METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 125 cc

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Pengaruh Variasi Normalitas NaOH pada Aktivasi Basa-Fisik Zeolit Pelet Perekat terhadap Prestasi Sepeda Motor Bensin 4-Langkah

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan bakar minyak disebabkan oleh terjadinya peningkatan

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

pemanfaatan fly ash dalam banyak terapan, seperti sebagai adsorben udara pembakaran.

I. PENDAHULUAN. produksi minyak per tahunnya 358,890 juta barel. (

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

Pengaruh Variasi Jenis Aktivator Asam dan Nilai Normalitas Pada Aktivasi Zeolit Pelet Perekat Terhadap Prestasi Mesin Motor Diesel 4-Langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 2, April 2013

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

I. PENDAHULUAN. mengimpor minyak dari Timur Tengah (Antara News, 2011). Hal ini. mengakibatkan krisis energi yang sangat hebat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor merupakan konsumsi terbesar pemakaian

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

KEMAMPUAN BENTONIT PELET TEKAN TERAKTIVASI FISIK SEBAGAI PENGGANTI ZEOLIT DALAM MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan minyak bumi terus-menerus sebagai bahan bakar dalam dunia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

Latar belakang Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu r

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENGUJIAN

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

I. PENDAHULUAN. ditegaskan oleh BP Plc. Saat ini cadangan minyak berada di level 1,258 triliun barrel

BAB III METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB III METODE PENELITIAN

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB IV METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda Motor Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut : Merek Tipe mesin Sistem pendingin Jumlah silinder Diameter silinder Langkah piston Kapasitas silinder : Honda Blade : 4 langkah, SOHC : Pendingin udara : (satu) : 50 mm : 55,6 mm : 0 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : Daya maksimum Torsi maksimum : 8,46 PS(6,33 kw) / 7500 rpm : 0,86 kgf.m (8,6 Nm)/ 5500 rpm

9 Gigi transmisi Kapasitas tangki bahan bakar : 4 kecepatan /bertautan tetap : 3,7 liter Tahun Pembuatan : 00 Gambar 7. Sepeda Motor Honda 4 Langkah b. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pada saat pengujian. Gambar 8. Stopwatch

30 c. Gelas Ukur 00 ml Digunakan untuk mengukur volume bahan bakar dan air campuran zeolit yang akan digunakan dalam penelitian ini. Gambar 9. Gelas Ukur 00 ml d. Rpm Meter Rpm meter yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin (rpm). Gambar 0. Rpm Meter

3 e. Termometer Air Raksa Termometer air raksa ini digunakan untuk mengetahui temperatur ruangan saat pengujian. Gambar. Termometer Air Raksa f. Cetakan Gambar. Cetakan Cetakan digunakan sebagai alat untuk mencetak hasil campuran zeolit bubuk, aquades dan tapioka yang sebelumnya diaduk. g. Perangkat Analog Dalam penelitian ini, Speedometer, odometer, sudah berada dalam satu unit panel analog motor pada dashboard. Speedometer dengan ketelitian 0 km / jam, odometer dengan ketelitian 00 m.

3 Odometer Speedometer Gambar 3. Perangkat Analog h. Tangki Bahan Bakar Buatan 40 ml Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data dengan ketelitian 0 ml. Sehingga pada saat pengujian tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar. Gambar 4. Tangki Bahan Bakar Buatan 40 ml

33 i. Oven Digunakan untuk mengeringkan zeolit yang telah dibentuk pelet dan digunakan untuk aktivasi fisik. Gambar 5. Oven j. Timbangan Digital Timbangan digital digunakan untuk mengukur massa zeolit yang akan dibuat menjai pelet. Gambar 6. Timbangan Digital k. Kompor Listrik Digunakan untuk memasak atau memanaskan campuran tepung tapioka dan aquades.

