BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena terkait dengan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2014, Cet Pertama, hlm Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan (Asas & Filsafat Pendidikan), Arruz Media,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adalah data yang berupa kategori-kategori. 71

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penulis akan mengemukakan metode penelitian induktif. Metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat pentingnya peran pendidikan bagi suatu Negara, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia yang bertaqwa, cerdas terampil, sehat jasmani dan rohani. Pendidikan merupakan upaya yang luhur dalam rangka meningkatkan kualitas dan membangun manusia yang seutuhnya. Sehingga usaha yang mengarahkan pada keberhasilan pendidikan merupakan suatu keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti kurikulum, guru, materi, metode, maupun faktor-faktor yang lain. 1 Raflis Kosasi mengemukakan pedapatnya mengajar adalah suatu usaha untuk membuat siswa dapat belajar, yaitu usaha yang di lakukan oleh guru sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri anak yang di sebabkan oleh adanya interaksi antara siswa dengan ligkungannya sehingga tercipta kondisi belajar yang baik. 2 Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial. 3 Di dalam pembelajaran, metode juga sangat penting. Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Upaya guru untuk memilih metode yang tepat 1 Dian Handayani dan Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: Rosda Karya, 2006), hlm.i. 2 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hlm. 21. 3 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 26. 1

2 dalam mendidik siswa-siswanya harus disesuaikan dengan tuntutan agama. Jadi dalam berhadapan dengan siswa guru harus mengusahakan agar pelajaran yang disampaikan itu mudah diterima, Sehingga guru perlu memikirkan metode yang akan digunakan. Untuk itu seorang guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang digunakan dalam mengajarkan suatu mata pelajaran. 4 Karena, permasalahan yang sering kali di jumpai dalam pembelajaran khususnya pembelajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi pada siswa secara baik sehingga di peroleh hasil yang efektif dan efisien. Di sampimg masalah lainnya yang sering dijumpai adalah kurangnya perhatian guru terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. Bertitik tolak pada pengertian metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat di abaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan barhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu pemakaian metode harus sesuai dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran berlangsung. Pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus di pertimbangkan, antara lain: 1. Tujuan: setiap bidang studi mempunyai tujuan bahkan setiap topik pembahasan tujuan pengajaran ditetapkan lebih rinci sehingga dapat 4 Ibid., hlm. 157.

3 dipilih metode mengajar yang bagaimanakah yang cocok dengan pembahasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 2. Karakteristik siswa: adanya perbedaan karakteristik siswa di pengaruhi oleh latar belakang kehidupan sosial ekonomi, tingkat kecerdasan, dan watak mereka yang berlainan, ini menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode apa yang terbaik digunakan dalam mengkomunikasikan pesan pengajaran kepada siswa. 3. Situasi dan kondisi (setting): di samping adanya perbedaan karakteristik siswa, tujuan yang ingin dicapai, juga tingkat sekolah, geografis, sosiokultural, menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode yang sesuai dengan setting yang berlangsung. 4. Perbedaan pribadi dan kemampuan guru: seorang guru yang terlatih bicara disertai dengan gaya dan mimik, gerak, irama, tekanan suara akan lebih berhasil memakai metode ceramah dibanding guru yang kurang mempunyai kemampuan berbicara. 5. Sarana dan prasarana: karena sarana dan prasarana berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainya, maka perlu menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode. sekolah yang memiliki peralatan dan media yang lengkap, gedung yang baik dan sumber belajar yang memadai akan memudahkan guru dalam memilih metode yang bervariasi. 5 5 Basyiruddin Usman, Op.Cit., hlm.31.

4 Skripsi ini bertujuan untuk melihat lebih jauh pelaksanaan proses pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang dan hal yang telah dilakukan untuk kemajuan pendidikan di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Berdasarkan hasil observasi awal diketahui bahwa dalam proses pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang siswa mengalami beberapa kesulitan di antaranya: 1. Siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru hal ini disebabkan cara menerangkan guru yang terkadang cepat sehingga membuat siswa kesulitan untuk memahami apa yang diucapkan oleh guru. 2. Adanya gangguan dari teman di sebelahnya sehingga membuat siswa tidak bisa berkonsentrasi saat mendengarkan penjelasan materi dari guru terkadang siswa juga ikut asyik terbawa bermain dengan teman di sebelahnya. 3. Siswa mengalami jenuh dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru yakni dengan menggunakan metode ceramah saja, sehingga terkadang siswa bosan dan enggan untuk mendengarkan ceramah dari guru. 6 Berdasarkan hal tersebut di atas, maka salah satu cara untuk mengatasi kesulitan belajar dalam proses pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang adalah dengan menggunakan 6 Hasil observasi di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang pada tanggal 20 Januari 2014.

5 metode tanya jawab. Metode tanya jawab ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik yang lain. Pembelajaran dengan metode tanya jawab ini guru mengharapkan dari peserta didik jawaban yang tepat dan berdasarkan fakta. Dalam tanya jawab, pertanyaan adakalanya dari pihak peserta didik (dalam hal ini guru atau peserta didik yang menjawab). Apabila peserta didik tidak mampu menjawabnya barulah guru memberikan jawabannya. 7 Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Problematika Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Pembelajaran PAI Di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang? 2. Apa saja problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang? 239. 7 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hlm.

