PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN BUPATI BERAU,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 321 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 001 TAHUN 2018 TENTANG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN BREBES

NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG. Nomor : 6 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2015

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR : 56 TAHUN 2017 T E N T A N G

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2017 TENTANG

69 TAHUN 2010 TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI KAUR. PERATURAN BUPATI KAUR Nomor : TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG TARGET KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

..f6uaotaj~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 T E N T A N G

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2015

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 867 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 103 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI PENAJAM 9 PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kepada Instansi Pelaksana Pemungut Pajak dan Retribusi termasuk tenaga lainnya yang membantu terlaksananya pemungutan diberikan insentif sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam melaksanakan pemungutann Pajak dan Retribusi Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indoneisa Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerikasaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

- 2-5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolahan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintahan Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4593); 9. Peraturan Pemeríntah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 5161); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 6); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan BupatiKabupaten Penajam Paser Utara ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah KabupatenPenajam Paser Utara. 3. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara.

- 3-4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Penajam Paser Utara. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut SKPD adalah Dinas/Badan/Kantor di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan Retribusi Daerah. 7. Dinas Pendapatan Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang salah satu tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan Pajak Daerah. 8. Kecamatan adalah perangkat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang dipimpin oleh Kepala Kecamatan, yang selanjutnya disebut camat. 9. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah dalam wilayah kerja 10. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. 11. Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut insentif adalah tambahan penghasilan yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam melaksanakan pemungutan Pajak Daerah dan Reribusi Daerah. 12. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah Kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 13. Retribusi Daerah yang selanjurnya disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pernerintah Daerah untuk kepetingan orang Pribadi atau Badan. 14. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek Pajak atau Retribusi, penentuan besarnya Pajak atau Retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan Pajak atau Retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya. 15. Pembukuan adalah proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk menyimpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan Penyusun Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. 16. Tenaga lainnya adalah tenaga yang mendapat penugasan dari SKPD yang melaksanakan Pemungutan Pajak Daerah untuk membantu pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan Perkotaan. 17. Pihak lain adalah pihak yang membantu pelaksanaan pemungutan pajak daerah dan atau retribusi daerah; 18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 19. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.

- 4 - BAB II AZAS Pasal 2 Pemberian dan Pemanfaatan insentif pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dilaksanakan berdasarkan azas kepatutan, kewajaran, dan rasionalitas disesuaikan dengan besarnya tanggungjawab, kebutuhan, serta karakteristik dan kondisi objektif daerah. BAB III MAKSUD Pasal 3 Pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dimaksudkan untuk meningkatkan: a. Kinerja satuan kerja; b. Semangat Kerja bagi pejabat atau pegawai satuan kerja dan atau Tenaga lainnya; c. Pendapatan Daerah dan; d. Pelayanan kepada masyarakat. BAB IV INSENTIF PEMUNGUTAN Pasal 4 (1) Insentif pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diberikankepada SKPD pelaksana pemungut Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2) Pemberian insentif pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara proporsional diberikan kepada: a. Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; b. Wakil Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; c. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Pejabat dan pegawai Dinas Pendapatan Daerah sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing; dan e. Camat, Kepala Desa/Lurah dan tenaga lainnya yang ditugaskan oleh Dinas Pendapatan Daerah untuk melaksanakan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; (3) Pemberian insentif pemungutan Pajak-Pajak Daerah lainnya secara proporsional diberikan kepada: a. Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; b. Wakil Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; c. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Pejabat dan pegawai Dinas Pendapatan Daerah sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing;

