SLINN PERTURN MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI NOMOR 06 THUN 2012 TENTNG PEDOMN RENCN PEMBIYN PENERPN STNDR PELYNN MINIML BIDNG LINGKUNGN HIDUP DERH PROVINSI DN DERH KBUPTEN/KOT DENGN RHMT TUHN YNG MH ES MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan standar pelayanan minimal di bidang lingkungan hidup perlu ditetapkan pedoman rencana pembiayaan penerapan standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Menteri menyusun standar pelayanan minimal sesuai dengan urusan wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Rencana Pembiayaan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua tas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ntara Pemerintah, 1
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; MEMUTUSKN: Menetapkan : PERTURN MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP TENTNG PEDOMN RENCN PEMBIYN PENERPN STNDR PELYNN MINIML BIDNG LINGKUNGN HIDUP DERH PROVINSI DN DERH KBUPTEN/ KOT. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 2 Peraturan Menteri ini bertujuan memberikan pedoman kepada instansi lingkungan hidup daerah provinsi dan/atau instansi lingkungan hidup daerah kabupaten/kota dalam menyusun rencana pembiayaan penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Pasal 3 (1) Rencana pembiayaan penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota 2
disusun berdasarkan langkah kegiatan untuk memperoleh indeks pembiayaan penerapan SPM. (2) Rencana pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. gar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2012 MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI, ttd BLTHSR KMBUY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2012 MENTERI HUKUM DN HK SSI MNUSI REPUBLIK INDONESI, ttd MIR SYMSUDIN BERIT NEGR REPUBLIK INDONESI THUN 2012 NOMOR 625 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas, Inar Ichsana Ishak 3
LMPIRN PERTURN MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI NOMOR 06 THUN 2012 TENTNG PEDOMN RENCN PEMBIYN PENERPN STNDR PELYNN MINIML BIDNG LINGKUNGN HIDUP DERH PROVINSI DN DERH KBUPTEN/KOT. RENCN PEMBIYN PENERPN STNDR PELYNN MINIML BIDNG LINGKUNGN HIDUP DERH PROVINSI LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 1. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu ir Indikator: Persentase (%) jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya 1. Perencanaan kualitas air a. Pengumpulan sekunder a. Inventarisasi sekunder inventarisasi C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. nalisis Fotocopy bahan b. Penyusunan tim kualitas lingkungan Pertemuan koordinasi pembentukan tim pemantau 1
LNGKH KEGITN c. Penetapan sumber air (minimal 5 lokasi - 3 titik pantau, 2 (dua) kali/tahun) VRIBEL KOMPONEN RUMUS tim pemantau penetapan sumber air E. Jumlah lembar F. Biaya fotocopy d. Survey pendahuluan (untuk lokasi dan titik yang baru) tim pemantau penyusunan perencanaan kualitas sumber air yang dijadikan sebagai air baku air minum e. Disain tim pemantau penyusunan disain : 2. Pelaksanaan a. Pelaksanaan pengambilan contoh air Pengambilan contoh air pada sumber air yang telah ditetapkan untuk dipantau. Peralatan pengambilan contoh air pengambilan contoh air C. Transport D. Uang saku/lumpsum 2
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS b. nalisis, verifikasi dan validasi, analisis dan interpretasi a. Pengujian (minimal 6 contoh air per tahun dengan parameter yang diperiksa sesuai dengan kriteria mutu air kelas I PP 82/2001 Biaya analisis : *B*C. Jumlah Sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis b. Pertemuan teknis dalam rangka analisis dan interpretasi : c. Penyebaran informasi penyusunan disain penyebaran informasi : Pencetakan brosur:. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan *B atau. Pembuatan papan pengumuman atau. Biaya tayang TV atau media massa d. Penetapan status mutu air penetapan status mutu air 3
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 2. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara mbien Persentase (%) jumlah kabupaten/kota yang dipantau kualitas udara ambiennya dan diinformasikan mutu udara ambiennya 1. Melakukan inventarisasi hasil laporan kualitas udara ambien dari kab/kota a. Pengumpulan pengumpulan C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. nalisis Rapat teknis (analisis hasil inventarisasi): 2. Melakukan inventarisasi pengukuran udara yang ada diwilayahnya Pengumpulan pengumpulan C. Transport D. Uang saku/lumpsum 3. Melakukan survey pendahuluan atau mengumpulkan pada kawasan padat lalu lintas, permukiman dan industri di setiap kabupaten/kota a. Pengumpulan pengumpulan C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. nalisis : 4
