Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Program Mekanisme monitoring dan evaluasi program tersebut menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model ini bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi implementasi program melalui pengembangan perangkat instrumen untuk mendukung implementasi program Lesson Study (LS) lebih efektif.
Evaluasi Konteks Berfungsi sebagai need assessment yaitu mencari kebutuhan, kelemahan dan problem yang dihadapi guruguru di suatu wilayah untuk pengembangan profesional guru matematika dan sains. Dari hasil evaluasi konteks dapat disimpulkan substansi apa yang perlu menjadi muatan kegiatan Lesson Study MGMP, khususnya aspek-aspek kompetensi apa yang perlu dikembangkan pada diri guru melalui kegiatan Lesson Study. Kompetensi pedagogi yang mana dan kompetensi profesional yang mana? Disamping mengembangkan kolaborasi dikalangan guru mata pelajaran sejenis, LS hendaknya berisi intervensi untuk mengubah moda pembelajaran dari teacher centered ke arah student centered, serta dari teoritik ke arah hands-on.
Evaluasi Input Berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti profil siswa (kapasitas belajar, tingkat kat kemampuan dll.), profil guru (latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar, mismatch, sikap terhadap suatu inovasi, budaya kerja sekolah, dll.) dan fasilitas belajar yang tersedia di sekolah. Dari evaluasi input dapat disimpulkan pendekatan pengelolaan apa yang perlu diterapkan dalam LS, model pembelajaran apa yang perlu ditumbuhkembangkan, serta hidden agenda apa yang perlu dibawa melalui LS MGMP.
BASELINE SURVEY Sasaran baseline survey diarahkan pada pengumpulan informasi yang diperlukan untuk evaluasi konteks dan input. Disain dan instrumen baseline survey dirancang dengan merujuk pada kebutuhan pengumpulan informasi secara komprehensif tentang problem lapangan yang berkaitan dengan pembelajaran, keberadaan peralatan pendukung pembelajaran, selain profil input lainnya, seperti kondisi guru dan siswa.
Komponen dari Baseline Survey 1. Quantitative Baseline Survey. Survey tentang kondisi awal profil kemampuan akademik dan menggali informasi tentang kondisi awal yang berkaitan dengan kapasitas guru, budaya sekolah, proses belajar mengajar, ketertarikan/motivasi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, juga implementasi MGMP. Intrumen yang digunakan tes akademik dan kuesioner. 2. Qualitative Baseline survey Survey untuk menggali masalah, kebutuhan lapangan serta kondisi dan situasi sekolah. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi pembelajaran, pedoman wawancara, pedoman observasi situasi sekolah
Kuesioner Tipe Kuesioner Kategori Kepala Pejabat Guru Siswa Sekolah Pendididikan Informasi Pribadi Informasi Sekolah Kegiatan MGMP saat ini Managemen Sekolah Budaya Sekolah Proses Pembelajaran Matematikda dan sains Kinerja Siswa
Tes Akademik Tes akademik Matematika dan Sains yang dikonstruksi untuk mengukur kompetensi standar siswa yang menekankan pada aspek penalaran (reasoning). Semua soal adalah soal-soal pilihan ganda. Tes akademik terdiri dari 3 pertanyaan yang terdiri dari 13 pertanyaan Fisika, 12 pertanyaan Biologi dan 5 pertanyaan Kimia. Tes Akademik Matematika terdiri dari 2 pertanyaan. Kedua Tes Akademik mencakup 3 % dari silabus kelas 7 dan 7% dari silabus kelas 8.
Wawancara Responden Kepala Sekolah Guru Siswa Aspek Kapasitas Guru Mata Pelajaran Matematika dan Sains Implementasi MGMP Sekolah Pengelolaan Laboratorium Keberadaan alat Peraga Persepsi Guru Mata Pelajaran Matematika dan Sains Kinerja Guru Mata Pelajaran Matematika dan Sains Kegiatan Laboratorium Persepsi siswa terhadap pelajaran Matematika dan Sains Cara belajar siswa pada pelajaran Matematika dan Sains. Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Daya Dukung (Buku Sumber) Daya Dukung dari Orang tua dan Tempat tinggal.
