SEMINAR INTERN INTERNALISASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) MELALUI CORPORATE CULTURE. Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA

dokumen-dokumen yang mirip
PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PP 60, pasal 2 ayat 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi perusahaan yang telah berkembang dan go public. Letter of Intent (LOI) dengan IMF. Corporate Governance diibaratkan

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20,

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. posisi tiga terbawah dalam menerapkan Good Corporate Governance di Asia,

PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

BAB I PENDAHULUAN. dari keberadaan isu Corporate Governance (Swasembada, edisi: 09/XXI/28 april-

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Persepsi Good dalam good corporate governance adalah tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dibyo, dalam beberapa hal ambivalensi kedua fungsi tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. pemasok, dapat meningkatkan bargaining position. Demikian pula dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha bank yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki sebuah perusahaan go public. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan letter of intent (LOI) yang ditandatangani oleh

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme pengelolaan itu sendiri. Jika kondisi Good Governance dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. sektor perekonomian. Salah satu penyebab krisis adalah lemahnya implementasi

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya yang hakiki, good corporate governance atau GCG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Corporate Governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury

Transkripsi:

SEMINAR INTERN INTERNALISASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) MELALUI CORPORATE CULTURE Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA (Penulis Buku The Power of Good Corporate Governance : Teori & Implementasi, Pengajar Corporate Governance FE Universitas Trisakti & Universitas Bakrie Jakarta serta Tim Deployment Vision Mission & Values (VMV) PT. Krakatau Steel 2009 / Penyusun Buku Panduan Budaya Perusahaan PT. Krakatau Steel) UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA, 15 NOPEMBER 2010

TOPICS 1. Good Corporate Governance (GCG) : Introduction. 2. GCG & Corporate Culture Relationship. 3. Corporate Culture & Corporate Philosophy. 4. Corporate Culture : Elements & Benefit. 5. Mechanism of Corporate Culture Transformation. 6. Internalization of Corporate Culture. 7. Good Krakatau Steel Governance (GKSG). 8. Internalization of Corporate Culture in PT. Krakatau Steel : Case Study.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE : INTRODUCTION Corporate Governance Reform is A Worldwide Phenomenon. GCG Regulations in Indonesia. Why GCG must be Implemented? GCG in The Simple Terms. GCG : Definition. GCG : Benefit.

CORPORATE GOVERNANCE REFORM IS A WORLDWIDE PHENOMENON Corporate governance codes during the last decade Date code published (latest code) Pre-1997 Australia (2002) Canada (2004) France (2002) Ireland (1999) New Zealand (2000) 1997 Finland (2000) South Africa (2002) Japan (2001) Spain (2003) Kyrgyz Republic Sweden (2001) Netherlands UK (2003) (2003) US (2003) Sri Lanka Source: ECGI; web sites; clippings Thailand 1998 Belgium (2000) Greece (2001) Germany (2003) India (2003) 1999 Brazil (2002) China, Hong Kong (2001) Italy (2002) Kenya (2000) Malaysia Mexico Portugal South Korea 2000 Denmark (2001) Indonesia (2001) Philippines (2002) Romania (2002) Singapore (2001) 2001 Argentina China, mainland Czech Republic Malta Peru (2002) 2002 Austria Chile Colombia Pakistan Poland Russia Slovakia Switzerland 2003 Cyprus Mauritiu s Oman Turkey

GCG REGULATIONS IN INDONESIA Tidak secara eksplisit menjelaskan tentang Penerapan prinsip GCG Memuat penerapan prinsip GCG dalam hal pembentukan Konisaris Independent & Komite Audit Memuat penerapan Prinsip GCG secara Eksplisit dan terperinci Memuat penerapan Prinsip GCG secara Eksplisit dan terperinci Memuat penerapan Prinsip GCG secara Eksplisit Krisis Ekonomi 1997 UU No.40/2007 tentang PT UU No.8/1995 ttg Pasar Modal Letter on intens IMF tahun 1997 Inpres No.7 thn 1999 ttg ] akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah UU No.28/1999 tentang KKN UU No.31/1999 tentang Pemberantasan korupsi SE-03/PM/2000 Bapepam Komite Audit Tap MPR No. VII/2001 ttg Visi Indonesia Peraturan Pencatatan Efek di Bursa IA Kep. Direksi BEJ No. 339/ 2001 ttg Komisaris Independen & Komite Audit Pedoman GCG oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance th 2001 Pedoman GCG Perbankan Tahun 2004 Pedoman Umum GCG Tahun 2006 Kepmen BUMN No. 117/2002 ttg Penerapan Praktik GCG UU No.30/2002 ttg komisi pemberantasan tindak pidana korupsi PBI No. 8/4/PBI/2006 UU No.19/2003 ttg BUMN UU No.17/2003 ttg Keuangan negara Kesadaran bagi Seluruh PT & PT terbuka Keharusan bagi PT terbuka Himbauan bagi Seluruh PT Himbauan/kewajiban Bagi BUMN dan Perbankan Keharusan bagi BUMN

Why GCG must be implemented? Company Company Bad Corporate Governance (BCG) Good Corporate Governance (GCG)

