BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE PADA SISTEM PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU ATAP DI PEMERINTAH KOTA PALU

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

BAB II LANDASAN TEORI

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Informatika S1

Firewall & WEB SERVICE

By : Agung surya permana ( )

Web Service. Asep Herman Suyanto

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis fundamental digunakan untuk menghitung nilai intrinsik dari

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

DAFTAR ISTILAH. Unit informasi digital yang terdapat pada halaman web. Pihak yang menyediakan layanan. Pihak yang membutuhkan layanan

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PENGEMBANGAN LAYANAN PARIWISATA TERPADU *

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA INDONESIA BERBASIS WEB SERVICES

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN PARIWISATA TERPADU

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB III LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI WEBSERVICE DALAM SISTEM PAPERLESS LAPORAN BULANAN PENYAKIT DI DINAS KESEHATAN MAKASSAR

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian service menurut Chaffey (2008) adalah suatu aktivitas atau

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML. Kusnawi ABSTRACT

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010 SEMARANG, 7 AGUSTUS 2010

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG INTEROPERABILITAS PADA APLIKASI E-COMMERCE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA)

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

1 BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

APLIKASI BERBASIS WEB

Teknik Informatika S1

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

3.1 Arsitektur Web Service

BAB III LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas)

XML vs JSON. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhungan dengan berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. 2.1.2 Informasi Menurut McFadden,dkk dalam Kadir (2003) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. sedangkan menurut Davis dalam Kadir (2003), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. 2.1.3 Sistem Informasi Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan 7

8 strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan, sedangkan Gelinas, Oram, dan Wiggins dalam Kadir (2003) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. 2.2 Penjualan Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut, penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. 2.2.1 Pengertian Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatanpun akan berkurang. Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang atau jasa (Simamora, 2000).

9 2.2.2 Tujuan Penjualan Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Swastha (2005), tujuan umum dari penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu : 1. Mencapai volume penjualan tertentu. 2. Mendapatkan laba tertentu. 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan. 2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Menurut Swastha (2005), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain: 1. Kondisi dan kemampuan penjual Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual adalah : a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan. b. Harga produk atau jasa. c. Syarat penjualan, seperti : pembayaran dan pengiriman. 2. Kondisi pasar Pasar sebagai kelompok pembelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.

10 3. Modal Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempat atau untuk membesarkan usahanya. 4. Kondisi organisasi perusahaan. Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah penjual ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan. 5. Faktor-faktor lain Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. 2.2.4 Sistem Penjualan Menurut West Churman, sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan (Krismiaji, 2002). Sedangkan pengertian penjualan (sale) dalam buku Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan adalah suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, masing-masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran, atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan kepemilikan harta benda (Abdurrachman, 2001). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada konsumen.

11 2.3 Sistem Informasi Penjualan Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembelian, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku. (Sudayat, 2009). Sedangkan menurut Midjan dan Susanto (2005) Sistem informasi penjualan adalah kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Tujuan adanya Sistem Informasi Penjualan untuk membantu manajer maupun pemilik dalam berbagai hal seperti : 1. Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. 2. Manajemen dapat menerima laporan lebih sering dan terperinci. 3. Manajemen dapat memonitor prestasi produk, pasar, karyawan, penjualan dan berbagai unit pemasaran lainnya. Sistem informasi penjualan ini sangat berperan dalam setiap perusahaan, agar aktivitas penjualan yang dilakukan dapat cepat serta akurat diselesaikan dan informasi yang tersaji dapat tepat waktu pada saat dibutuhkan. 2.4 Sistem Penjualan Tunai Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh

12 perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan ( Mulyadi, 2001 ). Informasi yang umumnya diperlukan oleh manejemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : 1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. 2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. 3. Jumlah harga produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. 4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini dibutuhkan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai. 5. Kuantitas produk yang dijual. 6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7. Otorisasi pejabat yang berwenang. 2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

13 masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data). 2.5.2 Sistem Basis Data Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebuah sistem basis data terdapat empat komponen pokok, yaitu : 1. Data Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared). 2. Hardware (Perangkat Keras) Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data. 3. Software (Perangkat Lunak) Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data. 4. User atau pemakai. 2.6 Web-Services Dalam Microsoft (2000), dinyatakan bahwa web-services merupakan tahapan ketiga dari tahapan evolusi ASP (Application Service Provider) dimana pada tahapan pertama ditekankan pada penyediaan aplikasi berbasis client-server.

