Implementasi Mikrokontroler Sebagai Pengendali Lift Empat Lantai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

MEMBANGUN PROTOTIPE SISTEM PENGENDALI LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 MENGGUNAKAN BAHASA C. Naskah Publikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN. SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN. Naskah Publikasi

ISSN ALAT SOLAR TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER 8 BIT ATMega8535. Oleh. (I Wayan Sutaya)

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM WASTAFEL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR MEDICAL CHECK-UP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB II Tinjauan Pustaka

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR BERBASIS ATMEGA8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Implementasi Sensor Pyroelectric Infra Red (PIR) Sebagai Pewaktu Televisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Alat Ukur dan Indikator Kadar Air Gabah Siap Giling Berbasis Mikrokontroler dengan Sensor Fotodioda

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

A. MIKROKONTROLLER Sebenarnya apakah yang disebut dengan mikrokontroler? Sebuah kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN PAPAN SKOR OLAHRAGA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN INPUTAN KEYBOARD KOMPUTER. Liliana, Maria S.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

0 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol., No., 0-, November 0 Implementasi Mikrokontroler Sebagai Pengendali Lift Empat Lantai (Implementation of Microcontroller in Controlling a Lift in Four-story Buildings) RIF AN TSAQIF AS SADAD, ISWANTO, JIHAD ANWAR SADAD ABSTRACT In large multi-story buildings stairs to connect one floor with another floor. Itulization of stairs may not be efficient, as many technological advancement created lift for high rise buildings. An elevator being electronically controlled may be used to connects all floors within the building. in roder to be able to function as intended. The elevator control system prototype being produced uses a microcontroller as a controller. The microcontroller being used is the ATmega type. Actuator is used as a DC motor drive rotating at 00 rpm to produce a stable rotation and meet the quite large torque. This system uses a queue keystrokes. The system has functioned well and can work as expected. Lift can work in accordance with keystrokes outside and inside the elevator. Keywords: ATmega, elevators, microcontroller PENDAHULUAN Pada gedung-gedung besar yang memiliki lebih dari satu lantai diperlukan penghubung antara lantai satu dengan lantai yang lain. Jika hanya dengan menggunakan tangga masih kurang efisien. Karena itu dibutuhkan lift yang dapat menghubungkan seluruh lantai yang terdapat dalam gedung tersebut. Untuk merancang sebuah lift diperlukan sebuah sistem kendali. Dalam hal ini dapat digunakan sebuah komputer untuk mengendalikannya. Namun dengan menggunakan komputer masih kurang efisien. Untuk itu komputer bisa digantikan dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengendalikan sebuah lift. Penelitian pengendalian lift telah banyak dilakukan, salah satunya adalah Listiyono () yang merancang pengendali simulasi lift empat lantai dengan menggunakan PLC SYSMAC CQM. Utama (00) melakukan penelitian tentang penggunaan photo dioda dan infra red pada perancangan lift empat lantai berbasis mikrokontroler. Dalam penelitian ini motor yang digunakan adalah motor stepper dan sebagai pengontrol system digunakan mikrokontroler ATS. Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM (Read Only Memory), RAM (Random Acces Memory), antar muka input-output (I/O interface), clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Dengan demikian dapat langsung diprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya (Bejo, 00). Mikrokontroler ATmega (Gambar ) secara umum memiliki CPU bit, memori, port I/O yang dapat diprogram, timer dan counter, sumber interupt, ADC, USART, EEPROM, program serial yang dapat diprogram, osilator dan clock. ATmega merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, artinya isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berulang kali. Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi (perintah) berstandar ATmega code sehingga tidak membutuhkan external memory (memori luar) untuk menyimpan source code tersebut.

R. T. As Sadad et al. / Semesta Teknika, Vol., No., 0-, November 0 GAMBAR. Sensor reed switch Sensor Inframerah GAMBAR. Mikrokontroler Atmega Motor DC Gear 00rpm Motor DC gear telah dilengkapi dengan gear yang terpasang di dalamnya. Motor DC merupakan aktuator yang paling banyak digunakan dalam aplikasi robotik. Pada motor gear memiliki kecepatan putar 00 rpm/, kg.mc, sehingga dihasilkan putaran yang tinggi namun stabil dan memiliki torsi yang besar. Motor gear memiliki tegangan input sebesar V DC. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga order dan memiliki panjang gelombang antara 00 nm dan mm. Seven Segment Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angkaangka desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas bagian yang setiap bagiannya merupakan LED yang dapat menyala. Jika bagian diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal. GAMBAR. Motor DC geared Sensor Reed Switch Reed Switch adalah saklar listrik yang dioperasikan dengan medan magnet, terdiri dari sepasang kontak pada tubuh logam besi dalam kaca amplop tertutup rapat. Kontak yang normal akan membuka dan menutup jika medan magnet hadir, atau biasanya menutup dan membuka ketika medan magnet diterpakan. Switch ini dapat ditekan oleh kumparan, membuat relai buluh akan kembali ke posisi semula. GAMBAR. Seven Segment Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker. Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan tersebut akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang pada diafragma, maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan

R. T. As Sadad et al. / Semesta Teknika, Vol., No., 0-, November 0 menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). dan acrylic. Di dalam sangkar lift ini diletakkan sebuah lampu kecil volt. GAMBAR. Buzzer METODE PENELITIAN Perancangan Umum Model perancangan aplikasi dan simulasi yang dilaksanakan berupa desain perancangan yang bersifat penggabungan diantara modul-modul blok piranti penyusun, sehingga akan didapat sistem pengendali pada sebuah plant yang berbentuk unit peraga, yaitu model simulasi lift empat lantai. GAMBAR. Kerangka lift GAMBAR. Diagram blok lift Dari Gambar dapat dijelaskan secara garis besar cara kerja lift tersebut. Saklar berfungsi sebagai masukan yang akan memberikan input ke mikrokontroller. Selanjutnya mikrokontroller mengolah perintah tersebut dan memberikan perintah ke motor untuk menggerakan lift naik atau turun. Perancangan Kerangka Utama Kerangka utama berupa kotak persegi panjang dari bahan aluminium dan mempunyai ukuran panjang x lebar x tinggi = 0 cm x 0 cm x 0 cm (Gambar ). Untuk pemasangannya dibor, kemudian dirangkai menggunakan baut. Perancangan Sangkar Lift Sangkar lift (Gambar ) berupa bujur sangkar dengan ukuran panjang x lebar =, cm x, cm yang terbuat dari bahan aluminium GAMBAR. Sangkar Lift Di belakang lift dipasang acrylic sebagai tempat dudukan lempeng baja dan magnet. Lempeng baja tersebut digunakan sebagai konduktor untuk mengalirkan listrik dari jalajala ke dalam sangkar. Magnet berfungsi untuk mengaktifkan reedswitch. Untuk mendapatkan materi yang digunakan sebagai konduktor sedikit mengalami kesulitan, karena jarang tersedianya di pasaran. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lempeng baja sisa dari jam weker kuno. Perancangan Elektronis Perancangan elektronis meliputi perancangan buah blok rangkaian, yaitu:

R. T. As Sadad et al. / Semesta Teknika, Vol., No., 0-, November 0. Perancangan catu daya Rangkaian ini berfungsi sebagai penyearah tegangan, yaitu dari tegangan masukan berupa tegangan AC disearahkan menjadi tegangan DC. Dalam rangkaian ini terdapat satu tegangan masukan dan dua tegangan keluaran. Keluaran pertama tegangan menuju driver motor DC, dan yang kedua tegangan menuju rangkaian pengaturan proses (Gambar ).. Perancangan driver motor DC Untuk perpindahan sangkar lift dari lantai satu ke lantai lainnya digunakan motor DC. Mikrokontroler memiliki keluaran arus yang kecil ~ 0 ma, sehingga untuk dapat menggerakkan dan mengendalikan putaran motor dibutuhkan rangkaian driver. Rangkaian driver terdiri dari buah transistor power darlington yang mampu menghasilkan arus keluaran maksimal A, yaitu TIP bertipe NPN buah dan TIP tipe PNP (Gambar 0).. Perancangan rangkaian utama Perancangan rangkaian utama dapat dilihat pada Gambar. GAMBAR. Rangkaian power GAMBAR 0. Rangkaian driver motor DC

