BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertempuran 10 November di Kota Surabaya merupakan sejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya, walaupun masih diumur yang sangatlah muda tetapi bangsa Indonesia bisa memperlihatkan tajinya pada dunia bahwa bangsa Indonesia bukan hanya sekedar memproklamirkan secara lisan adanya Republik Indonesia tetapi mengumandangkan pada dunia bahwa bangsa yang baru merdeka berumur sebiji jagung sanggup mempertahankan apa yang telah mereka capai. Pertempuran 10 November di Kota Surabaya, menceritakan kegigihan rakyat kota Surabaya dalam menghadapai invansi sekutu yang memboncengi Belanda untuk merebut kekuasaan di Indonesia. Belanda beralasan masih memiliki wewenang kekuasan terhadap Indonesia, tetapi mengetahui itikad buruk dari Belanda, Bangsa Indonesia tidak mau tinggal diam dan berdiri melawan untuk mempertahankan Republik Indonesia. Game merupakan salah satu hiburan yang bersifat universal, diiringi dengan sisipan-sispan unsur sejarah yang ada, game dapat memberikan gambaran pada seseorang tentang apa yang terjadi di masa lampau. First person shooter jenis 3D game shooter yang menampilkan orang pertama sebagai sudut pandang dengan pemain yang melihat aksi melalui mata karakter permain. Tidak seperti orang ketiga penembak yang terlihat dari bagian belakang atau samping, yang memungkinkan user untuk melihat karakter yang mereka kendalikan. Melihat dari berkembangnya industri game, dewasa ini terlihat sedikit sekali adanya game yang mengangkat sejarah bangsa Indonesia, oleh sebab itu akan dibangun game FPS yang bernama Battle Of Surabaya yang diangkat dari kisah pertempuran 10 November di Kota Surabaya. Diharapkan bisa memberikan 1
gambaran apa yang terjadi saat para pejuang melawan sekutu untuk mempertahankan Republik Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Pada pembuatan proyek akhir ini, adapun rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu: 1. Bagaimana membuat user mengetahui cerita perjuangan melawan sekutu pada pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya? 2. Bagaimana membuat game fps (first person shooter) mengenai Pertempuran 10 November di Kota Surabaya? 1.3 Tujuan Tujuan dari proyek akhir ini adalah membuat game Interaktif yang dapat: 1. Membuat game cerita perjuangan melawan sekutu pada pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya. 2. Mengimpelementasikan game fps (first person shotter) mengenai Pertempuran 10 November di Kota Surabaya, dengan Unity 3D. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam pembuatan game ini adalah: 1. Game ini tidak ditujukan untuk ke Semua umur, tetapi untuk rating M (Mature) yakni 18 tahun keatas. 2. Game tidak memakai system database. 3. Game ini tidak di buat secara bekelompok. 2
1.5 Definisi Operasional Game adalah bentuk dari multimedia interaktif yang pada perkembangannya saat ini digunakan sebagai sarana hiburan. Game fps merupakan sebuah permainan yang mengutamakan kecepatan gerakan pemain dalam permainan. Dalam baku tembak pemain harus bias bertahan selama mungkin sampai misi terselesaikan. Disebut first person shooter dikarenakan pandangan pemain adalah pandangan orang pertama. Pemain melihat tampilan di layar seperti pemain melihat dengan mata pemain sendiri. Game Battle of Surabaya ini menggambarkan mengenai kisah heroik pertempuran 10 November di kota Surabaya, perjalanan pemain dalam game ini dimulai dari berita kalahnya jepang yang telah menyerah kepada sekutu sehingga membuat bangsa Indonesia bisa meraih kemerdekaannya, tetapi karena merasa masih memiliki kekuasan di Indonesia, Belanda yang diboncengi sekutu datang ke Indonesia untuk merebut kembali kekuasaannya. Setibanya sekutu di Surabaya sekutu memberikan ultimatum untuk penyerahan senjata tetapi tidak di gubris oleh rakyat, dan semakin mejadi saat adanya insiden penyobekan bendera di hotel yamato oleh dan ditambah tewasnya Brigadir Mallaby sehingga pertempuranpun tak bisa di tahan akhirnya rakyat bergabung bersama BKR(Barisan Keamanan Rakyat) bersatu memukul mundur sekutu sehingga D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Soekarno untuk menghentikan perang. 3
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang akan penulis terapkan adalah metode SDLC(Software Development Life Cycle) dengan model Prototype. Model Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi. Berikut gambar contoh model Prototype menurut Pressman adalah sebagai berikut. Gambar 1.1 Model Prototype (Pressman, 2001) Pendekatan prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype. Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Listen to Customer (Pengumpulan kebutuhan) : developer dan client bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya; 2. Build / revise mock up (Perancangan) : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype; 3. Customer Test Drives mock up (Evaluasi Prototype) : client mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. 4
Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan client dan untuk memahami kebutuhan client lebih baik. Prototype yang dapat dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan. Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antara developer dan client, membuat client mendapat gambaran awal dari Prototype.[7] 1.7 Jadwal Pengerjaan No Kegiatan 1 Pengumpulan Kebutuhan 2 Perancangan dan Pembangunan 3 Evaluasi prototype Waktu Pengerjaan Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Gambar 1.2 Jadwal Pengerjaan Ket 5