- 5 - e. Pihak Lain yang membantu SKPD yang melaksanakan Pemungutan Pajak-Pajak Daerah lainnya. (4) Pemberian insentif pemungutan Retribusi Daerah secara proporsional diberikan kepada: a. Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; b. Wakil Bupati sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah; c. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Pejabat dan pegawai SKPD yang melaksanakan pemungutan Retribusi Daerah sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing; e. Pihak Lain yang membantu SKPD yang melaksanakan pemungutan Retribusi Daerah. (5) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c danhuruf d, ayat (3) huruf a, huruf b, huruf c danhuruf ddan ayat (4) huruf a, huruf b, huruf c danhuruf ddapat diberikan insentif dalam hal belum diberlakukan ketentuan mengenai remunerasi di Daerah. BAB V SUMBER DAN BESARAN INSENTIF PEMUNGUTAN Bagian Kesatu Besaran Insentif Pemungutan Pasal 5 Besaran insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan sebesar 5% (lima perseratus) dari target penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Tahun Anggaran berkenaan tiap jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pasal 6 (1) Rincian Besaran Pemberian insentif pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagaimana dalam Pasal 5 tercantum dalam lampiran I yang tidak terpisahkan dari Peratuan Bupati ini. (2) Rincian Besaran Pemberian insentif pemungutan Pajak-Pajak Daerah lainnya sebagaimana dalam Pasal 5 tercantum dalam lampiran II yang tidak terpisahkan dari Peratuan Bupati ini. (3) Rincian Besaran Pemberian insentif pemungutan Retribusi Daerah sebagaimana dalam Pasal 5 tercantum dalam lampiran III yang tidak terpisahkan dari Peratuan Bupati ini. Pasal 7 Apabila dalam realisasi pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 terdapat sisa lebih, wajib disetorkan ke Kas Daerah sebagai penerimaan daerah.

- 6 - Pasal 8 Penerimaan pembayaran insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dan besarnya pembayaran insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Sumber Insentif Pemungutan Pasal 9 Insentif pemungutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, bersumber dari pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 10 (1) Pemberian Insentif pemungutan dilakukan apabila telah mencapai target pencapaian kinerja penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dijabarkan secara bertahap per triwulan dengan penghitungan capaian Target Kinerja yang rinciannya sebagai berikut : a. 1. Sampai dengan triwulan I : 15% (lima belas perseratus); 2. Sampai dengan triwulan II : 35% (tiga puluh lima perseratus); 3. Sampai dengan triwulan III : 70% (tujuh puluh perseratus); dan 4. Sampai dengan triwulan IV : 100% (seratus perseratus); b. Apabila pada akhir triwulan I realisasi mencapai 15% (lima belas perseratus) atau lebih, insentif diberikan pada awal triwulan II; c. Apabila pada akhir triwulan I realisasi kurang dari 15% (lima belas perseratus), insentif tidak diberikan pada awal triwulan II; d. Apabila pada akhir triwulan II realisasi mencapai 35% (tiga puluh lima perseratus) atau lebih, insentif diberikan untuk triwulan I yang belum dibayarkan dan Triwulan II; e. Apabila pada akhir triwulan II realisasi kurang dari 35% (tiga puluh lima perseratus), insentif triwulan II belum bisa dibayarkan pada awal triwulan III; f. Apabila pada akhir triwulan III realisasi kurang dari 70% (tujuh puluh perseratus), insentif tidak diberikan pada awal triwulan IV; g. Apabila pada akhir triwulan III realisasi mencapai 70% (tujuh puluh perseratus) atau lebih, insentif diberikan pada awal triwulan IV; h. Apabila pada akhir triwulan IV realisasi mencapai 100% (seratus perseratus) atau lebih, insentif diberikan untuk triwulan yang belum dibayarkan; i. Apabila pada akhir tríwulan IV realisasi kurang dari 100% (seratus perseratus) tetapi lebih dari 70% (tujuh puluh perseratus), insentif diberikan untuk triwulan III dan triwulan sebelumnya yang belum dibayarkan. (2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya setelah capaian target kinerja pada triwulan yang bersangkutan tercapai, terkecuali untuk triwulan IV telah mencapai 100 % atau lebih dapat diberikan dalam bulan triwulan IV tahun berjalan.

- 7 - (3) Dalam hal target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) suatu triwulan tidak tercapai, Insentif untuk triwulan tersebut dibayarkan pada awal triwulan berikutnya yang telah mencapai target kinerja yang ditentukan. (4) Dalam hal target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada akhir tahun anggaran penerimaan tidak tercapai, tidak membatalkan insentif yang sudah dibayar untuk triwulan sebelumnya. BAB VI PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 11 Besaran insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran berkenaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 (1) Kepala SKPD yang melaksanakan pemungutan Pajak Daerah dan/atau Retribusi Daerah menyusun penganggaran insentif pemungutan Pajak Daerah dan/atau Retribusi Daerah berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. (2) Penganggaran Insentif pemungutan Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung yang diuraikan berdasarkan jenis belanja pegawai, objek belanja Insentif pemungutan Pajak Daerah serta rincian objek belanja Pajak Daerah. (3) Penganggaran Insentif pemungutan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung yang diuraikan berdasarkan jenis belanja pegawai, obyek belanja Insentif pemungutan Retribusi Daerah serta rincian obyek belanja Retribusi Daerah. Pasal 13 Tahapan pelaksanaan pemberian insentif disesuaikan dengan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dan dipertanggungjawabkan secara jabatan. Pasal 14 Dalam hal target penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada akhir tahun anggaran telah tercapai atau terlampaui, pembayaran Insentif belum dapat dilakukan pada tahun anggaran berkenaan, pemberian Insentif diberikan pada tahun anggaran berikutnya yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

