Etika Politik. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
Etika Sosial. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

ETIKA. : Rudy Wawolumaja

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 7 TAHUN 2012

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya

PENDIDIKAN PANCASILA

2009/2010 Course Plan. KU-104 Pendidikan Kewarganegaraan Drs. Manik Ginting, M.Sc.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG P E R S DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Etika Bisnis. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

Konsep Hukum dan Demokrasi dilahirkan untuk membendung adanya kesewenang wenangan dari kekuasaan yang mempraktekkan sistem yang absolut dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2007

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

Pancasila sebagai Etika Bernegara

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2005 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran

TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2006

Hubungan antara MPR dan Presiden

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PARTAI POLITIK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

Pasal I. Pasal 1. Pasal 2. Ketentuan mengenai anggota Tentara Nasional Indonesia, diatur dengan undangundang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

WALIKOTA TANGERANG PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2017

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. selaku pejabat publik dengan masyarakat. Dan komunikasi tersebut akan berjalan

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 82/PUU-XI/2013 Pengaturan Organisasi Kemasyarakatan

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika (2) Modul ke: 09Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

Transkripsi:

Etika Politik Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

Apa itu Etika Politik Salah jika menganggap etika politik bermaksud langsung mencampuri politik praktis (etika pada umumnya juga tidak mentapkan apa yang harus dilakukan oleh seseorang) Tugas etika politik adalah memberi alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab. Ada dua hal yang menjadi titik berangkat perkembangan etika politik: (1) Ambruknya legitimasi kekuasaan yang bersifat religius dan eliter, dan bersamaan dgn itu (2) munculnya kesadaran akan kesalahan dari dikhotomi moral dan politik.

3 Bentuk Legitimasi Kekuasaan (1) Legtimasi Religius (mendasarkan hak memerintah berdasarkan faktor yang adi duniawi). Penguasa memiliki kekuatan ilahi, atau penguasa ditetapkan oleh yang ilahi. (2) Legitimasi Eliter (mendasarkan hak untuk memerintah pada kecakapan khusus suatu golongan untuk memerintah) Ada 4 macam legitimasi eliter: aristokrasi (mis. kasta/kelas), pragmatis (mis. Militer), ideologis (mis. Partai), teknokratis (mis. Para ahli) (3) Legitimasi Demokratis (berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat)

Persoalan legitimasi Legitimasi religius, pada jaman sekarang tidak diterima lagi. Legitimasi eliter: (a) aristokrasi juga sdh hilang (b) pragmatis hanya bersifat sementara (c) ideologi bersifat sangat subyektif (d) teknokratis terbatas pada keahlian khusus. Kekuasaan harus dilegitimasi dari kehendak mereka yang dikuasai. Prinsip kedaulatan rakyat adalah prinsip legitimasi yang paling etis

Legitimasi Etis 3 Syarat legitimasi kekuasaan negara menurut etika politik modern (1) Negara harus mengusahakan kesejahteraan umum (2) Negara harus bersifat demokratis (3) Negara harus bersifat negara hukum

2 Prinsip Kehidupan bersama (1) Prinsip Solidaritas Masing-masing anggota masyarakat bertanggungjawab atas kesejahteraan seluruh masyarakat, dan masyarakat bertanggungjawab atas keselamatan dan kesejahteraan anggotanya. (2) Prinsip Subsidiaritas Masyarakat atau lembaga yang lebih tinggi kedudukannya harus memberi bantuan kepada anggota atau lembaga yang terbatas. Bantuan yang diberikan harus bersifat menunjang, sehingga tidak terjadi totalitarisme negara.

Kesejahteraan Umum Tujuan Negara adalah penyelenggaraan kesejahteraan umum, yaitu syarat-syarat dan kondisi yang perlu tersedia agar para anggota masyaakat dapat sejahtera. Jadi: (1) Negara bukan tujuan pada dirinya sendiri, tetapi demi kesejahteraan manusia dan masyarakat. (2) Fungsi negara bersifat subsidier (membantu atau menunjang). Negara tidak menyelenggaraan kesejahteraan secara langsung.

Negara Demokratis Negara Demokratis ditandai dengan 2 prinsip: (1) Prinsip kedaulatan Rakyat dan (2) prinsip perwakilan. Negara Demokratis tidak hanya ditandai dengan terselenggaranya pemilihan umum dan adanya lembaga perwakilan saja, tetapi terutama adanya jaminan akan: kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan informasi, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan membentuk serikat dst.

Negara Hukum Negara Demokratis harus berbentuk negara hukum, bukan negara kekuasaan. Ciri-ciri Negara Hukum: (1) Kekuasaannya dijalankan berdasarkan hukum positif yang berlaku (2) Kegiatan negara berada dibawah kontrol kehakiman yang efektif (3) Berdasarkan sebuah undang-undang dasar yang menjamin hak-hak asasi manusia (4) menurut pembagian kekuasaan.

Tanggungjawab Warga Negara Sebagaimana negara berkewajiban menyelenggarakan kesejahteraan umum, maka masyarakat dan masing-masing anggotanya wajib untuk menaati pemimpinnya. Warga negara wajib berkorban bagi masyarakat dan negara. Kewajiban menaati negara atau pemerintah tidak berlaku untuk perintah melakukan sesuatu yang jahat (Di sini suara hati berperan).

Masalah-Masalah Etika Politik Selain Masalah Legitimasi Kekuasaan: Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Demokrasi dan HAM Militerisme Hubungan Agama dan Negara