BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pengaitan sumber-sumber daya atau pengeluaran modal saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha i

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB I PENDAHULUAN. relatif lama dan masa yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan, baik

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN USAHA

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB VI ASPEK KEUANGAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi tingkat penganguran di Indonesia. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

ANALISIS KELAYAKAN EKSPANSI USAHA INDUSTRI BATAKO PRESS MESIN PADA CV. HAN MAJU JAYA BLOCK DI PERIGI LAMA

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan semaksimal mungkin dari operasinya. Terlepas dari bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang ditargetkan, mempertahankan eksistensi perusahaan, dan lain lain.

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,.

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand. Sebagai contoh, kapasitas produksi kendaraan roda 4 di Indonesia baru mencapai 400.000 unit per tahun, sementara Thailand telah menembus angka 600.000 unit per tahun. Padahal jumlah penduduk Indonesia 3 kali lebih banyak ketimbang Thailand. Namun harapan dapat ditumpukan pada industri kendaraan roda 2, prospek pengembangannya cukup bagus. Kapasitas produksi sepeda motor di Indonesia saat ini telah memegang posisi nomor 3 setelah Cina dan India. Ke depan besar peluang merebut posisi ke-2 pasca berdirinya pabrik sepeda motor Honda di Cibitung, Bekasi. Hal ini dikemukakan oleh Menperindag Rini M.S. Soewandi (Bisnis Indonesia, Selasa, 5 Oktober 2004). Pasar sepeda motor secara nasional pada tahun 2005 diperkirakan bakal tumbuh 15-20% dari angka sementara tahun ini yang mencapai 4,13 juta unit menjadi sekitar 4,95 juta unit. Beberapa pemacu pertumbuhan pasar sepeda motor di Indonesia antara lain segera terbentuknya pemerintahan baru yang fokus pada stabilitas politik dan keamanan yang akan mendorong investasi maupun kebijakan ekonomi pasar terbuka yang dipercepat kebijakan pemerintah. Selain itu, 1

dukungan institusi pembiayaan kredit sepeda motor dengan tingkat suku bunga rendah, otonomi daerah yang semakin efektif, dan terbukanya lapangan kerja baru di sektor riil menengah bawah seiring dengan pertumbuhan industri kecil. Masalah sistem transportasi publik yang buruk, juga memberi peluang bagi sepeda motor untuk menjadi alternatif alat transportasi yang murah dan efektif. Disamping itu, tingkat kepemilikan sepeda motor juga belum maksimal. Prediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2005 sebesar 5,10% yang meningkat dari tahun sebelumnya, merupakan faktor utama pertumbuhan pasar sepeda motor di Indonesia yang akan mendorong daya beli masyarakat sehingga diperkirakan penjualan sepeda motor juga akan meningkat. Hal di atas dikemukakan oleh Wakil Presiden Direktur PT. Astra Honda Motor, Tossin Himawan (Bisnis Indonesia, Senin, 4 Oktober 2004). Depprindag memperkirakan dalam kurun waktu antara 2005-2009 produksi mobil mencapai 750.000 unit per tahun, dimana 90% diantaranya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya 10% untuk pasar ekspor. Sementara produksi sepeda motor ditargetkan akan mencapai 5 juta unit, 10% diantaranya diekspor. Target tersebut diharapkan akan terpenuhi jika industri komponen mampu memasok 80% kebutuhan komponen utama untuk industri perakitan mobil dan mampu melakukan Inhouse Engineering (perakitan mesin di dalam negeri) untuk komponen sepeda motor. Maka dari itu industri komponen otomotif akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan pasar otomotif. Hal ini menyebabkan masa depan industri komponen sangat cerah dan peranannya 2

