Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 42 Menghapal Ilmu

Bab 23 Dholim dibawah dholim (yang besar)

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas

Bab 38 Dosa Bagi Orang yang Berdusta Atas Nabi

Bab 24 Tanda Kemunafikan

Berkata Imam Bukhori :

Penjelasan : Imam Syaukani berkata dalam tafsirnya Fathul Qodiir :

Bab 7 Tentang Al Munawalah Para Ulama untuk Menyebarkan Ilmunya ke Seluruh Negeri

Bab 39 Penulisan Ilmu

Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan

Bab 34 Zakat Termasuk Islam

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 3 Keutamaan Wudhu dan Putih Bersinar karena Bekas Wudhu

Berkata Imam Bukhori : Penjelasan biografi perowi hadits :

Bab 24 Orang yang Menjawab Fatwa dengan Isyarat Tangan dan Kepala

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

Bab 28 Marah Pada Saat Memberikan Pengarahan dan Pelajaran Jika Dipandang ada Suatu Perkara yang Dibenci

Bab 32 Nasehatnya Imam kepada Wanita dan Pengajarannya kepada Wanita. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (QS. An Nisaa (4) : 34).

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1)

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

TAKHRIJ HADITS DUNIA LEBIH RENDAH NILAINYA DARIPADA SAYAP NYAMUK

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

SIAPAKAH MAHRAMMU? 1

Bab 26 Jihad termasuk Keimanan

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 1. Kitab Bersuci. Bab 1

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

AKHLAQ. Materi Akhlaq Studi Islam Intensif (SII) YISC Al Azhar

E٤٢ J٣٣ W F : :

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU

Kecemburuan Seorang Suami Kepada Istri

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS ANAK DARI PEMBATALAN PERKAWINAN

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Bab 29 Agama itu Mudah

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

: : :

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Khitan. 1. Sejarah Khitan

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Bukti Cinta Kepada Nabi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELARANGAN NIKAH DIKALANGAN KIAI DENGAN MASYARAKAT BIASA DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Dari Penelitian yang penulis lakukan dilapangan 8 (delapan) orang responden. 1) Nama : KH.

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

DERAJAT HADITS PEROWI SHODUQ DALAM ILMU HADITS

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Di antara jalan untuk mencapai ketenangan jiwa dan hati yang dituntukan oleh syariat adalah menikah. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

ADAB MEMBERIKAN HADIAH

BAB V PENUTUP. yang dapat kita ambil dari pembahasan tesis ini. Yaitu sebagai berikut:

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

: :

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

Bab 4 Air Bekas Orang Junub dan Selainnya


Bab 20 Istinja dengan Batu

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Suap Mengundang Laknat

Bab 10 Ilmu sebelum Ucapan dan Perbuatan

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

Umur Untuk Amal Shaleh

Tentang membuat Gambar dan Patung (Brosur cetak ulang)

Spirit Keadilan Dalam Warisan :Dirasah Hadis Edisi 37

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

Koreksi Ritual di Bulan Rajab

BAB III KEDUDUKAN ANAK YANG DILAHIRKAN MELALUI PROSES KLONING. A. Kedudukan Anak Yang Dilahirkan Melalui Proses Kloning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

Definisi, hukum dan tata cara berqurban

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Hukum Merapatkan Tumit Ketika Sujud

Transkripsi:

- 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar I. istilah ini menjadi populer pada zaman ini dikalangan ahli fiqih, sehingga lahirlah pembahasan tentang tema-tema fiqih Nawazil yang merupakan jamak dari Nazilah. Yaitu fiqih tentang kejadian-kejadian akibat dari penemuan teknologi baru yang secara tegas belum dijelaskan hukumnya dalam Al- Qur an maupun Al-Hadis. Maksudnya nash secara leterleck tidak menyebutkannya, seperti permasalahan perbankan, asuransi, hukum bayi tabung, hukum kloning dan semisalnya. Namun secara implisit sebenarnya nash Al Qur an dan Al-Hadits telah menjelaskannya dan hal ini diketahui oleh orang-orang yang mendalam ilmunya, karena syariat Islam telah sempurna dan tercakup didalamnya semua permasalahan tersebut. Allah berfirman : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu (QS. Al Maidah (5) : 3). Firman-Nya dalam tempat lain : Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (QS. An Nahl (16) : 89). Shahabat Abu dzar berkata : Sungguh Rasulullah telah meninggalkan kami, tidaklah seekor burung mengepakkan sayapnya di langit kecuali Nabi telah menyebutkan kepada kami ilmunya (HR. Ahmad dan selainnya dihasankan oleh Syaikh Syu aib Arnauth).

