PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN TEKNIK RIGGING 3D BERJUDUL KING S TRUST. Yuliana Makhroyani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL THE HISTORY OF JAVANESE LETTERS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING MOTION GRAPHIC NOVEL Adela Astra Devina

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

Yudi Adha.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

BAB I Pengantar Animasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB II LANDASAN TEORI. Animasi diambil dari bahasa latin, anima yang artinya jiwa, hidup,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FILM ANIMASI PENDEK 2D CERITA RAKYAT SOLO RAYA STUDI KASUS JOKO BUDUG BAGIAN BABAK II, IV DAN VI. Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D ASAL-USUL NUSAKAMBANGAN STUDI ADEGAN PERTARUNGAN NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI STOP MOTION UNTUK INFORMASI GIZI SEIMBANG BAGI MASYARAKAT

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

FORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. gambar terangkai dan berhubungan, jika hasil gambar sudah memuaskan, satu per satu

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

II. METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORI

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, semangat. Karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

PENERAPAN GENGA DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK 2 DIMENSI FRUITS

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Perancangan Film Kartun 2 Dimensi Lindungi Ciptaan Tuhan. Naskah Publikasi

Alir Proses Produksi Produk Multimedia

Produksi Media PR Audio-Visual

PEMBUATAN CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK ANAK ANAK TUGAS AKHIR

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 2 ANIMASI TRADISIONAL. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND MARSMELLOW DENGAN TEKNIK PENGGABUNGAN ANTARA STOP MOTION DAN LIVE SHOT BERJUDUL JANGAN BILANG I LOVE YOU.

NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D JANGAN MALAS MENCUCI TANGAN, STUDI ANIMASI AIR NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Vina Noor Martaria

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

BAB III METODE PERANCANGAN

MEDIA INFORMASI PROSEDUR TUGAS AKHIR MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS ANIMASI MOTION GRAPHIC (STUDI KASUS : PT. SATNETCOM BALIKPAPAN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D "KHAYALAN TINGKAT TINGGI", STUDI PRINSIP ANTISIPASI PADA ANIMASI KARAKTER NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION

BAB I PENDAHULUAN. Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Animasi berangkat dari fitur pada film, komedi situasi, iklan, website,

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI KESEHATAN GIGI

ARTIKEL SKRIPSI ANIMASI KARTUN SEDERHANA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA KOMUNITAS ISTIMEWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

Transkripsi:

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN TEKNIK RIGGING 3D BERJUDUL KING S TRUST Yuliana Makhroyani D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, Email: Julliann3@yahoo.com Film animation is a technique in the manufacture of audio visual works that refer to the time setting in motion pictures in sequence so that the characters contained in the images seem to move or live. 2D animation has its limitations and strengths that can complement each other in 3D. From this premise it made the lift Final 2D animation using 3D rigging techniques. Making use of rigging a 3D animated movie that is suitable for children aged 7-10 years. 2D animation film making is that the story of the people of East Java, is increasingly recognized. Beginning the process of designing an animation is started by taking the data to create a 2D character. Having created the character and background made the subsequent merging process. The method used is observation and literature study and interviews. In making his character manually. Problems faced by the authors is how to make images become visible volume manually. So it becomes a new animation media in the show. This design produces a 2D animated film that tries to use the 3D rigging techniques. The benefits of making animated films is to give a new impression in the field of animation in Indonesia. Keywords: Film animation, 2D animation, Folklore, modest 1. Pendahuluan Film animasi di Indonesia menujukkan perkembangannya pada abad awal 21. Hal ini dapat dilihat dari bermunculan rumah-rumah produksi, festival film animasi, sekolah animasi serta forum yang membahas film animasi(adinda & Adjie, 2011). Film animasi tentang budaya Indonesia kurang begitu dikenal, untuk itu pada Tugas Akhir ini dikembangkan film animasi 2D menggunakan rigging 3D berlatar cerita rakyat. Cerita rakyat yang mengisahkan seorang Raja yang dikhianati oleh patihnya. Film animasi 2D ini dikembangkan untuk mengenalkan cerita rakyat kepada anak-anak. Film animasi 2D yang lebih dikenal dengan film kartun (Asmoro, Basnenda, & Ranang, 2010). Film animasi 2D bagi anakanak merupakan sesuatu hal yang menarik karena bentuk karakternya yang sederhana dan penuh warna. Karakter film animasi biasanya dibuat hewan atau benda sehari-hari.