makin penting dalam perkembangan sistem industri otomotif. (Bisnis Indonesia, Selasa, 5 Oktober 2004). Industri komponen otomotif memiliki 2 segmen pasar komponen, yakni pasar OEM (Original Equipment for Manufacturers) atau komponen orisinil manufaktur dan pasar RM (Replacement Market) atau sukucadang bebas. Di mana pasar OEM bergerak di sektor manufaktur dan pasar RM bergerak di sektor perdagangan. Untuk membuat satu perusahaan komponen otomotif yang mampu menjadi pemasok lapis pertama sebuah industri otomotif dibutuhkan investasi yang tidak kecil, baik sebagai produsen maupun distributor. Hal ini dikemukakan oleh Vice President Director PT. Astra Otoparts, Leonard Lembong (Bisnis Indonesia, Selasa, 5 Oktober 2004). CV. X adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri komponen otomotif dengan segmen pasar sukucadang bebas. CV. X merupakan distributor yang khusus hanya menyalurkan sukucadang sepeda motor. Dalam menyikapi perkembangan industri otomotif di Indonesia terutama pertumbuhan pasar sepeda motor yang diperkirakan tahun depan akan meningkat cukup tinggi, maka CV. X berniat untuk melakukan investasi berupa ekspansi (perluasan usaha) dengan membuka cabang baru. Dalam membuka cabang baru diperlukan dana yang besar, untuk itu CV. X harus melakukan perhitungan yang matang agar keputusan yang diambil tidak merugikan perusahaan. CV. X berharap dengan membuka cabang baru, omset penjualan akan meningkat sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. 3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ekspansi yang akan dilakukan CV. X dalam skripsi yang berjudul Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Ekspansi Di CV. X. 1.2 Identifikasi Masalah Investasi yang akan dilakukan oleh CV. X adalah berupa ekspansi (perluasan usaha), yakni membuka cabang baru di daerah yang memiliki potensi tingkat penjualan penjualan sukucadang sepeda motor yang cukup tinggi. Seperti yang telah diketahui, untuk membuka satu cabang baru diperlukan dana yang relatif besar. Maka dari itu, perusahaan harus berhati-hati dan melakukan perhitungan yang matang dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Perusahaan tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya, yang bisa perusahaan lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian tentang layak atau tidak layaknya suatu proyek investasi yang bertujuan untuk menghindarkan perusahaan dari keterlanjuran penanaman modal yang besar dari kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek pasar, teknis, keuangan, manajemen, hukum, dan ekonomi negara, terkadang juga ditambah studi tentang dampak sosial. 4

Dalam penelitian proyek ekspansi ini, penulis mengkhususkan untuk melakukan analisa dan menilai dari aspek keuangannya saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis dalam aspek-aspek yang lainnya. Dan penulis mengidentifikasikan beberapa masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa jumlah investasi awal yang dibutuhkan perusahaan untuk membuka cabang baru tersebut? 2. Berapa besar taksiran arus kas selama 5 periode dari rencana ekspansi tersebut? 3. Apakah proyek ekspansi yang akan dilakukan CV. X layak atau tidak layak berdasarkan beberapa metode penilaian investasi? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data perusahaan yang akan diolah dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha untuk mengikuti sidang Sarjana Ekonomi guna menyelesaikan perkuliahan program S 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui jumlah investasi awal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat membuka cabang baru. 2. Mengetahui besar perkiraan arus kas dari cabang baru perusahaan selama 5 periode masa yang akan datang. 5

3. Mengetahui layak atau tidak layaknya proyek ekspansi yang dijalankan CV. X berdasarkan hasil perhitungan dari beberapa metode penilaian investasi. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Penulis. Memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai manajemen keuangan khususnya tentang penganggaran modal (Capital Budgeting) dan strategi ekspansi. Selain itu, penulis berkesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dan dipelajari selama perkuliahan secara praktek ke dalam kondisi suatu perusahaan. 2. Perusahaan. Memberikan sumbangan pikiran kepada perusahaan yang diteliti dalam mempertimbangkan keputusannya untuk melakukan ekspansi. 3. Pihak-pihak Lain. Menambah pengetahuan mengenai studi kelayakan proyek bagi pihak lain yang membaca dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak lain yang melakukan penelitian serupa. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam menyikapi peluang-peluang investasi yang ada, setiap perusahaan harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Menurut J. Fred Weston 6

dan Thomas E. Copeland dalam bukunya Manajemen Keuangan, tahap pertama proses penganggaran modal adalah menyusun daftar usulan investasi baru disertai dengan data yang diperlukan untuk penilaian. Meskipun prakteknya di setiap perusahaan berbeda-beda, usulan investasi biasanya dikelompokkan ke dalam 4 golongan: 1. Penggantian (Replacement). Keputusan penggantian sangat mudah dibuat, mesin yang sudah habis masa penggunaannya dan dianggap sudah usang diputuskan untuk diganti agar efisiensi produksi dapat dipertahankan. 2. Perluasan (Expansion). Merupakan usulan untuk menambah jenis mesin yang sedang digunakan atau membuka cabang baru. 3. Pertumbuhan (Growth). Yaitu pertumbuhan melalui lini produk baru. 4. Lain-lain (Other). Termasuk investasi yang hasilnya tidak berwujud. (Weston, Copeland, 1996; 144). Perusahaan dapat melakukan ekspansi (perluasan usaha) dengan cara membuka cabang di daerah baru. Proyek ekspansi tersebut memerlukan modal yang cukup besar dengan berbagai ketidakpastian atau resiko yang akan dihadapi perusahaan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu perlu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek ekspansi tersebut dapat menguntungkan perusahaan. 7