34 Gambar 7. Kompor Listrik l. Mixer Digunakan untuk mencampur air zeolit dengan zeolit alami agar pencampurannya merata sempurna, ini merupakan proses aktivasi kimia. Mixer yang digunakan seperti yang terlihat pada gambar berikut. Gambar 8. Mixer m. Filter Udara Eksternal Filter udara ini digunakan sebagai tempat meletakkan zeolit pelet yang akan digunakan sebagai penyaring udara pada kendaraan. Berikut adalah gambar jenis bentuk filter udara eksternal yang digunakan pada penelitian ini.

35 Gambar 9. Filter Udara Eksternal n. Bak Penampung Digunakan untuk merendam zeolit dengan air, untuk mendapatkan PH air yang mendekati 7. Air hasil rendaman tersebut akan digunakan untuk mencuci zeolit yang telah diaktivasi secara kimia hingga PH zeolit netral. Gambar 0. Bak Penampung o. Ayakan Mesh 00 Laboratorium Motor Bakar Universitas Lampung Ayakan mesh digunakan untuk menyaring zeolit yang telah menjadi bubuk.

36 Gambar. Ayakan Mesh 00 p. Penumbuk Zeolit Penumbuk zeolit digunakan untuk menumbuk zeolit sampai menjadi bubuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh. Gambar. Penumbuk Zeolit. Bahan penelitian Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. a. Zeolit alam Zeolit alam yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah jenis klinoptilolit dengan komposisi kimia 63,37% SiO, 0,93% AlO3,,9% FeO3, 0,6% TiO, 8,6% L.O.I.,,3% CaO, 0,68% MgO,,54% KO, 0,75% NaO (Sumber: CV. Minatama Lampung).

37 b. Larutan asam HCl Larutan HCl ini digunakan untuk mengaktivasi zeolit secara kimia pada persiapan bahan. Setiap gram zeolit diaktivasi dengan 7 ml larutan HCl (:7). c. Air rendaman zeolit Air ini berasal dari air yang direndam dengan zeolit hingga PH air mendekati 7. Air rendaman zeolit digunakan untuk mencuci zeolit yang telah diaktivasi kimia. d. Tapioka Tapioka yang digunakan sebagai perekat dalam pembuatan zeolit pelet. B. Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan filter zeolit eksternal yang telah dimodifikasi sehingga mudah dalam perawatannya dengan cara membuat kembali sesuai dengan contoh yang ada di pasaran. Kemudian filter zeolit eksternal dihubungkan dengan filter udara internal dengan menggunakan penghubung berupa selang berukuran inci yang kemudian udara mengalir ke karburator lalu ke ruang bakar. Dalam penelitian ini akan menggunakan 3 variasi bentuk filter zeolit yaitu bentuk tabung, kotak, dan kerucut. Berikut adalah persiapan dari penelitian ini. a. Membuat dimensi dari masing masing bentuk filter eksternal dengan luas permukaan yang sama yaitu sebesar 367,5 cm. Kotak Panjang = 8,7 cm ; Lebar = 3 cm

38 Tabung Diameter = 9 cm ; Tinggi = 3 cm Kerucut Diameter alas = 9 cm ; Diameter atas = 4 cm ; Panjang garis pelukis = 8 cm; Tinggi = 3 cm b. Memotong kawat strimin dan plat sesuai dimensi yang ada. Kawat strimin berfungsi sebagai rangka pada filter sedangkan plat berfungsi sebagai diameter alas dan atas filter. Kemudian bentuk rangka dengan kawat strimin dan rekatkan pada plat dengan menggunakan lem plastik steel. Beri saluran masuk pada filter dan pasang pipa berukuran inci. Di bawah ini gambar hasil dari pembuatan filter eksternal. Gambar 3. Hasil Pembuatan Filter Eksternal c. Persiapan air rendaman zeolit Pada persiapan ini, diberikan perlakuan perendaman zeolit terhadap air sumur dengan tujuan untuk menyerap kandungan mineral yang terdapat dalam air sehingga kadar HO meningkat. Sebelum direndam zeolit dicuci hingga bersih (Gambar 4a). Variasi massa zeolit yang digunakan adalah sebanyak 0%, 0% dan 30% dari total volume air

