PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA Kadek Wahyu Karistia Dewi, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini2 Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail wahyukaristia@yahoo.com, cipta@yahoo.co.id, nyoman_yulianthini@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) operating leverage dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas, (2) operating leverage terhadap profitabilitas, (3) debt to equity ratio terhadap profitabilitas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI, dan objek penelitian adalah operating leverage, debt to equity ratio, dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari operating leverage, dan debt to equity terhadap profitabilitas, (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari operating leverage terhadap profitabilitas, Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari debt to equity terhadap profitabilitas. Kata Kunci: operating leverage, debt to equity, dan profitabilitas. ABSTRACT The purpose of this research to get explanative findings about (1) the effect of operating leverage and debt to equity ratio toward profitability, (2) the effect of operating leverage on profitability, (3) the effect of debt to equity ratio towards profitability. The research design used is causal quantitative. The subject of this research wes The Company industrial sector metal and the like, and the object of this research were operating leverage, debt to equity ratio and profitability. The data was obtained by documentation technique, and then it s analyzed using multiple linier regressions. The result of this research shows that (1) the variable of operating leverage and debt to equity ratio had positive significant effect to the profitability, (2) the variable of operating leverage had positive significant effect to the profitability, (3) the variable of debt to equity ratio had positive significant effect to the profitability. Keywords: operating leverage, debt to equity ratio, and profitability. 1
PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dalam menjalankan kegiatannya, setiap perusahaan selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Semakin tinggi laba yang diharapkan maka perusahaan akan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan. Efisiensi suatu perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang dicapai atau meningkatkan volume penjualan tetapi perlu dihitung juga profitabilitasnya. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus Sartono, 2008: 17). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return On Equity (ROE). Return On Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik karena posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Profitabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Operating Leverage dan Debt to Equity Ratio. Leverage operasi timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya operasi tetap (misal penyusutan gedung, peralatan kantor, dan sebagainya). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang lancar dengan seluruh utang ekuitas (Kasmir, 2010: 156). Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio kas yang kurang stabil. Perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 9 sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan oleh NEJ yang disebut Jakarta Stock Exchange Industrial Classification (JASICA) yaitu: Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan; Sektor Industri Dasar dan Kimia; Sektor Aneka Industri; Sektor Industri Barang Konsumsi; Sektor Properti dan Real Estate; Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi; Sektor Keuangan; Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi. Objek penelitian yang peneliti uji adalah perusahaan manufaktur pada Sektor Industri Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan survei pendahuluan, besarnya operating leverage, debt to equity, dan profitabilitas pada empat Perusahaan Sektor Industri Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (seperti, PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT. Indal Aluminium Industry Tbk, PT. Pelat Timah Nusantara Tbk) periode 2013-2014 seperti nampak pada Tabel 1. 2
Tabel 1. Operating Leverage, Debt to Equity Ratio, dan Profitabilitas Perusahaan Manufaktur pada Sektor Periode 2013-2014. Nama Perusahaan PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk. PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. PT. Indal Aluminium Industry Tbk. PT. Pelat Timah Nusantara Tbk. Tahun Operating Leverage (%) Debt to Equity Ratio (%) Profitabilitas (%) 2013-9,78 318,67 3,97 2014 1,52 401,13 0,30 2013 7,11 127,12 10,52 2014 7,78 134,02 9,24 2013 1,77 506,31 3,97 2014 3,51 515,24 15,13 2013 0,29 189,78 0,65 2014 4,42 240,24 20,02 Sumber data: Laporan tahunan perusahaan sektor industri logam dan sejenisnya pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 pada lampiran 5 (data diolah). Berdasarkan data pada Tabel 1. menunjukkan bahwa PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, tahun 2013 besarnya operating leverage -9,78% sedangkan tahun 2014 sebesar 1,52%, terjadi peningkatan sebesar 11,3%. Dilihat dari profitabilitas PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, tahun 