PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI EDUKATIF DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE di Google.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE DI GOOGLE.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ERIZA MUTAQIN A

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan untaian kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahasa di dalam karya sastra terkait dengan sejumlah ragam

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

ANALISIS WACANA KELUHAN DALAM BAHASA JAWA STUDI KASUS WARGA DESA BANGSRI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. ketika menyuguhkan suatu karya sastra, dia akan memilih kata-kata yang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan landasan bagi peneliti dalam pengambilan masalah. Kemudian masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat. Bahasa juga sebagai saluran perumusan ide atau

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat. Tuntuan

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

Transkripsi:

PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI EDUKATIF DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Oleh : PUTRI LISTYORINI A 310 050 192 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa kita mampu berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa bagi manusia digunakan sebagai alat berinteraksi dengan masyarakat. Dengan bahasa manusia mampu mengungkapkan pesan, menyampaikan berbagai cerita, pikiran, dan pengalaman. Karena pentingnya fungsi bahasa, maka manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Sebagai sarana komunikasi bahasa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi antara komunikasi yang satu dengan yang lain. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung, secara lisan atau tidak langsung melalui media. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa dengan bahasa manusia mampu melakukan hal-hal apapun berinteraksi dengan orang lain, bergaul dengan pihak lain sehingga terbentuklah suatu sistem sosial atau masyarakat, Nababan (1993:1) memberi batasan tentang fungsi bahasa yaitu untuk komunikasi, yaitu alat pergaulan dan berhubungan dengan sesama manusia sehingga terbentuk suatu sistem masyarakat. Pernyataan Nababan membuktikan bahwa seseorang tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran orang lain. Sebagai makhluk social secara naluriah manusia 1

2 terdorong untuk bergaul dengan orang manusia lain, baik untuk menyertakan kebenaran dirinya, mengekspresikan kepentingan, maupun untuk menyatakan pendapatnya sendiri, kepentingan kelompok atau kepentingan bersama. Untuk menyatakan semua itu adalah bahasa merupakan medium yang sangat berperan. Makna, sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar, yaitu keberadaan makna sebagai suatu jaringan sistem yang melibatkan : (1) pemakai, (2) bahasa dan (3) dunia luar, sesuai dengan kesepakatan para pemakaiya sehingga antara pembicara dan pendengar dapat memahami atau mengerti arti pembicara. Sejalan dengan keberadaan tiga tingkatan makna di atas, Samsuri dalam Aminuddin (1988:6) mengungkapkan terdapatnya garis hubungan : makna ungkapan makna. Apabila makna pada tingkatan pertama dan kedua berhubungan dengan penutur, maka makna pada tingkatan ketiga adalah makna yang hadir dalam komunikasi sesuai dengan butir informasi yang diperoleh penanggap. Lebih lanjut, Chafe (dalam Aminuddin, 1988:7) mengungkapkan berpikir tentang bahasa, sebenarnya, sekaligus juga telah melibatkan makna. Meskipun demikian, karena makna memiliki tiga tingkatan, akhirnya penentuan hubungan antara makna dengan bahasa ataukah bahasa dengan makna, ternyata banyak menunjukkan silang pendapat. Mereka yang menyikapi makna sebagai akar pengolahan, meletakkan dan mengkaji makna pada tingkat abstraksi dari pengolahan proposisi. Sementara mereka yang