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 4. Menetapkan 3 (tiga) lokasi pada kabupaten/kota menetapkan lokasi pada setiap kabupaten/kota : 5. Menetapkan kab/kota yang akan dipantau berdasarkan skala prioritas menetapkan kabupaten/kota yang akan dipantau : 6. Melakukan pengumpulan melalui pengambilan dan pemeriksanaan contoh udara serta lapangan minimal 1 (satu) titik pantau yang diambil 2 (dua) kali dalam setahun a. Pengambilan contoh udara pada lokasi yang telah ditetapkan b. nalisis pengumpulan C. Transport D. Uang saku/lumpsum Biaya analisis lab (parameter kunci):. Jumlah Sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis *B*C 5
LNGKH KEGITN 7. Melakukan analisis dan penyusunan laporan VRIBEL KOMPONEN RUMUS a. Pertemuan teknis analisis analisis : b. Penyusunan laporan penyusunan laporan: 8. Penyusunan materi dan penyampaian informasi status mutu udara ambien a. Penyusunan materi status mutu udara ambien : b. Penyampaian informasi Pencetakan brosur:. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan *B tau. Pembuatan papan pengumuman tau. Biaya tayang TV atau media massa 6
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 3. Pelayanan tindak lanjut masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan Persentase (%) jumlah masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti 1. Menerima dan mengklasifikasi sesuai dengan permasalahan serta kewenangan penanganan a. Membentuk pos masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan LH b. Menempatkan SDM: 1) dministrasi 2) Verifikator (PPLH/PPNS) c. Menerima yang masuk (melalui telepon, faksimili, e- mail). Pembentukan pos Cetak formulir :. Jumlah lembar B. Biaya fotokopi *B 2. Verifikasi administrasi penelaahan 3. Verikiasi lapangan (faktual) a. Pengambilan Sampel. Jumlah pengambilan sample C. Transport D. Uang saku/lumpsum 7
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS b. nalisis sampel nalisis. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis *B*C c. Pertemuan teknis penelaahan pembahasan hasil verifikasi d. Pertemuan teknis penyusunan laporan 4. Pemberian rekomendasi tindak lanjut penetapan rekomendasi tindak lanjut 5. Penyampaian perkembangan dan hasil tindak lanjut verifikasi kepada pengadu Penyampaian tindak lanjut pada pengadu dan instansi terkait Penggandaan surat :. Jumlah surat B. Jumlah lembar C. Biaya fotokopi *B*C 8
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS Pos surat *B. Jumlah surat B. Biaya pos surat B. RENCN PEMBIYN PENERPN STNDR PELYNN MINIML BIDNG LINGKUNGN HIDUP DERH KBUPTEN/KOT LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 1. Jenis Pelayanan Pencegahan Pencemaran ir Indikator: Prosentase (%) jumlah usaha dan/ atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air 1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan persyaratan administratif a. Perjalanan dinas inventarisasi inventarisasi C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. pengolahan inventarisasi dan memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan administratif jenis usaha dan/atau kegiatan. 2. Menentukan prioritas usaha atau kegiatan yang akan diawasi berdasarkan hasil identifikasi persyaratan teknis (minimal 5 (lima) penentuan prioritas 9
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS usaha yang diambil 1 contoh air limbahnya dalam 1 (satu) tahun) 3. Melaksanakan pengawasan serta pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan (minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun) dengan parameter kunci a. Pengambilan sampel pengambilan sample C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. Pemeriksaan nalisis :. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis *B*C 4. Menyampaikan laporan hasil usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air penyusunan laporan 5. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau kegiatan penyusunan disain informasi 10
