Advokasi : What and How?

dokumen-dokumen yang mirip
1. Lobi politik (political lobiying)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PENGANTAR PR Teknik Menulis PR. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik

Ketentuan DPR, Alokasi Anggaran dan Kendala Implementasinya

BAB V PENUTUP. hasil analisis serta penyajian data dapat ditarik kesimpulan. anggota organisasi dalam menyampaikan seluruh aspirasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LPSK. Forum Kerja Sama. Intansi Terkait. Pembentukan. Tata Cara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena

(Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang) A. Pengantar

Ditulis oleh Rini Saputro Jumat, 28 November :47 - Last Updated Selasa, 15 Desember :40

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

A. Konsep. Dapat menarik perhatian khalayak Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno Bisa dipasang (berdiri sendiri)

Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi

Bab II Pengembangan Area Emosional

TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG- UNDANG, RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI, DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN OPERASIONAL BAKU (POB) BIDANG KERJASAMA DALAM NEGERI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

BAB III PENYAJIAN DATA. yang digunakan RSUD Arifin Achmad diantaranya sebagai berikut : 1. Komunikasi Atasan dengan Bawahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/TAP/BPM FMIPA UI/III/16.

BAB III METODE PENELITIAN

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous (Indigenous

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd.

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

P E RTE MUAN KE ME NTE RIAAN ASIA TE NG G ARA DALAM ME NDU KU NG P E MBA NG U NA N INF RA STRU KTU R YA NG TE RP A DU DA N BE RKE LA NJ UTA N

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

Sebelum meratifikasi AATHP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Indonesia agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang rasional.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

M E M U T U S K A N :

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERENCANAAN PEMASARAN. Ridwan Iskandar, SE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Mempersiapkan Khotbah. Pembinaan Majelis dan OIG Jemaat Batam Gereja Toraja 9 Maret 2016

Dewan Perubahan Iklim Menyongsong Kopenhagen Dewan Perubahan Iklim Menyongsong Kopenhagen

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar, berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Penguasaan siswa tentang materi menulis bisa dikatakan sudah cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

Fighting Inequality for Better Growth

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN I UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DITJEN KERJA SAMA ASEAN. Meningkat adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

Tata laksana dan metoda survey akreditasi

Transkripsi:

Advokasi : What and How? disusun oleh : Irfan Kurnia Pratama Universitas Indonesia Pengurus Harian Wilayah ISMKI Wilayah 2

Advokasi 1. Pengertian advokasi Advokasi merupakan sebuah istilah yang mungkin cukup asing bagi kita. Kita sesekali mendengar istilah tersebut di suatu kegiatan yang terkait dengan politik. Padahal, advokasi tidak hanya terkait dengan bidang politik saja. Jadi, apa pengertian advokasi? Menurut Webster s New Collegiate Dictionary, advokasi merupakan tindakan atau proses untuk membela atau memberi dukungan. Pada intinya, segala jenis kegiatan yang bertujuan untuk mencari atau mendapatkan dukungan disebut dengan advokasi. 2. Tujuan Advokasi Advokasi sangat penting dilakukan dalam kehidupan berorganisasi. Tujuan utama advokasi adalah membela hak atau kepentingan suatu pihak. Tentu saja pihak yang seharusnya dibela hak atau kepentingannya adalah yang berpihak pada masyarakat luas. Membela kepentingan masyarakat luas memiliki manifestasi yang bermacam- macam, bisa berupa perubahan peraturan yang ada, pengadaan fasilitas, dukungan dari pihak terkait, kepercayaan dari pihak terkait, dan lain sebagainya. Salah satu contoh sederhana misalnya, kampus belum memiliki perpustakaan sedangkan mahasiswa sangat membutuhkan perpustakaan. Karena hal tersebut merupakan kepentingan bersama, mahasiswa ingin melakukan advokasi ke pihak kampus agar dapat mengadakan perpustakaan. Advokasi tidak hanya terkait dengan mengusahakan sesuatu yang bersifat benda saja. Contoh lainnya adalah seorang anggota badan kemahasiswaan mengusulkan dibuatnya sistem piket agar ruangan badan kemahasiswaan tersebut terjaga kebersihannya.

