ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

ANALISIS PERMINTAAN LISTRIK RUMAH TANGGA (R1-900 VA) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

JUNIAR HENDRO NUGROHO

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal dari yang terpengaruh oleh volatilitas harga di pasar dunia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : LUPI RIYANI B

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata I Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : BENNY CAHYANUGRAHA B300 990 137 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi kebanyakan negara berkembang, sektor perdagangan khususnya perdagangan luar negeri memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian negara tersebut. Sektor perdagangan yang berbasis pada industrialisasi memegang peranan kunci karena produk yang dihasilkan diharapkan mampu bersaing dengan produk industri negara lain dalam pasar global. Kemajuan pembangunan sektor industri maupun perdagangan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan pembangunan pertumbuhan ekonomi (Sudaryati, 2002: 2). Prestasi pembangunan dapat dinilai dengan berbagai macam cara dan tolak ukur, baik dengan pendekatan ekonomi maupun dengan pendekatan non ekonomi. Salah satu cara tolak ukur untuk menilai prestasi pembangunan tersebut adalah dengan melihat tingkat pertumbyhan ekonomi daerah. Pada umumnya, laju pertumbuhan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan PDB/PNB. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDB/PNB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan stuktur ekonomi terjadi atau tidak. Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan 1

2 berkembang jika pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan jangka panjang yang meningkat (Lincolin Arsyad, 1999 : 7) Stok modal atau investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional. Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran (Sukirno, 2000 : 367). Pada saat krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 1997 dan awal tahun 1998, proses pembangunan ekonomi di Indonesia terasa berhenti, bahkan pertumbuhan ekonomi negative pada awal tahun 1998. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional turun hingga 8% selama tahun 1998, dan perekonomian nasional secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 12,64%. Untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada terciptanya keadilan sosial maka kegiatan pembangunan di sektor perdagangan yang merupakan bagian dari potensi ekonomi harus diarahkan untuk mewujudkan sasaran-sasaran yang dapat menjamin kelancaran arus barang, merangsang kegiatan usaha, memberikan pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan kepastian usaha. Dalam hubungan ini perijinan usaha dibidang perdagangan merupakan alat untuk penertiban, pengarahan, pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha perdagangan menuju tertib usaha, sehingga sasaran-sasaran pembangunan dapat diwujudkan. 2

3 Perdagangan merupakan sektor yang berpengaruh besar pada pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah. Sejalan dengan laju pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi nasional, maka peranan dan sumbangan sektor perdagangan menjadi semakin penting pula. Peranan sektor perdagangan antara lain memperlancar arus barang dan jasa, mengusahakan dan menjaga tingkat harga menjadi relatif stabil dan peningkatan nilai tambah yang dihasilkan serta kemampuannya menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Di Jawa Tengah pembangunan sektor perdagangan diarahkan untuk memperlancar arus barang dan jasa serta melindungi kepentingan produsen dan konsumen dalam rangka memantapkan stabilitas ekonomi, mempercepat pembangunan, menyebar dan memeratakan hasil-hasil pembangunan sehingga akan terbuka luas kesempatan dan lapangan kerja serta lebih mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. (ciptakarya.pu.og.id) Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penulisan skripsi ini penulis memilih judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut: 3

4 Bagaimana pengaruh PDRB sektor pedagangan Jawa Tengah, investasi, inflasi, jumlah perusahaan, dan jumlah pasar terhadap pertumbuhan sektor perdagangan di Jawa Tengah C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai penelitian ini adalah : Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh PDRB sektor perdagangan Jawa Tengah, investasi, inflasi, jumlah perusahaan, dan jumlah pasar terhadap pertumbuhan sektor perdagangan di Jawa Tengah. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sektor perdagangan dalam peranannya untuk pembangunan daerah. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan pedagangan di Jawa Tengah. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa data time series tahun 1985-2005 data yang digunakan meliputi 4

5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perdagangan, investasi sektor perdagangan, inflasi, jumlah perusahaan dan jumlah pasar yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, Departemen Industri dan Perdagangan juga Instansi yang terkait lainnya. 2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Dependen Pertumbuhan sektor perdagangan, yaitu suatu proses kenaikan produk domestik regional bruto sektor perdagangan dari tahun ke tahun. b. Variabel Independen 1) PDRB sektor perdagangan Adalah jumlah nilai produk akhir barang dan jasa netto yang dihasilkan oleh berbagai faktor atau unit produksi sektor perdagangan dalam jangka waktu tertentu (1 tahun) dalam satuan jutaan rupiah di wilayah Jawa Tengah. 2) Investasi Merupakan pembelian (dan juga berarti produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). 3) Inflasi Adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. 5

6 4) Jumlah Perusahaan Adalah keseluruhan jumlah perusahaan-perusahaan dagang kecil, menengah dan besar yang berada di Jawa Tengah yang ditunjukkan dalam penerbitan jumlah surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang diukur dalam satuan unit perusahaan. 5) Jumlah Pasar Adalah keseluruhan jumlah pasar-pasar tradisional dan pasar modern yang berada di Jawa Tengah yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli atau perdagangan yang diukur dalam satuan unit pasar. 3. Alat dan Model Analisis Alat dan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Adapun formulasi model persamaannya adalah sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 PDRB + β 2 INV + β 3 INF + β 4 JPr + β 5 JPs + i Dimana : Y = Pertumbuhan sektor perdagangan Jawa Tengah (%) PDRB = Produk Domestik Regional Bruto sektor perdagangan Jawa Tengah (Juta Rupiah) INV = Investasi (Juta rupiah) INF = Inflasi (%) JPr = Jumlah Perusahaan ( /unit ) 6

7 JPs = Jumlah Pasar ( /unit ) β 0 = Intercept / Konstanta β1, β 2, β 3, β 4, β 5 = Koefisien Regresi i = Variabel Pengganggu Untuk mengetahui seberapa kuatnya pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel tak bebas (dependent), dapat diukur dengan menggunakan koefisien korelasi (R 2 ). Selanjutnya dilakukan pengujian kriteria statistik dan pengujian asumsi klasik berupa : 1. Uji t Untuk menguji signifikan masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent digunakan uji- t 2. Uji F Sedangkan untuk pengujian secara serentak atau secara bersama-sama dipergunakan uji F 3. Uji Asumsi Klasik (Ekonometrika) Untuk memperkuat signifikansi dari koefisien yang diperoleh bahwa tidak ada penyimpangan terhadap asumsi klasik, maka dilakukan uji ekonometrika antara lain : a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan yang sempurna antara semua atau beberapa variabel bebas atau bisa dikatakan suatu kondisi dimana 7

8 satu atau lebih variabel bebas berkorelasi dengan variabel bebas lainnya. b. Uji Heterokedastisitas Kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi mengidentifikasikan adanya pengaruh nilai varian masa lalu terhadap nilai varian masa kini atau mendatang. d. Uji Normalitas Uji normalitas ganguan ui penting karena uji validitas pengaruh variabel independen secara serempak (uji f) maupun sendirisendiri(uji t) mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi maka kedua uji tersebut tidak valid (Gujarati, 1995). e. Uji spesifikasi model Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi CLRM tentang linieritas model. F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 8

9 BAB II Landasan teori Landasan teori merupakan penjabaran dari teoristik yang terdapat pada usulan penelitian dan memuat materi-materi yang disimpulkan dan diperoleh dari sumber tertulis yang dipakai sebagai bahan acuan dalam pembahasan atas topik permasalahan yang dimunculkan. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, tehnik analisis data dan jenis sumber data. BAB IV Analisis Data Bab ini secraa rinci menguraikan tentang deskripsi data dan analisis data. BAB V Penutup Membahas tentang kesimpulan dan implikasi, kebijaksanaan atau saran. 9