TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

dokumen-dokumen yang mirip
THYRISTOR. Gambar 1 Thyristor

Politeknik Gunakarya Indonesia

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

MODUL 1: DIODA DAYA PERCOBAAN 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG SATU FASA. Dioda dilambangkan seperti pada gambar di bawah ini :

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

PENGERTIAN THYRISTOR

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

semiconductor devices

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

KOMPONEN AKTIF TRANSISTOR THYRISTOR TRANDUCER

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

Gambar 3.1 Struktur Dioda

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

PNPN DEVICES. Pertemuan Ke-15. OLEH : ALFITH, S.Pd, M.Pd

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Segitiga Daya

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY. Akhmad Muflih Y. D

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PTE409/GANJIL-2011 ELEKTRONIKA DAYA TEUM KULIAH 2

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

Pengendali Kecepatan Motor Induksi 3-Phase pada Aplikasi Industri Plastik

DIODA DAYA (Power Diode)

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur


VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

EFEK PENGGUNAAN SCR MOTOR CONTROLLER UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Kegiatan Belajar 1: Komponen Elektronika Aktif Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Tujuan Pembelajaran :

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Prinsip Semikonduktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI JILID 3 untuk SMK Siswoyo

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI

Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

Transkripsi:

TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika daya berstandar terutama pada proses pensaklaran pada peralatan peralatan semi kondunduktor. Dengan pengembangan tenologi semikonduktor daya, batas daya yang dapat ditangani dan kecepatan pensaklaran dari peralatan daya meningkat pesat.. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya! Tergantung pada konstruksi fisiknya dan perilaku turn-on dan turn-off, thyristor dapat secara umum diklasifikasikan menjadi Sembilan kategori: 1. Phase-control thyristor (SCR). Fast-switching thyristor (SCR) 3. Gate-turn-off thyristor (GT) 4. Bidirectional triode thyristor (TRIAC) 5. Reverse-conducting thyristor (RCT) 6. Static Induction Thyristor (SITH) 7. Light-activated silicon-controlled rectifier (LASCR) 8. FET-controlled thyristor (FET-CTH) 9. MS-controlled thyristor (MCT) Thyristor merupakan devais seikonduktor 4 lapisan berstruktur pnpn dengan tiga pn-junction. Devais ini memiliki tiga terminal : anode, katode dan gerbang. Thyristor dibuat melalui proses difusi.

Ketika tegangan anode dibuat lebih positif dibandingkan dengan tegangan katode, sambungan J 1 dan J 3 berada pada kondisi forward bias. Sambungan J berada pada kondisi reverse bias, dan akan mengalir arus bocor yang kecil antara anode dan katode. Pada kondisi ini thyristor dikatakan pada kondisi forward blocking dan kondisi off-state, dan arus bocor dikenal sebagai arus off-state I D. Jika tegangan anode ke katode V AK ditingkatkan hingga suatu tegangan tertentu, sambungan J akan bocor. Hal ini dikenal dengan avalanche breakdown dan tegangan V AK tersebut dikenal sebagai forward breakdown voltage, V B. Dan karena J 1 dan J 3 sudah berada pada kondisi forward-bias, maka akan terdapat lintasan pembawa muatan bebas melewati ketiga sambungan, yang akan menghasilkan arus anode yang besar. Thyristor pada kondisi ini disebut berada pada keadaan konduksi atau keadaan hidup. Tegangan jatuh yang terjadi dikarenakan oleh tegangan ohmic antara empat layer dan biasanya cukup kecil sekitar 1 V. Pada keadaan on, arus anode dibatasi oleh resistansi atau impedansi luar, R L. Arus anode harus lebih besar dari suatu nilai yang disebut latching current I L, agar diperoleh cukup ban, agar diperoleh cukup banyak aliran pembawa muatan bebas yang melewati sambungan sambungan; jika tidak devais akan kembali ke kondisi blocking ketika tegangan anode ke katode berkurang. Latching current I L adalah arus anode minimum yang diperlukan agar dapat membuat thyristor tetap hidup begitu suatu thyristor telah dihidupkan dan sinyal gerbang dihilangkan. Karakteristik v-i umum dari suatu thyristor diberikan pada gambar berikut.

