PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUMBAWA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal 8, pasal 20 dan pasal 33 Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sumbawa, maka rincian tugas, fungsi dan tata kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sumbawa perlu diatur dengan Peraturan Bupati ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sumbawa tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sumbawa. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang - undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389). 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 ); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerinahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 473 ); 2

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741 ) 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumbawa (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 530 ); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sumbawa ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 533 ). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUMBAWA TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumbawa. 3. Bupati adalah Bupati Sumbawa. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa. 5. Badan adalah Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sumbawa. 3

6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sumbawa. 7. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. 2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari : a. Bidang Keluarga Berencana, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; 2) Sub Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana. b. Bidang Keluarga Sejahtera, terdiri dari : 1) Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE); 2) Sub Bidang Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. c. Bidang Data dan Jaringan Informasi, terdiri dari: 1) Sub Bidang Pengolahan Data; 2) Sub Bidang Jaringan Informasi. d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari: 1) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan; 2) Sub Bidang Perlindungan Anak. 4. Unit Pelaksana Teknis Badan, terdiri dari : a. Unsur pimpinan adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis ; b. Unsur pembantu pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. 4

(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Pasal 3 (1) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; b. perumusan kebijakan teknis bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; c. pengkoordinasian pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; d. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; e. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; f. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5

Bagian Kedua SEKRETARIAT Pasal 4 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. (3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian ; c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat ; d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ; e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 (1) Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (2) Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan program dan kegiatan badan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Program mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan badan; b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran ; c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan. 6

Pasal 6 Rincian tugas Sub Bagian Program adalah sebagai berikut: a. menyusun rencana kerja sub bagian program; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis badan; c. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan badan; d. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan badan; e. mengkompilasi hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran dari masing-masing unit kerja ; f. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing unit kerja; g. menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja badan; h. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan. i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan badan; b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan badan; c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan badan. Pasal 8 Rincian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut : a. meyusun rencana kerja sub bagian keuangan; b. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; 7

c. melaksanakan penyusunan laporan prognosis realisasi keuangan ; d. melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran ; e. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun; f. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan. g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 9 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. (2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi; a. penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian ; b. penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. Pasal 10 Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan badan; c. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan badan; d. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja; e. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; f. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan badan; 8

g. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; h. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ; i. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan badan; j. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan; k. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai; l. melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional; m. melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas; n. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai; o. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; p. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian ; q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga BIDANG KELUARGA BERENCANA Pasal 11 (1) Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta jaminan pelayanan keluarga berencana. (3) Bidang Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang keluarga berencana; b. perumusan kebijakan teknis pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta jaminan pelayanan keluarga berencana; 9

c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta jaminan pelayanan keluarga berencana; d. penyelenggaraan kegiatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta jaminan pelayanan keluarga berencana; e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta jaminan pelayanan keluarga berencana; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 12 (1) Sub Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana; (2) Sub Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(2), Sub Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; b. penyusunan program dan kegiatan pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; d. penyelenggaraan pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Pasal 13 Rincian tugas Sub Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi adalah sebagai berikut : 10

a. menyusun rencana kerja sub bidang pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; b. menetapkan target pencapaian keluarga berencana; c. melakukan pembinaan terhadap peserta KB (baik aktif maupuin baru); d. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kegiatan program KB; e. mengembangkan dan pembentukan PIK KRR baik di sekolah maupun di luar sekolah; f. melaksanakan pembinaaan PIK KRR; g. melaksanakan penetapan perkiraan sasaran peserta KB; h. melaksanakan pembinaan peserta KB; i. menyusun perkiraan Unmeet Need KB; j. melakukan promosi dan fasilitasi peningkatan kesetaraan dan keadilan gender; k. meningkatkan partisipasi pria dalam ber - KB; l. mengembangkan dan pembentukan kelompok pria yang peduli KB; m. mengembangkan sarana informasi dan bagi kaum pria; n. melakukan KIE KRR baik kepada remaja maupun kepada keluarga; o. melakukan pengembangan SDM pendidik sebaya dan konselor sebaya program kesehatan reproduksi remaja; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14 (1) Sub Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana; (2) Sub Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok melaksanakan jaminan dan pelayanan keluarga berencana; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis jaminan dan pelayanan keluarga berencana; b. penyusunan program dan kegiatan jaminan dan pelayanan keluarga berencana; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan jaminan dan pelayanan keluarga berencana; 11