2013 sebesar 3,97% sedangkan tahun 2014 sebesar 0,30%, terjadi penurunan sebesar 3,67%. Pada PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk tahun 2013 besarnya operating leverage 7,11% sedangkan tahun 2014 sebesar 7,78%, terjadi peningkatan sebesar 0,67%. Dilihat dari Profitabilitas PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, tahun 2013 besarnya 10,52% sedangkan tahun 2014 sebesar 9,24%, terjadi penurunan sebesar 1,28%. Pada kondisi kedua perusahaan (PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk dan PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk), hal ini tidak sejalan dengan teori dari Handoko (2009: 04) yang menyatakan bahwa penggunaan leverage operasi diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga laba operasi (EBIT) yang diperoleh juga meningkat. Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa PT. Indal Aluminium Industry Tbk, tahun 2013 besarnya operating leverage 1,77% sedangkan tahun 2014 sebesar 3,51%, terjadi peningkatan sebesar 1,74%. Dilihat dari profitabilitas PT. Indal Aluminium Industry Tbk, tahun 2013 sebesar 3,97% sedangkan tahun 2014 sebesar 15,13%, terjadi peningkatan sebesar 11,16%. Pada PT. Pelat Timah Nusantara Tbk, tahun 2013 besarnya operating leverage 0,29% sedangkan tahun 2014 sebesar 4,42%, terjadi peningkatan sebesar 4,13%. Profitabilitas PT. Pelat Timah Nusantara Tbk, tahun 2013 besarnya 0,65% sedangkan tahun 2014 sebesar 20,02%, terjadi peningkatan sebesar 19,37%. Hal ini sejalan dengan teori dari Handoko (2009: 04) yang menyatakan bahwa penggunaan leverage operasi diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga laba operasi (EBIT) yang diperoleh juga meningkat. Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, tahun 2013 besarnya debt to equity ratio 318,67% sedangkan tahun 2014 sebesar 401,13%, terjadi peningkatan sebesar 82,46%. Dilihat dari profitabilitas PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, tahun 2013 sebesar 3,97% sedangkan tahun 2014 sebesar 0,30%, terjadi penurunan sebesar 3,67%. Pada PT. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, tahun 2013 besarnya debt to equity ratio 127,12% sedangkan tahun 2014 sebesar 134,02%, terjadi peningkatan sebesar 6,9%. Dilihat dari profitabilitas PT. Steel 3
Pipe Industry of Indonesia Tbk, tahun 2013 besarnya 10,52% sedangkan tahun 2014 sebesar 9,24%, terjadi penurunan sebesar 1,28%. Hal ini tidak sejalan dengan teori dari Sartono (1996: 296) yang menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan. Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa PT. Indal Aluminium Industry Tbk, tahun 2013 besarnya debt to equity ratio 506,31% sedangkan tahun 2014 sebesar 515,24%. Berarti terjadi peningkatan sebesar 8,93%. Dilihat dari profitabilitas PT. Indal Aluminium Industry Tbk, tahun 2013 sebesar 3,97% sedangkan tahun 2014 sebesar 15,13%. Berarti terjadi peningkatan sebesar 11,16%. Pada PT. Pelat Timah Nusantara Tbk, tahun 2013 besarnya debt to equity ratio 189,78% sedangkan tahun 2014 sebesar 240,24%, terjadi peningkatan sebesar 50,46. Profitabilitas PT. Pelat Timah Nusantara Tbk, tahun 2013 besarnya 0,65% sedangkan tahun 2014 sebesar 20,02%, terjadi peningkatan sebesar 19,37%. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sartono (1996: 296) yang menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan ekplanatif yang teruji tentang pengaruh sebagai berikut. (1) Operating leverage dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada Sektor Industri Logam dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014, (2) Operating leverage terhadap profitabilitas pada Sektor Industri Logam dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014, (3) Debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada Sektor Industri Logam dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperoleh tambahan wawasan dan referensi mengenai pengaruh operating leverage dan debt to equity ratio yang berkaitan dengan profitabilitas dan untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu manajemen keuangan mengenai pengaruh operating leverage dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas. Disamping itu, secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan memberi informasi kepada Sektor Industri Logam dan Sejenisnya di BEI terkait masalah operating leverage dan debt to equity ratio guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sofyan Syafri Harahap (2013: 304), menyatakan bahwa rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapat laba antara lain melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang. Syahyunan (2004: 111), menyatakan bahwa operating leverage atau leverage operasi adalah kepekaan laba operasi (EBIT) terhadap penjualan perusahaan. Leverage operasi timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi tetap. Operating leverage diukur dengan rasio Earning Before Interest and Tax (EBIT) terhadap penjualan bersih tiap tahun dan dinyatakan dalam prosentase. Kasmir (2010: 156), menyatakan bahwa: Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang lancar dengan seluruh ekuitas. Menggunakan leverage operasi perusahaan diharapkan bahwa penjualan akan meningkatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya tetap operasi terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut degree of operating leverage (DOL). Leverage operasi terjadi pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang menimbulkan biaya-biaya operasi tetap, misalnya biaya penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Penggunaan leverage operasi diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga laba operasi (EBIT) yang diperoleh juga meningkat (Handoko 2009: 04). Penelitian yang dilakukan oleh Dini Arifian (2014), 4