39 sumur dan variasi waktu perendaman selama 3, 6,, dan 4 jam (Gambar 4b) dan dilakukan pengukuran dengan menggunakan PH meter untuk mendapatkan PH air yang mendekati 7 (Gambar 4c).Air hasil rendaman yang memiliki PH mendekati 7 lalu di simpan (Gambar 4d). (Gambar 4a) (Gambar 4b) (Gambar 4d) (Gambar 4c) Gambar 4. Proses Perendaman Air Dengan Zeolit d. Aktivasi asam Zeolit diaktivasi menggunakan larutan asam HCl yang memiliki konsentrasi larutan,0 N. Sebelum dilakukan pencampuran, diawali dengan menimbang zeolit sesuai yang dibutuhkan (Gambar 6a) lalu membuat larutan HCl dengan konsentrasi tersebut (Gambar 6b). Zeolit dan larutan dicampur dengan perbandingan :7 untuk tiap normalitas. Zeolit dan larutan kimia diaduk menggunakan mixer

40 selama jam dengan tujuan agar pencampuran merata (Gambar 5c). Kemudian zeolit disaring dengan kain penyaring untuk menghilangkan larutan aktivasi asam dan kemudian dicuci dengan air hasil rendaman zeolit hingga PH dari zeolit tersebut netral. Lalu zeolit tersebut dikeringkan dengan panas matahari selama 3 jam (Gambar 5d). Zeolit tersebut ditimbang kembali dengan tujuan melihat reduksi yang terjadi setelah dilakukan aktivasi kimia, kemudian dipanaskan (Gambar 5e) dengan menggunakan oven selama jam pada suhu 0 0 C dengan tujuan zeolit benar benar kering serta mudah dalam penumbukan untuk dijadikan bubuk. 5a 5b 5c 5e 5d Gambar 5. Proses Aktivasi Asam e. Pembuatan Pelet Zeolit Setelah menjadi bubuk (Gambar 6a) maka harus diayak dengan menggunakan ayakan 00 mesh (Gambar 6b). Bubuk zeolit tersebut

4 dicampur dengan air hasil rendaman zeolit dan tapioka yang telah dipanaskan dengan campuaran air 0 % yang memiliki PH mendekati 7 dengan perbandingan 74 % zeolit, 6 % tepung tapioka, dan 0 % air. Selanjutnya diaduk hingga menjadi adonan yang merata tercampur (Gambar 6c). Setelah menjadi adonan maka adonan akan digiling dengan menggunakan ampia (Gambar 6d) hingga diperoleh ketebalan 3 mm dan dicetak dengan menggunakan cetakan (Gambar 6e). Adapun bentuk dan ukuran dari zeolit pelet yaitu diameter 0 mm, tebal 3 mm (Gambar 6f). Selanjutnya dilakukan aktivasi fisik dengan cara memasukkan ke dalam oven dengan temperatur 00 0 C selama jam setelah itu zeolit didinginkan dengan suhu ruangan. 6a 6b 6c 6f 6e 6d Gambar 6. Proses Pembuatan Pelet Zeolit f. Aktivasi Fisik Setelah pelet terbentuk, pelet selanjutnya diaktivasi fisik dengan cara dioven dengan variasi temperatur 00 0 C jam. Setelah selesai diaktivasi Pelet dikeluarkan dari oven dan didinginkan di temperatur

4 ruangan (pendinginan alami). Pelet zeolit yang sudah dingin tadi dimasukkan ke dalam plastik kedap udara agar tidak terkontaminasi dengan udara luar. Gambar 7. Proses Aktivasi Fisik g. Pembuatan Frame Untuk Penempatan Pelet Zeolit Frame dirangkai dengan menggunakan jalinan kawat lembut yang mudah dibentuk (kawat strimin), ukurannya disesuaikan dengan ruang yang tersedia pada filter zeolit eksternal. Di dalam frame, pelet zeolit akan dibungkus menggunakan kain halus. Setelah semua terpasang, pelet zeolit siap untuk diuji. Gambar 8. Frame Pelet Zeolit h. Pemasangan Frame Pada Filter Eksternal Setelah frame selesai lalu dipasang pada filter eksternal untuk dilakukan pengujian. Berikut ini adalah gambar hasil dari pemasa - ngan pada filter eksternal.