3 menyikapi hubungan makna dan bahasa dalam komposisi bentuk-isi, berpusat pada struktur kebahasaannya. Mereka yang beranggapan bahwa makna pada dasarnya baru dapat dikaji dalam peristiwa ujaran, mengkaji makna pada gejala pengolahan dan pemahaman pesan dalam kegiatan komunikasi. Menyadari bahwa bahasa selain menyertai kegiatan berpikir, juga menjadi kode dalam penyampaian dan pemahaman pesan, kajian makna secara totalitas, akhirnya harus merambah pada tiga tingkatan di atas. Mengkaji makan pada tingkat pertama, membuahkan pemahaman tentang cara mengolah pesan secara benar. Memahami makna pada tingkat kedua, menghasilkan pemahaman tentang cara menata struktur kebahasaan secara benar sehingga menghadirkan makna seperti yang diinginkan. Memahami makna pada tingkat ketiga menghasilkan pemahaman tentang cara mengungkapkan struktur kebahasaan itu dalam konteks komunikasi secara tepat. Kemampuan mengolah pesan, menata struktur kebahasaan, serta menggunakannya secara tepat, tentunya juga menjadi salah satu harapan dari para pengajar bahasa, para siswa dan mahas iswa maupun seluruh pemakai suatu bahasa pada umumnya. Seandainya para pemakai bahasa Indonesia berhasil mencapai harapan itu, berarti mereka, secara lebih mantap, ikut meningkatkan keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebudayaan. Selain itu, imbauan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, diam-diam telah pula dilaksanakan Aminudin (1988:8).

4 Sehubungan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa kebudayaan, Anton M. Moeliono dalam Aminudin (1988:8) mengungkapkan bahwa fungsi bahasa dala m kaitannya dengan kebudayaan berhubungan dengan pemakaian bahasa itu di bidang kesenian, ilmu dan teknologi. Dalam bidang susastra, misalnya, para sastrawan terkemuka di Indonesia telah menunjukkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai media ekspresi, dan mereka sekaligus juga telah memberikan sumbangan dalam mewarnai bahasa Indonesia selaku bahasa yang fitriah dan alami. Kemampuan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa ilmu, sama sekali tidak diragukan lagi. Makna dibedakan menjadi 2 yaitu : konotatif dan denotatif. Konotatif adalah kata yang mengandung sebenarnya, sedangkan denotatif adalah kata yang mengandung makna kiasan. Penelitian ini memfokuskan pengungkapan makna kiasan dalam website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com. yang diakses tanggal 1 November 2008 Karena makna kiasan mengandung arti luas dan dapat secara global dimaknai dengan berbeda-beda sesuai individu. Kata edukatif berasal dari bahasa Inggr is educate yang berarti mengasuh atau mendidik. Secara tidak langsung kata edukatif bersifat mendidik, berkenaan dengan pendidikan (Depdiknas, 2002:284). Dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan adalah segala sesuatu yang baik maupun buruk yang bermanfaat dalam kehidupan manusia untuk mengubah sikap dan tata laku dalam upaya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

5 Kata mutiara adalah kata-kata yang dianggap memiliki kebijaksanaan tentang hidup baik dalam hubungan antar individu maupun individu terhadap dirinya sendiri. Mutiara adalah buah dari kerang laut, biasanya berwarna putih yang berharga dan dicari semua manusia. Putih disini melambangkan kebaikan. Jadi disimpulkan bahwa kata mutiara adalah kata yang paling berharga dan bermanfaat yang dibutuhkan manusia, untuk rujukann dalam mengarungi kehidupan. Kata mutiara adalah suatu keindahan bahasa yang dapat memberi pedoman kepada mereka yang menghayati. Keindahan katakata itu turut memberi motivasi dan inspirasi bagi mereka yang menjiwai. (http://www.isekolah.org/cerita view.php3?idx cerita=93 diakses 1 Nopember 2008). Dalam waktu yang relatif singkat semenjak internet pertama kali terbuka penggunaannya untuk pemakaian umum pada tahun 1986, jaringan komunikasi ini telah merambah dengan kecepatan luar biasa ke seluruh pelosok dunia tak terkecuali Indonesia. Menurut data terakhir, pada tahun 1999 lebih dari 100 juta orang menggunakan internet dan jumlah tersebut masih terus akan bertambah, seiring dengan bertambahnya kesadaran orang akan perlunya informasi dan semakin banyaknya kemudahan-kemudahan yang bisa didapat melalui internet. IDC memperkirakan ada 196 ribu pengguna internet di seluruh dunia sampai akhir tahun 1999, dan menjadi 52 juta pengguna pada tahun 2003. Kegiatan berinternet akan bertambah dua kali lipat setiap 100 hari, dan diperkirakan pada tahun 2005 sebanyak 1 miliar penduduk dunia akan tergabung dan terhubung satu sama lain melalui jaringan internet.