Jumlah Sampel Sekolah Target dan Kontrol Contoh di Kab. Karawang Group Populasi sekolah Kategori UN Mat Jumlah Sekolah Target Kategori UN Mat Jumlah sampel Tinggi Sedang Tinggi Sedang A 5 4 9 1 1 2 B 4 3 7 1 1 2 C 4 3 7 1 1 2 D 5 2 7 1 1 2 Jumlah 3 Jumlah 8 Jumlah Sekolah Kontrol sebanyak 2 Sekolah dengan katagori tinggi dan sedang
Hasil Baseline Survey Informasi Pribadi Kepsek Karawang - Purwakarta Pasuruan - Malang Surabaya - Sidoarjo S2 38% Pendidikan Kepala Sekolah di Pasuruan D1 D3 % % S3 % D2 % S1 62% D1 D2 D3 S1 S2 S3 D1 D2 D3 S1 S2 S3 Pendidikan Kepala Sekolah di Surabaya S3 % D1 % S1 % S2 1% D3 % D2 % Pendidikan Kepala Sekolah di Gresik&Sidoarjo % % % % 1% % D1 D2 D3 S1 S2 S3 D1 D2 D3 S1 S2 S3 % % % % % 1%
Pendidikan Guru Di Pasuruan Pendidikan Guru S2 5.26 % D3 1.75 % D1 D2 MIPA D3 S1 S2 S1 92.98 % S3 Pendidikan Guru MIPA di Kawarang S3 % S2 3% D1 D2 3% 5% D3 18% D1 D2 Pendidikan Guru Di Surabaya D3 S1 72% S1 S2 S3 S2 15.38 % D1 D2 D3 S1 S2 S1 84.61 % S3
Bidang Studi Keahlian Guru di Pasuruan 5% Bidang Keahlian 23% 33% Matematika Fisika Biologi Kimia 18% 21% Lainnya Bidang Studi Keahlian Guru di Karawang Bidang Studi Keahlian di Surabaya 52.5% 2% 17.5% 5% 5% Matematika Fisika Biologi Kimia Lainnya 26% 2% % 46% Matematika Fisika Biologi Kimia Lainnya 26%
Rasio Guru-Siswa Katagori Sekolah Kar-Pwrt Sby - Sdrj Psrn-Mlg Target 1:31 1:14 1:65 Kontrol 1:24 1:14 1:12
Partisipasi guru dalam MGMP Kab. Karawang 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Keikut Sertaan Guru Dalam Kegiatan MGMP di Wilayah Pasuruan-Malang 73.68 % 26.32 % Sekolah Target 8.33 % 91.67% Sekolah Kontrol Ikut Kegiatan MGMP Keikut Sertaan Guru Dalam Kegiatan MGMP di Wilayah Surabaya-Gersik 7 6 5 4 3 2 1 26.32 % 91.67% 73.68 % 8.33 % Sekolah Target Sekolah Kontrol Ikut Kegiatan MGMP Tidak Ikut Kegiatan MGMP
KELEMAHAN KEGIATAN MGMP,9 89% 8% 7% 55%,4 33% 15% 15% 11% 2% 1% -,1 Purwakarta Karawang
1. 9. 8. 7. 6. Kelemahan Kegiatan MGMP di Gresik & Sidoarjo Guru (%) Kepsek (%) 75 75 Pejabat Dinas (%) 62.5 1 5. 4. 3. 43.59 37.5 37.5 28.21 38.46 2. 1.. 1.26 12.82.. Materi Kegiatan Tidak Sesuai Instruktur kurang mampu Partisipasi rendah Koordinasi Lemah Kurang dukungan 12.5 5.13 Lainnya
KELEMAHAN KEGIATAN MGMP DI KAB. PASURUAN 1 9 87.72 8 7 62.5 7 6 5 4 3 2 37.5 2 5. 4 3 37.5 14.4 25. 1. Materi Kegiatan Tidak Sesuai.. Instruktur kurang mampu Partisipasi rendah 5.26 Kelemahan Koordinasi Lemah Kurang dukungan. Lainnya Guru (%) Kepsek (%) Pejabat Dinas (%)
KEBUTUHAN GURU DI KAB. KARAWANG
Pendalaman Materi Keterampilan Mengajar Pemahaman Proses Mengajar Objektivitas Penilaian Kepsek Kesempatan Berdiskusi Lainnya KEBUTUHAN GURU DI PASURUAN Kebutuhan Guru 9 8 7 6 5 5 8.7 77.19 71.93 5. 41.67 Malang Pasuruan 5. 43.86 4 3 2 1 16.67 7.2. 3.51 Kebutuhan Guru
Pendalaman Materi Keterampilan Mengajar Pemahaman Proses Mengajar Objektivitas Penilaian Kepsek Kesempatan Berdiskusi Lainnya KEBUTUHAN GURU DI SURABAYA 8 8 71.79 71.79 7 7 6 6 6 48.72 51.28 5 4 3 2 15.38 1 Gresik Sidoarjo Surabaya Kebutuhan Guru
Frekuensi KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI KAB. KARAWANG Kepemimpinan Kepala Sekolah 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Pemeriksaan RPP Supervisi Kelas Penghargaan terhadap Kinerja Purw akarta Karaw ang
KEPEMIMPINAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA 9 8 7 Gresik Sidoarjo Surabaya 8 76.92 8 69.23 8 6 5 4 51.28 43.59 3 2 1 2 15.38 2 15.38 2 7.69 1.26 5.13 5.13 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Pemeriksaan a RPP Supervisi b Kelas Penghargaan c Terhadap Kinerja
