PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DAN MANAJEMEN KONFLIK YANG DIPERSEPSIKAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RINDU A RSUP H

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI ICU RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS.

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI BALI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

SKRIPSI HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAAN PRINSIP PEMBERIAN TERAPI CAIRAN INTRAVENA DENGAN KEJADIAN PLEBITIS

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP C RSUP Prof. Dr. R. D.

HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT TERHADAP KEMAMPUAN ADAPTASI SISWA DI SMP NEGERI 5 MELAYA

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. RADEN SOEDJATI GROBOGAN

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUD KABUPATEN BULELENG

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT MARGA HUSADA KABUPATEN WONOGIRI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PENGARAHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSU.NATAMA TEBING TINGGI TAHUN 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009). untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

Failasufa, et al, Perbedaan Faktor Kinerja Individu dan Kepemimpinan terhadap Penilaian...

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

Kata kunci : Lingkungan kerja, Produktivitas kerja, Kinerja perawat

Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSU MITRA SEJATI MEDAN TAHUN

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: motivation of employee s work, effectiveness of incentive compensation. vii. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS SURVEILANS DIARE DI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RSU KABANJAHE

Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk

Gaya Kepemimpinan Koordinator UKP dan Motivasi Kerja Karyawan Puskesmas Sukomoro, Magetan

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

POLA ASUH KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT(YPAC) MEDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN KEGIATAN DISKUSI REFLEKSI KASUS DENGAN MOTIVASI BELAJAR PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2012 Meiniyari, MA. Sang Ketut Arta, SKM, M.Kes. (pembimbing 1) Ns. Komang Menik Sri K., S.Kep. (pembimbing 2) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstract. Quality of nursing work is strongly influenced by work motivation. Although treatment facilities are adequate, but without having a high work motivation it will be difficult to nurses to give satisfactory service, because of that head room as a leader have an important role to enhance the motivation of working nurses. The purpose of this research is to know is there any influence of leadership styles to improving work motivation of nurses on implement nursing care in Irna c of Sanglah Hospital. This research is kind of correlation study with cross sectional approach. The samples are 71 of nurses that taken with proportionate stratified random sampling. Data is collecting use the questionnaires. The results showed a tendency of leadership style that applied is participatory with the motivation of working nurses are moderate. The results of analyst by rank spearman test showed there was influence of leadership styles to improving work motivation of nurses on implement nursing care in Irna C of Sanglah Hospital, with p value = 0.015 (p < 0.05) and coefficient correlation 0.289. Based on the results of the research, it recommended that the head room can apply good leadership style that effective to increasing the motivation of working nurses who work in maintenance room C Sanglah Hospital, so nurses can provide the best in healthcare. Keywords: leadership style, work motivation of nurse, nursing care. PENDAHULUAN Suatu organisasi didirikan dengan mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi oleh perilaku organisasi itu sendiri (organization behaviour). Astuti (2008) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mendukung keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya adalah efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok guna mencapai suatu tujuan. Kondisi ini berlaku pada semua organisasi, termasuk di dalamnya organisasi keperawatan yang melibatkan upaya untuk mempengaruhi perilaku tenaga keperawatan dalam memberikan layanan keperawatan profesional. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya agar mau dan suka bekerja, tidak sematamata menerima perintah dari atasan, tetapi tergerak hatinya untuk menyelesaikan tugasnya dengan kesadaran sendiri. Seringkali terjadi

hambatan dalam pelaksanaannya, karena yang digerakkan adalah manusia yang mempunyai keinginan pribadi, sikap, dan perilaku yang khusus. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi dan sikap kerja bawahan menjadi hal yang penting (Suarli dan Yanyan Bahtiar, 2010). Thoha (2007) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang dapat menyesuaikan dengan kematangan bawahan yaitu gaya kepemimpinan situasional, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja dari bawahan, yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Motivasi berasal dari bahasa latin Movere, yang berarti bergerak (to move). Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Nursalam, 2011). Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi. Penelitian menarik datang dari Wardoyo dalam Friska (2009) tentang hubungan situasi kepemimpinan dengan motivasi berprestasi paramedis puskesmas di Kabupaten Magetan diperoleh hasil bahwa dalam situasi kepemimpinan yang mendukung, 79.4% responden mempunyai motivasi tinggi untuk berprestasi, sedangkan dalam situasi kepemimpinan yang tidak mendukung, motivasi tinggi untuk berprestasi dari responden hanya 44.8%. Dari studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP Sanglah khususnya Instalasi rawat inap (Irna) C melalui penyebaran kuesioner, didapatkan tiga dari lima orang perawat belum mempunyai motivasi diri yang tinggi untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan masih ada beberapa perawat yang terlambat datang saat jam operan tiba. Dengan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengidentifikasi keterkaitan gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam mempengaruhi perawat untuk meningkatkan motivasi kerjanya, sehingga hasil studi ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkaya pengetahuan keperawatan khususnya bidang manajemen keperawatan mengenai seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta memberikan gambaran dan sumbangan pemikiran kepada kepala ruangan terkait tentang efektivitas kepemimpinannya dalam mempengaruhi motivasi kerja perawat. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah correlation study, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2011), dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perawat di Irna C RSUP Sanglah dengan masa kerja minimal 3 bulan. Peneliti mengambil sampel sejumlah

