OLEH: DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Kehidupan Seorang Pembelajar

Pendidikan Agama Islam

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

BAB IV PERILAK TERPUJI

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Kewajiban Menunaikan Amanah

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

TIDAK SEKADAR PUASA BADANI

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Berkawan dengan Orang Shalih

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Takwa dan Keutamaannya

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Mendidik Anak dengan Tauhid

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata kegiatan bank. sampah di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Bukti Cinta Kepada Nabi

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Modul ke: Akhlak Islami. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Bab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Modul ke: AKHLAK ISLAMI. Drs. SUMARDI, M. Pd. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

3 Wasiat Agung Rasulullah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Merasakan Manisnya Keimanan

Kaidah Memahami Tauhid

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Nilai Harta Seorang Muslim

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

MENGIKUTI HAWA NAFSU

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Perintah Pertama di Dalam Alquran

SINAR RAMADHAN 1437H SEMARAK TAQWA

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Iman Itu Naik dan Turun

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Pendidikan Agama Islam

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya)

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Pendidikan Agama Islam

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Pendidikan Agama Islam

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-


BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Transkripsi:

OLEH: DUSKI SAMAD Ketua MUI Kota Padang Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan ash-shidqu atau shiddiq yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab al-kadzibu. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan; (2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan; (3) ketegasan dan kemantapan hati; dan (4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan. Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati; tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku): mereka itulah orang-orang yang jujur dan disegani; 3 tulus; ikhlas; Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati): ia meragukan kejujuran anak muda itu. Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka keselamatan amanah tersebut pasti tidak akan tertolong 1 / 5

Kejujuran adalah perhiasan orang yang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Q.S. an-nisa: 58). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Q.S. al-anfal: 27). Kejujuran merupakan pondasi utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran karena jujur itu identik dengan kebenaran. Allah Swt. berfirman dala al-qur'an yang Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah Swt. dan ucapkanlah perkataan yang benar. (Q.S. al-ahz?b/33:70) Orang yang beriman perkataannya harus sesuai dengan perbuatannya (jujur) karena sangat berdosa besar bagi orang-orang yang tidak mampu menyesuaikan perkataannya dengan perbuatan, atau berbeda apa yang di lidah dan apa yang diperbuat. Allah Swt. berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S. ash-saff/61:2-3) Jujur merupakan sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik itu berupa harta maupun tanggung jawab. Orang yang melaksanakan amanah disebut al-amin, yakni orang yang terpercaya, jujur, dan setia. Dinamai al-amin karena segala sesuatu yang diamanatkan kepadanya menjadi aman dan terjamin dari segala bentuk gangguan, baik gangguan yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Sifat jujur dan terpercaya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan, perniagaan, dan hidup bermasyarakat. Sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat terpuji merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. berhasil dalam membangun masyarakat Islam. Salah satu sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil sampai akhir hayat beliau sehingga ia mendapat gelar al-amin (orang yang dapat dipercaya atau jujur). Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan 2 / 5

teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu. Ha i orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At-Taubah: 119 Dalam hadis dari sahabat Abdullah bin Mas ud ra juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibn mas ud menuturkan bahwa nabi SAW bersabda: Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Berhati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang suka berdusta dan erupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. (Hadis Sahih, lihat: Muslim, Sahih Muslim, jilid 4, hal. 2012. Al-Tirmizi, Sunan al-tirmizi, jilid 4, hal. 347) PUASA DAN KEJUJURAN Puasa dalam bahasa Al-Qur an adalah Al-Shiyam, yang makna generiknya adalah Al-Imsak yang artinya menahan. Secara istilah, puasa diartikan sebagai menahan makan dan minum serta sesuatu yang merusaknya mulai fajar hingga terbenam matahari. Pengertian ini secara materil, kita yang berpuasa dilarang melakukan perbuatan yang secara materil berhubungan aktifitas kebendaan seperti makan, minum dan berhubungan badan (seksualitas). Tetapi makna tersebut sesungguhnya hanya pada wilayah kebendaan yang bersifat memberikan kepuasan yang bersifat fisik semata secara mikro. Sedangkan Al-Shiyam secara makro diartikan sebagai upaya menahan diri dari hal yang membatalkan secara kebendaan, maupun hala-hal yang merusaknya secara spiritual seperti perkataan kotor, perbuatan terlarang, dusta, pandir, jahil dengan seluruh kawan-kawannya, berikut melakukan amalan-amalan wajib dan sunnat yang berkaitan dengannya. Pengertian Shiyam seperti inilah yang dikehendaki oleh Allah SWT, sehingga kepada orang-orang beriman dipanggil untuk melakukannya (Al-Shiyam) sebagaimana dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah; 183. Sudah pasti orang-orang beriman yang melakukan shiyam seperti tersebut diatas menjadi 3 / 5