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS Pencetakan brosur:. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan tau Pembuatan papan pengumuman tau Biaya tayang TV atau media massa *B Paket Paket 2. Jenis Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak Indikator: Prosentase (%) jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara 1. Tahap inventarisasi: a) Inventarisasi industri yang berpotensi mencemari udara b) Inventarisasi cerobong yang berpotensi mencemari udara dalam 1 (satu) industri. a. Perjalanan dinas inventarisasi industri b. pengolahan pengambilan sample C. Transport D. Uang saku/lumpsum 2. Pelaksanaan a. Secara manual b. Secara otomatis a. persiapan 11
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS c. Pemeriksaan persyaratan teknis cerobong b. Perjalanan dinas pemeriksaan persyaratan teknis cerobong. Jumlah industri C. Transport D. Uang saku/lumpsum 3. Pengambilan contoh uji emisi udara a. Perjalanan dinas pengambilan contoh uji emisi udara. Jumlah pengambilan sampel C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. Pemeriksaan nalisis laboatorium. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis *B*C 4. Pelaporan hasil penyusunan laporan 12
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS Pencetakan brosur:. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan tau. Pembuatan papan pengumuman tau. Biaya tayang TV atau media massa *B 3. Jenis Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan/tanah untuk Produksi Biomassa Indikator: Presentase (%) luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan 1. Penyusunan kondisi awal tanah a. Pengumpulan sekunder, berupa: 1) Peta dasar dengan skala 1:50.000 terdiri dari peta curah hujan, peta jenis tanah, peta tutupan lahan, peta kelas lereng 2) Peta RTRW b. Overlay peta tematik a. Perjalanan dinas pengumpulan sekunder b. pengolahan pengumpulan C. Transport D. Uang saku/lumpsum. Pengadaan peta dasar. Pengadaan software GIS 13
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 2. Verifikasi lapangan a. Pengamatan tanah b. Identifikasi kerusakan tanah a. Pengadaan alat pemantau tanah untuk produksi biomassa. Pengadaan alat a. Bor tanah b. Ring sampler (2 buah/titik sampel; setiap 100 ha min 10 titik sampel c. PC d. GPS e. Kamera f. Klinometer b. Perjalan dinas pengambilan sampel dan pengamatan tanah pengambilan sample dan pengamatan tanah C. Transport D. Uang saku/lumpsum c. Pemeriksanaan (parameter fisik, kimia dan biologi) nalisis laboatorium. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis *B*C 3. Penyusunan peta kondisi tanah penyusunan peta kondisi tanah 14
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS 4. Penyusun peta status kerusakan tanah a. penyusunan peta status kerusakan tanah b. Persiapan desiminasi peta status kerusakan tanah untuk produksi biomassa kepada masyarakat Pencetakan brosur:. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan tau. Pembuatan papan pengumuman *B tau. Biaya tayang TV atau media massa 4. Pelayanan tindak lanjut masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup Indikator: Prosentase (%) jumlah laporan/ masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan yang ditindak lanjuti 1. Menerima dan mengklasifikasi sesuai dengan permasalahan serta kewenangan a. Membentuk pos masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan. Pembentukan pos 15
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS penanganan LH b. Menempatkan SDM: 1) dministrasi 2) Verifikator (PPLH/PPNS) c. Menerima yang masuk (melalui telp, faksimili, e- mail) Cetak formulir :. Jumlah lembar B. Biaya fotokopi *B 2. Verifikasi administrasi penelaahan 3. Verikiasi lapangan (faktual) a. Pengambilan Sampel. Jumlah pengambilan sample C. Transport D. Uang saku/lumpsum b. nalisis sampel nalisis laboatorium. Jumlah sample B. Jumlah parameter C. Biaya analisis c. penelaahan pembahasan hasil verifikasi. *B*C 16
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS d. penyusunan laporan 4. Pemberian rekomendasi tindak lanjut penetapan rekomendasi tindak lanjut 17
LNGKH KEGITN VRIBEL KOMPONEN RUMUS Penyampaian tindak Penggandaan surat: *B*C lanjut. Jumlah surat pada pengadu dan B. Jumlah lembar instansi terkait C. Biaya fotocopi 5. Penyampaian perkembangan dan hasil tindak lanjut verifikasi kepada pengadu Pos surat. Jumlah surat B. Biaya pos surat *B Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas, MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI, ttd BLTHSR KMBUY Inar Ichsana Ishak 18