Ketika berada pada kondisi on, thyristor akan bertindak seperti diode yang tidak dapat dikontrol. Devais ini akan terus berada pada kondisi on karena tidak adanya lapisan deplesi pada sambungan J karena pembawa pembawa muatan yang bergerak bebas. Akan tetapi, jika arus maju anode berada di bawah suatu tingkatan yang disebut hoding current I H daerah deplesi akan terbentuk di sekitar J karena adanya pengurangan banyak pembawa muatan bebas dan thyristor akan berada pada keadaan blocking. Holding current terjadi pada orde milliamper dan lebih kecil dari latching current I L, I H > I L. Holding current I H adalah arus anode minimum untuk mempertahankan thyristor pada kondisi on. 3. Persyaratan apa yang menyebabkan thyristor mengalirkan arus (turned on)? Suatu thyristor dihidupkan dengan meningkatkan arus anode. Hal ini dapat dicapai dengan salah satu langkah berikut: 1. Panas. Jika suhu thyristor cukup tinggi, akan terjadi peningkatan jumlah pasangan electron hole, sehingga arus bocor semakin meningkat. Peningkatan ini akan menyebabkan α 1 dan α meningkat. Karena aksi regenerative (α 1 + α ) akan menuju ke nilai satuan dan thyristor mungkin akan on. Cara ini dapat menyebabkan thermal runaway dan biasanya dihindari.. Cahaya. Jika cahaya diizinkan mengenai sambungan thyristor, pasangan electron hole akan meningkat; dan thyristor mungkin akan on. Cara ini dilakukan dengan membiarkan cahaya mengenai silicon wafer dari thyristor.

3. Tegangan tinggi. Jika tegangan forward anode ke katode lebih besar dari tegangan maju breakdown V B, arus bocor yang dihasilkan cukup untuk membuat thyristor on. Cara ini merusak dan harus dihindari. 4. Dv/dt. Jika kecepatan peningkatan tegangan anode katode cukup tinggi, arus pengisian kapasitor sambungan mungkin cukup untuk membuat thyristor on. Nilai arus pengisian yang tinggi dapat merusak thyristor; dan devais harus diproteksi melawan dv/dt yang tinggi. Manufaktur pembuat thyristor akan menentukan berapa besar dv/dt yang dapat ditangani oleh suatu thyristor. 5. Arus gerbang. Jika suatu thyristor diberi tegangan bias forward, injeksi arus gerbang dengan menerapkan gerbang positif antara terminal gerbang dan katode akan dapat menbuat thyristor on. Ketika arus gerbang ditingkatkan, tegangan forward blocking akan menurun. 4. Bagaimana thyristor dapat turned off? Thyristor yang berada dalam keadaan on dapat dimatikan dengan mengurangi arus maju ke tingkat di bawah arus holding I H. Ada beberapa variasi teknik untuk membuat thyristor off. Pada semua teknik komutasi, arus anode dipertahankan di bawah arus holding cukup lama, sehingga semua kelebihan pembawa muatan pada keempat layer dapat dikeluarkan. Akibat dua sambungan pn, J 1 dan J 3, karakteristik turn off akan mirip dengan pada diode, berkaitan dengan waktu pemulihan reverse t rr dan arus pemulihan reverse puncak I RR. I RR dapat lebih besar daripada arus blocking baik nominal. Pada rangkaian converter line commutated yang tegangan masukannya bersifat bolak balik, tegangan balik muncul pada thyristor seketika setelah arus maju menuju ke nol. Tegangan balik ini akan mengakselerasi proses turn off dengan membuang semua kelebihan muatan dari sambungan pn J 1 dan J 3. Sambungan pn dalam J akan memerlukan waktu yang dikenal sebagai recombination time t rr untuk merekombinasikan kelebihan pembawa muatan. Tegangan balik negative akan dapat mengurangi waktu rekombinasi ini. T rr bergantung pada magnitude dari tegangan balik. 5. Apa yang dimaksud dengan komutasi sendiri (line commutated)? tegangan masukannya bersifat bolak balik, tegangan balik muncul pada thyristor seketika setelah arus maju menuju ke nol.

6. Apa yang dimaksud dengan komutasi paksa (forced commutated)? 7. Apa perbedaan antara thyristor dan triac? TRIAC dapat bersifat konduktif dalam dua arah dan biasanya digunakan untuk pengendalian fasa ac (contohnya: controller tegangan ac). Hal tersebut dapat dianggap sebagai dua buah SCR tersambung secara antiparalel. Karena TRIAC merupakan devais bidirectional, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai ande / katode. Sedangkan pada thyristor hanya satu arah.

8. Apakah yang dimaksud dengan converter? converter adalah suatu alat untuk mengkonversikan daya listrik dari satu bentuk ke bentuk daya listrik lainnya. Converter terbagi menjadi 5 jenis: 1. Konverter AC DC (Rectifier). Konverter AC AC (Cycloconverter) 3. Converter DC DC (DC Chopper) 4. Konverter DC AC (Inverter) 5. Penyearah: rangkaian penyearah diode mengubah tegangan ac ke tegangan dc tetap. Tegangan masukan ke penyearah dapat bersifat satu fasa ataupun tiga fasa dan diperlihatkan pada gambar berikut e.1 Penyearah setengah gelombang, satu phasa e. Penyearah gelombang penuh, satu phasa

e.3 Penyearah setengah gelombang, tiga phasa

9. Bagaimana prinsip kerja dari konversi ac ke dc? Suatu rangkaian converter satu fasa dengan dua natural commutated thyristor diperlihatkan dalam gambar berikut