3. Langkah- langkah melakukan advokasi Advokasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa langkah umum yang perlu dilakukan. Langkah- langkah tersebut adalah : a. Membentuk tim yang melakukan advokasi b. Mencari masalah yang ingin diajukan c. Menentukan tujuan advokasi d. Menentukan sasaran advokasi e. Mencari dukungan f. Melakukan advokasi dengan pihak terkait g. Evaluasi dan tindak lanjut hasil advokasi Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membentuk tim yang melakukan advokasi. Tujuan pembentukan tim ini adalah agar proses advokasi berjalan dengan teratur dan efektif. Struktur tim tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap kelompok yang ingin melakukan advokasi. Secara umum, struktur tim advokasi terdapat ketua tim advokasi serta divisi- divisi yang berada di bawahnya. Apabila diperlukan, tim advokasi dapat meminta pendapat dari orang di luar tim tersebut yang dipercaya sehingga dapat memberi saran- saran terkait pelaksanaan advokasi. Sebagai ilustrasi, sebuah tim advokasi dipimpin oleh seorang mahasiswa bernama Almira. Almira memiliki beberapa divisi yang dianggap perlu dibentuk agar advokasi yang ingin dilakukan berjalan dengan baik. Divisi yang menurut Almira dianggap penting adalah divisi kajian, hubungan masyarakat, desain dan media sosial, serta finansial. Dalam pelaksanaannya, Almira merasa memerlukan masukan dari orang yang lebih berpengalaman dalam bidang advokasi. Pada saat itu, Almira tergerak untuk menjalin komunikasi dengan Yoga, seorang pemimpin di sebuah organisasi kemahasiswaan tingkat regional. Setelah struktur tim advokasi terbentuk, tim advokasi harus memiliki permasalahan yang diangkat untuk diadvokasikan. Pertanyaan yang terlintas adalah bagaimana cara menjaring masalah yang ada? Banyak cara dapat dilakukan. Sebagai contoh adalah dengan melakukan survei, membentuk focus group discussion, atau mendengarkan opini publik. Penentuan cara mana yang

baik digunakan untuk menjaring masalah yang ada bergantung pada pertimbangan- pertimbangan yang dibuat oleh tim advokasi. Setelah terjaring berbagai masalah yang mungkin untuk diangkat, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara untuk menentukan masalah yang benar- benar perlu untuk diadvokasi. Tentu dengan menentukan kriteria- kriteria yang disepakati bersama oleh tim advokasi. Beberapa contoh kriteria yang mungkin adalah berdampak negatif bagi masyarakat suatu daerah, dirasakan oleh banyak orang, dan berbahaya apabila tidak segera dilakukan advokasi. Contoh kasus yang mungkin masuk kriteria ini adalah pemadaman kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan yang terjadi tiap tahun. Setelah mengetahui masalah yang akan diangkat, langkah yang perlu dilakukan berikutnya adalah menentukan target advokasi. Advokasi yang baik tentu saja memiliki target yang jelas sehingga langkah- langkah yang direncanakan akan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Semakin jelas target advokasi, semakin jelas langkah yang direncanakan, semakin efektif advokasi yang dilakukan. Apabila masalah yang diangkat merupakan sebuah masalah yang besar, target yang direncanakan dapat memerlukan waktu yang lama untuk dicapai. Oleh karena itu, masalah yang besar bisa memiliki target yang terbagi- bagi menjadi target jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Target jangka panjang perlu diperhatikan pada masalah yang bersifat besar karena keputusan yang dibuat pada saat advokasi atau setelah advokasi dapat berubah di masa yang akan datang akibat adanya usaha advokasi dari pihak lain yang tidak setuju dengan keputusan tersebut. Menentukan sasaran advokasi merupakan langkah yang perlu dilakukan selanjutnya. Tujuan besar advokasi adalah supaya pendapat tim advokasi didengarkan dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Akan tetapi, pendapat tersebut akan sulit didengarkan apabila tidak ada pihak lain di luar tim advokasi yang mendukung ide tersebut. Oleh karena itu, tujuan advokasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan internal dan tujuan eksternal. Yang dimaksud dengan tujuan internal adalah supaya pihak terkait dapat mendengarkan pendapat tim advokasi sedangkan tujuan eksternal adalah mencari dukungan pihak luar agar pendapat yang diajukan tim menjadi lebih kuat.

