BAB I PENDAHULUAN. meningkat mencapai ton. Kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK TUGAS AKHIR AGUNG SETIAWAN SYAHPUTRA CHANIAGO

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara. Pada tahun 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. juga merambah dalam bidang industri manufaktur. Sehingga saat ini manusia

BAB II DASAR TEORI. sangat penting, yaitu untuk menghilangkan kulit atau penutup luar buah atau

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

PROPOSAL MESIN MESIN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Permasalahan energi selalu beriringan dengan perkembangan

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. yang diletakkan terhadap spesimen dan bahan, baik bahan yang digunakan pada

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI. N- Peeler ALAT PENGUPAS DAGING BUAH PALA DENGAN KAPASITAS TINGGI YANG NYAMAN, AMAN, DAN CEPAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS TANJUNG PATI

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

RANCANG BANGUN MESIN PENCAMPUR (MIXER) BRIKET ARANG SEKAM PADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan pilihan makan pokok kedua setelah nasi di Indonesia.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman


PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

ANALISA PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS MESIN PERAJANG SINGKONG SISTEM VERTIKAL

memenuhi kebutuhan warga negaranya. Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PENDEKATAN DESAIN

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS SINGKONG UNTUK MEMBUAT KRIPIK DENGAN METODE VDI 2221

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Vesta (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perkembangan

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. Di Indonesia mie merupakan pilihan makan pokok kedua setelah nasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu tanaman biji yang banyak ditanam masyarakat,

yang tinggi dan ragam penggunaan yang sangat luas (Kusumaningrum,2005).

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PENDAHULUAN. dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot manusia. Berabadabad

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB IV PROSES PRODUKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia termasuk dari tiga negara penghasil singkong terbesar di dunia. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara penghasil singkong terbesar di dunia karena diversifikasi budidaya singkong terus berkembang pesat [6]. Produksi singkong tahun 2008 mencapai 21.756.991 ton, dan tahun 2011 meningkat mencapai 24.044.025 ton. Kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 23.936.921 ton. Jika dirata-rata dari tahun 2009, produktivitas naik sekitar 4,64 persen dan produksi naik sekitar 2,04 persen dan diperkirakan sekitar 26 juta ton. Dengan adanya potensi lokal Indonesia berupa singkong yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal, pengembangan tepung dari singkong merupakan peluang yang masih sangat besar dan belum tersosialisasikan dengan baik. Singkong dapat diolah menjadi tepung singkong termodifikasi (modified cassava flour/mocaf) yang memiliki karakterisasi yang baik digunakan sebagai subtitusi tepung gandum [8]. Industri kecil produksi mocaf mulai bermunculan dan produk mocaf sudah mulai digunakan pada pabrik pengolahan makanan seperti mie, cookies dan lain lain. Demikian, penelitian-penelitian teknologi proses dan bioteknologi masih terus berkembang mengarah pada efisiensi proses produksi dan pengurangan biaya produksi. Dukungan teknologi mekanisasi pasca panen sangat penting untuk menjamin ketersediaan singkong sepanjang tahun serta untuk meningkatkan kualitas produk olahannya. Proses produksi mocaf didahului dengan penyediaan 1

2 singkong yang telah dikupas. Proses pengupasan singkong dilakukan secara manual. Proses pengupasan manual ini membutuhkan waktu yang lama sehingga untuk mendukung proses produksi mocaf dibutuhkan tenaga kerja yang banyak pada proses pengupasan. Metode pengupasan manual dilakukan dengan cara menyayat kulit singkong secara memanjang (sejajar dengan sumbu singkong) kemudian mencongkel kulit secara memutar. Metode ini menempatkan pekerja pada kondisi yang tidak aman karena memungkinkan tersayatnya tangan pekerja oleh pisau. Situasi dan kondisi tersebut mendorong penciptaan teknologi pengupasan singkong yang efisien dan aman. Berdasarkan kenyataan diatas, maka penulis ingin membuat suatu prototipe sebagai Tugas Akhir dengan judul RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK. Judul tersebut dipilih dengan maksud bahwa kegiatan tugas akhir ini dimulai dari proses perancangan alat, yang dilanjutkan dengan proses pabrikasi untuk realisasi rancangan tersebut. Kemudian alat diuji kinerjanya. 1.2. Tujuan Tugas Akhir Tujuan tugas akhir ini adalah Merancang dan Mepabrikasi Prototipe Alat Pengupas Singkong Berpenggerak Motor Listrik yang dapat mengupas kulit singkong dengan prinsip pengupasan rotasi. Dengan adanya alat ini diharapkan waktu produksi menjadi lebih efisien, biaya produksi menjadi lebih kecil dan kapasitas produksi meningkat.