- 8 - Pasal 15 Pertanggungjawaban pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 6 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Tahun Anggaran 2014 dapat dibayarkan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bupati ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Ditetapkan di Penajam pada tanggal 3 April 2014 BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. YUSRAN ASPAR Diundangkan di Penajam pada tanggal 3 April 2014 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. TOHAR BERITA DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2014 NOMOR 10.

- 9 - Lampiran : PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR : 10 TAHUN 2014 TANGGAL : 3 APRIL 2014 INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN A. INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN: NO. JUMLAH INSENTIF INSENTIF DITERIMA/ ORANG/TAHUN TOTAL INSENTIF DITERIMA /TAHUN 1 2 3 4 5 I BUPATI 1 5,000 5,000 II WAKIL BUPATI 1 4,000 4,000 III SEKRETARIS DAERAH 1 2,000 2,000 IV VI PEJABAT DAN PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAERAH (sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing) 1. KEPALA DINAS 1 1,950 1,950 2. SEKRETARIS 1 1,905 1,905 3. KEPALA BIDANG 3 1,750 5,250 4. KEPALA SEKSI 9 1,625 14,625 5. PELAKSANA 41 1,470 60,270 CAMAT, KEPALA DESA/LURAH DAN TENAGA LAINNYA (yang ditugaskan oleh Dinas Pendapatan Daerah untuk melaksanakan pemungutan PBB Perdesaan dan Perkotaan) 1. CAMAT 4 0,048 0,192 2. LURAH DAN KADES 54 0,045 2,430 3. TENAGA LAINNYA 58 0,041 2,378 JUMLAH TOTAL 100,000 (seratus persen) B. INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK-PAJAK DAERAH LAINNYA: NO. JUMLAH INSENTIF INSENTIF DITERIMA/ ORANG/TAHUN TOTAL INSENTIF DITERIMA /TAHUN 1 2 3 4 5 I BUPATI 1 5,000 5,000 II WAKIL BUPATI 1 4,000 4,000 III SEKRETARIS DAERAH 1 2,000 2,000 IV PEJABAT DAN PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAERAH (sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing) 1. KEPALA DINAS 1 1,950 1,950 2. SEKRETARIS DINAS 1 1,900 1,900 3. KEPALA BIDANG 3 1,750 5,250 4. KEPALA SEKSI 9 1,600 14,400 5. PELAKSANA 41 1,500 61,500 V PIHAK LAIN Jumlah orang Sesuai Kebutuhan Nilai % Secara Proporsional 4,000 JUMLAH TOTAL 100,000 (seratus persen)

- 10 - C. INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH: NO. JUMLAH INSENTIF INSENTIF DITERIMA/ ORANG/TAHUN TOTAL INSENTIF DITERIMA /TAHUN 1 2 3 4 5 I BUPATI 1 5,000 5,000 II WAKIL BUPATI 1 4,000 4,000 III SEKRETARIS DAERAH 1 2,000 2,000 IV PEJABAT DAN PEGAWAI SKPD yang melaksanakan pemungutan Retribusi Daerah sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing 1. KEPALA SKPD 1 1,950 1,950 2. SEKRETARIS SKPD 1 1,900 1,900 3. KEPALA BIDANG 3 1,750 5,250 4. KEPALA SEKSI 9 1,600 14,400 5. PELAKSANA 41 1,500 61,500 V PIHAK LAIN Jumlah orang Sesuai Kebutuhan Nilai % Secara Proporsional 4,000 JUMLAH TOTAL 100,000 (seratus persen) BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. YUSRAN ASPAR