Al Hafidz dalam Al-Fath mengkritik penggalan kalimat akhir dari judul bab ini, kata beliau rohimahulloh : " " : dalam riwayat Kariimah dan Mengajarkan kepada Keluarganya setelah kata masalah Nazilah, yang benar menghilangkan kalimat (riwayat Karimah) ini, karena kalimat tersebut ada pada bab berikutnya. Memang kalau dilihat hadits yang dibawakan oleh Imam Bukhori pada bab ini secara jelas tidak menyebutkan pengajaran kepada keluarganya, namun kalau kita amati lebih dalam, maka sebenarnya terdapat pengajaran kepada keluarganya, yakni buktinya setelah Shahabat Uqbah bertanya kepada Nabi tentang masalah Nazilah yang baru dialaminya, yakni bahwa ia ternyata menikahi saudara sepersusuannya sendiri, kemudian beliau langsung menceraikan istrinya, tentu hal ini tersirat mengadung pengajaran kepada keluarganya bahwa tidak sah pernikahan sesama mahram dan saudara sepersusuan termasuk adalah Mahram, sebagaimana firman Allah dalam Kitab-Nya yang Mulia : Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudarasaudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anakanak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. An Nisaa (4) : 23).

Berkata Imam Bukhori : - 88..» - - - -. «30). Hadits no. 88 Haddatsanaa Muhammad bin Muqootil Abul Hasan ia berkata, akhbaronaa Abdullah ia berkata, akhbaronaa Umar bin Sa id bin Abi Husain ia berkata haddatsanii Abdullah bin Abi Mulaikah dari Uqbah ibnul Harits, bahwa beliau menikahi anaknya Abi Ihaab bin Aziiz, lalu datang seorang perempuan yang berkata : aku telah menyusui Uqbah dan wanita yang dinikahinya. Uqbah berkata kepadanya : aku tidak tahu bahwa engkau telah menyusuinya dan tidak memberitahuku, maka Uqbah segera menaiki kendaraannya menemui Rasulullah di Madinah untuk bertanya tentang masalah ini. Rasulullah bersabda : bagaimana, sedang telah diketahui seperti itu, maka Uqbah menceraikannya dan menikahi orang lain. Penjelasan biografi perowi hadits : 1. Nama : Abul Hasan Muhammad bin Muqootil Kelahiran : Wafat 226 H Negeri tinggal : Mekkah Komentar ulama : Ditsiqohkan oleh Imam Al-Khothiib Al Baghdaadiy, Imam Al-Kholiiliy dan Imam Ibnu Hibban. Imam Abu Hatim menilainya, Shoduq. Hubungan Rowi : Abdullah adalah salah seorang gurunya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi. 2. Abdullah ibnul Mubarok telah berlalu keterangannya. 3. Nama : Umar bin Sa id bin Abi Husain Kelahiran : -

Negeri tinggal : Mekkah Komentar ulama : Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma in, Imam Nasa I, Imam Al Ijli dan Imam Ibnu Hibban. Hubungan Rowi : Ibnu Abi Mulaikah adalah salah seorang gurunya, dan tinggal senegeri dengannya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi. 4. Nama : Abu Bakr Abdullah bin Ubaidillah bin Abi Mulaikah Kelahiran : Wafat 117 H Negeri tinggal : Madinah Komentar ulama : Tabi I wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Abu Zur ah, Imam Abu Hatim, Imam Ibnu Sa ad, Imam Al ijli dan Imam Ibnu Hibban. Hubungan Rowi : Uqbah adalah salah seorang gurunya dan tinggl senegeri dengannya. sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi. 5. Nama : Abu Saruu ah Uqbah ibnul Harits bin Aamir Kelahiran : Wafat setelah 50 H Negeri tinggal : Mekah Komentar ulama : Sahabat Hubungan Rowi : beliau bertanya kepada Nabi dari Mekkah ke Madinah sebagaimana dalam hadits ini. (Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar) Penjelasan Hadits : 1. Hadits ini menjelaskan bahwa saudara sepersusuan adalah Mahrom yang tidak diperbolehkan dinikahi sebagaimana dalam ayat diatas. 2. Bagi orang yang tidak tahu bahwa istrinya adalah mahrom baginya, setelah ia tahu wajib baginya menceraikannya. 3. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan agama terutama permasalahan yang baru dan pelik, hendaknya bertanya kepada ahli ilmu. 4. Semangatnya para Shahabat dalam menuntut ilmu, sekalipun dalam satu masalah agama, mereka rela mengadakan perjalanan jauh untuk mendapatkannya. 5. Sunnahnya mencari sanad yang tinggi, karena seandainya Uqbah bertanya kepada para sahabat lain yang ada di kota Mekkah tentu

mencukupi, namun beliau lebih memilih bertanya langsung kepada Nabi yang masih hidup untuk mendapatkan sanad yang tinggi dan lebih memuaskan jawabannya. 6. Kejujuran dan sifat amanah yang tinggi dari Shahabat, maka ketika seorang wanita yang diceritakan dalam hadits ini, demi mengetahui bahwa Uqbah yang pernah disusuinya menikahi wanita yang juga pernah disusuinya, maka wanita tersebut segera memberitahunya, sekalipun resikonya, memutuskan tali pernikahan mereka berdua dan tajuk menyembunyikan apa yang seharusnya disampaikan. Allah berfirman : Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya? (QS. Al Baqoroh (2) : 140). 7. Istri pertama yang dinikahi Shahabat Uqbah yang ternyata adalah saudara sepersusuannya bernama Ummu Yahya Ghoniyyah dan istri kedua yang dinikahinya setelah menceraikan istri yang pertama adalah Thuroib.