Mencari dukungan merupakan bentuk sasaran advokasi ke arah luar. Agar pesan yang disampaikan mudah diterima, pesan yang disampaikan ke pihak luar (baik masyarakat, organisasi nonpemerintah, atau elemen- elemen masyarakat) harus memenuhi beberapa kaidah dasar seperti di bawah ini, Menampung kepentingan masyarakat Menjelaskan pentingnya masalah yang diangkat Singkat, jelas, dan padat Langkah yang perlu dilakukan Persiapkan Q&A (bila ada) Bagaimana bentuk pencarian dukungan yang dapat dilakukan? Banyak hal dapat dilakukan, seperti menyediakan poster atau tulisan edukasi, pembuatan press release yang bersifat resmi, diskusi terbuka, pidato, rapat dengan berbagai elemen masyarakat, dan lain- lain. Ketika dukungan sudah didapatkan, pelaksanaan advokasi ke pihak terkait barulah dapat dilakukan. Pada saat melakukan advokasi, aspek komunikasi yang baik akan sangat berperan dibandingkan dengan sekadar menyampaikan fakta dan data yang sudah disusun oleh tim advokasi semata. Oleh karena itu, komunikasi efektif dan persuasif merupakan kunci utama. Sangat baik apabila orang yang melakukan advokasi adalah orang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik di samping paham terhadap materi yang akan disampaikan. Penyampaian advokasi dikatakan baik apabila : Memiliki tujuan yang jelas Singkat Pemilihan kata cermat Penyampaian sistematis Argumentasi kuat Dukungan data valid Berani namun tidak menantang

Apabila hal tersebut dilakukan maka suasana advokasi akan menjadi nyaman sehingga pihak terkait dapat mendengarkan pendapat dengan baik dan tidak terburu- buru menolak gagasan yang disampaikan. Setelah membahas segi komunikasi, segi konten juga perlu mendapat perhatian karena ini adalah puncak dari rangkaian proses advokasi yang telah dilakukan. Agar pendapat mudah diterima, konten yang dibawa pada saat advokasi haruslah : Berisi penjelasan mengapa masalah tersebut penting Jumlah orang atau kelompok yang mendukung Solusi yang ditawarkan Dampak yang ditimbulkan dari solusi yang ada Pandangan dari pihak- pihak lain tentang solusi yang ditawarkan Langkah terakhir rangkaian advokasi adalah melakukan evaluasi dan menindaklanjuti hasil advokasi. Seringkali pihak terkait perlu mendiskusikan solusi yang ditawarkan pada saat advokasi dengan pihak lain sehingga keputusan tidak dibuat pada saat advokasi. Karena belum ada keputusan yang dibuat, perjuangan advokasi masih belum selesai. Tindak lanjut sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana pihak yang dituju pada saat advokasi melaksanakan apa yang telah dijanjikan. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang intens dengan pihak yang dituju pada saat advokasi. Komunikasi tersebut dapat bersifat tidak langsung melalui media komunikasi yang ada atau dengan membuat janji melakukan pertemuan lanjutan. Referensi 1. Kamar Dagang dan Industri. Pedoman Advokasi Kebijakan. Jakarta: Kamar Dagang dan Industri. 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.