BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara acak penuh, hanya satu karakteristik saja. 1. Pretest-Postest Control Group Desain T 1 X T 2 T 1 - T 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Desain.Model Eksperimen

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang akan memperoleh pembelajaran dengan teknik Nominal Group dan kelompok kontrol yang mendapat pengajaran konvensional. Dua kelompok tersebut diberikan postes. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 2 Pertama, kelompok eksperimen yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan pembelajaran teknik Nominal Group. Kedua, kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak memperoleh perlakuan atau memperoleh perlakuan pembelajaran matematika secara konvensional. Gambaran tentang desain ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 3 1 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, h. 92 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, h. 114 3 Ibid. hlm. 116

23 O 1 X1 O 2 O 3 O 4 Keterangan: X O 1 O 2 O 3 O 4 = Perlakuan pada kelas eksperimen = Pretes kelas eksperimen = Postes kelas eksperimen = Pretes kelas kontrol = Postes kelas kontrol Setelah terbukti bahwa kedua kelas memiliki sifat homogen dan secara analisis menunjukkan tidak ada perbedaan kemampuan awal, Peneliti mengambil 2 lokal secara acak, dan lokal yang peneliti pilih dalam penelitian ini yaitu kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 2 sebagai kelas kontrol. B. Variabel Penelitian Variabel bebas yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah penerapan teknik Nominal Group. Variabel terikatnya pemahaman konsep matematika siswa C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 4 kampar kecamatan kampar kabupaten kampar. Dan yang akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

24 D. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 kampar 2013/2014. Sedangkan sampelnya adalah kelas VIII yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas VIII 1, VIII 2, dan VIII 3. Sebelum melakukan pengambilan dua lokal untuk diteliti dari ketiga lokal tersebut, dilakukan uji homogenitas ketiga lokal dengan menggunakan Uji Bartlet dari nilai pretest yang telah diperoleh. Secara rinci perhitungan menentukan sampel menggunakan uji Bartlet disajikan pada lampiran M. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Random yang dilakukan peneliti adalah random kelas. Setelah dilakukan pengujian homogenitas ternyata ketiga lokal homogen. Peneliti mengambil 2 lokal secara acak, dan lokal yang peneliti pilih dalam penelitian ini yaitu kelas VIII 3 dan kelas VIII 2. Dari nilai pretest sampel tersebut juga dilakukan uji normalitas sebelum melakukan uji t untuk melihat apakah data berdistribusi normal dan apakah ada perbedaan atau tidak dalam kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t dari sampel disajikan pada lampiran N, lampiran O, dan lampiran P. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa nilai t hitung = 0,9077. Hal ini berarti nilai t hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel = 2,02. Dengan demikian tidak ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika antara siswa kelas VIII 2 dan kelas VIII 3. Berdasarkan hasil uji t tersebut, dipilihlah kelas VIII 3 sebagai kelas yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan VII I 2 sebagai kelas kontrol dengan pengundian uang logam.

25 E. Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Langkah awal, peneliti melakukan wawancara dan observasi awal ke sekolah untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah dan merumuskan masalah. 2. Menetapkan SMP 4 Kampar sebagai tempat penelitian. 3. Menyusun kisi-kisi tes uji coba berdasarkan indikator pembelajaran dan indikator pemahaman konsep matematika. 4. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada. 5. Menentukan kelas uji coba di luar sampel penelitian, tetapi berada pada populasi yang sama, supaya antara kelas uji coba, eksperimen dan kontrol memiliki karakteristik yang sama. 6. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba. 7. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. 8. Memberikan tes uji coba kepada seluruh kelas VII, untuk mengetahui bahwa populasi adalah homogen. 9. Nilai tes uji coba dari seluruh populasi tersebut dianalisis dengan menggunakan uji bartlet. 10. Setelah hasil uji homogenitas didapatkan, langkah selanjutnya menentukan dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen secara acak. 11. Melakukan uji bartlet dan chi kuadrat untuk memperjelas apakah kedua kelas yang dipilih homogen dan berdistribusi normal.

26 12. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik Nominal Group. 13. Menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik Nominal Group. 14. Guru kelas mengamati pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik Nominal Group. 15. Peneliti menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas VIII dikelas kontrol. 16. Guru kelas mengamati pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. 17. Melaksanakan tes akhir berupa tes kemampuan pemahaman konsep matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 18. Menganalisis data hasil tes. 19. Menarik kesimpulan. 20. Menyusun hasil penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara lisan dari guru mata matematika yaitu Ibu Syafrida, S.Pd tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan di SMP Negeri 4 Kampar dan apa saja permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematika.