yang menyimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap profitabilitas. Struktur modal merupakan bauran antara hutang dengan modal atau yang biasa disebut debt to equity ratio (DER). Penggunaan hutang dalam suatu perusahaan akan menaikkan nilai saham, karena adanya kenaikan pajak yang merupakan pos deduksi terhadap biaya hutang, namun pada titik tertentu penggunaan hutang dapat menurunkan nilai saham kerana adanya pengaruh biaya kepailitan dan biaya bunga yang ditimbulkan dari adanya penggunaan hutang. Dengan adanya pajak maka perusahaan atau harga saham dipengaruhi oleh struktur modal, semakin tinggi proporsi hutang yang digunakan maka akan semakin tinggi harga saham. Kebijakan pendanaan yang tercermin dalam debt to equity ratio (DER) sangat mempengaruhi pencapaian laba yang diperoleh perusahaan. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Sartono (2001: 296) menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Edith Theresa Stein (2012), yang menyimpulkan bahwa DER secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE. METODE Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Pendekatan kuantitatif kausal merupakan penelitian pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat atau pengaruh dari variabel-variabel penelitian. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah operating leverage (X 1 ), dan debt to equity ratio (X 2 ). Sedangkan variabel terikat adalah profitabilitas (Y). Variabel operating leverage (X 1 ) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y) dan variabel debt to equity ratio (X 2 ) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y). Subyek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian ini adalah Operating Leverage (X 1 ), Debt to equity ratio (X 2 ), dan Profitabilitas (Y). Populasi menurut Sugiyono (2010: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 perusahaan dari Sektor Industri Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2013-2014. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pencatatan dokumen dengan mengambil data laporan keuangan tahunan. Teknik Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan dilanjutkan pemilihan uji statistik (yaitu dengan asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, koefisien determinasi, uji t, uji F), tujuannya adalah menetapkan apakah variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikatnya, penetapan tingkat signifikasi dan diakhiri dengan penelitian dasar penarikan kesimpulan melalui penerimaan atau penolakan hipotesis. Adapun analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh dari kondisi operating leverage, dan debt to equity terhadap profitabilitas Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI. 5
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis regresi berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 17.0 for Windows, maka diperoleh hasil pengujian berupa Ringkasan Hasil Output SPSS seperti yang tampak pada Tabel 2. dan Gambar Struktur Hubungan Pengaruh X 1, dan X 2 terhadap Y seperti yang Nampak pada Gambar 2. Tabel 2. Output SPSS analisis regresi berganda pengaruh Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) terhadap Profitabilitas (Y). Parameter Nilai P-value Alpha Keputusan Simpulan (α) Ryx 1 x 2 0, 715 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan simultan dari Operating Leverage dan Debt to Equity Ratio terhadap profitabilitas. R 2 yx 1 x 2 0,511 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh simultan dari Operating Leverage dan Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas. ε 0,489 - - - Besar pengaruh lain ryx 1 0,650 0,000 0,05 Menolak Ho Ada korelasi parsial dari Operating Leverage terhadap profitabilitas r 2 yx 1 0,423 - - - Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari Operating Leverage terhadap profitabilitas ryx 2 0,412 0,010 0,05 Menolak Ho Ada korelasi parsial dari Debt to Equity Ratio terhadap profitabilitas r 2 yx 2 0,170 - - - Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari Debt to Equity Ratio terhadap profitabilitas 3,350 0,002 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β1 0,861 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β2 0,033 0,030 0,05 Signifikan Bisa memprediksi Sumber: Lampiran 7 Hasil Output SPSS 6
