KETAHANAN WATERMARKING TERHADAP SERANGAN KOMPRESI JPEG

dokumen-dokumen yang mirip
WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

UJI KETAHA A WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET DA FREKUE SI TERHADAP SERA GA MOTIO BLUR

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPRESI JPEG 2000 PADA CITRA DIGITAL DENGAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

BAB II TINJUAN PUSTAKA

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

EFEK PARAMETER QUALITY PADA KOMPRESI JPEG TERHADAP KUALITAS CITRA DIGITAL DAN RASIO KOMPRESI

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIGITAL WATERMARKING DALAM DOMAIN SPATIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLOK

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

A B C D E A -B C -D E

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

Digital Watermarking

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN GABUNGAN TRANSFORMASI DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SKRIPSI

karya seseorang tersebut adalah hasil pembajakan. Permasalahan di atas, membawa perubahan cara pandang peneliti terhadap metode yang digunakan untuk

Penggunaan Teknik Watermarking Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform (DCT) dalam Perlindungan Hak Cipta Dokumen Citra Digital

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

Teknik Watermarking dalam Domain Wavelet untuk Proteksi Kepemilikan pada Data Citra Medis

WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan-penyimpangan berupa penduplikatan-penduplikatan atau

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

OPTIMASI WATERMARKING PADA CITRA BIOMETRIK MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

PENINGKATAN KECEPATAN PROSES PADA METODE COLOR ORDERING DAN MAPPING DENGAN PENDEKATAN DELAPAN-KETETANGGAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

dalam Reversible Watermarking

APLIKASI WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI INTEGER TRIPLET

DIGITAL WATERMARKING MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAUBECHIES D4 SEBAGAI PELINDUNG DATA DIGITAL

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK


1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto

Analisis Hasil Proses Pemampatan JPEG dengan Metode Discrete Cosine Transform

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa teori tentang citra digital dipaparkan sebagai berikut.

Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

PERBAIKAN METODE B.GATOS UNTUK RESTORASI CITRA DOKUMEN KUNO NON-LINIER. Arliansyah J2A

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI DALAM MELINDUNGI PESAN CITRA DIGITAL

MKB3383 -TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kompresi Citra. Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap, 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Digital Watermarking. Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi. Oleh: Rinaldi Munir

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian

APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6807

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

Otentikasi Citra dengan Fragile Watermarking pada Citra GIF

IMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) CITRA DIGITAL UNTUK STEGANOGRAFI PADA GAMBAR JPEG DAN BITMAP (BMP) SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

Prototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan Watermarking dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform)

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat

TUGAS SEKURITI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE

Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography

PENGAMANAN INFORMASI GAMBAR FORMAT GIF DENGAN TEKNIK WATERMARKING METODE DCT(DISCRETE COSINE TRASFORM) KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER [SKRIPSI]

Transkripsi:

KETAHANAN WATERMARKING TERHADAP SERANGAN KOMPRESI JPEG Aris Sugiharto dan Helmie Arif Wibawa Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275 Abstract. is one of the methods that proposed to protected digital data from illegally copy. A lot of technic to destroy watermarking that inserted to digital data, one of them are JPEG compression. In this research will be focus as far JPEG compression can influence watermarking integrated especially at similarity test before and after digital data have JPEG compression attact. Keywords: watermarking, watermark, JPEG compression, similarity test. 1. PENDAHULUAN Data digital pada era sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak data digital dipertukarkan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari kepentingan yang positif hingga kepentingan yang negatif. Salah satunya adalah adanya penggandaan secara illegal seperti pembajakan CD, konflik kepemilikan citra digital dan sebagainya. Hal inilah yang mengakibatkan data digital menjadi salah satu pusat perhatian karena kemudahan data ini untuk digandakan tanpa takut atau khawatir akan adanya penurunan kualitas [2]. Sehingga banyak upaya atau metode yang dikembangkan guna melindungi data digital dari upaya penggandaan di atas. hadir sebagai salah satu alternatif untuk melindungi data digital dari usaha orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan seenaknya tanpa memperhatikan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dengan melakukan upaya manipulasi dan penggandaan tanpa ijin. Akan tetapi watermarking dalam kenyataannya juga sangat sering mengalami berbagai serangan. Serangan ini dapat berupa serangan alamiah yaitu pemrosesan citra pada umumnya seperti proses rotasi, translasi, maupun cropping serta serangan yang tidak alamiah yang benar-benar bertujuan untuk menghilangkan watermark. Salah satu serangan ini adalah kompresi JPEG. Pada penelitian ini diinginkan untuk mengetahui seberapa jauh efek serangan ini terhadap keutuhan watermark. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. merupakan sebuah metode yang relatif baru yang dimanfaatkan untuk melindungi data digital dari upaya penggandaan atau manipulasi secara illegal. atau tanda air berbeda dengan tanda air pada uang kertas. Tanda air pada uang kertas masih dapat dilihat dengan mata telanjang (pada posisi tertentu), tetapi watermarking pada data digital tidak akan dirasakan kehadirannya oleh manusia tanpa menggunakan alat bantu mesin pengolah digital seperti komputer dan sejenisnya. Jadi watermarking dapat diartikan sebagai suatu teknik menyembunyikan data atau informasi "rahasia" ke dalam suatu data lain untuk "ditumpangi", tetapi orang lain tidak menyadari akan kehadiran adanya data tambahan pada hostnya, sehingga seolah-olah tidak ada perbedaan antara data host sebelum dan sesudah proses watermarking [5]. Beberapa aplikasi watermarking yang sering digunakan adalah 12

Aris Sugiharto dan Helmie Arif Wibawa (Ketahanan Terhadap..) Key Watermark Data Terwatermark Data Original a. Owner identification (tanda pengenalan kepemilikan) Pada aplikasi ini pemilik data dapat menanamkan informasi hak cipta pada data host, sehingga usaha untuk menghilangkan informasi hak cipta akan berdampak menurunnya kualitas data host. b. Proof of ownership (Bukti kepemilikan) Selain digunakan sebagai tanda pengenalan pemilikan, watermarking juga dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan. Pembuktian ini diperlukan bilamana terjadi perselisihan hak kepemilikan atas data digital. c. Authentication (Keaslian) dapat juga digunakan sebagai teknik untuk membuktikan keaslian suatu data digital. Hal ini disebabkan, watermark akan selalu melekat pada data host. Sehingga jika data host mengalami perubahan baik di crooping atau diubah ke dalam format lainnya maka watermarknya akan selalu bersama dengan data host. d. Fingerprinting Fingerprinting digunakan untuk menelusuri penggandaan ilegal terhadap data host. Pemilik data host dapat menanamkan watermark berbeda ke data host yang akan didistribusikan ke pelanggan yang berbeda. Dengan cara ini maka penggandaan ke pihak ketiga akan dapat dideteksi, karena adanya watermark yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda. Gambar 1. Sistem e. Medical safety Pada aplikasi ini, watermark yang berupa data pasien (nama, tanggal) dapat ditanamkan ke data host (medical image) sehingga dapat meminimalisir adanya kesalahan data. f. Broadcast Monitoring Pada aplikasi ini watermark ditanamkan ke dalam tiap video maupun suara sebelum ditayangkan oleh stasiun televisi atau radio. Untuk itu diperlukan stasiun pengamat otomatis yang akan menerima tayangan tersebut sehingga akan dapat mengekstrak informasi watermark yang dibawa dan sekaligus mencatat informasi tayangan yang muncul. 2.2. Kompresi JPEG Data digital terutama citra memiliki ukuran file yang cukup besar. Hal ini mengakibatkan adanya beberapa permasalahan yang sering terjadi pada pemrosesan citra. Dengan ukuran file yang cukup besar memberi dampak pada ruang penyimpanan dan waktu transfer data. Untuk itu diperlukan upaya kompromi dengan menggunakan kompresi. Sebenarnya kompresi merupakan upaya dilematis. Disatu sisi menguntungkan karena berkurangnya ukuran file tetapi disisi lain merugikan karena menurunnya kualitas citra. Menurut [6] kompresi dibedakan menjadi dua jenis, yakni lossless dan lossy. Pada kompresi Lossless diperuntukkan ketika terdapat suatu persyaratan bahwa informasi asli tetap utuh. Pesan asli direkontruksi kembali seperti aslinya. Contoh tipe kompresi in adalah citra GIF dan BMP. 13

Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005: 12-17 Sedangkan kompresi Lossy juga menyimpan tempat, tetapi integritas citra asli tidak terjaga. Contoh metode ini terdapat pada citra JPG dan hasil kompresi sangat baik. Salah satu teknik kompresi standar adalah JPEG yang dibuat oleh The Joint Photograpic Experts Group. Kompresi JPEG membagi citra dalam blok yang berukuran 8x8 pixel, kemudian dihitung nilai Discrete Cosine Transform (DCT) dari masing-masing blok tersebut. Sebagai input adalah citra asli dalam skala abu-abu A = (0,, 255) dengan ukuran M x N dan akan menghasilkan citra terkompres dengan ukuran yang sama. Pada kompresi ini terdapat parameter q yang menunjukkan kualitas (quality) kompresi. Nilai q mempunyai rentang 1 sampai 100, dimana 1 menunjukkan tingkat kompresi yang tinggi dengan kualitas yang rendah dan nilai 100 menunjukkan tingkat kompresi yang rendah dengan kualitas yang tinggi. Untuk mengetahui hubungan antara kompresi dengan parameter q dapat digunakan ukuran distorsi [3]. M N 1 2 Dq ( Pxy JPEG q ( Pxy )), (2.1) MN x 1 y 1 dengan P xy = citra asli pada posisi x,y, JPEG q (P xy ) = citra terkompresi JPEG dengan kualitas q pada posisi x,y. Selanjutnya hubungan antara kualitas kompresi dengan distorsi pixel citra dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Grafik hubungan antara quality dan distorsi 3. PEMBAHASAN 3.1. Metode Pada penelitian ini semua bahan yang digunakan adalah citra digital yang mudah diperoleh diberbagai media. Metode yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3. Pada tahap awal, citra asli dan citra watermark dengan sistem watermarking [1] dilakukan proses penanaman sehingga diperoleh citra ter-watermark. Selanjutnya citra ter-watermark dikenakan serangan kompresi JPEG dengan menggunakan parameter quality tertentu. Asli Sistem Terwatermarking Uji Kemiripan terekstrak Kompresi JPEG Gambar 3. Metode kompresi JPEG dan Uji kemiripan 14

Aris Sugiharto dan Helmie Arif Wibawa (Ketahanan Terhadap..) Kemudian citra ter-watermark yang telah terkena serangan kompresi JPEG dengan menggunakan sistem watermarking diekstrak untuk memperoleh citra watermark terekstrak. watermark terekstrak inilah yang akan diuji kemiripannya dengan citra watermark asli. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus Normalized Cross Correlation (NC) [4]. ' wijwij i j NC (2.2) 2 [ w ] i j ij 3.2. Hasil yang disimulasikan adalah citra lena dengan ukuran 512 x 512 dalam skala abu-abu 256 dan citra watermarknya merupakan citra biner dengan ukuran 20 x 50. Sedangkan keluarga wavelet yang digunakan untuk transformasi dapat ditentukan sesuai pilihan. Data-data di bawah ini kemudian disimulasikan dalam sistem watermarking dengan menggunakan program aplikasi Graphical User Interface (GUI) matlab 6.5 [1] yang diperlihatkan pada Gambar 5. (a) lena.bmp 512x512 (b) watermark_2.bmp 20x50 Gambar 4. lena dan citra watermark_2 (a) (b) (c) (d) Gambar 5. (a) Penanaman watermark ke citra asli, (b) Pengekstrakan watermark dari citra ter-watermark, (c) ter-watermark dari 5.(a) diserang dengan kompresi JPEG (d).pengekstrakan citra ter-watermark 5.(c). 15

Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005: 12-17 Host : Lena.bmp [512 x 512] Watermark : Watermark_2.bmp [20 x 50] Wavelet : Daubechies 4 Level : 1 Tabel 1. Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet daubechies 4, watermark_2 dan level 1. Skala Normalized Cross Corelation (NC) Normal JPEG25 JPEG50 JPEG75 JPEG100 0.1 0.889396 0.783352 0.781072 0.803877 0.893957 0.5 0.996579 0.833523 0.86203 0.940707 0.996579 1 1 0.872292 0.95553 0.989738 1 1.5 1 0.931585 0.986317 0.986317 1 2 1 0.979475 0.995439 1 1 Host : Lena.bmp [512 x 512] Watermark : Watermark_2.bmp [20 x 50] Wavelet : Symlets2 Level : 1 Tabel 2. Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet Symlet 2, watermark_2 dan level 1. Skala Normalized Cross Corelation (NC) Normal JPEG25 JPEG50 JPEG75 JPEG100 0.1 0.871152 0.759407 0.781072 0.77081 0.871152 0.5 0.997719 0.803877 0.859749 0.904215 0.997719 1 1 0.86317 0.938426 0.992018 0.99886 1.5 1 0.91106 0.982896 1 1 2 1 0.963512 0.99886 1 1 Host : Lena.bmp [512 x 512] Watermark : Watermark_2.bmp [20 x 50] Wavelet : Coiflet3 Level : 1 Tabel 3. Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet Coiflet 3, watermark_2 dan level 1. Skala Normalized Cross Corelation (NC) Normal JPEG25 JPEG50 JPEG75 JPEG100 0.1 0.887115 0.779932 0.781072 0.795895 0.882554 0.5 0.997719 0.810718 0.871152 0.939567 0.997719 1 1 0.858609 0.95439 0.994299 1 1.5 1 0.924743 0.992018 1 1 2 1 0.970353 0.997719 1 1 Pada Gambar 5.a mula-mula citra asli lena ditanami citra watermark ilkom sehingga diperoleh citra ter-watermark. Kemudian citra ter-watermark tersebut dieks-trak kembali menggunakan sistem yang sama sehingga diperoleh citra watermark terekstrak dengan kemiripan NC (normal) = 0.98860. Selanjutnya citra 16

Aris Sugiharto dan Helmie Arif Wibawa (Ketahanan Terhadap..) ter-watermark yang diperoleh dari 5.a diserang menggunakan kompresi JPEG dengan parameter quality 25 seperti Gambar 5.c, kemudian citra ter-watermark yang telah diserang kompresi JPEG tersebut diekstrak dan diperoleh nilai kemiripan atau NC watermark terekstraknya adalah 0.827822. Secara lengkap dari beberapa percobaan yang dilakukan diperlihatkan pada beberapa tabel berikut. 4. PENUTUP Dari pembahasan yang telah dilakukan dengan melalui beberapa eksperimen diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai skala maka kemiripan atau nilai NC juga semakin tinggi. Nilai kemiripan (NC) pada keadaan normal tanpa diserang dengan nilai NC setelah dikenai serangan kompresi JPEG dengan quality 25, 50, 75 dan 100 tidak terlalu jauh berbeda, hal ini menunjukkan bahwa sistem watermarking yang digunakan cukup tahan terhadap serangan kompresi JPEG. [2] Aris S., Eko A.S. (2004), Pada Beberapa Keluarga Wavelet, Jurnal Matematika dan Ilmu Komputer Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang, 7: 18 25. [3] Bandemer Bernd (2003), Course Project 4 ECE 642, http://www.stud.tuilmenau. de/~beba-ii/docs.html [4] Chio-Ting Hsu, Ja-Ling Wu. (1998), Multiresolution for Digital Images, IEE Trans Circuit & System II: Analog & Digital Signal Processing, 45: 1097-1101. [5] Cox, I.J, Kilian,J, Miller, M.L, Bloom, J.A. (2000), Appl-cations and Their Properties, Proceedings of the Conf. Information Technology. [6] Munir Rinaldi. (2004), Pengolahan Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Penerbit Informatika Bandung. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Aris S., Agus H.(2004), Digital dengan Transformasi Wavelet Diskrit, Tesis Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 17