27 2. Dokumentasi Dokumentasi diperoleh dari pihak-pihak sekolah terkait, seperti kepala sekolah untuk memperoleh data tentang sejarah dan perkembangan sekolah, tata usaha untuk memperoleh data-data sarana dan prasarana sekolah, keadaan siswa dan guru serta masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi sekolah yaitu berupa arsip dan tabeltabel yang didapat dari kantor Tata Usaha siswa kelas VIII smp negeri 4 kampar 3. Observasi Penulis melakukan observasi dengan memakai lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu seorang observer yang merupakan guru di sekolah tersebut untuk mengamati kegiatan yang dilakukan peneliti dan siswa saat pembelajaran berlangsung. 4. Tes Teknik ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terutama pada pemahaman konsep matematika siswa. Pengambilan data pada kelas eksperimen akan diambil pada hasil belajar siswa dalam aspek pemahaman konsep setelah menggunakan teknik Nominal Group sedangkan Pengambilan data pada kelas kontrol akan diambil pada hasil belajar siswa dalam aspek pemahaman konsep tanpa menggunakan teknik Nominal Group.

28 Tes pemahaman konsep yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tes tentang pemahaman konsep matematika siswa selama proses pembelajaran yaitu pemahaman konsep siswa selama proses dengan pemberian tindakan dan tanpa pemberian tindakan. Untuk memperoleh tes yang baik, maka sebelum tes dilakukan, tes tersebut di uji cobakan pada kelas yang telah mempelajari materi tersebut. Uji coba tes yang akan dilakukan harus lah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Validitas Tes b. Reliabilitas c. Tingkat Kesukaran Soal d. Daya Pembeda G. Pengembangan Instrumen Penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen. Untuk lebih jelasnya, pengembangan instrumen dapat dikelompokkan pada dua kelompok yaitu instrumen pelaksanaan penelitian dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan materi pelajaran, penggunakan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian untuk mencapai tujuan yang dinginkan. 4 4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Rosdakarya, 2009), h. 17.

29 Sebelum digunakan RPP terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing dan guru matematika, tujuan validasi ini adalah untuk mengetahui apakah RPP sesuai dengan KTSP dan model pembelajaran yang digunakan dan sekaligus memperoleh gambaran apakah RPP dapat diimplementasikan oleh peneliti dengan baik. Secara rinci Silabus disajikan pada lampiran A dan RPP setiap pertemuan disajikan pada lampiran B. b. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS yang dibuat berisi sedikit rangkuman materi, contoh-contoh soal dan latihan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika. Sebelum LKS digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi kembali oleh dosen pembimbing dan guru matematika, tujuan validasi ini adalah untuk mengetahui apakah LKS sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dan sekaligus memperoleh gambaran apakah LKS dapat dipahami siswa dengan baik. Secara rinci lembar kerja siswa dan kunci jawaban alternatif disajikan pada lampiran E dan F. 2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian a. Tes Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa Peneliti melakukan tes Tes Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang diterapkan. Kisi-kisi soal pretest dan postest disesuaikan dengan indikator pembelajaran dan indikator kemampuan

30 pemahaman konsep. Selanjutnya dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. 1) Uji validitas pengujian yang dijgunakan pada penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 5 Oleh karna itu, tes yang dibuat penulis gunakan dikonsultasi sengan guru mata pelajaran matematika yang mengajar di SMP Negeri 4 Kampar. Untuk menentukan koefisien korelasi tersebut digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut 6 : r n xy x y 2 2 2 n x x n y y Keterangan : 2 r : Koefisien validitas n : Banyaknya siswa x : Skor item y : Skor total Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal adalah: 5 Sugiyono,Op.Cit, h. 182 6 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula, Alfabeta, Bandung, 2010, h. 98.

31 TABEL III. 1 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretasi 0,80 < r < 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh koefisien validitasnya. Dari hasil validitas butir soal tersebut, semua soal dipakai karena validitasnya tidak ada yang rendah. Dengan demikian soal tersebut dapat diterima sebagai soal dalam penelitian ini. Hasil perhitungan selengkapnya dapat diihat pada lampiran K hal. 143. Adapun hasil pengujian validitas disajikan pada tabel III. 2 No. Item soal TABEL III. 2 ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL Koefisien Harga Harga Korelasi Keputusan Interpretasi 1 0,4959 2,4224 1,734 Valid Cukup Tinggi 2 0,6804 3,9387 1,734 Valid Tinggi 3 0,6757 3,8892 1,734 Valid Tinggi 4 0,5293 2.6475 1,734 Valid Cukup Tinggi 5 0,8257 6,21 1,734 Valid Sangat tinggi 2) Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengukur ketetapan instrumen atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Suatu alat evaluasi (instrumen) dikatakan baik bila realibiltasnya tinggi. Analisis reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis reliabilitas dengan Alpha. Bagi tingkat

