BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. 1. Simpanan Pelajar (SIMPEL) KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENETAPAN BONUS DALAM AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. syariah, dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Sesuatu yang seseorang tinggalkan pada orang lain agar dijaga disebut

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Sekilas Tabungan Wisata Sejarah Tabungan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip. Menurut pendapat lain, Wadi ah adalah akad penitipan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

di PT. BNI Syari ah Cabang Padang harus mengikuti prosedur yang berlaku di bank tersebut. Adapun prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT.

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum Syariah (atau digunakan dual bangking system). Ditambah. maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERBANDINGAN ANTARA PRODUK SIDIK AMAL DAN SIMWAPRES DI BMT YA UMMI MAS 1. Kekurangan dan Kelebihan dari Produk Tabungan Pendidikan Sidik Amal

BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS

BAB IV PENENTUAN SEGMEN PASAR PADA PRODUK SIMPANAN TABUNGAN HARI RAYA (SITARA) DI KSPPS MINNA LANA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil. untuk mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB III PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. wawancara langsung, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Praktek Pemberian Hadiah dalam Penghimpunan Dana Di. 1. Analisis Akad Penghimpunan Dana di KJKS BINAMA Semarang

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA KJKS BINAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF. 1. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)

kebutuhan manusia. Uang yang beredar semakin banyak dan menjadi alat yang wajib disetiap transaksi jual beli. Penjual pada akhirnya bekerja mencari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Mudharabah. Produk Deposito Mudharabah ini berdasarkan dari akad

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPUNYAI DAMPAK PADA PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA PRODUK SI UMMAT PADA BMT MARHAMAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP PRODUK SIMPANAN HARI RAYA IDUL FITRI DAN SIMPANAN HARI RAYA IDUL ADHA

BAB III PEMBAHASAN Pengertian Wadi ah Yad Dhamanah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

MENELUSURI FATWA DSN-MUI TENTANG EKONOMI SYARI AH (Produk Penghimpunan Dana)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perkembangan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Materi 6 Produk Penghimpunan Dana. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. dan menengah seperti pasar tradisional, wilayah usaha kecil dan menegah,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB III PEMBAHASAN. Akad wadi ah merupakan sesuatu akad yang bersifat tolong-menolong

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB II PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Profil BMT Citra Keuangan Syariah Comal Pemalang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) Di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) merupakan salah satu produk unggulan karena paling banyak peminatnya di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, yang mana produk simpanan mitra sahabat sepenuhya menjadi tanggungan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan dana yang disimpan tetap utuh tanpa dipotong sama sekali, tetapi nasabah tersebut harus memenuhi pembayaran setoran sebesar Rp 100.000,- perbulan dari awal sampai akhir periode. 38 Produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) ini memiliki karekteristik sebagai berikut: 39 a. Nama Produk : Simpanan Mitra Sahabat (SMS) b. Jenis Produk : Simpanan c. Akad : Wadi ah d. Target : Menengah ke bawah dan ke atas bagi semua kalangan. e. Keuntungan : Bonus per bulan, setiap akhir periode terdapat undian f. Biaya Administrasi : - 38 Ibid, 39 Ibid, 43

44 g. Setoran per Bulan : Rp. 100.000 h. Pengembalian Dana : Bulan ke 30 Adapun akad wadiah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan mempunyai beberapa gambaran mengenai keunggulan dan kelemahan, diantaranya yaitu: 40 1. Keunggulan a. Nasabah mendapatkan souvernir seperti: gelas, mangkuk, kaos, handuk, dll, dan bonus. Bonus diberikan dengan cara di undi (bagi nasabah yang menyetorkan angsuran secara rutin tiap bulannya) dua kali dalam 30 bulan, yaitu tahap I pada 15 bulan pertama sebesar Rp 150.000,- dan tahap II 15 bulan berikutnya sebesar Rp 200.000,-. Dan adapun grand bonus seperti sepeda motor, magic com, sepeda, lemari baju, televisi, peralatan rumah tangga, dan peralatan electronic lainnya yang di undi pada akhir periode. b. Nasabah dapat menggunakan sistem jemput bola, sehinga tidak mengharuskan nasabah datang ke BMT Mitra Umat untuk melakukan penyetoran. 2. Kelemahan a. Simpanan tidak dapat diambil setiap saat. b. Sulit bagi nasabah mendapatkan uangnya kembali sebelum akhir periode walaupun nasabah tersebut ingin menutup rekeningnya di tengah periode. 40 Ibid,