14 Pada tahapan ketiga ini, komponen-komponen atau building blocks software disediakan sebagai service dan disebarkan lewat jaringan internet untuk diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi lain. Menurut Kreger (2001), web-services diartikan sebagai antar muka (interface) yang menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses melalui jaringan, misalnya internet, dalam bentuk pesan XML (Extensible Markup Language), sedangkan menurut W3C web-services adalah suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Web-services mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web-services dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standart web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat menggunakan webservices untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti internet dalam cara yang serupa dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal. Interoperabilitas ini (sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft Windows dan Aplikasi Linux) adalah dalam kaitan dengan penggunaan standart.

15 Gambar 2.1 Lapisan Dasar Web-services Web-services dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun. Hal ini dimungkinkan karena web-services berkomunikasi menggunakan sebuah standart format data yang universal yaitu XML dan menggunakan protokol SOAP. Karena web-services menggunakan format data XML, oleh karena itu web-services menggunakan format data XML, maka web-service juga mewariskan sifat multitier dari XML, sehingga memungkinakan terjadinya integrasi antar web-services atau aplikasi (Microsoft,2001). Gambar 2.2 Arsitektur Web-Services

16 Menurut Kreger (2001), dikatakan bahwa model dari sebuah webservices didasarkan pada interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam web-services, yaitu : service provider, service registry dan service requestor atau consumer. Interaksi yang terjadi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan operasi publish,find, bind. service provider menyediakan service yang dapat diakses melalui jaringan komputer, misalnya internet. Kemudian, service provider mendeskripsikan service yang dibangun dan mem-publish-kan service description tersebut ke service registry atau secara langsung ke service consumer. Service requestor atau consumer menggunakan operasi find untuk mendapatkan service description secara lokal melalui service registry. Service description yang diperoleh itu kemudian digunakan untuk men-bind service provider dan berinteraksi dengan implementasi web-service yang akan digunakan tersebut. 2.6.1 Extensible Markup Language (XML) XML merupakan sebuah Markup Language untuk dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-dokumen yang mempunyai isi atau content (kata dan gambar) serta indikasi yang menyatakan makna dari content tersebut. XML mempunyai kelebihan sebagai berikut : a. XML tidak bergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan. b. Hasil pencarian data lebih akurat. c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan. Ada enam jenis markup yang bisa muncul dalam sebuah dokumen XML, yaitu:

17 a. Elemen dan atribut. Elemen menyatakan sifar dari content dan dilingkupinya sedangkan atribut merupakan pasangan dari nama-nilai yang muncur dalam tag setelah nama elemen. b. Entity reference, digunakan supaya tanda markup dapat dimasukkan ke dalam dokumen XML dan dianggap sebagai content. c. Comment atau komentar d. Processing Instruction (PI), memungkinkan dokumen berisi suatu instruksi untuk suatu aplikasi. e. CDATA Section. Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan parser untuk mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan dikenali sebagai karakter markup. f. Document Type Declaration (DTD). DTD berisi deklarasi markup yang memenuhi grammar untuk suatu kelas dokumen. 2.6.2 Simple Object Access Protocol (SOAP) SOAP (Simple Object Access Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mempertukarkan data atau informasi dalam format XML.SOAP dapat dikatakan sebagai gabungan antara HTTP dengan XML karena SOAP umumnya menggunakan protokol HTTP sebagai sarana transport datanya dan data yang akan dipertukarkan ditulis dalam format XML. Karena SOAP menggunakan HTTP dan XML maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang menpunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling mempertukarkan datanya.