6 3. Bagaimana solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang? Dari rumusan masalah di atas peneliti membatasi masalah pada problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang yang meliputi aspek interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran, dan upaya mengatasi problematika yang ada. C. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang peneliti tentu mempunyai tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. 2. Untuk mengetahui problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. 3. Untuk mengetahui solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah:

7 1. Secara teoritis a. Sebagai bahan pengetahuan dan pembelajaran bagi guru dalam mendidik siswanya khususnya yang berkaitan dengan masalah problematika metode pembelajaran. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi pada masyarakat luas tentang pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti dalam menganalisa masalah secara ilmiah berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh selama belajar di STAIN Pekalongan. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Terdahulu Skripsi dari Umlikhah yang berjudul Problematika Pembelajaran Matapelajaran Pendidikan agama Islam kelas V Di SD Negeri Brayo Wonotunggal Batang, Hasil penelitian di ketahui bahwa: a. Tingkat kecerdasan siswa mempengaruhi ketuntasan belajar, profesi orang tua dan tingkat usia siswa b. Metode masih sering menggunakan metode cramah dan pemberian tugas

8 c. Hasil evaluasi tergolong baik,rapor semester I dari 20 siswa yang memperoleh nilai 80-89=3 (15%), nilai 70-79=15 (75%), nilai 60-69=2 (10%),sadangkan untuk nilai semester II dari 20 siswa yang memperoleh nilai 80-89=4 (20%), nilai 70-79=16 (80%), nilai 60-69=0 (0%),sedangkan nilai sikap kategori sedang.kesimpulanya dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PAI Stswa kelas V SD Negeri Brayo Wonotunggal Batang Tahun 2009/2010 berjalan dengan baik, walaupun tardapat kendala namun masih bisa di atasi. 8 Skripsi dari Heru Prastyo yang berjudul Pengaruh Metode Diskusi Dengan Persentasi Makalah Terhadap Pembentukan Kompetensi Pendidik. (studi pada mahasiswa jurusan tarbiyah angkatan 2008 STAIN Pekalongan). Hasil penelitian menunjukan bahwa: a. Pembelajaran melalui metode diskusi dengan persentasi makalah termasuk kategori baik, dengan nilai rata-rata 44,89 b. Pembentukan kompetensi pendidik mahasiswa jurusan tarbiyah angkatan 2008 STAIN Pekalongan termasuk kategori cukup baik, dengan nilai rata-rata 46,92 c. Adanya hubugan yang positif antara metode diskusi dan persentasi makalah terhadap pembentukan kompetensi pendidik mahasiswa jurusan tarbiyah angkatan 2008 STAIN Pekalongan,adanya hubungan ini di buktikan dengan angka koefisien korelasi besar 0,696, dan setelah di konsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5%=0,291 8 Umlikhah, Problematika Pembelajaran Matapelajaran Pendidikan agama Islam kelas V Di SD Negeri Brayo Wonotunggal Batang, Skripsi Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2011), hlm. 77.

9 dan pada taraf signifikan 1%=0,376 sehingga di dapat rxy>rt, jadi hipotesis adanya pengaruh yang signifikan antara metode diskusi dengan persentasi makalah terhadap pembentukan kompetensi pendidik mahasiswa STAIN Pekalongan jurusan tarbiyah angkatan 2008, dapat diterima. 9 Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang yang peneliti lakukan adalah pada penelitian Umlikhah menitikberatkan pada tema problematika pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan pada Heru Prastyo menitikberatkan pada tema metode diskusi, sedangkan pada penelitian yang peneliti lakukan menitikberatkan pada tema tentang metode tanya jawab sehingga tema yang peneliti angkat berbeda kedua penelitian di atas. Perbedaan kedua adalah pada penelitian Umlikhah dan Heru Prastyo adalah penelitian kuantitatif sehingga menekankan analisisnya pada perhitungan rumus product moment, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif sehingga menekankan analisisnya datanya berupa kualitatif dengan yang bersifat induktif. 2. Landasan Teori a. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab, atau bisa juga 9 Heru Prastyo, Pengaruh Metode Diskusi Dengan Persentasi Makalah Terhadap Pembentukan Kompetensi Pendidik (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2008 STAIN Pekalongan), Skripsi Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2012), hlm. 83.

10 suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang siswa menjawab bahan atau materi yang ingin diperolehnya. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode ini adalah : 10 1) Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari siswa atas suatu pertanyaan yang di ajukannya. 2) Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada siswa dengan cepat. 3) Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara lisan. 4) Susunlah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami siswa. 5) Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas. 6) Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga siswa dapat merumuskannya dengan sistematis. 7) Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik. 8) Agar sebanyak-banyaknya siswa memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada siswa yang lain. 10 Ibid., hlm. 239.