manusia beriman yang muttaqin sebagai tujuan diwajibkannya shiyam. Ibadah puasa itu rahasia. Yang tahu hanya dirinya dan Allah swt. Tak ada orang yang bisa tahu bahwa si Fulan sedang berpuasa hanya melihat penampilannya saja yg, misalnya, kelihatan lemes. Lain dengan ibadah lain, misalnya shalat, yg kelihatan. Puasa merupakan kesempatan emas yang diberikan oleh Allah swt untuk melatih dan mendidik kejujuran. Kalau kejujuran dalam puasa ini kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari maka kita hidup tenang. Kalau jujur, jabatan apapun yang kita emban, membuat tidur kita nyenyak. Tapi kalau tidak jujur, siang-malam dihantui kecemasan. Wasiat nenek moyang menganjurkan agar kita jujur agar luhur nantinya dan selamat menghadapi kehidupan dunia dan akhirat. Jujur itu perbuatan kebajikan Jujur akan menjadikan manusia memiliki prediket taqwa, atau muttaqin. Adapun manusia muttaqin itu ialah: mereka yang memiliki tiga tanda dalam kehidupannya. Yaitu: menjaga diri dari segala sesuatu yang dimurkai Allah, tidak merusak dirinya, dan tidak pula merusak / merugikan orang lain. Disini Shiyam mendidik manusia beriman untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan distruktif atau perbuatan menyimpang (anomali) lain. Sehingga keberadaannya sebagai muttaqin tetap terjaga sepanjang kehidupannya. Jujur menjalani seluruh aktivitas kehidupan menjadi syarat mutlak dalam diri setiap orang beriman, atau dalam bahasa gaul jangan ada dusta diantara kita Dengan demikian maka Shiyam mempunya poros utamanya adalah kejujuran, sehingga segala yang bersangkutan dengan Shiyam memerlukan kejujuran didalamnya. Tanpa kejujuran dalam Shiyam maka tidak ada artinya sama sekali kecuali hanya sekedar merasakan lapar dan haus saja. Hal inilah yang diperingatkan Rasul dalam hadistnya riwayat Ibn Majah dari Abu Hurairah Betapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga (Al-Hadist). Kita telah bershiyam (puasa) sepanjang umur kehidupan kita semenjak menjadi usia baligh. Maka nilai dari pendidikan Shiyam itu seharusnya dapat merubah kepribadian kita. Yaitu: dari pribadi yang tidak suka dengan perbuatan jujur (destruktif), menjadi sosok pribadi yang taqwa (konstruktif), termasuk dari yang suka berbohong menjadi cinta pada kejujuran. Seharusnya demikian (das sein), tetapi ternyatanya (das sollen) tidak seindah itu. Lalu apakah ada yang salah ( something wrong? ) Jujur kita akui bahwa masyarakat di negeri ini banyak yang berpuasa, berhaji, berzakat dan masih membaca dua kalimat syahadat, tetapi implementasinya tidak sebanyak itu, alias hanya sedikit sekali. Sehingga dikatakan ada yang salah itu artinya keberagamaan kita masih bersifat simbolik-situsional ketimbang berkepribadian agama secara otentik (satunya kata dengan perbuatan). 4 / 5

Perintah beragama itu secara substansial adalah membentuk kepribadian yang shaleh secara pribadi maupun shaleh secara sosial. Itulah hakekat beragama (berislam) yang sebenarnya untuk mendapatkan hasanah di dunia sekaligus hasanah di hari akhirat kelak sebagai dambaan setiap mukmin dalam do a yang disebut sapu jagad (QS:Al-Baqarah : 201). Jika demikian halnya, maka puasa dan kejujuran harus menjadi pakaian batin dalam keseharian kita. Dia harus menghiasi dan memperindah diri kita dalam setiap aktivitas dimana dan kapanpun kita berada. Jangan ada penyimpangan (anomali) dalam diri orang beriman. Akhirnya patut diingatkan bahwa kedatangan bulan Ramadhan dengan puasa sebagai ibadah utamanya dan didukung oleh pendidikan dan latihan (diklat) ruhaniyah dalam bentuk pengajian agama, membaca al-qur an, itikaf di masjid, ta jil memberikan makan kaum papa adalah moment paling berharga untuk membentuk umat yang jujur. Umat yang melekat pada dirinya karakter jujur, benar, ikhlas dan bertanggung jawab bagi kebaikan dan berjihad melawan kemungkaran. Semoga taqwa dapat diraih sepanjang masa. Amin.ds.11062016. (ed. En) 5 / 5