32 pemula yang ingin melakukan analisis reliabilitas sangat baik menggunakan rumus alpha. Karna penggunaan rumus lain sering kali terjadi kesalahan konsep dan praktiknya. 7 Untuk menghitung reliabilitas tes ini digunakan metode alpha cronbach. metode alpha cronbach digunakan untuk ketika pengukuran tes sikap yang mempunyai item pilihan ganda atau dalam bentuk esai. Penerapan alpha cronbach misalkan menentukan variasi semua sekor 1-5 tergantung Option yang dipilih atau tes esai dengan angka yang berbeda diberikan untuk setiap jawaban. 8 Karena soal peneliti berupa soal uraian maka dipakai metode alpha cronbach dengan rumus : 9 = = = 1 Keterangan: r 11 S i S t = Nilai Reliabilitas = Varians skor tiap-tiap soal = Jumlah varians skor tiap-tiap soal = Varians total 7 Hartono, Analisi Item Instrumen, Zanafa Publishing, Pekanbaru, 2010, h. 102 8 Sukardi, Metodologi penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, h. 133 9 Riduwan, Op. Cit, h. 114.

33 k N = Jumlah kuadrat soal X i = Jumlah soal X i dikuadratkan = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah soal = Jumlah siswa untuk mengetahui apakah suatu tes memiliki reliabilitas tinggi, sedang, atau rendah dapat dilihat ditabel berikut: 10 TABEL III. 3 PROPORSI RELIABILITAS TES Reliabilitas Evaluasi 0,80 < r 11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Sedang 0,20 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 0,20 Sangat rendah Jika hasil r 11 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan dk = N 1 = 20 1 = 19, signifikansi 5%, maka diperoleh = 0.456. Keputusan dengan membandingkan r 11 dengan r tabel Kaidah keputusan : Jika > berarti Reliabel dan < berarti Tidak Reliabel. Hasil uji reliabilitas yang peneliti lakukan diperoleh nilai = 0.631 dan lebih besar dari = 10 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h. 109

34 0.456 maka data tersebut Reliabel. Perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran L hal. 154. 3) Uji Daya Beda Daya pembeda adalah angka yang menunjukkan perbedaan kelompok tinggi dengan kelompok rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 50% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 50% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus: = 1 2 Keterangan : DP = Daya Pembeda = Jumlah Skor Kelompok Atas = Jumlah Skor Kelompok Bawah = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah = skor tertinggi yang diperoleh untuk menjawab dengan benar satu soal = skor teren dah yang diperoleh untuk menjawab dengan benar satu soal. Kriteria yang digunakan adalah: 11 11 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 210

35 TABEL III. 4 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL DayaPembeda Kriteria DP < 0 Sangat Jelek 0,00 DP < 0,20 Jelek 0,20 DP < 0,40 Cukup 0,40 DP < 0,70 Baik 0,70 DP <1,00 Sangat Baik Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh Hasil pengujian daya pembeda soal dapat dilihat pada lampiran M hal. 157. Adapun hasil pengujian daya pembeda disajikan pada tabel III.5 No Soal TABEL III. 5 ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL Indek Diskriminan Kriteria Daya Pembeda 1 0,32 cukup 2 0,50 Baik 3 0,32 cukup 4 0,30 cukup 5 0,30 cukup 4) Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah pernyataan tentang seberapa mudah, sedang atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi testee atau siswa terkait. Tingkat kesukaran soal diperoleh dengan menghitung persentase siswa dalam menjawab butir soal dengan benar, semakin kecil persentase menunjukkan bahwa butir soal semakin sukar dan semakin besar presentase menunjukkan bahwa butir soal semakin mudah. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus:

36 = + Keterangan: TK = Tingkat kesukaran SA = Jumlah skor atas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum Menurut Bahrul Hayat untuk menentukan butir soal tersebut mudah, sedang atau sukar dapat digunakan kriteria sebagai berikut: 12 TABEL III. 6 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Tingkat Kesukaran Kriteria 0,70 Mudah 0,30 < 0,70 Sedang < 0,30 Sukar Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh Hasil pengujian tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran M hal. 157. Adapun hasil pengujian tingkat kesukaran disajikan pada tabel III.7 TABEL III. 7 ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL No Soal Indeks tingkat kesukaran Kriteria 1 0,69 Sedang 2 0,75 Mudah 3 0,513 Sedang 4 0,6 Sedang 5 0,498 Sedang 12 Hartono, Op.Cit, h. 38-39