Nilai rata rata dari tegangan output dapat dikendalikan dengan mengubah ubah conduction time dari thyristor satu sudut firing delay, α. Inputnya dapat berupa sumber satu atau tiga fasa. Converter converter ini juga dikenal sebagai penyearah control. 10. Bagaimana prinsip kerja dari konversi ac ke ac? Converter ini digunakan untuk memperoleh tegangan keluaran ac variable dari sumber ac tetap dan converter satu fasa dengan suatu TRIAC pada gambar berikut. Gambar

Tegangan keluaran dikendalikan dengan mengubah ubah conduction time dari TRIAC atau sudut delay penyalaan, α. Tipe converter ini dikenal juga sebagai controller tegangan ac. 11. Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke dc? Converter dc dc juga dikenal sebagai dc chopper atau pensaklaran regulator dan suatu rangkaian transistor chopper diberikan pada gambar berikut.

Tegangan keluaran rata rata dikendalikan dengan mengubah ubah conduction time t dan transistor Q 1. Jika T adalah periode chopping, maka t 1 = δt. δ dikenal sebagai sebagai duty cycle dari chopper-nya. 1. Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke ac? Converter dc ac dikenal juga sebagai inverter. Suatu inverter transistor fasa tunggal diperlihatkan pada gambar berikut. Jika transistor M 1 dan M tersambung pada setengah periode, dan M 3 dan M 4 tersambung pada setengah periode lainnya, keluaran akan berbentuk tegangan ac. Tegangan keluaran dapat dikendalikan dengan mengubah ubah conduction time dari transistor. Evaluaisi 1 Diberikan rangkaian pengendali tegangan ac seperti gambar berikut: D 1 D 3 + T 1 AC Supply D 4 D R L -

Dengan menggunakan prinsip pembahasan sebelumnya, saudara diminta untuk menjelaskan prinsip kerja rangkaian berikut ini. Pahami cara kerja rangkaian dan bandingkan bentuk sinyal keluaran pada sisi beban dengan pengendali tegangan ac 1 fasa arah. Jawaban dikirimkan ke pembina mata kuliah bersamaan dengan jawaban soal pada modul ini. 1. Pengendali tegangan ac 1 fasa arah mempunyai tegangan masukan efektif 10 V dan beban resistif 6 ohm. Besarnya sudut perlambatan penyalaan thyristor. Tentukan: a. Tegangan efektif keluaran (volt). b. Daya keluaran (Watt) c. Faktor Kerja Masukan d. Arus thyristor rata-rata dan efektif. Penyelesaian: 0 90, VS 10 V, R 6 Besarnya tegangan efektif keluaran 1 1 sin V VS 1 sin180 V 10 V 84.85 Volts Arus efektif keluaran V 84.85 I 14.14 A R 6 Daya Beban P I R P 14.14 6 100 watts Arus masukan sama besar dengan arus beban. Jadi I I 14.14 Amps S 1 Daya masukan (VA) VSI S 10 14.14 1696.8 VA Jadi Daya beban Faktor Kerja Masukan = = 100 0. 707 ( tertinggal ). VA Input 1696. 8. Pengendali tegangan ac 1 fasa 1 arah menggunakan 1 buah thyrisor dan 1 buah dioda yang terpasanga secara antiparalel dan terhubung pada beban pemanas (heater) 1 kw, 30 V. 3. Tentukan daya beban untuk sudut penyalaan thyristor sebesar 45 0. Penyelesaian: 0 45, V S 30 V ; P 1KW 1000W 4 Pada tegangan suplai standard 30V, daya disipasi pemanas 1KW. Jadi

V V V P V I R R Tahanan pada pemanas V 30 R 5.9 P 1000 Tegangan rms keluaran V 1 sin VS 1 1 ; untuk sudut penyalaan 1 sin 90 V 30 4.7157 Volts 4 Besarnya arus efektif keluaran V 4.9 I 4.479 Amps R 5.9 Daya beban P I R 4.5 5.9 954.56 Watts 0 45 Evaluasi 1. Tentukan besarnya arus rata-rata dan arus efektif yang mengalir melalui beban pemanas dari rangkaian pada gambar. Sudut penyalaan kedua SCR adalah 45 0. SCR1 + i o 1-0V ac SCR 1 kw, 0V heater. Suatu pengendali tegangan 1 fasa digunakan untuk mengontrol aliran daya dari sebuah sumber tegangan sebesar 0 V, 50 Hz ke beban yang terdiri dari R = 4 dan L = 6.. Hitung: a. Range sudut pengendalian b. Arus rms beban maksimum c. Faktor kerja maksimum d. Arus thyristor rms maksimum. 3. Rencanakan dan Tulis buah contoh soal mengenai regulator tegangan ac besreta jawabannya.