Hal tersebut dikemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad dalam bukunya Studi Kelayakan Proyek sebagai berikut: bahwa proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek tersebut, setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. (Husnan, Suwarsono, 2000; 6). Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu ditentukan aspek-aspek yang akan dipelajari, antara lain: Aspek Pasar meliputi permintaan dan penawaran pasar, harga jual produk, program pemasaran, pangsa pasar. Aspek Teknis meliputi deskripsi produk jasa yang akan diproduksi, proses produksi, rencana jumlah dan jadwal produksi, mesin-mesin dan perlengkapan, lokasi pabrik, plant layout, bangunan dan fasilitas, bahan baku, sumber tenaga, tenaga kerja, organisasi pabrik, biaya produksi. Aspek Keuangan meliputi investasi awal, aliran kas, proyeksi laporan rugi laba, dan metode penilaian investasi. Aspek Manajemen meliputi landasan pembentukan organisasi, bentuk kepemilikan, bagan organisasi dan uraian tugas, pimpinan dan pelaksana organisasi, jadwal proyek. 8

Aspek Hukum meliputi bentuk badan usaha, jaminan-jaminan yang diperlukan untuk meminjam dana, berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan. Namun kelayakan suatu proyek ekspansi kebanyakan ditentukan oleh hasil analisa keuangannya, karena penelitian keuangan mengintegrasikan hasil-hasil dari penelitian pasar/pemasaran, teknis, manajemen dan SDM, legal lingkungan. Kelayakan proyek dari segi keuangan tersebut ditentukan berdasarkan hasil dari metode penilaian investasi. Sebelumnya perusahaan harus menentukan berapa besar investasi awal yang dibutuhkan untuk melakukan proyek ekspansi tersebut dan taksiran arus kas yang akan dihasilkan dari ekspansi tersebut pada masa yang akan datang. Untuk mengetahui proyeksi Cash Flow setiap tahunnya perlu dihitung terlebih dahulu proyeksi penjualan, proyeksi harga pokok penjualan, dan proyeksi biaya-biaya yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang dibuat. Setelah itu dapat dilakukan penilaian apakah proyeksi ekspansi tersebut layak atau tidak layak untuk dijalankan perusahaan berdasarkan kriteria dari metode-metode Capital Budgeting, yaitu: 1. Metode Payback Period. Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang diisyaratkan maka proyek dikatakan layak, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak. 9

2. Metode Net Present Value. Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (Operasional maupun Terminal Cash Flow) di masa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga layak, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek tidak layak karena dinilai tidak menguntungkan. 3. Metode Interest Rate of Return. Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan) maka investasi dikatakan layak, kalau lebih kecil dikatakan tidak layak. 4. Metode Profitability Index. Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaanpenerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau hasilnya lebih besar dari 1 maka proyek dikatakan layak, tetapi kalau kurang dikatakan tidak layak. (Husnan, Suwarsono, 2000; 208-211). 10

Berikut adalah bagan kerangka pemikiran dari uraian di atas: Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Ekspansi Di CV X Investasi Replacement Expansion Growth Other Studi Kelayakan Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Pasar Teknis Keuangan Manajemen Hukum Proyeksi Proyeksi Proyeksi Penjualan HPP Biaya Proyeksi Laporan R/L Investasi Awal Cash Flow Metode Penilaian Investasi 1.Payback Period 2.Net Present Value 3.Interest Rate of Return 4.Profitability Index Layak Tidak Layak Sumber: (Analisa Penulis). 11

1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analistis, yaitu suatu metode penelitian yang meneliti suatu objek penelitian (perusahaan) untuk mengumpulkan data-data yang sebenarnya untuk dianalisis dengan metode analisis data yang sesuai yang bertujuan untuk membuat deskripsi/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diteliti, sehingga hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasirekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. (Nazir, 1999; 63&71). Teknik pengumpulan data: 1. Wawancara. Yaitu mengumpulkan data dengan bertanya langsung sambil bertatap muka dengan pihak yang bersangkutan (pemimpin perusahaan) dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan juga dalam memperoleh data-data yang diperlukan. 2. Observasi Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati perusahaan yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan masalah yang diteliti. 3. Studi Kepustakaan Yaitu mengumpulkan data dengan mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan. 12

Metode analisis data: 1. Metode Payback Period. 2. Metode Net Present Value. 3. Metode Interest Rate of Return. 4. Metode Profitability Index. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di kantor pusat CV. X yang berlokasi di daerah Kopo, Bandung dan kantor cabang CV. X Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan September 2004 sampai bulan Januari 2005. 13