43 Gambar 9. Pemasangan Frame Pada Filter Eksternal i. Pemasangan Rpm Meter dan Tangki Bahan Bakar Buatan Berikut adalah gambar pemasangan dari rpm meter dan tangki bahan bakar buatan. Gambar 30. Pemasangan Rpm Meter dan Tangki Bahan Bakar Buatan j. Pemasangan Filter Zeolit Eksternal Pada Sepeda Motor Untuk pemasangan filter ini, terlebih dahulu agar mempersiapkan selang berukuran ¼ inci dan pipa inci. Selang ini digunakan sebagai saluran penghubung antara filter zeolit eksternal dan internal. Potong selang tersebut (selang utama) sepanjang 0 cm lalu pasang pada saluran masuk filter internal dan ikat dengan menggunakan klem berukuran inci (Gambar 33). Potong kembali selang dengan panjang 5 cm kemudian beri potongan pipa sepanjang 7 cm sebagai penghubung selang yang terpasang pada saluran masuk filter internal

44 (selang utama). Kemudian beri sambungan siku ukuran inci. Potong kembali selang sepanjang cm lalu beri sambungan siku ukuran inci. Lalu potong kembali selang sepanjang 30 cm untuk menghubungkan filter eksternal. Pasang besi siku inci sepanjang 40 cm untuk meletakkan filter zeolit eksternal. Pasang klem untuk mengikat filter zeolit eksternal. Untuk instalasi pemasangan pada bagian belakang, jenis selang dan pipa yang digunakan sama dengan instalasi pemasang bagian depan. Namun panjang selang yang dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi sepeda motor. Gambar 3. Pemasangan Selang Penghubung dan Siku Berikut ini adalah instalasi pemasangan penempatan depan pada filter zeolit eksternal. Gambar 3. Pemasangan Pada Penempatan Depan Berikut ini adalah instalasi pemasangan penempatan belakang pada filter zeolit eksternal.

45 Gambar 33. Pemasangan Pada Penempatan Belakang c. Persiapan Sepeda Motor Untuk Pengujian Sebelum pengujian, motor telah di tune up secara berkala agar motor dalam kondisi yang baik. Menjelang pengujian mesin dipanaskan beberapa menit lalu pengujian dilakukan. Selama dilakukannya proses pengujian, sepeda motor diservis rutin dalam rentang waktu tertentu untuk menjaga kondisinya agar selalu prima pada setiap pengujian. C. Prosedur Pengujian a. Pengujian berjalan. Uji konsumsi bahan bakar pada kecepatan rata-rata selama perjalanan (50 km/jam) dengan jarak 5 km. Persiapan yang perlu dilakukan adalah botol berkapasitas 40 ml. Kemudian botol tampung disambungkan dengan rapat bersama selang bensin menuju saluran masuk karburator, setelah itu botol tersebut diisi

46 dengan bensin yang sudah disiapkan. Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi motor dengan filter zeolit eksternal dan tanpa filter zeolit eksternal. Jarak tempuh dapat diukur pada odometer. Bensin yang tersisa langsung terbaca pada skala yang ada pada botol, kemudian jumlah bensin awal dikurangkan dengan jumlah bensin yang tersisa, maka didapatkan jumlah bensin yang terpakai pada kondisi normal. Selanjutnya melakukan pengujian pada kondisi motor dengan filter zeolit eksternal yang menggunakan pelet zeolit dengan variasi bentuk dan penempatan.. Format pencatatan data mengenai konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada tabel. Tabel. Data konsumsi bahan bakar untuk kecepatan rata rata 50 km/jam (Road Test) Bentuk Letak Pengujian Konsumsi bahan No. filter zeolit Filter zeolit ke bakar (ml) eksternal eksternal Tanpa filter zeolit eksternal - 3 Rata - rata Kerucut Bagian depan 3 Rata - rata