GCG in The Simple Terms For the balanced interests of shareholders and other stakeholders Doing the right thing Doing the thing right Based on the principles TARIF : Transparency Accountability Responsibility Indepedency Fairness THE RIGHT WTPP : In the Right Way At the Right Time In the Right Place By the Right People GCG MELAKUKAN APA YANG DITULIS DAN MENULISKAN APA YANG DILAKUKAN ISO CONCEPT

GOOD CORPORATE GOVERNANCE : DEFINITION SISTEM (SYSTEM): Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikan untuk meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable untuk mewujudkan nilai pemegang saham (share holder value) dalam jangka panjang dengan tidak mengabaikan kepentingan stakeholder lainnya. STRUKTUR (STRUCTURE): Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan atas korporasi, mencakup proses kontrol internal dan eksternal yang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antar organ perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antar stakeholders). (Sumber : OECD Principles, 2004)

GOOD CORPORATE GOVERNANCE : BENEFIT Pengelolaan sumber daya (resources) perusahaan secara amanah dan bertanggungjawab, yang akan meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan (sustainable company). Perbaikan citra (image) perusahaan sebagai agen ekonomi yang bertanggungjawab (good corporate citizen) sehingga meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm). Peningkatkan keyakinan investor terhadap perusahaan sehingga menjadi lebih atraktif sebagai target investasi. Memudahkan akses terhadap investasi domestik dan asing. Melindungi Direksi dan Dewan Komisaris dari tuntutan hukum.

GCG & CORPORATE CULTURE RELATIONSHIP GCG CORPORATE CULTURE Corporate Culture sebagai inti dari GCG

GCG & CORPORATE CULTURE RELATIONSHIP Pedoman Umum GCG Hukum & Peraturan yang berlaku Visi, Misi Sasaran Korporasi Corporate/Industry Best Practices Internal Best Practices Good Corporate Governance Code Peraturan Teknis / Pelaksanaan Internalisasi / Sosialisasi Implementasi R e v i e w Corporate Culture

CORPORATE CULTURE : DEFINITION Kumpulan nilai-nilai (values) dan unsur-unsur yang menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi perusahaan. Bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam visi dan misi perusahaan. Hasil penggalian dari perjalanan panjang suatu perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah dan dikristalisasikan srta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar.

CORPORATE CULTURE : DEFINITION Kumpulan nilai-nilai (values) dan unsur-unsur yang menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi perusahaan. Bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam visi dan misi perusahaan. Hasil penggalian dari perjalanan panjang suatu perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah dan dikristalisasikan srta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar.

GCG & CORPORATE CULTURE Hubungan antara GCG dan budaya perusahaan adalah berbanding lurus. Implementasi GCG dapat berhasil dengan lancar apabila didukung dengan internaslisasi budaya perusahaan yang baik. Tanpa budaya perusahaan yang kuat dan dijalankan secara konsisten, maka implementasi GCG akan mengalami kesulitan bahkan bisa mengalami kegagalan.

GCG & CORPORATE CULTURE Pengalaman dan pembelajaran tentang Corporate Culture menyimpan makna yang sangat dalam, yaitu upaya untuk mempelajari sisi maya dan sisi nyata dari perusahaan. Apabila sisi nyata dipandang sebagai Corporate Governance, maka sisi maya adalah Corporate Culture. Sisi maya biasanya kurang mendapatkan perhatian yang memadai, padahal menyimpan potensi luar biasa sebagai penggerak organisasi / perusahaan. Sisi maya (Corporate Culture) dapat diibaratkan bagian yang terbenam dari suatu gunung es.

GCG & CORPORATE CULTURE Corporate Governance memberikan perhatian pada bentuk fisik dan perilaku dari suatu organisasi / perusahaan. Bentuk ini dapat dikembangkan melalui peningkatan kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Corporate Culture memberikan konsentrasi pada bentuk Sikap (attitude). Bentuk sikap ini merupakan kepribadian dari individu-individu dari perusahaan, sehingga kumpulan sikap dan interaksi kepribadian antar individu dalam perusahaan akan memunculkan karakter perusahaan. Bentuk ini dapat dibangun melalui peningkatan integritas dari sikap dan karakter yang ada pada perusahaan.

BENTUK & SIFAT CORPORATE GOVERNANCE NO INDIKASI BENTUK SIFAT INDIVIDU SIFAT ORGANISASI ORIENTASI 1 Bentuk Gedung Fisik Skill Knowledge Efisiensi 2 Tata letak ruangan Fisik Skill Knowledge & Efektivitas 3 Tata cara berpakaian Perilaku Skill Knowledge 4 Tata cara berkomunikasi Perilaku Skill Knowledge 5 Gaya kepemimpinan Perilaku Skill Knowledge 6 Metode pengambilan keputusan 7 Metode pembagian kewenangan Perilaku Skill Knowledge perilaku Skill Knowledge

