ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KORELASI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SMA BUDI MULIA CILEDUG. Evawani Elisa

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

KESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN. M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. B. Pendekatan Penelitian

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

Thema- Rhema dalam Bahasa Indonesia: Satu Tinjauan Tata Bahasa Fungsional. Oleh: Tatang Suparman NIP

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

RINGKASAN PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA TAJUK RENCANA HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan hegemoni dengan nenggunakan buku Kritik Antonio

22, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 dapat diungkapkan dengan makna sebagai representasi maksud emosional manusia yang tidak terbatas. Penggunaan bahas

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

RISKI EKA AFRIANTI NIM

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM CERAMAH AGAMA DI MASJID ROUDHOTUL MUTTAQIN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG SKRIPSI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

Program Studi Teknik Mesin S1

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

Glosarium audiens aktif alur bahasa efektif bagan diskusi drama grafik gagasan utama karakteristik karya ilmiah lisan lingkungan moderator

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

ANALISIS KESALAHAN DIKSI DALAM RUBRIK BERITA FINANCE SURAT KABAR TRIBUN BATAM ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

ANALISIS ALIH KODE BAHASA GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP NU BAHRUL ULUM GRESIK SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Transkripsi:

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M. Jakfar Is Dosen Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kata Keterangan Modalitas dalam Kolom Opini Harian Serambi Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan data tentang kata keterangan modalitas dalam kolom opini harian Serambi Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi pustaka yaitu menganalisis kata keterangan modalitas dalam kolom opini harian serambi indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel yang terdapat dalam harian Serambi Indonesia yang berjudul Wali Nanggroe, Bendera dan Migas. Teknik pengumpulan data dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Membaca artikel dalam harian Serambi Indonesia, 2) Menyalin kata modalitas pada sebuah daftar lampiran, 3). Mengelompokkan kata modalitas berdasarkan maknanya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam artikel harian Serambi Indonesia di kolom opini yang berjudul Wali Nanggroe, Bendera dan Migas terdapat kata modalitas yang bermakna kesangsian seperti kata agaknya dan mungkin dan kata modalitas yang bermakna kepastian seperti kata tidak, bukanlah, dan kata bukan. Kata kunci: Kata keterangan modalitas, Serambi Indonesia PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia. Standar kompotensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup beberapa aspek yaitu kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Hal tersebut harus diberikan dalam porsi yang seimbang dan terpadu, sehingga dapat melatih keterampilan siswa secara baik. Hal ini agar siswa dapat menyusun karangan dengan baik seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya (2008:14) bahwa menyusun karangan memerlukan pembinaan. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh (Alwi, 2003). Oleh karena itu, kalimat dapat dilihat sebagai satuan dasar dalam suatu wacana atau tulisan. Suatu wacana dapat terbentuk jika ada minimal dua buah kalimat yang letaknya berurutan dan sesuai dengan aturan-aturan wacana. Suatu pernyataan merupakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurangkurangnya terdapat predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Suatu untaian kata yang tidak memiliki predikat disebut frasa. Untuk menentukan predikat suatu kalimat, dapat dilakukan pemeriksaan apakah ada verba (kata kerja) dalam untaian kata itu. Selain verba, predikat suatu kalimat dapat pula berupa adjektiva dan nomina. Dalam bentuk lisan, unsur subjek dan predikat itu dipisahkan jeda yang ditandai oleh pergantian intonasi. Relasi antar kedua unsur ini dinamakan relasi JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 1