47 3 Tabung Bagian depan 3 Rata - rata 4 Kotak Bagian depan 3 Rata - rata. Uji Akselerasi (0-80 km/jam) Pengujian akselerasi menggunakan kondisi filter zeolit eksternal dan tanpa filter zeolit eksternal. Setelah semua persiapan dilakukan, motor yang telah dinyalakan harus dalam keadaan berhenti (0 km/jam). Ketika gas mulai dipacu, stopwatch mulai diaktifkan. Setelah sampai pada kecepatan yang diinginkan (80 km/jam), stopwatch dinonaktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Untuk mencapai kecepatan yang diinginkan (80 km/jm), pengendara melakukan perpindahan gigi yang teratur dan sesuai setiap pengujian. Format pencatatan data mengenai waktu pengujian dapat dilihat pada tabel 3.

48 Tabel 3. Data akselerasi Dengan kecepatan 0-80 km/jam No. Bentuk filter zeolit eksternal Letak Filter zeolit eksternal Pengujian ke Waktu tempuh (detik) Tanpa filter zeolit - eksternal 3 Kerucut 3 Tabung 4 Kotak Bagian depan Bagian depan Bagian depan 3 Rata - rata 3 Rata - rata 3 Rata - rata

49 b. Pengujian stasioner Uji Konsumsi bahan bakar pada putaran mesin 000 rpm, 3000 rpm, dan 5000 rpm Pengujian ini dilakukan untuk melihat konsumsi bahan bakar yang digunakan pada kondisi diam (putaran stasioner) dan membandingkan karakteristik kendaraan bermotor tanpa filter zeolit eksternal dan dengan filter zeolit eksternal yang dibuat dengan tiga variasi bentuk dan penempatan. Persiapan pertama yang dilakukan adalah memanaskan mesin agar kondisi mesin di saat pengujian sudah optimal. Kemudian putar setelan gas di bagian karburator untuk menentukan putaran mesin yang dipakai dalam pengujian. Putaran mesin yang dipakai pada pengujian ini yaitu 000, 3000, dan 5000 rpm. Pengujian dimulai dengan mengisi bahan bakar pada tangki buatan yang mana bahan bakar tersebut telah diukur terlebih dahulu melalui skala yang ada pada tangki buatan. Selanjutnya Pelet zeolit diletakkan pada saringan udara eksternal, setelah itu mesin dihidupkan dengan menghitung waktu pengujian menggunakan stopwatch (5 menit). Ketika waktu pengujian selesai, mesin dimatikan serta stopwatch dinonaktifkan. Kemudian sisa bahan bakar yang terisi dalam tangki buatan tersebut dapat dihitung. Format pencatatan data mengenai konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

50 Tabel 4. Data konsumsi bahan bakar untuk pengujian variasi bentuk, penempatan, putaran stasioner 000 rpm, 3000 rpm, dan 5000 rpm. No. Bentuk filter zeolit eksternal Letak Filter zeolit eksternal Pengujian ke Konsumsi bahan bakar (ml) Tanpa filter zeolit eksternal Bagian depan 3 Rata - rata Kerucut 3 Tabung 4 Kotak Bagian depan Bagian depan Bagian depan 3 Rata - rata 3 Rata - rata 3 Rata - rata