37 H. Teknik Analisa Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan, maka nilai pretest perlu dianalisis terlebih dahulu melalui uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pretest). a. Uji Normalitas Sebelum menganalisis data dengan tes t maka data dari tes harus terlebih dahulu diuji normalitasnya dengan khai kuadrat, adapun harga khai kuadrat dapat diketahui atau dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 13 = ( ) Menentukan dengan dk = k 1 dan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti data Distribusi Tidak Normal Jika,, berarti data Distribusi Normal. 14 Setelah dilakukan perhitungan data awal, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai = 4,8057 dan = 11,070. Ternyata 13 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, hlm. 298 14 Sugiyono, Op. Cit. h.172

38 4,8057 11,070 atau. Dapat disimpulkan data awal kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk kelas kontrol diperoleh nilai = 4,2594 dan = 11,070. Ternyata 4,2594 11,070 atau. Dapat disimpulkan data awal kelas kontrol berdistribusi normal. Secara rinci disajikan pada lampiran O hal. 165. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah F, yaitu: 15 = Jika pada perhitungan data awal diperoleh maka sampel dikatakan memiliki varians yang sama atau homogen. Setelah dilakukan perhitungan didapat varians terbesar 71,8391 dan varians terkecil 60,9992, diperoleh nilai = 1.1777 dan nilai = 2,15. Ternyata 1.17772 2,15 atau, maka varians-varians adalah homogen. Secara rinci perhitungan uji F data awal disajikan pada lampiran P hal. 168. 15 Riduwan. Op. Cit, h. 186.

39 c. Uji t Uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata kelas eksperimen secara signifikan dengan rata-rata kelas kontrol, pengujian hipotesis menggunakan uji t. Ada dua rumus tes t yang digunakan adalah tes t untuk sampel-sampel yang tidak berkorelasi. Adapun rumus tes t adalah: 16 = 1 + 1 Keterangan: = Mean variabel x = Mean variabel y = Standar deviasi x = Standar deviasi y N = Jumlah ssampel Jika maka hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika < maka hipotesis nol diterima. Setelah dilakukan pengujian didapat t hitung sebesar 0,9077 dan diperoleh adalah 2,02, berarti besar t hitung dibandingkan t tabel pada taraf signifikan 5% adalah 0,9077 < 2,02 atau t hitung < t tabel maka tidak 16 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hlm. 208

40 ada perbedaan, berarti H o diterima dan H a ditolak. Secara rinci perhitungan uji F data awal disajikan pada lampiran Q hal. 174. 2. Analisis Tahap Akhir a. Uji Hipotesis Pada analisis tahap akhir ini merupakan analisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji persamaan dua rata-rata setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Analisis hipotesis menggunakan skor nilai tes berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep matematika dengan pembelajaran menggunakan teknik Nominal Group Sebelum uji persamaan dua rata-rata terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel, yang menggunakan teknik Nominal Group dan konvensional berdistribusi normal atau tidak?. Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians. Tetapi jika kedua data yang dianalisis salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji perbedaan dua rata-

41 rata menggunakan uji statistik non parametrik, menggunakan uji Mann Whitney U. Setelah dilakukan perhitungan data akhir, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai = 3,2075 dan = 11,070. Ternyata 3,2075 11,070 atau. Dapat disimpulkan data akhir kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk kelas kontrol diperoleh nilai = 1,4399 dan = 11,070. Ternyata 1,4399 11,070 atau. Dapat disimpulkan data akhir kelas kontrol berdistribusi normal. Secara rinci disajikan pada lampiran R hal. 178. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan peneliti untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel yaitu menggunakan teknik Nominal Group dan dengan konvensional mempunyai tingkat varians yang sama, sehingga dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. Setelah dilakukan perhitungan didapat varians terbesar 154,9253 dan varians terkecil 133,8602, diperoleh nilai = 1,1573 dan nilai = 2,15. Ternyata 1,1573 2,15 atau, maka varians-varians adalah homogen. Secara rinci perhitungan uji F data awal disajikan pada lampiran S hal. 183. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. Jika data yang

42 dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. Uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rata-rata kelas eksperimen secara signifikan dengan rata-rata kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu: 17 t = SD N 1 M M + SD N 1 Keterangan: M x M y = Mean Variabel X = Mean Variabel Y SD x = Standar Deviasi X SD y = Standar Deviasi Y N = Jumlah Sampel Setelah dilakukan pengujian didapat t hitung sebesar 3,5526 dan diperoleh adalah 2,02, berarti besar t hitung dibandingkan t tabel pada taraf signifikan 5% adalah 3,5526 > 2,02 atau t hitung > t tabel maka ada perbedaan, berarti H o ditolak dan H a diterima. Secara rinci perhitungan uji t data awal disajikan pada lampiran T hal. 187. 17 Ibid.