predikatif, yaitu relasi yang memperlihatkan hubungan subjek dan predikat. Di dalam sebuah kalimat terdapat pula suatu keterangan yang disebut modalitas. Modalitas berhubungan dengan sikap pembicara. Untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk membuat sebuah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis frekuensi, distribusi dan fungsi kata modalitas bahasa Indonesia dalam tajuk rencana harian waspada. Pembelajaran makna konjungsi yang dilaksanakan selami ini kurang produktif. Guru pada umumnya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori makna saja. Alternatif pemecahan yang penulis pilih dalam melaksanakan penelitian ini adalah kajian terhadap kata keterangan modalitas dalam kolom opini Harian serambi Indonesia. Dari uraian yang telah penulis kemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kata keterangan modalitas dengan judul penelitian yaitu Analisis Kata Keterangan Modalitas dalam Kolom Opini Harian Serambi Indonesia. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, karna data-data hasil penelitian berbentuk uraian dan dianalisis dengan teknik kualitatif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan pada pendapat Moleong (2006 :4-8) tentang ciri-ciri penelitian kualitatif, di antaranya yaitu (1) manusia sebagai alat (Instrument), maksudnya yaitu peneliti bertindak sebagai orang yang mengumpul dan menafsirkan data, (2) metode kualitatif, maksudnya adalah data penelitian diolah dengan tidak menggunakan rumus statistik, (3) analisis data dilakukan secara induktif, (4) teori dari dasar (grounded theory), mengandung maksud bahwa penelitian tidak bermaksud menguji teori, seperti halnya dalam penelitian kualitatif, (5) deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang bersifat sementara. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis studi pustaka, yaitu menganalisis kata keterangan modalitas dalam kolom opini harian Serambi Indonesia. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang memiliki kata keterangan modalitas yang terdapat dalam kolom opini harian Serambi Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah harian Serambi Indonesia kolom opini tanggal 16 September 2013 yang berjudul Wali Nanggroe, Bendera dan Migas Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan teknik analisis. Langkah-langkahnya adalah: 1. Peneliti membaca harian Serambi Indonesia kolom opini tanggal 17 September 2013 yang berjudul Wali Nanggroe, Bendera dan Migas yang telah dijadikan sumber data penelitian. 2. Peneliti menyalin kata modalitas kedalam sebuah daftar pada lampiran. 3. Peneliti mengelompokan kata modalitas berdasarkan maknanya. JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 2

Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik kualitatif. Analisis yang dimaksud adalah analisis data nonstatistik yaitu mengacu pada menganalisis kata keterangan modalitas bahasa Indonesia pada kolom opini harian Serambi Indonesia. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Tahap Reduksi Data Tahap reduksi data dilakukan melalui proses, penyeleksian dan identifikasi, pengklasifikasian, dan pengkodifikasian. Penyeleksian dan pengidentifikasian merupakan kegiatan untuk menyeleksi dan mengidentifikasi data-data yang mengarah pada kata modalitas bahasa Indonesia. Tahap pengklasifikasian merupakan proses yang dilakukan untuk mengklasifikasi atau memilih dan mengelompokkan data berdasarkan rumusan masalah penelitian. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah memberi kode atau penomoran terhadap data yang telah diseleksi dan diklasifikasi. 2. Tahap Penyajian Data Penyajian data merupakan kegiatan membahas data-data yang telah dipaparkan pada hasil penelitian (reduksi data). 3. Tahap Penarikan Simpulan/Verifikasi Penarikan simpulan dilakukan setelah mengikuti dua tahap di atas. Di samping itu, simpulan ditarik setelah data disusun dan diperiksa kembali secara cermat untuk selanjutnya didiskusikan dengan pembimbing. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan berkaitan dengan kata keterangan modalitas yang terdapat dalam harian Serambi Indonesia kolom opini tanggal 17 September 2013 yang berjudul Wali Nanggroe, Bendera dan Migas. yang telah dijadikan sumber data penelitian. Hasil Penelitian Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, kata keterangan modalitas adalah kata yang menunjukkan sikap sipembicara kepada orang yang dibicarakan, berikut ini adalah data dari hasil penelitian: Data 1 Agaknya, inilah puncak hubungan baik antara Aceh dengan Jakarta. (Paragraf 1 baris ke 5-6) Data 2 Dalam artikel singkat ini, kita tidak akan membahas ketiga hal di atas, yang akan dibidik adalah mengapa semua yang ditolak, akhirnya diterima. (Paragraf 2 baris ke 1-2) Data 3 Bandera sudah berlaku karena tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah yang mengharamkan Qanun Bandera. (Paragraf 2 baris ke 3-4) Data 4 Setelah itu, pemerintah pusat pun mencoba-cari akal bagaimana supaya kekuatan besar ini tidak terlalu mengontrol para pemain utama di Aceh (Paragraf 4 baris ke 2-4) JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 3