d. penyelenggaraan kegiatan jaminan dan pelayanan keluarga berencana. Pasal 15 Rincian tugas Sub Bidang Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang jaminan pelayanan keluarga berencana ; b. merencanakan dan menyediakan alat/obat kontrasepsi sesuai kebutuhan baik jenis maupun jumlahnya; c. melaksanakan pendistribusian alat kontrasepsi; d. memberikan pelayanan alat kontrasepsi; e. memantau dan membina peserta KB atau akseptor untuk menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsinya; f. menyediakan sarana dan prasarana progran KB. g. mengembangkan dan pemantapan jaringan pelayanan pengayomaan medis bagi peserta yang mengalami komplikasi pemakaian kontrasepsi; h. meningkatkan mutu dan pelayanan KB melalui peningkatan SDM tenaga pelayanan; i. melaksanakan pemantauan dan pembinaan mutu serta kualitas pelayanan KB; j. melaksanakan sosialisasi dan KIE tentang kelangsungan ibu, bayi dan anak; k. meningkatkan jaminan pelayanan dan pemenuhan hak-hak reproduksi dengan menggunakan informed chois dan informed concent. l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat BIDANG KELUARGA SEJAHTERA Pasal 16 (1) Bidang Keluarga Sejahtera dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis advokasi dan komunikasi informasi 12

edukasi (KIE) serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang keluarga sejahtera; b. perumusan kebijakan teknis kegiatan advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam kegiatan advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; d. penyelenggaraan kegiatan advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 17 (1) Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Sejahtera; (2) Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi mempunyai tugas pokok melaksanakan advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan dan penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE; b. penyusunan program dan kegiatan pengembangan dan penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi kegiatan advokasi dan KIE; d. penyelenggaraan kegiatan advokasi dan KIE; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan advokasi dan KIE. 13

Pasal 18 Rincian tugas Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi; b. menjalin hubungan kemitraan dengan media cetak dan elektronik; c. mengumpulkan data untuk bahan penyusunan rencana kegiatan advokasi dan KIE; d. melaksanakan administrasi kegiatan advokasi dan KIE kependudukan KB/KS; e. mengumpulkan dan mengolah data untuk bahan perencanaan pengembangnan komunikasi, hubungan masyarakat dan pendayagunaan sarana komunikasi; f. melaksanakan pengadaan sarana KIE penyuluh KB; g. melaksanakan peningkatan kuantitas dan kualitas institusi masyarakat pedesaan; h. melaksanakan optimalisasi pelaksanaan sarana KIE untuk menyampaikan program KB kepada masyarakat; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 19 (1) Sub Bidang Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Sub bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Sejahtera; (2) Sub Bidang Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; b. penyusunan program dan kegiatan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; 14

c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi kegiatan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; d. penyelenggaraan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. Pasal 20 Rincian tugas Sub Bidang Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; b. melaksanakan pembinaan terhadap bina keluarga (BKB, BKR, BKL, dan BLK); c. meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompok bina keluarga (BKB, BKR, BKL, dan BLK); d. meningkatkan peran keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak; e. meningkatkan akses informasi pelayanan dalam peningkata ketahanan dan kesejahteraan keluarga; f. meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan mikro dalam rangka pendampingan dan penggali sumber daya serta pembelajaran kewirausahaan khususnya kepada keluarga pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I alasan ekonomi; g. mengembangkan penggunaan alat tehnologi tepat guna bagi kelompok UPPKS; h. mengintegrasikan kegiatan kelompok UPPKS dengan kegiatan kelompok usaha lainnya; i. menyiapkan tenaga pengelola dan pelaksana kelompok bina keluarga; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 15