71 orang perawat yang tersebar di lima ruang perawatan Irna C, sehingga pengambilan sampel dilakukan dengan probabillity sampling dengan teknik proportisional staratified random sampling. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terbagi menjadi dua, yaitu penilaian kecenderungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Penilaian yang digunakan untuk kecenderungan gaya kepemimpinan adalah demokratik (60-72), partisipatif (48-59), otokratik (36-47), dan laissez faire (<36). Sedangkan penilaian untuk motivasi kerja adalah motivasi kerja tinggi ( 51), motivasi kerja sedang (37-50), motivasi kerja rendah (<37). Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Setelah mendapatkan ijin dari pihak RS untuk melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti kemudian melakukan pendekatan informal kepada sampel yang diteliti (perawat) dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, serta memberikan lembar persetujuan (informed consent) bila perawat bersedia untuk menjadi responden penelitian. Kemudian masing-masing perawat diberikan kuesioner penilaian kecenderungan gaya kepemimpinan kepala ruangan untuk menilai gaya kepemimpinan kepala ruangan mereka. Selanjutnya, perawat yang telah diberikan kuesioner tersebut akan dinilai motivasi kerjanya dalam melaksanakan asuhan keperawatan oleh kepala ruangan yang bersangkutan selaku sumber data. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dan kemudian dilakukan analisis data. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja keperawatan digunakan uji statistik dengan uji korelasi rank spearman dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. HASIL PENELITIAN Hasil pengamatan terhadap karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (80.3%), berusia 20-25 tahun (35.2%), lulusan D3 Keperawatan (88.7%), masa kerja 1-5 tahun (59.2%), berstatus PNS (50.7%), dan 84.5% dari total responden merupakan perawat associate. Dari hasil pengamatan terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan didapatkan bahwa 60.56% memiliki kecenderungan gaya kepemimpinan partisipatif, 32.39% demokratik, dan 7.04% otokratik. Sedangkan untuk motivasi kerja keperawatan didapatkan bahwa 60.6% perawat memiliki motivasi kerja yang sedang dan 39.4% memiliki motivasi tinggi. Berdasarkan hasil analisis uji spearman rank (ρ) didapatkan nilai significancy (p) adalah 0.015 berarti nilai p<0.05, maka Ho ditolak yang

berarti ada pengaruh yang bermakna antara gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja keperawatan di Irna C RSUP Sanglah. Sedangkan nilai koefisien korelasi (ρ) yang didapat adalah 0.289, termasuk pada kategori lemah. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja keperawatan adalah lemah. PEMBAHASAN Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian besar kepala ruangan di Irna C memiliki kecenderungan gaya kepemimpinan partisipatif (60.56%). Dalam kepemimpinan partisipatif, pemimpin akan melatih kemampuan staf menyampaikan pendapat dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, walaupun keputusan akhir tetap pada pimpinan (Suarli & Bahtiar, 2010). Namun demikian tidak ada gaya kepemimpinan yang efektif berlaku umum untuk segala situasi, karena gaya kepemimpinan ini bersifat situasional dan bergantung pada tingkat kematangan bawahan. Mayoritas perawat yang bertugas di Irna C didapatkan memiliki motivasi kerja yang sedang dalam melaksanakan asuhan keperawatan (60.56%). Hal ini berbeda dengan temuan Friska (2009) dalam penelitiannya di RSUP Haji Adam Malik, yang mendapatkan bahwa sebagian besar perawat memiliki semangat kerja yang tinggi. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan beban kerja, kebijakan dan fasilitas yang disediakan, serta kemampuan pemimpin dalam memilih gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis dengan spearman rank dimana didapatkan nilai signifikansi p = 0.015 (p < 0.05). Hasil ini sejalan dengan penelitian serupa yang pernah dilakukan Friska (2009) mengenai pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap semangat kerja perawat pelaksana di ruang inap rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik Medan dengan p=0.003 (p < 0.05) yang berarti ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja perawat. Pada gaya kepemimpinan demokratik perawat cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi, yaitu sebesar 56.52%. Hal ini dikarenakan sikap dari kepala ruangan yang memberikan kepercayaan pada perawat untuk mengembangkan diri, membuat gagasan dan mengambil keputusan, sehingga perawat merasa dihargai bekerja di rumah sakit sebagai individu yang mandiri. Seperti yang diungkapkan Hasibuan (2010), motivasi kerja akan timbul apabila mereka diberi tanggung jawab dan kesempatan untuk mencoba, sehingga merasa dihargai sebagai bagian dari organisasi. Berbeda halnya dengan gaya kepemimpinan demokratik, pada gaya kepemimpinan partisipatif perawat cenderung memiliki