R. T. As Sadad et al. / Semesta Teknika, Vol., No., 0-, November 0 RP RESPACK- J RP RESPACK- CONN-SIL J CONN-SIL J CONN-SIL X CRYSTAL C 0p C 0p U PB0/T0/XCK PA0/ADC0 PB/T PA/ADC PB/AIN0/INT PA/ADC PB/AIN/OC0 PA/ADC PB/SS PA/ADC PB/MOSI PA/ADC PB/MISO PA/ADC PB/SCK PA/ADC PD0/RXD PC0/SCL PD/TXD PC/SDA PD/INT0 PC PD/INT PC PD/OCB PC PD/OCA PC 0 PD/ICP PC/TOSC PD/OC PC/TOSC XTAL XTAL AREF RESET AVCC ATMEGA C R 00n k 0 0 R R 0k R 0k R 0k R 0k R 0k 0k BUZ BUZZER U A B C D LT BI LE/STB QA QB QC QD QE QF QG 0 J 0 CONN-SIL0 J CONN-SIL J CONN-SIL GAMBAR. Rangkaian utama HASIL DAN ANALISIS Hasil Uji Catu Daya Tegangan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat adalah volt. Untuk tegangan volt digunakan IC regulator LM0. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter, adaptor range 0 - V dan aki volt. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. TABEL. Hasil Validasi Catu Daya untuk Regulator LM0 No Tegangan Input (DC) Tegangan Output Keterangan, volt 0, volt Gagal, volt, volt Gagal, volt, volt OK, volt, volt OK, volt, volt OK Data pengujian menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan input dan tegangan output LM0 bersifat stabil. Tegangan keluaran yang berbeda disebabkan oleh banyak hal, dapat disebabkan oleh kondisi pengukuran yang berbeda saat pengambilan data atau karena kondisi IC LM0 yang berupa hasil produksi pabrikan, sehingga tak ada yang sempurna tepat mencapai tegangan Volt. Tetapi berdasarkan data hasil pengukuran, prosentase nilai error masih jauh dari batas nilai error yang diperbolehkan untuk IC LM0 yaitu sebesar %. Hasil Uji Sensor Reed Switch Pengujian sensor reed switch bertujuan untuk melihat karakteristik sensor. Hal yang diperhatikan adalah kondisi sensor ketika berdekatan dengan sensor, jarak sensor dengan magnet dan respon. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. TABEL. Hasil uji sensor reed switch disentuh magnet No Jarak Respon (detik) Kondisi sensor mm ~ 0. Menutup mm ~ 0. Menutup 0 mm ~ 0. Membuka 0 mm ~ 0. Membuka Dari Tabel dapat disimpulkan bahwa jarak ideal untuk sensor tersebut kurang dari mm. Hasil Uji Penampil Pengujian penampil bertujuan untuk mengetahui kode biner yang harus diberikan oleh mikrokontroler ke IC driver CD, sesuai dengan angka yang diinginkan. Selain itu juga untuk menguji tingkat ketajaman tampilan. Tabel menunjukkan data hasil pengujian penampil. TABEL. Hasil uji penampil Input dari mikro D C B A Angka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

R. T. As Sadad et al. / Semesta Teknika, Vol., No., 0-, November 0 Hasil Uji Driver Motor Pengujian driver motor bertujuan untuk mengetahui arah putaran motor ke kanan atau ke kiri dan torsi motor. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. Input dari mikro PD0 TABEL. Hasil uji motor PD 0 0 diam Kondisi motor 0 putar ke kanan 0 putar ke kiri diam Hasil Uji Sensor Infra Merah Pengujian sensor infra merah bertujuan untuk melihat karakteristik tegangan keluaran dari sensor inframerah. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari photodioda. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. TABEL. Hasil uji sensor infra merah Kondisi Output ( volt ) terhalang, tidak terhalang 0,0 Dari Tabel diketahui bahwa ketika terhalang tegangan outnya, volt dan ketika tidak terhalang 0,0 volt. Dengan demikian mikrokontroler dapat membedakan antara terhalang dan tidak, sehingga dapat memberikan perintah untuk membuka dan menutup pintu.. Sistem telah berfungsi dengan baik dan dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. DAFTTAR PUSTAKA Bejo, Agus (00). C & AVR, Yogyakarta: Graha Ilmu. Listiyono, Indri (). Pengendali Simulasi Lift Empat Lantai dengan PLC SYSMAC CQM, Tugas Akhir S, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Utama, Aji Winata (00). Penggunaan Photo Dioda dan Infra Red Pada Perancangan Lift Empat Lantai Berbasis Mikrokontroler, Tugas Akhir Universitas Sumatra Utara. PENULIS: Rif an Tsaqif As Sadad, Iswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul, Yogyakarta. Email: riefan_tsaqief@yahoo.com Jihad Anwar Sadad Alumni Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul, Yogyakarta. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, pembuatan, pengujian alat dan analisis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. Sistem pengendali lift empat lantai menggunakan mikrokontroller Atmega sebagai pusat kendalinya.. Aktuator yang digunakan sebagai penggerak adalah motor DC gear 00 rpm sehingga menghasilkan putaran yang stabil dan torsi yang cukup besar.