5 c. Menentukan Bentuk Filter Zeolit Eksternal Terbaik Setelah dilakukan pengujian seluruhnya maka selanjutnya menentukan bentuk filter zeolit terbaik yaitu dengan cara menganalisa data yang telah didapat sebelumnya sehingga diketahui bentuk filter zeolit eksternal terbaik. Selanjutnya filter zeolit eksternal terbaik diuji kembali namun dengan posisi penempatan yang berbeda dengan sebelumnya. Posisi filter zeolit eksternal diletakkan di bagian depan dan dekat dengan knalpot. Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh panas pada knalpot terhadap kinerja filter zeolit eksternal serta umur pakai zeolit pada filter eksternal. Untuk pengujian ini dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian sebelumnya hanya saja posisi penempatannya saja yang berbeda sehingga tabel pengambilan data yang digunakan sama. a. Uji emisi gas buang Uji emisi gas buang ini dilakukan di Bengkel Daihatsu cabang Hajimena. Pada pengujian ini, sepeda motor dioperasikan pada putaran mesin 000 dan 3000 rpm. Pengujian ini dilakukan dengan cara menggunakan satu bentuk filter zeolit eksternal terbaik saja. Sehingga pada pengujian ini menggunakan dua posisi penempatan filter yaitu diletakkan di bagian depan dan pada bagian dekat dengan knalpot. Pengujian emisi dilakukan pada kondisi stasioner dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:. Pemanasan Mesin Tujuan dilakukannya pemanasan mesin adalah untuk mempersiapkan mesin pada kondisi kerja.. Kalibrasi Gas Analyzer

5 Setelah mesin berada pada kondisi kerja, kemudian dilakukan kalibrasi gas analyzer. Kalibrasi ini dilakukan secara otomatis. 3. Pengujian tanpa menggunakan filter zeolit eksternal. 4. Mesin dalam keadaan hidup dengan kondisi idle 000 rpm dan probe sensor sudah dimasukkan ke dalam knalpot. 5. Nilai yang terbaca pada fuel gas analyzer diprint out untuk mendapatkan data hasil pengujian. 6. Kemudian dengan langkah yang sama pula, pengukuran dilakukan kembali untuk putaran mesin yang berbeda yaitu 3000 rpm. 7. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran ini digunakan sebagai pembanding dengan data pada pengukuran menggunakan filter zeolit eksternal. 8. Kemudian dengan langkah yang sama pula, pengujian menggunakan filter zeolit eksternal terbaik dengan variasi penempatan, pengulangan pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Tabel 5. Data uji emisi pada filter eksternal terbaik Dengan variasi penempatan No Bentuk filter udara terbaik dan variasi penempatan Putaran Mesin (rpm) Pengulangan ke- Kadar CO (%) Kadar HC (ppm) Kadar CO (%) 000 Tanpa filter zeolit eksternal 3000 Filter udara 000

53 3 terbaik Bagian depan Filter udara terbaik Dekat dengan knalpot 3000 000 3000 D. Lokasi Pengujian Adapun lokasi pengujian berjalan (Road Test) dengan menggunakan motor bensin 4 langkah dilakukan di tiga (3) jalur alternatif, yaitu:. Rute Jalur dua KORPRI. Rute PKOR (Way Halim), dan 3. Jalan Raden Gunawan, BLPP, Hajimena, Natar dan Candimas. Jalan dipilh berdasarkan tingkat kemacetan lalu lintas serta situasi dan kondisi jalan pada saat pengujian dilakukan. Sedangkan untuk uji emisi dilakukan di dealer Tunas Daihatsu cabang Hajimena Natar. E. Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil pengujian, selanjutnya dianalisa dengan sehingga diperoleh pengaruh dari variasi serta penempatan filter eksternal. F. Diagram Alir Penelitian Berikut gambar 34 adalah diagram alir pada penelitian ini.

54 Mulai Persiapan alat dan bahan untuk aktivasi Pembuatan filter zeolit eksternal dan instalasi pemasangan Perendaman air dengan zeolit Aktivasi asam (Pencampuran zeolit dengan larutan basa HCl normalitas N, kemudian dicuci dengan air hasil rendaman hingga ph netral) Pembuatan zeolit Pengeringan zeolit secara alami selama 3 jam Aktivasi fisik dengan suhu yaitu 00 0 C jam Pengemasan pelet zeolit pada filter zeolit eksternal serta instalasi Pemasangan pada sepeda motor Tune up dilanjutkan Pengujian berjalan, stasioner, dan uji emisi Data Menganalisa data hasil pengujian Kesimpulan Selesai Gambar 34. Diagram Alir Penelitian