Data 5 Ketika tulisan ini diangkat, tidak ada isu Wali Nanggroe dan Bandera dalam setiap upaya diplomasi antara Aceh dan Jakarta. (Paragraf 5 baris ke 1-2) Data 6 Dalam tatanan politik global, persoalan simbolik dimunculkan ketika isu-isu sentimen tidak ada di antara masyarakat. (Paragraf 5 baris ke 3-4) Data 7 Demo di seluruh Aceh tidak memilik dampak apa-apa terhadap Qanun Wali Nanggroe. Isu pemekaran tidak menjadi hal penting lagi dalam diplomasi Aceh dan Jakarta. (Paragraf 5 baris ke 5-6) Data 8 Sejarah pemberontakkan pada 1970-an, walaupun disinyalir bersifat etnonasionalisme, tetapi tidak dapat diabaikan persoalan ekonomi di bagian Pantai Timur Aceh (Paragraf 6 baris ke 2-3) Data 9 Pemberontakkan saat itu, bukan untuk mengejar Wali Nanggroe ataupun masalah Bandera. (Paragraf 6 baris ke 3-4) Data 10 Sayangnya, rakyat Aceh waktu itu tidak menolak setiap ajakan berjuang untuk persoalan simbolik dan tanah air endatu. (Paragraf 6 baris ke 9-10) Data 11 Hal ini disebabkan, ketika kewenangan minyak dan gas ini tidak bisa dibagi rata oleh para penikmatnya. (Paragraf 7 baris ke 1-2) Data 12 Pihak-pihak internasional yang memonitor setiap detik perkembangan Aceh, boleh jadi akan menggunakan kelompok yang tidak dilibatkan dalam persoalan kekinian di Aceh, sebagai kekuatan baru untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan (Paragraf 7 baris ke 2-6) Data 13 Tentu saja, kelompok tersebut bukanlah hendak memberontak ataupun menggalang demo di jalanan. (Paragraf 8 baris ke 1-2) Data 14 Dalam sejarah pemberontakan, kelompok yang tidak puas, ketika berbagai cara diplomasi telah sumbat (mampet), akan mencari alasan lain di balik simbolik yaitu ideologi. (Paragraf 8 baris ke 2-4) Data 15 Ketika Wali Nanggroe dan bandera sudah berhasil diperoleh --di mana tidak semua kelompok merasakan memilikinya-- boleh jadi mereka akan kembali pada persoalan ideologi. (Paragraf 8 baris ke 4-6) Data 16 Walaupun alam pikiran dan batin mereka masih ingin memisahkan diri dari Republik ini, akan tetapi kesempatan untuk memikirkan penggalangan ideologi hampir tidak dapat dilakukan. (Paragraf 9 baris ke 3-5) Data 17 Selain persoalan kaderisasi, masalah kharisma seorang tokoh pun tidak begitu diminati oleh masyarakat. (Paragraf 9 baris ke 5-6) Data 18 JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 4