Struktur hubungan pengaruh Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ), terhadap Profitabilitas (Y) seperti Nampak pada gambar 1. Operating Leverage (X 1 ) Debt to Equity ryx 2= 0,412 Ratio (X 2 ) ryx 1 = 0,650 ryx 2= 0,412 ε = 0,489 Profitabilitas (Y) R 2 yx 1 x 2 = 0,511 Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1, dan X 2 terhadap Y Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 4.2 menunjukkan hasil Ryx 1 x 2 = 0,715 dengan p-value 0,000< alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh simultan dari Operating Leverage (X 1 ), dan Debt To Equity Ratio (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ), terhadap profitabilitas (Y) adalah sebesar 0,511. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 51,1% profitabilitas (Y) dipengaruhi oleh variabel Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ), sedangkan pengaruh dari variabel diluar Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) sebesar 48,9%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi profitabilitas (Y) adalah Tingkat perputaran kas, tingkat suku bunga kredit, dan pertumbuhan kredit (Wijaya Kesuma, 2012). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) secara bersama-sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y). Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 4.2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial Operating Leverage terhadap profitabilitas sebesar 0,650 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari Operating Leverage (X 1 ) terhadap profitabilitas (Y) dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Operating Leverage (X 1 ) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 65,0% dan besar sumbangan pengaruh adalah 42,3%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 4.2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial Debt to Equity Ratio terhadap profitabilitas sebesar 0,412 dengan nilai p-value 0,030 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari Debt To Equity Ratio (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) dan Sejenisnya di BEI. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Debt To Equity Ratio (X 2 ) berperan dalam upaya 7
untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 41,2% dan dan besar sumbangan pengaruh adalah 17,0%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan dari Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) dan Sejenisnya di BEI. Dengan Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) yang tinggi, maka Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya akan semakin baik dalam meningkatkan keuntungan usahanya. Maka dapat disimpulkan bahwa Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity Ratio (X 2 ) sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas (Y) dan Sejenisnya di BEI Periode 2013-2014. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Rahmat Faizal (2014), bahwa secara simultan debt to equity ratio dan leverage operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Operating Leverage (X 1 ) terhadap Periode 2013-2014. Hasil ini didukung oleh teori dari Handoko 2009: 04 bahwa penggunaan leverage operasi diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga laba operasi (EBIT) yang diperoleh juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Dini Arifian (2014) dimana leverage berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Debt to Equity Ratio (X 2 ) terhadap Periode 2013-2014. Hasil ini didukung oleh teori Sartono (2001: 296) menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan. Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edith Theresa Stein (2012), yang menyimpulkan bahwa DER secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE. PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1)Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari Operating Leverage (X 1 ), dan Debt to Equity (X 2 ) terhadap Periode 2013-2014. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari Operating Leverage (X 1 ) terhadap Periode 2013-2014. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari Debt to Equity (X 2 ) terhadap Periode 2013-2014. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.(1) Bagi Perusahaan Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya, diharapkan agar lebih meningkatkan profitabilitas melalui Operating Leverage, dan Debt to Equity Ratio dengan lebih baik lagi. Operating Leverage, dan Debt to Equity Ratio yang tinggi maka Perusahaan Sektor Industri Logam dan Sejenisnya akan semakin profit dalam meningkatkan keuntungan usahanya. (2) Bagi peneliti selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Di samping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi profitabilitas seperti Tingkat perputaran kas, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan kredit. 8
DAFTAR RUJUKAN Arifian, Dini dkk. 2014. Pengaruh Operating Leverage Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rangkasbitung Tahun 2004-2011. E-Journal STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Volume 3, Nomor 3. Hani, Handoko T. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. ------------------. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA. Stein Edith Theresa. 2012. Pengaruh Struktur Modal (Debt Equity Ratio) Terhadap Profitabilitas (Return On Equity) (Studi Komparatif Pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garment Yang Terdaftar Di Bei Periode 2006-2010). Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan Satu, Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Sumatera Utara, Medan. 9