Cerita yang diberikan kebanyakan cerita sehari-hari atau fantasi yang banyak dengan impian. Film animasi 2D sekarang ini banyak bercerita tentang budaya Jepang dan Amerika. Film animasi yang mencerita budaya asal Indonesia kurang begitu dikenal (Ubud, 2011). Film yang berisi tentang cerita rakyat mulai tergusur dengan cerita-cerita dari negara lain. Cerita rakyat Indonesia yang berisi tentang sosial budaya bangsa Indonesia seharusnya juga diketahui anak-anak. Film animasi King s Trust bermakna tentang menjaga sebuah kepercayaan. Setiap individu manusia hidup saling membutuhkan. Cerita rakyat yang berasal dari kota Blitar di Jawa Timur ini menceritakan seorang tokoh yang bernama Aryo Blitar. Belum ada yang mengabadikan cerita ini dalam bentuk film animasi. Padahal didalam ceritanya banyak hal yang dapat dipelajari. Terutama untuk anak-anak usia sekolah dasar. Film animasi 2D yang populer akhir-akhir ini mulai dikembangkan dalam bentuk 3D. Walt Disney Picture mengembangkan ulang filmfilm animasi 2D ke 3D (Wenn, 2011). Film animasi 3D lebih berkembang karena dari segi pembuatannya lebih mudah dan lebih terlihat nyata, sedangkan film animasi 2D lebih terlihat fantasi atau tidak nyata. Film animasi pada umumnya hanya menggunakan satu jenis animasi saja. Film animasi 2D yang menggunakan rigging 3D belum banyak digunakan. Rigging digunakan dalam 3D untuk mengatur pergerakan karakter. Ringging digunakan sebagai panduan atau acuan (hess, 2009). Film animasi 2D yang digabungkan dengan 3D akan memberikan visualisasi baru. Film animasi 2D akan terlihat lebih nyata dengan menggunakan rigging 3D. Film animasi 2D yang mulai ditinggalkan dan cerita rakyat yang kurang diminati. Penggabungan yang saling mengangkat nilai keduanya untuk kembali menjadi diminati. Sebuah film mengadopsi ciri-ciri dari animasi 2D menggunakan rigging 3D menjadi sebuah terobosan inovasi baru. Pada Tugas Akhir ini dikembangkan film animasi 2D

menggunakan rigging 3D berkonsep anak-anak, bertujuan untuk memberikan inovasi terbaru dalam dunia film animasi 2D di Indonesia. 2. Metode pembuatan Pengerjaan Tugas Akhir ini sesuai dengan perancangan pengerjaan yang sudah diatur sesuai dengan alur pembuatannya. Gambar 1 Metodologi perancangan pengerjaan Tugas Akhir a. konsep dan ide cerita Ide membuat film animasi didapat ketika melihat film animasi tentang ninja dari negara Jepang. Film animasi saat ini lebih banyak diisi dari negara amerika dan jepang. Kebudayaan yang dicerita pun banyak perbedaan dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk itulah memberi nuansa baru dalam film anaimasi Indonesia, dan kebudayaan bangsa indonesia pun juga dapat dikenal bangsa lain serta dicintai bangsa sendiri. Penggunakan konsep penggabungan antara rigging 3D dengan gambar 2D akan memberikan kesan baru dalam film animasi. b. Sinopsis Cerita Aryo Blitar I dan Gutri atau Dewi Rayung Wulan, dan dianugerahi anak Djoko Kandung. Namun, di tengah perjalanan kepemimpinan Aryo Blitar I, terjadi sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh Ki Sengguruh Kinareja, yang tidak lain adalah Patih Kadipaten Blitar sendiri. Ki Sengguruh pun berhasil merebut kekuasaan dari tangan Adipati Ariyo Blitar I, yang

dalam pertempuran dengan Sengguruh dikabarkan tewas. Selanjutnya Sengguruh memimpin Kadipaten Blitar dengan gelar Adipati Aryo Blitar II. Selain itu, dia juga bermaksud menikahi Dewi Rayungwulan. Mengetahui bahwa ayah kandungnya (Adipati Aryo Blitar I) dibunuh oleh Sengguruh atau Adipati Aryo Blitar II maka Djoko Kandung pun membuat perhitungan. Dia kemudian melaksanakan pemberontakan atas Aryo Blitar II, dan berhasil. Djoko Kandung kemudian dianugerahi gelar Adipati Aryo Blitar III. Blitar (Isnu, 1997). c. Sekenario Ex. Pemandangan atas sebuah kerajaan sore hari Cast. Para emban dan pengawal Emban dan pengawal sibuk bekerja diseluruh isi istana. Ada yang diam, ada yang termenung, ada yang tertawa, ada pula yang sibuk mengikuti ratu atau rajanya berjalan. Cut To Merupakan penggalan sekenario dari cerita film animasi King trust s. Selanjutnya terdapst didalam lampiran. Sekenario ini dibuat untuk mempermudah dalam menetukan proses editing. Terdapatnya tempat juga pemain serta pengaturan kamera sangat membatu jalanya proses editing. d. Storyboard Setelah sekenario selesai, storyboard dibuat untuk menentukan sudut pandang dan komposisi pengambilan gambar pada setiap scene. Scene dalam storyboard disesuaikan dengan sekenario yang telah dibuat. Gambar 2 Storyboard

Salah satu bagian dari storyboard film animasi king. e. Karakter/ model Pada proses pra produksi karakter dibuat secara manual yang kemudian diwarna dengan program edit foto dan warna. Sedangkan pada saat produksi, bagian tubuh karakter dibuat dalam layer yang berbeda-beda agar pada saat penganimasian akan lebih mudah karena bagian yang tidak perlu dianimasikan tidak terganggu. Selain karakter yang dianimasikan, ada juga karakter diam yang hanya berupa gambar. Karakter yang akan dianimasikan dibuat di software animasi 2D sedangkan karakter diam yang berupa gambar dibuat di program ilustrasi, bagian outline, dan program edit foto dan warna, bagian pewarnaan. f. Background Pada proses pra produksi selain karakter. Bacground juga dibuat secara manual yang kemudian diwarna dengan program edit foto dan warna. Sedangkan pada saat produksi, background di animasikan dengan cara menyatukan background dengan karakter. g. Produksi 1. Drawing Guidance Tahap selanjutnya yang dialakukan setelah itu pembuatan panduan gambar. Gambaran manual digunakan sebagai panduan untuk membuat model gambar yang alami dan kompleks. Panduan gambar berguna membatu dalam mengerjakan animasi. Gambar 3 Contoh Panduan Gambar Karakter Setelah pembuatan paduan gambar maka gambar di masukan di komputer untuk diwarna. Painting pewarnaan model dan latar belakang dilakukan dengan panduan yang

sudah ditentukan terlebih dahulu. Cat diwarna dari belakang dari warna gelam ke terang untuk menciptakan warna yang cermelang. keyframe, untuk memudahkan pembuatan gerakan dapat dibuat kye framenya. Gambar 4 Contoh Pewarnaan Karakter 2. Animasi Langkah yang paling penting dalam film animasi yaitu proses animasi. Proses animasi terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu: a. Aksi (Act the Part) Pembuatan animasi memerlukan sebuah pemahaman atauntuk membuat sebuah karakter. Agar karakter yang dibuat akan sesuai dengan konsep. Setelah pembuatan model akan dibuat gambaran kunci (key drawing) yang menjadi penentu arah gerakan yang lebih dikenal dengan Gambar 5 Contoh Panduan key Framenya b. Gerakkan berulang Gerakkan berulang atau loop terdiri dari beberapa frame yang dibuat bersamaan untuk membuat gerakaan yang berkesinambungan. Gambar 6 Contoh Loop

c. Pemeriksaan gambar Pemeriksaan gambar disebut juga line test merupakan tahapan untuk mengetahui hasil animasi. Ini berguna untuk mengevaluasi hasil animasinya. h. Pasca Produksi 1. Perekaman dialog Perekaman dialog atau musik dapat dibuat dahulu atau terakhir. Jika dibuat dahulu berarti animasi menyesuaikan musik dan sebaliknya. Pengisi suara di sesuaikan dengan karakter yang dibuat. Serta effect dan musik belakang dibuat sesuai dengan animasi karakter dan latar belakang. Gambar 7 Contoh Cleaned-up d. Pemindahan gambar Tracing atau pemindah gambar dilakukan setelah melakukan cleaned-up yaitu memindahkan garis-garis animasi ke sel yang transparent cel. Gambar 8 Perpindahan Gambar Gambar 9 Contoh proses Dubbing 2. Editing dan Pemberian effect terakhir Movie yang telah dirender oleh penulis menggunakan software untuk video editing pada tahap produksi kemudian diedit untuk diatur kembali urutanurutan scene-nya. Proses

editing ini dilakukan penulis dengan tujuan memberikan mood berdasarkan konsep cerita yang telah dibuat melalui pengaturan warna, pemberian title dan credit title, transisi, special effects serta penyesuaian audio. i. Hasil Dari proses pengerjaan yang telah dilakukan, maka dapat dilihat hasilnya pada gambar 12 sebagai berikut: Gambar 10 Contoh Editing Gambar 11 Hasil Film 3. Rendeering Pada tahap ini dilakukan proses rendering akhir, menyatukan semua adegan mulai dari gerak karakter dan bacground serta moving kamera. Ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan flim animasi ini. Gambaran yang awlanya hanya bergerak sendiri-sendiri setelah di edit dan di render maka gambar akan menjadi satu kesatuan. 3. kesimpulan 1. Pembuatan film animasi 2D dengan menggunakan teknik rigging 3D menggunakan cara dengan panduan rigging pada 3D dalam menentukan gambaran karakter sehingga gerak pada karakter terlihat prespektif atau bervolume. 2. Membuat film animasi 2D untuk Anak-anak harus memperhatikan unsur-unsur antara lain. Seperti sifat anak-anak yang senang belajar hal yang baru. Serta anakanak suka yang lebih berwarna

sederhana dalam cerita serta peggambaran animasinya. 3. Dengan dibuatnya film animasi 2D king s Trust ini untuk anakanak. Agar anak-anak lebih mengenal tentang cerita rakyat king s Trust ini. Dengan begitu anak-anak mengenal cerita rakyat mulai kecil dan dapat dijadikan pelajaran tersendiri. R. Yosi Aprian Sari, M. (2011, juni 25). Education children. Retrieved oktober 18, 2011, from Education : http://lemlit.uny.ac.id/. Tekno. (2005, april 12). Retrieved oktober 25, 2011, from Tekno 11: http://www.pikiranrakyat//. 4. Daftar Pustaka Adinda, & Adjie. (2011). B1 3D Studio Max 9 +Cd. FILM ANIMASI 2D BERBASIS 3D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY, 6. Cinemags. (2004). The Making of Animation:homeland. Bandung: PT Megindo Tunggal Sejahtera Indonesia. Djalle, Z. G. (2007). The Making 3D Animation Movie. Jakarta: Penerbit Gramedia. Friend, T. a. (2005). Let's Draw. Bandung: Nexx Media. Hendratman, H. (2006). Tips and Tric computer Graphics design. Bandung: Informatika.