Adapun rakyat Aceh selalu bersiap menjadi penonton dan penerima akibat jika sewaktu-waktu keadaan tidak berpihak pada mereka. (Paragraf 10 baris ke 2-4) Data 19 Selama 30 tahun lebih migas di Pantai Timur, tidak ada perubahan dalam sendi kehidupan perekonomian rakyat. (Paragraf 10 baris ke 5-7) Data 20 Dapat diprediksi kendati infrastruktur pembukaan migas dan SDA lainnya di Pantai Barat Aceh sudah wujud, rakyat di kawasan tersebut tetap juga tidak akan mengalami perubahan dalam kehidupan ekonomi mereka. (Paragraf 10 baris ke 7-10) Data 21 Episode baru akan muncul yaitu dampak penyelesaian pengelolaan kekayaan alam Aceh bagi rakyat, ketika pemain utama tersebut tidak mencapai kesepakatan yang menguntungkan pihaknya dan pihak di belakang mereka. (Paragraf 11 baris ke 5-8) Data 22 Artikel ini bukan mengajak rakyat untuk berhati-hati mengenai masa depan mereka. (Paragraf 12 baris ke 1-2) Data 23 Ini mungkin karena alam pikir rakyat Aceh pun belum mampu bersatu dengan alam pikir para pemain tersebut. (Paragraf 12 baris ke 4-6). Pembahasan Sesuai dengan temuan atau hasil penelitian, maka pada bagian ini akan dilakukan pembahasan sesuai sistematika penyajian hasil penelitian. Pada bab ini akan dibahas tentang kata keterangan modalitas yaitu kata yang menunjukkan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan kepada sipendengar. Dengan demikian, pembahasan dapat dilakukan sebagai berikut: Data 1 Agaknya, inilah puncak hubungan baik antara Aceh dengan Jakarta. (Paragraf 1 baris ke 5-6) Dilihat dalam data 1 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu agaknya yang termasuk ke dalam kata keterangan modalitas yang bermakna kesangsian. Data 2 Dalam artikel singkat ini, kita tidak akan membahas ketiga hal di atas, yang akan dibidik adalah mengapa semua yang ditolak, akhirnya diterima. (Paragraf 2 baris ke 1-2) Dalam data 2 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 3 Bandera sudah berlaku karena tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah yang mengharamkan Qanun Bandera. (Paragraf 2 baris ke 3-4) Dalam data 3 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 4 JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 5

Setelah itu, pemerintah pusat pun mencoba-cari akal bagaimana supaya kekuatan besar ini tidak terlalu mengontrol para pemain utama di Aceh (Paragraf 4 baris ke 2-4) Dalam data 4 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 5 Ketika tulisan ini diangkat, tidak ada isu Wali Nanggroe dan Bandera dalam setiap upaya diplomasi antara Aceh dan Jakarta. (Paragraf 5 baris ke 1-2) Dalam data 5 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 6 Dalam tatanan politik global, persoalan simbolik dimunculkan ketika isu-isu sentimen tidak ada di antara masyarakat. (Paragraf 5 baris ke 3-4) Dalam data 6 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 7 Demo di seluruh Aceh tidak memilik dampak apa-apa terhadap Qanun Wali Nanggroe. Isu pemekaran tidak menjadi hal penting lagi dalam diplomasi Aceh dan Jakarta. (Paragraf 5 baris ke 5-6) Dalam data 7 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 8 Sejarah pemberontakkan pada 1970-an, walaupun disinyalir bersifat etnonasionalisme, tetapi tidak dapat diabaikan persoalan ekonomi di bagian Pantai Timur Aceh. (Paragraf 6 baris ke 2-3) Dalam data 8 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 9 Pemberontakkan saat itu, bukan untuk mengejar Wali Nanggroe ataupun masalah Bandera. (Paragraf 6 baris ke 3-4) Dalam data 9 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu bukan yang Data 10 Sayangnya, rakyat Aceh waktu itu tidak menolak setiap ajakan berjuang untuk persoalan simbolik dan tanah air endatu. (Paragraf 6 baris ke 9-10) Dalam data 10 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 11 Hal ini disebabkan, ketika kewenangan minyak dan gas ini tidak bisa dibagi rata oleh para penikmatnya. (Paragraf 7 baris ke 1-2) Dalam data 11 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 12 Pihak-pihak internasional yang memonitor setiap detik perkembangan Aceh, boleh jadi akan menggunakan kelompok yang tidak dilibatkan dalam persoalan kekinian di Aceh, sebagai kekuatan baru untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan (Paragraf 7 baris ke 2-6) JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 6