motivasi kerja yang sedang (65.12%). Hal ini dikarenakan pada gaya kepemimpinan partisipatif, menimbang usulan dari bawahan menjadi poin penting (Suarli & Bahtiar, 2010), sehingga menuntut perawat untuk kreatif dan kritis dalam memberikan pendapat. Akan tetapi wewenang membuat keputusan final tetap pada atasan, sehingga berkurangnya rasa tanggung jawab bawahan yang lebih luas untuk membuat keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yang nantinya dapat mempengaruhi motivasi kerja. Pada gaya kepemimpinan otokratik didapatkan perawat cenderung memiliki motivasi kerja yang sedang hingga mencapai 100%, jadi tidak ada perawat yang memiliki motivasi tinggi. Hal ini dikarenakan pada kepemimpinan otokratik atasan serba menentukan keputusan sendiri tanpa meminta pertimbangan dan menganggap bawahan tidak mampu mengarahkan diri mereka sendiri (Suarli & Bahtiar, 2010). Hal ini membuat bawahan cenderung merasa takut akan dikeluarkan dan tidak dihargai, serta kehilangan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan dukungan untuk berkembang. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat membina hubungan antar manusia, meliputi kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, termasuk memotivasi dan menerapkan kepemimpinan yang efektif. Dalam Hasibuan (2010) dikatakan bahwa motivasi harus diberikan pimpinan terhadap bawahannya karena sering kali ada bawahan yang mampu mengerjakan pekerjaanya tetapi ia malas atau kurang bergairah untuk mengerjakannya. Dalam hal ini kepala ruangan selaku pemimpin berperan penting dalam mengidentifikasi, menumbuhkan dan mengarahkan motivasi perawat agar mau dan antusias dalam bekerja, karena kepala ruangan yang mengalami kontak langsung dengan staf di ruangan dan yang akan mengarahkan pekerjaan sesuai tugas dan fungsi staf di ruangan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian sebagaimana yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan: 1. Sebagian besar kepala ruangan di Irna C RSUP Sanglah memiliki kecenderungan gaya kepemimpinan partisipatif, yaitu sebesar 60.56%. 2. Hasil pengamatan terhadap motivasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan, didapatkan bahwa sebagian besar perawat di Irna C RSUP Sanglah memiliki motivasi kerja yang sedang (60.6%). Motivasi kerja yang tinggi cenderung muncul pada gaya kepemimpinan demokratik. 3. Ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Irna C RSUP Sanglah, dengan nilai p = 0.015 (p < 0.05, sehingga Ho ditolak) dan nilai koefisien korelasi ρ = 0.289 Saran Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai gaya

kepemimpinan kepala ruangan dengan menggunakan teori kepemimpinan lainnya dan menambahkan indikator motivasi kerja lainnya untuk mengukur motivasi kerja perawat. Serta mempertimbangkan penggunaan metode pengumpulan data yang lain, seperti metode observasi, agar data yang diperoleh baik kepemimpinan kepala ruangan maupun motivasi kerja perawat lebih obyektif dan akurat, serta menghindari subyektivitas responden. Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Suarli & Bahtiar, Y. 2010. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga. Thoha, M. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Astuti. 2008. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Pada Kinerja Pegawai Dinas Tata Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 8 (2): 73-82. Friska, A.H. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Semangat Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Inap Rumah Sakit Umun Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Hasibuan, M. 2010b. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Nursalam. 2011a. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: PT Salemba Medika. Nursalam. 2011b. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: PT. Salemba Medika.