45 Apabila ada calon anggota yang ingin membuka rekening simpan mitra sahabat di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, harus memenuhi persyaratannya sebagai berikut: 41 1. Mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran rekening simpanan mitra sahabat 2. Menyerahkan fotocopy identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). 3. Tidak dikenakan biaya 4. Membayar setoran awal Rp 100.000 5. Setiap bulan membayar setoran Rp 100.000 selama 30 bulan. 6. Setiap satu nama rekening simpanan diberikan satu nomer rekening. 7. Buku Simpanan Mitra Sahabat (SMS) akan diterbitkan dengan atas nama penyimpan. Sedangkan mekanisme pembukaan rekening Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di BMT Mitra Umat Pekalongan, bisa dilihat dari gambar berikut: 42 41 Ibid, 42 Ibid,

46 Gambar 4.1 Alur Simpanan Mitra Sahabat (SMS) Dana pihak ketiga Bagi hasil BMT Mitra Umat Pekalongan Anggota pembiayaan Keuntungan/margin Anggota sms Bonus Keterangan: a. Calon nasabah mendatangi bagian pelayanan untuk mengajukan pembukaan rekening simpanan mitra sahabat. b. Bagian pelayanan memberikan formulir permohonan simpanan dengan syarat identitas yang masih berlaku seperti KTP. c. Setelah mengisi formulir permohonan simpanan, nasabah menyetorkan uang ke bagian kasir dan kasir menginputnya. Akad wadi ah yang digunakan di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan adalah wadi ah yad adh manah, hal ini dikarenakan agar dana titipan dari nasabah bisa digunakan untuk kegiatan operasional. UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dapat menyalurkann dana titipan melalui pembiayaan kepada nasabah yang dibutuhkan. Keuntungan serta kerugian dari penyaluran dana tersebut menjadi tanggung jawab penuh UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, artinya nasabah yang

47 menitipkan dananya tidak perlu takut atas kemungkinan kerugian yang terjadi. 43 Dalam prakteknya UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan juga memberikan bonus kepada anggota yang menitipkan dananya, pemberian bonus tersebut dimaksudkan sebagai rasa terima kasih UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan sebagai strategi pemasaran produk penghimpunan dana yang bertujuan untuk merangsang anggota atau calon anggota supaya menginvestasikan dananya kepada UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan. Dalam masalah bonus atau hadiah pada produk simpanan mitra sahabat (SMS) yang dilakukan oleh UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan guna menarik minat anggota dengan cara membagi-bagikan uang atau barang, menurut Yusuf Qardhawi, hadiah yang dibagibagikan perusahaan (dalam hal ini UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan) kepada para pelanggan atau anggotanya baik berupa uang maupun barang, tidak termasuk judi atau maisir. 44 Hal ini karena hadiah yang diberikan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan kepada anggotanya itu sifatnya dari satu pihak tanpa merugikan pihak kedua (pelanggan atau anggota). Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang anggota BMT Mitra Umat Pekalongan dimana anggota tersebut adalah seorang ibu rumah tangga menyampaikan bahwa alasan memilih produk Simpanan 43 Abdul Ghofar, penghimpunan danadengan prinsip wadiah di ujks bmt mitra umat pekalongan,thn 2008,hlm 50 perpustakaan STAIN Pekalongan 44 Yusuf Qardhawi, Fatwa-Fatwa KontoporerJilid 2, Jakarta: Gema Insani Press,1995, hlm.583

48 Mitra Sahabat (SMS) karena dalam menyetorkan uang setiap bulannya tidak terlalu membebani, persyaratannya juga mudah dan dari keunggulan produk tersebut adalah mendapatkan bonus per bulan, dan akhir periode mendapatkan grand bonus yang mana bermanfaat bagi masa depandan dapat membeli apa yang diinginkan. 45 Selanjutnya menurut seorang anggota BMT Mitra Umat Pekalongan juga menyampaikan bahwa alasan mengapa dia menabung di BMT Mitra Umat Pekalongan, karena dalam produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS)ini nasabah dapat menyimpan uangnya dalam waktu yang lama, hanya dengan menyimpan dana secara rutin tiap bulan dalam jumlah yang telah ditentukan selama 30 bulan, simpanannya dikembalikan secara utuh dan berkesempatan pula mendapatkan grand bonus. 46 Pihak anggota tidak merasa dirugikan walaupun ketika anggota berhenti ditengah perjalanan atau tidak bisa menyetorkan uang sesuai kesepakatan, anggota tidak mendapatkan bonus. 47 Begitupun resiko yang dihadapi bagi nasabah dan BMT Mitra Umat Pekalongan adalah: a) Bagi Anggota: 1. Karena mata pencaharian dan ketidakstabilan pendapatan tiap anggota tidak sama, maka dalam penyetoran terkadang mengalami keterlambatan yang disebabkan tidak stabilnya pendapatan anggota. 45 Wawancara Pribadi kepada nasabah SMS 46 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Isniyah hidayah 47 Wawancara Pribadi DengaIbu Mujiati