6 Sementara itu perkembangan penggunaan internet di Indonesia tidak kalah mengesankannya. Pusat Industri dan Perdagangan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Bina Mitra Sejahtera, melaporkan bahwa pada tahun 1995 ada sekitar 10.000 pengguna yang tersambung ke internet, dan pada tahun 1997 angka itu menjadi 100.000. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2001 mencapai 4,1 juta orang. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan angka pada akhir tahun 2000 sebesar 1,9 juta orang. Pengguna seba nyak 2,4 juta orang tersebut terdiri dari 550 ribu orang pengguna di perumahan, 26 ribu orang pengguna di perusahaan, 2000 orang dengan rata-rata 1000 mahasiswa/siswa pra sekolah, 500 orang di perguruan tinggi dengan rata-rata 1000 mahasiswa per kampus dan 2500 orang di warnet dengan rata -rata 1000 orang pelanggan perwarnet. Perkembangan penggunaan internet di Indonesia mengakibatkan dampak negatif dan positif. Negatifnya adalah banyaknya situs-situs pornografi yang mudah disebarluaskan. Dampak positifnya dirasa lebih banyak karena internet juga menjadi sumber informasi yang mudah didapat dari seluruh penjuru dunia. Termasuk situs -situs yang memuat kata-kata mutiara sebagai inspirasi hidup. Dari internet beberapa kumpulan kata mutiara baru, dapat dengan mudah diakses. Beberapa kata mutiara dari beberapa negara lain misalnya sifat pemarah adalah musuh utama akal (Sayyidina Ali Abi Thalib) lebih mudah diketahui dari internet daripada buku-buku kumpulan

7 kata mutiara yang kadang masih dalam bentuk bahasa asli yang belum diterjemahkan. Bertolak dari hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Pengungkapan Makna Kiasan dan Nilai Edukatif dalam Kata-Kata Mutiara pada Website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com. Karena kata mutiara merupakan sumber inspirasi hidup yang masih mempunyai multi makna dan menyimpan banyak nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil sebagai pelajaran. Ketertarikan peneliti mengambil kata mutiara dari Website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com karena website tersebut menyediakan kata-kata mutiara dari berbagai negara di antaranya Arab dan Inggris yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga lebih mudah diteliti. B. Perumusan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah perlu adanya perumusan masalah. Perumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana bentuk kata-kata mutiara yang terdapat pada website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com? 2. Apa makna kiasan pada kata-kata mutiara dalam website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com? 3. Bagaimana kandungan nilai-nilai edukatif yang terdapat pada kata-kata mutiara dalam website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com?

8 C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah bertujuan agar ka jian dan analisis dalam penelitian tersebut tidak terlalu luas dan lebih fokus.pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis makna kiasan dan nilai-nilai edukatif dalam website http://members.tripod.com/~ Insani/kata2.html di Google.com yang diakses pada tanggal 1 Nopember 2008. D. Tujuan Penelitian Agar tujuan penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pembatasan masalah maka ada tiga tujuan yang dapat diambil yaitu : 1. Memaparkan bentuk kata-kata mutiara yang terdapat dalam website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com 2. Mendeskripsikan makna kiasan dalam kata-kata mutiara pada website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com 3. Mengungkapkan nilai-nilai edukatif yang terkandung dalam kata-kata mutiara pada website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembacanya baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan perkembanga n ilmu pengetahuan bidang linguistik khususnya mengenai

9 makna kiasan dan nilai eduaktif kata -kata mutiara pada website http://members.tripod.com/~ Insani/kata2.html di Google.com. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada penikmat situs-situs internet khususnya mahasiswa yang tertarik pada kata-kata mutiara untuk menambah pengetahuan mengenali makna kiasan dan nilai edukatif yang terdapat dalam kata-kata mutiara pada website http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan langkah baru dan awal bagi penelitian lebih lanjut.