18 Pada dasarnya SOAP mengikuti model transmini pesan HTTP yang bersifat request-respond dimana parameter SOAP request diletakkan dalam HTTP request dan paramerter SOAP response diletakkan dalam HTTP response. Gambar 2.3 SOAP Messaging Dalam konsep web-services, SOAP merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan pesan diantara client dengan web-service. Pesan dalam hal ini berupa permintaan client yang menginstruksikan web-services untuk melakukan pekerjaaan tertentu dan dapat pula berupa respon dari service yang merupakan hasilnya. SOAP tidak tergantung pada model pemrograman ataupun sistem operasi. Hal ini berarti sebuah aplikasi client yang ditulis dalam bahas pemrograman ataupun sistem operasi. 2.6.3 Web-Services Description Language (WSDL) Menurut Shohoud (2001), WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web-services dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web-services tersebut. Setelah web-services ditemukan menggunakan UDDI, client yang akan menggunakan service yang disediakan oleh web-services perlu mengetahui cara untuk dapat berinteraksi dengan web-service tersebut dan service apa saja yang disediakan di dalam web-service. Fungsional service yang disediakan oleh webservices dipaparkan dalam bentuk programmatic interface menggunakan WSDL.

19 WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam suatu web-services, parameter-parameter apa saja yang diperlukan untuk memanggil suatu method, dan apa hasil dari method yang dipanggil. WSDL menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan web-services dan mengandung informasi mengenai pesan yang dapat dikirim ke SOAP message dan jenis respon yang akan dikembalikan oleh web services. WSDL berisi detail bagi programmer dalam membuat client application untuk dapat menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh web-services. Dokumen WSDL juga akan menunjukkan pada client bagaimana web services akan bertingkah laku. Notasi yang digunakan WSDL untuk menggambarkan format message yang digunakan berdasarkan pada standart XML Schema. WSDL juga menggambarkan protokol komunikasi apa saja yang digunakan untuk berinteraksi dengan web-services. WSDL menggambarkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menulis program yang dapat bekerja dengan web-services. Terdapat ada lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL yaitu : a. Elemen <type>, berfungsi untuk mendefinisikan tipe data-tipe data yang digunakan dalam pesan. b. Elemen <message>, berfungsi untuk mendefinisikan format dari sebuah pesan. Pesan digunakan sebagai struktur masukan(input) atau keluaran(output) bagi operasi. c. Elemen <porttype>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan operasioperasi. Tiap-tiap elemen <operation> mendefinisikan sebuah operasi dan pesan masukan atau keluaran yang berkaitan dengan operasi tersebut.

20 d. Elemen <binding>, berfungsi untuk memetakan operasi-operasi dan pesan yang terdefinisikan pada port tipe ke protokol tertentu. e. Elemen <service>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan port-poert yang saling berhubungan. Elemen <port> memetakan binding ke lokasi dari sebuah web-service. 2.6.4 Universal Description,Discovery and Integration (UDDI) Menurut Ariba, IBM dan Microsoft (2000), UDDI merupakan suatu cara untuk mempublikasikan dan menentukan informasi tentang web-service. Dalam dunia internet sekarang ini, UDDI bisa dianalogikan dengan search engine. Perbedaan UDDI dengan search engine adalah bahwa search engine hanya berisi URL dari suatu website, search engine tidak dapat memberikan hasil misalnya berupa alamat e-mail. Karena search engine hanya berisi URL maka hanya ada satu format data yang dapat ditampilkan yaitu HTML. Search engine tidak dapat menampilkan dokumen SOAP maupun dokumen XML. Di samping itu, search engine tidak dapat digunakan untuk memanggil aplikasi lain yang terletak di tempat lain (remote call). Sedangkan UDDI mampu melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh search engine, misalnya memanggil aplikasi lain yang terletak secara remote (Accenture dkk, 2001). 2.7 Safety Stock Safety Stock adalah stock tambahan dari item yang direncanakan untuk berada dalam inventori yang dijadikan sebagai stok pengaman guna mengatasi fluktuasi dalam ramalan penjualan, pesanan-pesanan pelanggan dalam waktu singkat (short-term customer orders), penyerahan item untuk pengisian kembali

21 inventori, dan lain-lain. Safety stock merupakan kebijaksanaan manajemen berkaitan dengan stabilisasi dari sistem manufakturing, dimana apabila sistem manufakturing semakin stabil kebijaksanaan stok pengaman ini dapat diminimumkan (Gasperz, 2004).