BENTUK & SIFAT CORPORATE CULTURE NO INDIKASI BENTUK SIFAT INDIVIDU SIFAT ORGANISASI ORIENTASI 1 Keyakinan Sikap Kepribadian Karakter Spirit 2 Nilai-nilai Sikap Kepribadian Karakter Jiwa 3 Perasaan Sikap Kepribadian Karakter 4 Harapan (diproyeksi) Sikap Kepribadian Karakter 5 Impian Sikap Kepribadian Karakter (tidak diproyeksi) 6 Harga diri Sikap Kepribadian Karakter 7 Paradigma Sikap Kepribadian Karakter

CORPORATE PHILOSOPHY Nilai-nilai yang telah disepakati bersama dan menjadi pandangan hidup (way of live) serta pedoman dasar (basic guidance) setiap karyawan di dalam mengemban tugas masing-masing. Senantiasa memberikan ruh dan menjadi landasan dalam menetapkan kebijakan, sistem, prosedur, peraturan perusahaan, termasuk strategi yang akan dijalankan dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan.

CORPORATE PHILOSOPHY Falsafah perusahaan = kredo perusahaan. Diciptakan agar pernyataan misi (mission statement) mengandung makna yang dalam dan terpatri dalam hati sanubari setiap karyawan. Contoh : 1. Nokia : Connecting peoples. 2. IBM : IBM means services. 3. PT. Krakatau Steel : Partnership for Sustainable Growth. 4. GE : Progress is our most important product.

CORPORATE CULTURE : ELEMENTS 1. Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi. 2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam. 3. Mempunyai persepsi yang sama. 4. Pemikiran yang sama. 5. Perasaan yang sama.

CORPORATE CULTURE : BENEFIT 1. Mampu memecahkan permasalahan intern & ekstern perusahaan. 2. Mampu memiliki daya saing (competitiveness) yang tinggi. 3. Mampu hidup (going concern) & tumbuh dalam jangka panjang (sustainable growth).

MECHANISM OF CORPORATE TRANSFORMATION CULTURE SPIRITUAL / CHANGE MIND SET CORPORATE VALUES CULTURE PROGRAM I. Behavioral Ethics II. Review System & Policy INTERNALISATION Socialization Pocket Book Training / Workshop Reward & Punishment System Declaration Ritual, etc EVALUATION & MONITORING Culture Audit Monitoring of Ethical Behavior Performance Audit Performance Appraisal Competency Test Etc. C O R P O R A T E C U L T U R E FEED BACK

INTERNALIZATION OF CORPORATE CULTURE : FOUR PHASES C U L T U R E Ownership P E R F O R M A N C E Awareness Understanding Buy In TIME

INTERNALIZATION OF CORPORATE CULTURE : FOUR PHASES Phase I : Awareness Semua karyawan mengetahui adanya Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang didasari nilai-nilai budaya (corporate values) hasil formulasi secara komprehensif. Phase II : Understanding Karyawan sudah memahami arti Budaya Perusahaan terutama perilaku yang dituntut sesuai nilai budaya yang dianutnya dan mulai menerapkannya dalam bekerja sehari hari. Phase III : Buy-In Semua karyawan sudah mengimplementasikan nilai nilai budaya, melalui penerapan sistem manajemen yang terintegrasi, serta proses pembinaan dan pengawasan setiap Atasan Phase IV : Ownership Semua karyawan sudah mengimplementasikan seluruh nilai Budaya Perusahaan dan menjadi suatu kebutuhan, serta memiliki kekuatan keyakinan yang seragam.

INTERNALISAI GCG MELALUI CORPORATE CULTURE DI PT. KRAKATAU STEEL : CASE STUDY GKSG : GCG Principles & Corporate Culture Values. Corporate Culture Value CIRI PT. Krakatau Steel. Proses Internalisasi Corporate Culture Values CIRI. Sosialisasi Budaya Perusahaan.

GOOD KRAKATAU STEEL GOVERNANCE (GKSG) : GCG PRINCIPLES & CORPORATE CULTURE VALUES (Sumber : http://www.krakatausteel.com)

CORPORATE CULTURE VALUE COMPETENCE, INTEGRITY, RELIABLE & INNOVATIVE (CIRI) PT. KRAKATAU STEEL 1. Competence Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan. 2. Integrity Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan. 3. Reliable Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan. 4. Innovative Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja diatas standar.

REFERENSI Effendi, M. Arief, The Power of Good Corporate Governance : Teori dan Implementasi, Salemba Empat, Jakarta, Cetakan ke-2, 2009. Group Corporate Culture Development PT. Krakatau Steel, Membangun Budaya Perusahaan, Maret 2010. Moeljono, Djokosantoso, Good Corporate Culture sebagai Inti dari Good Corporate Governance, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, Cetakan ke-2, Januari 2006. Tim Deployment Vision, Mission & Values PT. Krakatau Steel, Panduan Budaya Perusahaan PT. Krakatau Steel, Juni 2009. Tim Penyusun Buku GCG PT. Krakatau Steel, Pedoman Good Krakatau Steel Governance, Agustus 2008. Taridi, Tirmidzi, Perkembangan GCG di Indonesia, Seminar Nasional Rejuvenating Our Teaching Research in Financial Accounting and Modeling GCG in Indonesia, Yogyakarta, 1-3 Juli 2009. www.krakatausteel.com www.oecd.org