Dalam data 12 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 13 Tentu saja, kelompok tersebut bukanlah hendak memberontak ataupun menggalang demo di jalanan. (Paragraf 8 baris ke 1-2) Dalam data 13 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu bukanlah yang Data 14 Dalam sejarah pemberontakan, kelompok yang tidak puas, ketika berbagai cara diplomasi telah sumbat (mampet), akan mencari alasan lain di balik simbolik yaitu ideologi. (Paragraf 1 baris ke 2-4) Dalam data 14 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 15 Ketika Wali Nanggroe dan bandera sudah berhasil diperoleh --di mana tidak semua kelompok merasakan memilikinya-- boleh jadi mereka akan kembali pada persoalan ideologi. (Paragraf 8 baris ke 4-6) Dalam data 15 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 16 Walaupun alam pikiran dan batin mereka masih ingin memisahkan diri dari Republik ini, akan tetapi kesempatan untuk memikirkan penggalangan ideologi hampir tidak dapat dilakukan. (Paragraf 9 baris ke 3-5) Dalam data 16 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 17 Selain persoalan kaderisasi, masalah kharisma seorang tokoh pun tidak begitu diminati oleh masyarakat. (Paragraf 9 baris ke 5-6) Dalam data 17 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 18 Adapun rakyat Aceh selalu bersiap menjadi penonton dan penerima akibat jika sewaktu-waktu keadaan tidak berpihak pada mereka. (Paragraf 10 baris ke 2-4) Dalam data 18 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 19 Selama 30 tahun lebih migas di Pantai Timur, tidak ada perubahan dalam sendi kehidupan perekonomian rakyat. (Paragraf 10 baris ke 5-7) Dalam data 19 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 20 Dapat diprediksi kendati infrastruktur pembukaan migas dan SDA lainnya di Pantai Barat Aceh sudah wujud, rakyat di kawasan tersebut tetap juga tidak akan mengalami perubahan dalam kehidupan ekonomi mereka. (Paragraf 10 baris ke 7-10) Dalam data 20 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 7

Data 21 Episode baru akan muncul yaitu dampak penyelesaian pengelolaan kekayaan alam Aceh bagi rakyat, ketika pemain utama tersebut tidak mencapai kesepakatan yang menguntungkan pihaknya dan pihak di belakang mereka. (Paragraf 11 baris ke 5-8) Dalam data 21 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu tidak yang Data 22 Artikel ini bukan mengajak rakyat untuk berhati-hati mengenai masa depan mereka. (Paragraf 12 baris ke 1-2) Dalam data 1 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu bukan yang Data 23 Ini mungkin karena alam pikir rakyat Aceh pun belum mampu bersatu dengan alam pikir para pemain tersebut. (Paragraf 12 baris ke 4-6) Dalam data 1 di atas terdapat kata keterangan modalitas yaitu mungkin yang termasuk ke dalam kata keterangan modalitas yang bermakna kesangsian. PENUTUP Simpulan Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka pada bagian ini peneliti akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut, kesimpulan tersebut mengenai kata keterangan modalitas yang terdapat dalam harian Serambi Indonesia dalam kolom opini. Adapun kesimpulannya adalah terdapat kata keterangan modalitas dalam harian Serambi Indonesia di kolom opini, kata keterangan modalitas yang terdapat sangat bervariasi maknanya, seperti kata keterangan modalitas yang bermakna kesangsian dan keterangan modalitas yang bermakna kepastian. Saran-saran Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut. 1. Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti harian Serambi Indonesia pada kolom opini yang lainnya 2. Kepada guru di sekolah-sekolah hendaknya dapat menjadikan harian Serambi Indonesia sebagai bahan pembelajaran khususnya dalam kolom opini. Kepada mahasiswa disarankan agar banyak membaca dan memahami kata-kata yang terdapat dalam bacaan. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Akhadiah dan Sakura. 1988. Pembinaan kemampuan Menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Chaer, Abdul. 2003. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Hasanuddin, W. S. 2009. Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia. Bandung: Angkasa. JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 8

Keraf, Gorys.2001. Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Atas. Ende- Flores: Penerbit Nusa Indah. Kridalaksana. Harimurti. 2006. Linguistik Umum. Jakarta: Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Moleong, J. Lexy. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Natawijaya. 2008. Sastra dan Relegiusitas Yogyakarta: Kanasius. Nawawi. 2001. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia Parera, Daneil Jos. 1995. Pengantar Linguistik Umum Bidang Sintaksis Seri C. Malang :IKIP Malang Samsuri. 2005. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Malang: Sastra Hudaya. JIPSA. VOL. 16. No. 25. Desember 2016 9