I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ratih Nurhasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

NILAI MORAL DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT DARI JAWA BARAT KARYA SAINI K.M SERTA SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan narkoba menjadi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

Irfani ISSN E ISSN Volume 12 Nomor 1 Juni 2016 Halaman 1-8

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006: 2). Sebuah cipta sastra bersumber dari kenyataankenyataan yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia sehingga karya sastra dapat melukiskan penderitaan-penderitaan manusia, perjuangannya, kasih sayang dan kebencian, nafsu dan segala yang dialami manusia. Oleh karena itu, apabila dihayati secara mendalam, karya sastra akan semakin menambah pengetahuan dan pengalaman hidup bagi yang membacanya. Karya sastra banyak mengangkat tema tentang realitas kehidupan. Mulai dari budaya, religi, hingga sosial dan politik. Hal tersebut menjadikan karya sastra sebagai bahan bacaan yang menarik untuk dinikmati. Sastra juga mampu memengaruhi pandangan maupun perasaan pembacanya. Pada pembelajaran sastra di sekolah, peserta didik dituntut agar tidak sekadar memahami teori sastra tetapi peserta didik juga harus mampu mengapresiasi sebuah karya sastra. Dalam mengapresiasi karya sastra, peserta didik akan dapat memahami berbagai

pelajaran atau hikmah yang terkandung di dalam karya sastra tersebut, sehingga peserta didik dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. 2 Berdasarkan undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kemendikbud, 2012: 28). Berdasarkan undang-undang di atas dapat kita ketahui bahwa pendidikan di negeri ini bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Karakter yang kuat akan menjadikan bangsa ini semakin beradab dan menjadi bangsa yang cerdas. Pengembangan karakter peserta didik juga terdapat dalam kurikulum 2013, salah satu kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum 2013 yakni kompetensi lulusan yang berkarakter mulia (Kemendikbud, 2012: 15). Untuk menunjang hal tersebut tidaklah mudah. Salah satu sarana pengembangan karakter peserta didik adalah melalui karya sastra (novel). Dengan membaca novel, maka peserta didik dapat mengambil pelajaran berdasarkan karakter yang disampaikan oleh penulis. Hal tersebut diharapkan dapat membantu perkembangan karakter peserta didik menuju arah yang lebih baik.

3 Novel sebagai salah satu karya sastra tentu saja memberikan makna kehidupan dalam bentuk nilai-nilai moral yang dapat dijadikan bahan pembelajaran nilainilai karakter pada siswa. Apalagi karya sastra yang berupa novel telah terbukti memberi dampak yang positif bagi bangsa kita. Sebagai contohnya, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang mampu memberikan dampak positif untuk pembentukan kepribadian bangsa menjadi lebih baik. Pada penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, yakni penelitian tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan cerpen dan novel adalah Agung, mahasiswa program sarjana FKIP Unila lulusan tahun 2013, meneliti dengan judul Nilai-Nilai Karakter pada Kumpulan Cerpen Selembut Angin Setajam Ranting Karya Isbedy Stiawan dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Hasil pada penelitian tersebut menunjukkan empat belas nilai karakter yang terdapat dalam kumpulan cerpen Selembut Angin Setajam Ranting karya Isbedy Stiawan, keempat belas karakter tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kedua, Ari Ika Wati, mahasiswa program sarjana FKIP Unila lulusan tahun 2013, meneliti dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar di SMA. Hasil penelitian tersebut menunjukkan dua belas nilai karakter yang terkandung dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Kedua belas nilai karakter tersebut adalah religius, toleransi, kerja keras, percaya

diri, kreatif, mandiri, tanggung jawab, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, dan peduli sosial. 4 Berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini mencoba memaparkan nilai karakter yang memfokuskan kajian pada nilai-nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Novel Pak Guru karya Awang Surya merupakan novel yang sangat berbeda dengan novel-novel lainnya. Ceritanya memfokuskan pada gambaran pendidikan Indonesia yang terwakilkan pada guru-guru SDN Sidomulyo yang sangat idealis terhadap nilai-nilai kebenaran. Di samping itu, pengarang dalam novel ini sebenarnya juga mencoba memaparkan kondisi nyata masyarakat Indonesia yang berorientasi pada hasil bukan lagi pada proses sehingga sering menghalalkan segala cara. Sementara itu, dari sisi penceritaan, alur, dan bahasa dalam novel ini meneduhkan hati, tetapi membangkitkan semangat hidup dan diungkapkan dengan ringan, lincah, dan sangat menarik. Oleh karena itu, novel Pak Guru karya Awang Surya ini sangat layak untuk diteliti dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran sastra di SMA. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka yang perlu diteliti adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Pak Guru dengan judul skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Pak Guru Karya Awang Surya dan Iimplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Pak Guru karya Awang Surya dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Pak Guru karya Awang Surya. 2. Mendeskripsikan implikasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Pak Gurukarya Awang Surya dalam pembelajaran sastra di SMA. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis sebagai berikut. 1. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang sastra, khususnya tentang nilai-nilai pendidikan karakter di dalam novel. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pembaca, baik mahasiswa, guru, siswa, maupun masyarakat pada umumnya tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Pak Guru karya Awang Surya dan membantu guru bahasa Indonesia di SMA dalam memilih alternatif bahan pengajaran.

6 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut. 1. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Pak Guru karya Awang Surya yang berupa sikap para tokoh yang dapat dijadikan suri teladan bagi siswasiswa SMA. 2. Implikasinya dalam pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diwujudkan dalam bentuk RPP yang memasukan sikap para tokoh yang terdapat dalam novel Pak Guru karya Awang Surya.