Bagian Kelima BIDANG DATA DAN JARINGAN INFORMASI Pasal 21 (1) Bidang Data dan Jaringan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Data dan Jaringan Informasi mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penyusunan basis data dan jaringan informasi Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Data dan Jaringan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan perencanaan bidang data dan jaringan informasi; b. perumusan kebijakan teknis pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi; c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi; d. penyelenggaraan kegiatan pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi; e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 22 (1) Sub Bidang Pengolahan Data dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Data dan Jaringan Informasi; (2) Sub Bidang Pengolahan Data mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pendokumentasian data keluarga berencana dan keluarga sejahtera; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Pengolahan Data mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengolahan data keluarga berencana dan keluarga sejahtera; b. penyusunan program dan kegiatan pengolahan data keluarga berencana dan keluarga sejahtera; 16

c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pengolahan data keluarga berencana dan kelurga sejahtera; d. penyelenggaraan pengolahan data keluarga berencana dan keluarga sejahtera; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengolahan data keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Pasal 23 Rincian tugas Sub Bidang Pengolahan Data adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang pengolahan data; b. mengumpulkan dan mengolah data, laporan umpan balik hasil pendataan keluarga; c. mengolah data hasil pendataan keluarga; d. menganalisa data hasil pendataan; e. melaksanakan sarasehan hasil pendataan keluarga; f. melaksanakan penyusunan laporan dan penyajian data kependudukan dan program KB; g. melaksanakan penyusunan laporan tentang dampak program KB; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 24 (1) Sub Bidang Jaringan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Data dan Jaringan Informasi; (2) Sub Bidang Jaringan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sistem jaringan informasi keluarga berencana; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Jaringan Informasi mempunyai fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan sub bidang jaringan informasi; b. perumusan kebijakan teknis pengembangan jaringan informasi keluarga berencana; c. penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi pengembangan jaringan informasi keluarga berencana; d. penyelenggaraan kegiatan pengembangan jaringan informasi keluarga berencana. 17

Pasal 25 Rincian tugas Sub Bidang Jaringan Informasi adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang jaringan informasi; b. menyebarluaskan informasi tentang dampak program; c. melaksanakan pemantapan data dan informasi program KB untuk mendukung pembangunan daerah; d. melaksanakan pengembangan dan penetapan kebijakan sistem informasi management dan analisa program KB; e. melaksanakan pengembangan dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga; f. memberikan dukungan operaional sitem informasi management dan analisa program KB serta kebutuhan catpor, ketersediaan data dan informasi; g. mengumpulkan data untuk bahan penyiapan publikasi pelaksanaan program KB; h. melakukan penyediaan pelayanan bahan - bahan visualisasi data KB; i. menginformasikan hasil laporan naratif; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keenam BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pasal 26 (1) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; b. perumusan kebijakan teknis pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 18

c. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; d. penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 27 (1) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan pemberdayaan perempuan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimasud pada ayat (2), Sub Bidang Pemberdayan Perempuan mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan perempuan; b. penyusunan program dan kegiatan pemberdayaan perempuan; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan pemberdayaan perempuan; d. penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan perempuan; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan perempuan. Pasal 28 Rincian tugas Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang pemberdayaan perempuan; b. melaksanakan peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; c. melaksanakan peningkatan peran perempuan di bidang politik dan jabatan publik; d. melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender; 19

e. melaksanakan advokasi dan fasilitasi pengarusutamaan gender bagi perempuan; f. melaksanakan fasilitas pengembangan pusat perlayanan terpadu pemberdayaan perempuan; g. melaksanakan pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam pemberdayaan perempuan; h. melaksanakan penguatan kelembagaan pengarusutaamaan gender; i. melaksanakan peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak; j. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender; k. mengembangkan sistem informasi gender dan anak; l. menyusun sistem perlindungan bagi perempuan; m. melaksanakan sosialisasi dan advokasi kebijakan penghapusan buta aksara perempuan, perlindungan tenaga kerja perempuan; n. melaksanakan pembinaan organisasi perempuan; o. melaksanakan pendidikan dan latihan peningkatan peranserta dan kesetaraan gender; p. melaksanakan bimbingan dan manajemen usaha bagi perempuan; q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 29 (1) Sub Bidang Perlindungan Anak dipimpin oleh seorang Kepala Sub bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2) Sub Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan perlindungan anak. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Perlindungan Anak mempunyai fungsi a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perlindungan anak; b. penyusunan program dan kegiatan perlindungan anak; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam kegiatan perlindungan anak; d. penyelenggaraan kegiatan perlindungan anak; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perlindungan anak. 20

Pasal 30 Rincian tugas Sub Bidang Perlindungan Anak adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bidang perlindungan anak; b. melaksanakan pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan daerah; c. melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan perlindungan anak; d. melaksanakan penguatan kelembagaan perlindungan anak; e. menyusun sistem perlindungan anak; f. melaksanakan advokasi dan fasilitasi kegiatan perlindungan anak; g. melaksanakan pengembangan jaringan kelembagaan perlindungan anak; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketujuh UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 31 (1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian keluarga berencana dan keluarga sejahtera. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian keluarga berencana dan keluarga sejahtera; b. penyusunan program dan kegiatan pengendalian keluarga berencana dan keluarga sejahtera ; c. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pengendalian keluarga berencana dan keluarga sejahtera ; d. pelaksanaan kegiatan pengendalian keluarga berencana dan keluarga sejahtera ; e. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan UPT. 21

Pasal 32 Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan Unit Pelaksana Teknis KB ; b. melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) massa, kelompok dan perorangan; c. membawa calon aksestor ke tempat pelayanan KB; d. melaksanakan pengarahan massa ketempat pelayanan KB; e. melakukan pembinaan peserta KB lama yaitu membawa akseptor untuk rujuk, pelayanan ulang dan kunjungan ulang; f. memberikan ceramah tentang perkembangan program KB; g. menumbuhkan institusi melalui pendekatan, seleksi, kesepakatan pengukuhan dan pembekalan; h. membuat laporan tentang penggerakan pengembangan program KB, KS dan kependudukan bulanan; i. melaksanakan analisis dan evaluasi KB, KS dan kependudukan setiap bulan; j. mengembangkan institusi dalam upaya meningkat jumlah serta kualitasnya; k. pengembangan kegiatan LSOM dan organisasi profesi dalam mendukung kegiatan KB; l. mendorong terciptanya pembudayaan dan pengembangan PUP (Penundaan Usia Perkawinan); m. melaksanakan pengaturan kelahiran melaui penyelenggaraan kegiatan pra konseling, konseling medis, penyaluran alkon, membuat laporan kegiatan pelayanan kontrasepsi, membuat pencatatan pelaporan dokter, bidan praktek swasta; n. meningkatkan peran suami dalam ber KB; o. menumbuhkan, membina, mengembangkan kelompok UPPKS, bina keluarga (BKB, BKR, BKL, dan BLK); p. melaksanakan pembinaan terhadap institusi masyarakat pedesaan seperti PPKBD, sub PPKD dan kelompok KS; q. melaksanakan pendataan keluarga; r. membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan PPKBD, sub PPKBD dan kelompok KS, baik untuk kegiatan KB maupun untuk kegiatan pembinaan keluarga sejahtera; s. melakukan pencatatan dan pelaporan; 22

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 33 (1) Sub Bagian Tata Usaha UPT dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT. (2) Sub Bagian Tata Usaha UPT mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran, kepegawaian dan keuangan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Tata Usaha UPT mempunyai fungsi: a. pengelolaan administrasi perkantoran, kepegawaian dan keuangan ; b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT. Pasal 34 Rincian tugas Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja ; b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan ; d. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi. Bagian Kedelapan KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 35 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 35, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati. 23

(3) Bupati dapat membentuk Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV ESELONERING Pasal 37 (1) Kepala Badan merupakan jabatan struktural eselon IIb. (2) Sekretaris Badan merupakan jabatan struktural eselon IIIa. (3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon IIIb. (4) Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan merupakan jabatan struktural eselon IV a. (5) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis Badan merupakan jabatan struktural eselon IVb. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 38 Para pejabat dilingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 39 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumbawa serta sumber lain yang sah. 24

BAB VII TATA KERJA Pasal 40 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan serta instansi lain sesuai dengan tugas masingmasing. Pasal 41 (1) Apabila Kepala Badan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Sekretaris Badan ; (2) Apabila Sekretaris Badan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Kepala Bidang dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dengan memperhatikan senioritas kepangkatan; Pasal 42 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 43 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. 25

Pasal 44 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya. Pasal 45 Kepala Badan dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Pasal 46 Kepala Badan dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB V P E N U T U P Pasal 47 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka semua Peraturan yang telah dikeluarkan dan mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku. Pasal 48 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. 26

Pasal 49 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumbawa. Ditetapkan di Sumbawa Besar pada tanggal 21 Januari 2008 BUPATI SUMBAWA, JAMALUDDIN MALIK Diundangkan di Sumbawa Besar pada tanggal 21 Januari 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA A. KAHAR KARIM BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 25 27