49 2. Apabila berhenti ditengah periode, maka nasabah tidak dapat langsung mengambil uang yang sudah disetorkan pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS), tetapi anggota bisa mengambil uang yang sudah disetorkan pada akhir bulan ke 30 atau akhir periode (sama dengan anggota yang masih aktif) b) Bagi BMT 1) Terkadang ada anggota yang berhenti di tengah periode. 2) Bila terdapat anggota yang tidak meneruskan, maka kesulitan dalam mencari calon nasabah lain yang bersedia menggantikannya. Adapun yang menjadi latar belakang Simpanan Mitra Sahabat (SMS) ini adalah adanya rutinitas masyarakat, baik pengusaha, pegawai, karyawan, buruh, pelajar, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga pastilah memiliki rutinitas kesehariannya. Dan rutinitas tersebut tentunya berkecenderungan melelahkan dan membosankan. Namun rutinitas tersebut harus senantiasa ditegakkan dalam kesehariannya. Oleh karena itu dibutuhkan merefresh jiwa agar tetap sehat dan senantiasa dapat meningkatkan syukur kepada Allah SWT. 48 48 Wawancara Dengan Dian Islamiyati selaku bagian pelayanan pada tanggal 23 Oktober 2015

50 Dengan adanya produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan ini bertujuan sebagai berikut: 49 a. Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana simpanan. b. Untuk meningkatkan kualitas Iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. c. Mempererat tali silahturahmi antar sesama muslim. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari simpanan mitra sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat adalah sebagai berikut: 50 a. Aman dan Terjamin Nasabah akan merasa aman karena pihak BMT Mitra Umat Pekalongan dan menjamin dana nasabah serta mengembalikan dana nasabah tepat waktu pada akhir periode. b. Bonus Nasabah mendapatkan manfaat bonus per bulan yang berasal dari semua cabang UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan yang membebankan dari dana sendiri dan grand bonus pada akhir periode. Kemudian dari dana tersebut diolah dan dibagikan sesuai dengan kebijakan dari UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan pada rapat kerja untuk membegikan bonus kepada masing-masing anggota sesuai dengan tertib angsuran pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) tersebut. 49 Ibid, 50 Ibid,

51 B. Implementasi akad wadi ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan Cabang Krapyak Di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, akad wadi ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) menggunakan lisan oleh bagian pelayanan ketika melayani calon anggota yang membuka rekening dengan ketentuanketentuan yang ada pada brosur. Sementara pada brosur tersebut, dijelaskan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 51 1. Setoran simpanan setiap bulan Rp 100.000. 2. Jangka waktu setoran 30 bulan dimulai pada bulan Aril 2015. 3. Uang simpanan akan dikembalikan penuh pada akhir periode. 4. Peserta Simpanan Mitra Sahabat (SMS) akan mendapatkan souvenir, bonus dan grand bonus pada akhir periode jika setorannya tertib. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa bentuk bonus tidak ditentukan di awal akad. Dengan demikian, terlihat bahwa akad yang dilakukan oleh UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan sesuai dengan akad wadi ah. Meskipun demikian, nasabah menyadari bahwa mereka mengikuti program Simpanan Mitra Sahabat (SMS) sebagai simpanan berjangka untuk masa depan yang sifatnya sama dengan menitipkan uang, disamping itu pada akhir pendaftaran anggota dimintai tanda tangan pada brosur yang tertera didalamnya tentang mekanisme Simpanan Mitra Sahabat (SMS) termasuk didalamnya akad yang digunakan yaitu akad wadiah. Oleh karena itu dari sisi akad sudah sesuai dengan ketentuannya, 51 Wawancara Dengan IbuNisfuFadhilah Selaku Manager, yang dilakukan di UJKS BMT MitraUmat Pekalongan. Pada 11 April 2015. Pukul 12.00 WIB.

