara lama dalam pembelajaran membaca cepat. Cara yang sering dilakukan untuk kegiatan pembelajaran membaca adalah siswa disuruh membaca, kemudian menjawab pertanyaaan atas bacaan. Guru belum pernah mengukur seberapa besar persentase pemahaman isi yang dicapai siswanya. Guru beranggapan bahwa yang penting setelah membaca, siswa dapat menjawab pertanyaan yang tersedia. Ketika siswa mampu menjawab dengan serentak, guru beranggapan semua siswa sudah tahu apa yang dibaca dan guru merasa lega dengan jawaban tersebut dan guru tidak berkeinginan untuk mengetahui secara pasti kemampuan membaca setiap siswa. Pembelajaran lebih mengutamakan penyelesaian bahan ajar secara lebih cepat, tanpa memperhatikan kompetensi membaca cepat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembelajaran membaca cepat praktis belum dilaksanakan, begitu pula dengan penerapan metode gerak mata. Masalah rendahnya kecepatan membaca dan pemahaman isi pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tersebut, perlu adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca cepat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat mereka. Namun sebelum upaya itu dilakukan, perlu diketahui terlebih dahulu permasalahan

utama yang menjadi kendala dalam kemampuan membaca cepat selama ini. Faktor penyebab masalah ini dapat peneliti golongkan menjadi dua, yaitu faktor guru dan faktor siswa. Faktor guru, guru yang belum memahai konsep dan metode pembelajaran membaca cepat. Biasanya guru hanya menyuruh siswa membaca begitu saja tanpa diadakan pengamatan terhadap kebiasaan siswa ketika membaca. Faktor yang kedua adalah faktor siswa itu sendiri. Siswa belum pernah dilatih membaca dengan menggunakan teknik membaca cepat yang baik, efektif dan efisien. Sebaliknya, siswa melakukan cara membaca yang dapat menghambat kecepatan membaca dan pemahaman. Mengingat faktor-faktor diatas, maka diperlukan upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran membaca cepat tersebut. Kualitas pembelajaran kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan metode yang tepat. Untuk mendapatkan kemampuan membaca cepat yang memadai, siswa perlu mendapat pelatihan yang intensif. Perlu disadari bahwa kemampuan membaca cepat tidak dapat dicapai dengan mudah. Upaya untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat menghambat kecepatan membaca dan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat adalah dengan menerapkan metode gerak mata. Pelaksanaannya adalah dengan pelatihan yang dapat mengoptimalkan gerak mata, antara lain : pelatihan persepsi kata dan frasa, pelatihan konsentrasi, pelatihan melebarkan jangkauan mata dan pelatihan fiksasi. Selain dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat, pelatihan ini juga diduga dapat mengoptimalkan kemampuan membaca

cepat. Pelatihan ini, diduga dapat menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca cepat. Selain itu pelatihan ini dapat mengoptimalkan sinkronisasi kinerja mata dan otak sehingga lebih bersinergi. Metode ini dirasakan amat penting karena secara umum orang melakukan aktivitas membaca dengan indra mata yang dipakai untuk mengenali huruf, kata, frasa, kalimat dan wacana yang kompleks. Selanjutnya dengan cepat memberikan informasi kepada otak untuk diproses menjadi sebuah pengetahuan. Dengan demikian, apabila mata mampu menyampaikan informasi secara cepat ke otak, secepat itu pula pengetahuan diperoleh, sehingga akan terjadi proses membaca cepat yang efektif dan efisien dalam pembelajaran siswa. Berangkat dari uarian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang membaca cepat dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Menggunakan Metode Gerak Mata Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penelitian membaca cepat dengan menggunakan metode gerak mata ini dapat mendorong siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta untuk belajar lebih semangat? 2. Apakah siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode gerak mata? 3. Apakah metode gerak mata dapat meningkatkan keefektifan siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dalam membaca? 4. Apakah pelatihan membaca cepat dengan menggunakan metode gerak mata dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk merancang pemilihan metode penelitian dan pengelolaan penelitian yang tepat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Secara khusus :

a. Mendeskripsikan seberapa besar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta bersemangat mengikuti pelajaran membaca cepat menggunakan metode gerak mata. b. Mendeskripsikan seberapa besar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta bersungguhsungguh dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode gerak mata. c. Mendeskripsikan besar keefektifan siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dalam pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode gerak mata. d. Mendeskripsikan seberapa besar peningkatkan kemampuan membaca cepat siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta menggunakan metode gerak mata. 2. Secara umum : untuk memberikan wawasan mengenai kemampuan membaca cepat siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Surakarta D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini digunakan: a. Sebagai kajian untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat. b. Untuk menambah serta memperkaya ilmu pengetahuan khususnya tentang kebahasaan. c. Sebagai solusi alternatif bagi guru untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam mengajar terkait dengan metode pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa. 2) Dapat memotivasi siswa agar lebih gemar membaca. 3) Menambah pengetahuan siswa tentang teknik membaca cepat yang praktis dan efisien. b. Bagi Guru 1) Dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang efektif kepada siswa. 2) Dapat menjadi masukan tentang cara mengajar yang tepat agar siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. 3) Dapat menjadi wawasan guru mengenai metode yang tepat dalam mengajar, terutama pengajaran membaca cepat. 4) Dapat memberi solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran membaca, khususnya membaca cepat. E. Sistematika Penulisan Skripsi

Bab I Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Ban II landasan Teori dan Tinjauan Pustaka, berisi tentang penelitian terdahulu dan juga berisi penjelasan dan beberapa teori yang dijadikan dasar meliputi pengertian membaca cepat, pengertian metode gerak mata, tujuan membaca, manfaat membaca, faktor penentu keberhasilan membaca, pengertian penelitian tindak kelas, hakekat metode gerak mata, cara mengukur kecepatan membaca dan teknik membaca cepat Bab III Metode Penelitian, berisi tentang penjelasan dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, subjek penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV hasil pembahasan, berisi tentang penjelasan hasil dan proses pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, pelaksanaannya berupa pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Pra siklus merupakan dasar dalam penelitian ini, karena kegiatan dalam siklus ini, peneliti mengukur seberapa besar kecepatan membaca awal dan seberapa besar kemampuan pemahaman awal. Siklus berikutnya merupakan proses pelatihan membaca cepat yang menggunakan metode gerak mata. Setelah selesai pelatihan, dalam tiap tiap siklus dilaksanakan pengukuran kemampuan membacacepat dan pengukuran kemampuan pemahaman isi. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran.