ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

PROFIL KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SMPN 3 PLOSOKLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam memperoleh data dengan suatu pendekatan dan jenis dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan judul yang di ambil tentang model akselerasi training sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu

BAB III METODE PENELITIAN

Agni Danaryanti dan Adelina Tri Lestari

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus dan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan matematika siswa sekolah menengah. Nana Syaodih

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap materi pembelajaran matematika yang nantinya akan di deskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis.

DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA Ikhbar Nur Jiwanto, Joko Purwanto, Murtono Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta email: Jiwanto_nur@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa dalam memecahkan soal fisika berdasarkan tahapan Polya kemudian memberikan solusi untuk mengatasi dan mencegah kesulitan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisa data secara induktif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 63 siswa dari seluruh siswa kelas X SMA UII Banguntapan Bantul. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes tertulis yang sering disebut teknik triangulasi. Data dari tes tertulis dianalisis berdasarkan pedoman penilaian dengan memperhatikan batas lulus ideal kemudian di persentase dari setiap tahapan-tahapan Polya sehingga dapat diketahui sejauhmana tingkat kesulitan siswa dari setiap tahapan Polya, dengan melihat kesulitan siswa ini bisa ditindak lanjuti untuk mencari upaya mengatasi dan mencegah kesulitan siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan siswa dalam memecahkan masalah soal fisika dari masing-masing tahapan Polya adalah pemahaman soal (understanding) sebanyak 50,1%, sedangkan pada tahap rencana penyelesaian (planning) sebanyak 51,0%. Tahapan berikutnya yaitu tahap pelaksanaan rencana (solving) sebanyak 68,7% dan tahap terakhir peninjauan kembali (checking) sebanyak 85,7%. Data ini kemudian diperkuat dari hasil observasi dan wawancara. Dengan memahami kondisi yang demikian, maka perlu adanya sebuah solusi untuk mengatasi dan mencegah kesulitan siswa tersebut, salah satunya yaitu dengan remedial teaching. Kata kunci : kesulitan siswa, tahapan Polya, triangulasi. A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab dengan pendidikan inilah manusia dapat hidup sesuai dengan 414

tujuan dan fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang serius dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Keberhasilan siswa merupakan tujuan utama dalam proses pendidikan. Siswa yang tidak mencapai keberhasilan diduga disebabkan oleh banyak faktor. Diantaranya adalah cara belajar siswa yang belum tepat, pemilihan metode dan pendekatan mengajar guru yang belum sesuai dengan situasi siswa, kurangnya fasilitas penunjang, atau yang lainnya. Sehingga perlu adanya kegiatan evaluasi untuk mengukur keberhasilan tersebut. Kegiatan evaluasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran karena dengan evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan (Eko Putro, 2010). Pada proses pembelajaran yang dilakukan, ada hambatan yang dialami oleh guru dan siswa. Salah satu diantaranya adalah kendala yang di hadapi oleh para siswa, yaitu mereka cenderung sulit untuk memecahkan masalah khususnya pada pelajaran fisika. Mata pelajaran ini selalu menyuguhkan masalah yang menuntut siswa berpikir kritis dan sistematis untuk menyelesaikannya. Dalam pemecahan masalah, metode yang dilakukan masing-masing siswa berbeda dalam memecahkan masalah, walaupun masalah yang dihadapi sama, tergantung kepada individu masing-masing. Sejalan dengan hal ini, hendak dikaji salah satu teori pemecahan masalah yang dilakukan oleh George Polya, dimana Polya menerapkan langkah-langkah penyelesaikan suatu masalah dengan lebih sistematis. George Polya menyajikan teknik pemecahan masalah yang tidak hanya menarik, tetapi juga dimaksudkan untuk meyakinkan konsep-konsep yang dipelajari selama belajar. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kesulitan Belajar Jika kesulitan belajar seorang siswa terus menerus muncul, maka perlu diadakan pengkajian mendalam mengenai hal itu. Salah satu 415

diantaranya dengan melakukan diagnosis terhadap hasil tes, sehingga sumber penyebab kegagalan belajar tertentu dapat di identifikasi. Guru bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar, oleh karena itu guru seharusnya memahami manifestasi gejala-gejala kesulitan belajar. Pemahaman ini merupakan dasar dalam usaha memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam memecahkan soal fisika bentuk uraian pada pokok bahasan gerak lurus pada setiap tahap pemecahan masalah menurut metode Polya. 2. Evaluasi Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan evaluation. Menurut Wand and Brown yang dikutip oleh Zainal Arifin (2009:5), evaluasi didefinisikan sebagai suatu tindakan atau proses untuk menentukkan nilai dari sesuatu. Menurut Suharsimi Arikunto (2004:1) evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukkan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi mencakup dua kegiatan yaitu pengukuran dan penilaian. Untuk dapat menentukkan nilai dari sesuatu yang dinilai itu, dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran adalah pengujian. Pengujian inilah dalam dunia kependidikan dikenal dengan istilah tes. Tes merupakan alat (instrumen) yang digunakan dalam kegiatan evaluasi. 3. Pemecahan masalah menurut Polya Sebuah kerangka kerja untuk memecahkan masalah telah di jelaskan Polya dalam sebuah buku How to Solve IT! (Edisi ke 2, Princeton University Press, 1957). Walaupun Polya berfokus pada teknik pemecahan masalah dalam bidang matematika, tetapi prinsip-prinsip yang dikemukakannya dapat digunakan pada masalah-masalah umum. Secara garis besar tahap-tahap pemecahan masalah menurut Polya dapat 416

digambarkan sebagai berikut Pemahaman Soal (Understanding) Pemikiran Suatu Rencana (Planning) Pelaksanaan Suatu Rencana (Solving) Gambar tahapan pemecahan masalah menurut Polya berdasarkan buku How to Solve IT C. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara menafsirkan data yang ada dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang kesulitan yang dihadapi siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan gerak lurus menurut heuristik Polya. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna dan tidak menekankan pada generalisasi (Ghony, 2012). Teknik analisis data bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan kemudian di konstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan tes tertulis yang sering disebut teknik triangulasi. Data dari tes tertulis dianalisis berdasarkan pedoman penilaian dengan memperhatikan batas lulus ideal lalu di persentase dari setiap tahapantahapan Polya sehingga dapat diketahui sejauhmana tingkat kesulitan siswa tersebut dari setiap tahapn Polya. Data ini kemudian diperkuat dari hasil observasi dan wawancara. Peninjauan Kembali (Checking) 417

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penilaian terhadap instrumen evaluasi, pada tahap pengujian pertama, dimana peneliti itu bertindak sebagai human instrumen, maka peneliti juga harus divalidasi. Proses validasi terhadap human instrumen ini sering dikenal dengan istilah uji kredibilitas, yang diantaranya pengujian terhadap penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk masuk kedalam obyek penelitian, ketercukupan referensi, dan sebagainya (Sugiyono, 2011:305). Setelah pengujian kredibilitas oleh tenaga ahli telah dilakukan, maka peneliti sebagai human instrumen dinyatakan kredibel untuk melaksanakan penelitian. Untuk tahap selanjutnya adalah pengujian validitas terhadap instrumen soal, yaitu validitas isi dan validitas konstrak. Secara teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dimana didalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Setelah dikonsultasikan kepada validator, penilaian dari segi lain juga tidak kalah pentingnya diantaranya yaitu segi kebenaran konsep, bahasa, maupun keterlaksanaan terkait waktu. Begitu pula dengan pedoman wawancara juga di konsultasikan untuk dimintai pendapatnya oleh ahli (judgment expert) sehingga akan diketahui apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Setelah instrumen sudah teruji keabsahannya maka selanjutnya bisa digunakan untuk mendapatkan data dari sampel penelitian yang telah ditentukan. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap data tersebut. Hal ini bertujuan agar data tersebut lebih bermakna, sehingga memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diteliti. Dari setiap soal yang di ujikan, jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tiap tahapan pemecahan masalah menurut heuristik Polya adalah sebagai berikut 418

Tabel persentase rata-rata kesulitan siswa dari semua soal Tahapan Polya Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 Ratarata 1. Pemahaman Soal 42,8% 55,5% 53,9% 38,1% 61,9% 44,4% 53,9% 50,1% 2. Rencana Penyelesaian 23,8% 55,5% 53,9% 33,3% 61,9% 58,7% 69,8% 51,0% 3. Pelaksanaan Rencana 39,6% 71,4% 68,2% 80,9% 80,9% 63,4% 73,1% 68,2% 4. Peninjauan Kembali 79,3% 82,5% 90,4% 95,2% 92,4% 76,1% 84,1% 85,7% Data di atas dapat dinyatakan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 DIAGRAM BATANG PERSENTASE SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MENURUT POLYA pemahaman soal 50,1% 51,0% rencana penyelesaian pelaksanaan rencana 68,2% peninjauan kembali TAHAP PEMECAHAN MASALAH 85,7% Gambar diagram batang persentase kesulitan siswa berdasarkan tahapan Polya. 419

Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Pada tahap pemahaman soal (tahap pertama) setengahnya siswa mengalami kesulitan yaitu sebesar 50,1%. b) Pada tahap rencana penyelesaian (tahap kedua) sebagian besar siswa mengalami kesulitan yaitu sebesar 51,0%. c) Pada tahap pelaksanaan rencana (tahap ketiga) sebagian besar siswa mengalami kesulitan yaitu sebesar 68,2%. d) Pada tahap peninjauan kembali (tahap keempat) pada umumnya siswa mengalami kesulitan yaitu sebesar 85,7%. Dengan melihat faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan yang dialami siswa pada setiap tahap pemecahan masalah di atas, maka untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memecahkan soal cerita menurut heuristik Polya salah satunya yaitu dengan mengadakan remedial teaching. Sejalan dengan hal ini, Zainal Arifin (2009:116) menyatakan bahwa salah satu penggunaan dari hasil evaluasi adalah untuk keperluan diagnostik, dimana guru harus mencari faktor-faktor penyebab bagi peserta didik yang kurang mampu dalam menguasai kompetensi tertentu, sehingga perlu diberikan bimbingan atau remedial teaching. Ada beberapa pendekatan-pendekatan dalam remedial teaching, antara lain a) Pendekatan kuratif Upaya yang bisa dilakukan guru dalam pendekatan ini, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut 1) Memperkenalkan lebih jauh lagi apa yang dimaksud dengan soal cerita dan bagaimana langkah yang benar untuk memperoleh informasi dari soal cerita tersebut, sehingga siswa dapat mengetahui data yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. 2) Melatih siswa untuk menentukan rumus atau aturan yang akan dipergunakan serta langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan soal terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan soal 420

secara keseluruhan dengan mengikuti langkah yang sudah direncanakan sebelumnya. 3) Melatih kemampuan siswa dalam memeriksa kebenaran jawaban yang diperolehnya. b) Pendekatan preventif Upaya yang bisa dilakukan guru dalam pendekatan ini, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut 1) Dalam memberikan soal-soal latihan, sebaiknya guru memeberikan contoh penyelesaian soal yang benar, tepat dan sistematis sehingga siswa menjadi terbiasa. Salah satunya dengan memberikan penyelesaian soal sesuai dengan tahap pemecahan masalah menurut metode Polya. 2) Bahasa yang dipergunakan dalam soal cerita harus jelas dan mudah dimengerti oleh siswa, sehingga tidak membingungkan siswa. 3) Dalam memberikan materi pelajaran harus lugas dan jelas agar siswa dapat memahami konsep yang telah dipelajarinya sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan siswa dalam memecahkan masalah soal fisika dari masing-masing tahapan Polya adalah pemahaman soal (understanding) sebanyak 50,1% dengan kategori setengahnya mengalami kesulitan, sedangkan pada tahap rencana penyelesaian (planning) sebanyak 51,0% dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan. Tahapan berikutnya yaitu tahap pelaksanaan rencana (solving) sebanyak 68,7% dengan kategori sebagian besar mengalami kesulitan dan tahap terakhir peninjauan kembali (checking) sebanyak 85,7% dengan kategori pada umumnya siswa mengalami kesulitan. b. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memecahkan masalah soal fisika berbentuk essay, salah satunya dengan mengadakan remidial teaching yang didasarkan pada hasil diagnosis yang dilakukan, dengan 421

2. Saran langkah-langkah sesuai dengan pendekatan kuratif maupun pendekatan preventif. a. Saran untuk dilapangan Dengan memperhatikan kesimpulan yang diperoleh, guru hendaknya dalam proses belajar mengajar memperkenalkan dan menjelaskan kepada siswa tentang pemecahan masalah menurut heuristik Polya untuk diterapkan dalam berbagai latihan penyelesaian soal. b. Saran untuk penelitian selanjutnya Keberhasilan siswa dalam belajar tidak semata-mata hanya ditentukan oleh faktor siswa saja, tetapi juga oleh faktor di luar siswa, salah satunya yaitu guru. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dilakukan penelitian terhadap kemampuan guru mata pelajaran fisika di sekolah yang dijadikan tempat penelitian dalam menerapkan pemecahan masalah menurut heuristik Polya dalam menyelesaikan soal cerita. Sebab, mungkin saja yang menyebabkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menurut heuristik Polya karena rendahnya kemampuan guru dalam menerapkan teori tersebut sehingga siswa tidak terbiasa menggunakan tahap pemecahan masalah menurut heuristik Polya dalam penyelesaian soal-soalnya. F. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offsett. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansyur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta : Ar ruzz Media. Eko Putro. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Jogjakarta : Pustaka Pelajar. G. Polya. 1957. How to Solve IT. USA : Stanford University. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitas, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 422