3 Sedangkan tujuan umum dari tugas akhir ini adalah : 1. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan baik secara teori maupun praktek. 3. Mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi mahasiswa. 4. Mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan. 1.3. Manfaat Tugas Akhir Jika tujuan penelitian ini mencapai hasil yang positif, maka manfaat yang akan diperoleh antara lain sebagai berikut: a. Memperkuat dan menumbuhkan kemampuan inovasi dan implementasi IPTEK bagi perguruan tinggi dalam menggali dan meningkatkan kualitas produk. b. Menciptakan peradaban masyarakat modern yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. c. Memperoleh hasil produksi yang lebih efektif dan efisien. d. Diharapkan membantu industri kecil dan UKM dalam efisiensi kerja dengan mengimplementasikan alat ini. e. Diharapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memungkinkan bentuk

4 kerjasama dalam memanfaatkan teknologi tepat guna untuk membantu kerja manusia. 1.4. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Desain Prototipe Pengupas Desain prototipe dilakukan untuk memilih, membentuk, dan merangkai komponen-komponen dengan tepat agar dapat menghasilkan kinerja alat yang baik dan efisien. Prinsip-prinsip yang menjadi fokus desain prototipe ini adalah: a. Mekanisme pengupasan menggunakan model pengupasan rotasi. b. Model pengupasan bertipe serabut dengan kekakuan tertentu. c. Pengumpanan bahan singkong dilakukan secara manual dan satu persatu (tidak secara masal). 2. Pabrikasi Pabrikasi dilakuan dengan memilih, membentuk, dan merangkai komponen-komponen alat pengupas. Komponen-komponen alat pengupas terdiri dari komponen-komponen standar dan komponen-komponen spesifik yang dipabrikasi secara khusus. 3. Urutan Pengerjaan 1. Pemilihan dan pembelian komponen-komponen standar, seperti: a. Baut b. Motor listrik c. Bearing

5 d. Pully e. V-belt f. Sikat besi 2. Pembuatan Komponen Pengupas, yang meliputi: a. Besi silinder (pipa besi) b. Pully c. Sikat besi 3. Pembuatan Komponen Pendukung, seperti: a. Rangka b. Meja c. Dudukan komponen pengupas d. Dudukan bantalan e. Dudukan motor listrik 4. Perakitan semua komponen 4. Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui keberhasilan proses pengupasan secara rotasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada proses pengupasan tersebut. Data data yang akan diambil diantaranya, adalah: 1. Dimensi serabut pengupas 2. Kecepatan rotasi serabut pengupas 3. Efektifitas pengupasan yang diukur dari rasio ketebalan penetrasi pengupasan dibandingkan dengan ketebalan kulit singkong terumpan. Indikator keefektifan pengupasan adalah jika rasio

6 tersebut mendekati 1, artinya penetrasi pengupasan sama dengan ketebalan kulit. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir terbagi dalam bab-bab yang diuraikan secara terperinci. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir, metodologi pelaksanaan, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II DASAR TEORI Bab ini menguraikan tentang pengertian umum teori pengupasan, pengupasan mekanis, karakteristik singkong, penggunaan daya dan putaran motor, kekuatan bahan dan penentuan posisi titik berat alat. BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK Membahas tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam proses perancangan dan pabrikasi prototipe pengupas singkong dengan berpenggerak motor listrik berserta penjelasan singkat terhadap proses pabrikasi tersebut.

7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian ini dilakukan dengan maksud untuk uji ekperimental model terhadap adanya indikasi perubahan variable bebas dan veriabel terikat yaitu dengan mengubah laju pengumpanan singkong agar dapat ditemukan waktu dan pengupasan yang paling efisien diantara percobaan percobaan yang telah dilakukan. BAB V PENUTUP Bab penutup berisi tentang kesimpulan dari proses pengujian alat dengan berbagai percobaan percobaan yang telah dilakukan. Dalam kesimpulan tersebut akan dijelaskan kelebihan, kekurangan dan kemampuan dari alat yang telah diuji. Kekurangan yang dialami dalam pengujian alat akan dibenahi dengan saran yang berguna untuk menjadi landasan agar kedepannya dapat dilakukan perbaikan alat tersebut.