11 9) Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja. 10) Pertanyaan harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta. Dengan menggunakan tanya jawab ini guru pendidikan agama Islam dapat memberikan motivasi atau stimulus kepada siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam belajar yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan tersebut, atas arahan dari guru baik di lakukan pada waktu apersepsi selingan maupun waktu berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Selain dari pada itu tanya jawab bisa di lakukan pada waktu guru belum menjumpai materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa. b. Pendidikan Agama Islam 1) Pengertian Pendidikan Agama Islam Yang dimaksud Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat di pahami sebagai suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang di kemas dalam bentuk mata pelajaran dan di beri nama pendidikan agama Islam atau di singkat PAI. Dalam kurikulum nasional, mata pelajaran PAI merupakan mata pelajaran wajib di sekolah umum sejak TK sampai perguruan tinggi. Misi utama PAI adalah membina kepribadian siswa secara

12 utuh dengan harapan kelak mereka akan menjadi ilmuwan yang beriman dan bertkwa kepada Allah SWT. 11 2) Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Ai-Syaibani mengklasifikasikan tujuan pembelajaran PAI di sekolah ke dalam tiga tujuan asasi, yaitu : a) Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan individu berupa pengetahuan, perubahan tingkah laku, perubahan kedewasaan dan kesiapan yang semestinya dimiliki dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. b) Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan,dengan tingkah laku masyarakat pada umumnnya, dan apa yang berkaitan dengan kehidupan tentang perubahan, pertumbuhan, memperkaya pengalaman dan kemajuan yang diinginkan. c) Tujuan-tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi, dan sebagai suatu aktivitas di antara aktivitas-aktivitas masyarakat. 12 F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif melalui penelitian lapangan (Field Research) yang deskriptif, 11 Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan Dalam Al-Qur an (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.1-2. 12 Ibid., hlm. 13-14.

13 yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan dan menginterprestasikan obyek sesuai apa adanya, dalam situasi sosial secara luas dan mendalam serta menemukan hipotesis dan teori. 13 yaitu tentang problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. 2. Subjek Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi subjek peneliti adalah orang memberikan informasi tentang apa saja yang diperlukan peneliti, subjek utamanya adalah guru PAI SD Negeri 04 Majalang Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data-data ataupun fakta-fakta yang terdapat pada subjek penelitian pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Selanjutnya bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data. Maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut: a. Metode Interview (Wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti akan melakukan penelitian untuk menemukan permasalahan 13 Sugiyono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.291.

14 yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. 14 Metode ini akan peneliti lakukan kepada kepala sekolah yaitu wawancara yang berhubungan dengan keseluruhan yang menyangkut profil SD Negeri 04 Majalangu dan pembelajaran PAI, kemudian wawancara dengan guru mata pelajaran PAI yaitu menanyakan tentang pelaksanaan pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, dan solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu. b. Metode Observasi Metode observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di banding dengan teknik yang lain, disini observasi tidak terbatas pada orang saja tetapi obyek-obyek yang lain. Metode pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, dan bila responden tidak terlalu besar. 15 Dalam penggunaan metode ini, peneliti terjun ke lapangan serta mengamati kemudian mencatat apa saja yang sekiranya mendukung peneliti. Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pelaksanaan pembelajaran PAI 14 Ibid., hlm.194 15 Ibid., hlm. 204.

15 di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, problematika penggunaan metode tanya jawab, dan solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang sumber datanya berupa harian, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. 16 Metode ini digunakan untuk mengetahui profil SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, meliputi: tinajuan historis, visi dan misi, stuktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, serta keadaan sarana dan prasarana. 4. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis, peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan diterima atau ditolaknya hipotesis berdasarkan data yang diperoleh. Bila berdasarkan data ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis berkembang menjadi teori. 17 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:Rineka Cipta, 2008), lm. 49. 17 Sugiyono, Op.Cit., hlm. 203-335.

16 G. Sistematika Penelitian Untuk mempermudah dalam penelitian skripsi, peneliti menuliskan sistematika penelitian skripsi yang peneliti buat, ini dibagi menjadi 3 bagian. Adapun secara rinci sistematika penelitian skripsi tersebut sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, berisi tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Keguanaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian. Bab II Metode Tanya Jawab dan Pendidikan Agama Islam. Bagian Pertama tentang Metode Tanya Jawab, meliputi: Pengertian Metode Tanya Jawab, Macam-Macam Pertanyaan, Hal yang perlu diperhatikan dalam Metode Tanya Jawab, langkah-langkah pelaksanaan Metode Tanya Jawab, keuntungan dan kelemahan Metode Tanya Jawab. Bagian kedua tentang Pendidikan Agama Islam, meliputi: Pengertian Pendidikan Agama Islam, Dasar Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama Islam, Materi Pendidikan Agama Islam, dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam. Bab III Problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang berisi tiga sub bab. Bagian Pertama tentang Profil SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabuparen Pemalang, meliputi: Tinjauan historis, letak geografis, visi dan misi, struktur organiasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, keadaan sarana dan prasarana. Bagian kedua tentang penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang.

17 Bagian ketiga tentang problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Bagian keempat tentang solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Bab IV Analisis problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, meliputi: Analisis penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, Analisis problematika penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, Analisis solusi dalam memecahkan problematika metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 04 Majalangu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Bab V Penutup. Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.