52 bahwa anggota menyetujui akad yang digunakan. Adapun mengenai brosur, hal ini diperbolehkan karena brosur tersebut merupakan kebijakan dari UJKS BMT Mitra Umat sendiri dan bonus diberikan dengan cara di undi sehingga tidak ditentukan awal kepada anggota melainkan bagi anggota tertentu yang keluar dalam undian tersebut. Hal ini sama seperti hadiah maka hukumnya boleh. Dari paparan di atas, penerapan akad wadi ah dalam produk simpanan mitra sahabt. Wadi ah dapat diartikan titipan murni dari pihak penitip (muwaddi ) yang mempunyai barang / aset kepada pihak penyimpan (mustawda ) yang diberi amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan hukum, dimana barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan dan keutuhannya, dan dikembalikan kapan saja pihak penitip menghendaki. 52 Sementara pada brosur simpanan mitra sahabat (SMS), dijelaskan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Setoran simpanan setiap bulan Rp 100.000. 2. Jangka waktu setoran 30 bulan dimulai pada bulan April 2015. 3. Uang simpanan akan dikembalikan penuh pada akhir periode. 4. Peserta akan mendapatkan souvenir, bonus dan grand bonus jika setorannya tertib. 53 Dalam ketentuan-ketentuan umum tabungan wadi ah menunjukkan bahwa imbalan atau bonus tidak disyaratkan serta tidak disebutkan diawal akad. Dalam artian ketika melaksanakan akad, imbalan atau bonus tidak 52 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakata: PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 42 53 Ibid,

53 boleh disebutkan dan dicantumkan dalam brosur. Hal ini merujuk pada ketentuan umum tabungan berdasarkan wadi ah yang berbunyi sebagai berikut: 1. Bersifat simpanan 2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan 3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank. Namun di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan mengenai bonus disebutkan atau dicantumkan pada brosur, hal ini diperbolehkan asal bonus tersebut merupakan kebijakan dari pihak UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan. Dalam literatur yang disebutkan bahwa bonus diberikan dengan ketentuan prerogratif atau kebijakan dari bank maupun BMT tersebut. Kebijakan bank syariah, dapat memberikan bonus kepada penitip dengan syarat sebagai berikut : a. Bonus merupakan kebijakan hak prerogratif dari bank sebagai penerima titipan b. Bonus tidak disyaratkan sebelumnya dan jumlah yang diberikan, baik dalam prosentase maupun nominal (tidak ditetapkan di muka). 54 Pada dasarnya akad wadi ah merupakan titipan murni yang hanya wajib dijaga oleh pihak penerima titipan. Ini berdasarkan arti (makna) 54 Wiroso, Penghimpun Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), hlm. 21

54 wadi ah itu sendiri. Dari kalangan ulama fikih, seperti Syafi iyah mengatakan bahwa wadi ah adalah akad yang dilaksanakan untuk menjaga sesuatu yang dititipkan. Ini menunjukkan bahwa konsep wadi ah itu hanya sekedar titipan yang wajib dijaga oleh pihak penerima titipan. Sedangkan menurut Idris Ahmad bahwa titipan artinya barang yang diserahkan (diamanahkan) kepada seseorang supaya barang itu dijaga baik-baik. 55 Dalam perkembangannya, dunia perbankan syariah ini banyak simpanan yang menggunakan akad wadi ah. Pada mulanya wadi ah muncul dalam bentuk yad amanah (tangan amanah) dengan kata lain diartikan dimana simpanan tidak boleh dimanfaatkan, yang kemudian dalam perkembangannya memunculkan yad dhamanah (tangan penanggung) merupakan simpanan yang bisa digunakan oleh pihak penerima simpanan (mustawda ) dengan syarat-syarat tertentu. Akad wadi ah yad adh-dhamanah ini akhirnya banyak dipergunakan dalam aplikasi perbankan syariah khususnya pada produk-produk pendanaan. Penerapan pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan menggunakan akad wadi ah yad adhdhamanah, karena dana yang disimpan dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pihak BMT dengan syarat yang telah disepakati. Selain itu, produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan 55 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 180-181

55 juga mempunyai kesepakatan tersendiri, yakni dana simpanan dapat diambil setelah jatuh tempo atau 30 bulan. 56 Berdasarkan uraian di atas akad wadi ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) sudah sesuai dengan prinsip syariah. Wadi ah dapat diartikan titipan murni dari pihak penitip (muwaddi ) yang mempunyai barang / aset kepada pihak penyimpan (mustawda ) yang diberi amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan hukum, dimana barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan dan keutuhannya, dan dikembalikan kapan saja pihak penitip menghendaki. 57 Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk menjaga dengan keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian dan sebagainya, yang dimaksud barang disini adalah suatu yang berharga seperti uang, dokumen, surat berharga dan barang lain yang berharga disisi Islam. 58 Dalam hal ini mengenai bonus per bulan dan grand bonus untuk anggota produk Simpanan Mitra Sahabat, seharusnya bonus tidak dicantumkan pada brosur. 56 Wawancara Denganibu Dian Islamiyati selaku bag. Pelayanan di UJKS Bmt MitraUmat Pekalongan 57 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakata: PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 42 58 Wiroso, Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT Grafindo, 2005),hlm. 20