KEPEMIMPINAN SEKOLAH DI KAB. PASURUAN 12 1 8 6 4 2 Pasuruan 1 1 1 Malang 75 62.5 5 37.5 5 25 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Pemeriksaan RPP Guru Keteraturan melakukan Supervisi Pemberian Penghargaan
DUKUNGAN GURU TERHADAP SISWA DI KAB. KARAWANG Dukungan Guru Terhadap Siswa 6 57 56 52 52 5 4 3 2 19 34 19 44 29 26 48 37 37 2 1 1 3 1 7 4 1 11 5 1 1 2 13 11 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Guru baik dan suka meno lo ng Kepedulian guru terhadap siswa Kepedulian guru terhadam P B M Karaw ang Purw akarta
DUKUNGAN GURU TERHADAP SISWA DI KOTA SURABAYA Dukungan Guru Terhadap Siswa 6 53.6 58.57 49.83 58.82 5 4 3. 38.78 32.99 39.13 3.43 3 2 1 26.53 1.2 3.4 15.99 11.43 21.77 1.2 1.45 18.84 5.44 1.14 1.2 1.47 5.12 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Guru baik dan suka menolong Kepedulian guru terhadap siswa Kepedulian guru terhadam PBM 13.24 21.5 14.71 22.53 11.76 Surabaya Gresik Sidoarjo
DUKUNGAN GURU TERHADAP SISWA DI KAB. PASURUAN 7 6 5 4 3 2 1.. 7.26 6.15 57.41 25.55 21.54 63.8 9.78 9.23 3.8 2.52 38.8 22.4 23.8 44.62 25.24 26.15 18.93 3.47 3.8. 1.54 2.84 6.15 48.9 49.23 26.15 PASURUAN MALANG 24.61 16.92 STS TS R S SS STS TS R S SS STS TS R S SS Guru baik dan suka menolong Kepedulian guru terhadap siswa Kepedulian guru terhadap PBM
frekuensi KEGIATAN KERJA KELOMPOK SISWA DI KARAWANG 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Purwakarta Karawang Kerja Kelompok TP J K Srg S TP J K Srg S TP J K Srg S Pelaksanaan Belajar dgn kelompok kecil Diskusi Kelompok Dorongan untuk bertukar pendapat
Kegiatan Kerja Kelompok Siswa di Surabaya 7 6 5 4 3 2 1 11.26 Tp 2.86 Diagram 3.1.6a Kerja Kelompok dalam Pelajaran Matematika 27.99 J 44.37 12.86 61.43 K 2. 13.65 12.67 Srg 2.73 2.86 S Tp 2.86 24.66 J 35.62 11.43 K 48.57 22.86 21.92 Srg 14.29 5.14 6.48 S Tp 1.43 13.31 4. 27.3 29.1 23.89 22.86 15.71 2 J K Srg S Kegiatan belajar dalam kel kecil Diskusi Matematika dalam kelompok Bantuan guru untuk belajar bersama Surabaya Gresik Sidoarjo 5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 7.14 Tp Diagram 3.1.6b Kerja Kelompok dalam Pelajaran Sains 1.43 2.7 J 35.71 34.29 34.29 8.57 K 25.51 Srg 11.56 S 21.43 5.78 Tp 2.86 16.33 J 1.43 37.7 K 27.14 24.83 Srg 4. 15.99 S 28.57 4.76 1.43 Tp 11.56 J 7.14 25.51 K 3.95 17.14 Srg 45.71 27.21 28.57 S Kegiatan belajar Sains dlm kel kecil Diskusi Sains dalam kelompok Bantuan guru Sains untuk belajar bersama Surabaya Gresik Sidoarjo
Kegiatan Kelompok Belajar Siswa Pelajaran Matamatika di Pasuruan 5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 46.15 43.53 41.54 PASURUAN 38.49 MALANG 29.65 24.62 24.62 26.15 26.81 24.62 19.87 2.5 2.8221.54 19.2418.46 17.98 2. 15.38 12.31 12.3 1.77 9.78 7.89 5.99 6.62 6.155.99 4.62 3.8 Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S Kegiatan belajar dalam kelompok kecil Diskusi Matematika dalam kelompok Bantuan guru untuk belajar bersama
Kab. Pasuruan 45. 4. 35. 3. 25. 2. 15. 1. 5.. PASURUAN MALANG 2.52 13.85 1.73 J Kerja Kelompok dalam Pelajaran Biologi 27.69 2.5 29.23 41.32 24.62 2.5 4.62 1.58 7.69 5.68 J 24.62 16.72 26.15 38.49 33.44 3.77 1.77 3.15 6.15 9.46 1.77 11.99 J 29.23 31.23 32.31 44.16 21.54 Tp Srg Tp Srg Tp Srg K S K S K S Kegiatan belajar Biologi dalam kelompok kecil Diskusi Biologi dalam kelompok Bantuan guru Biologi untuk belajar bersama
Kab. Pasuruan 4. 35. 3. 25. Kerja Kelompok dalam Pelajaran Kimia 38.46 31.86 34.7 26.15 29.97 38.46 32.18 26.15 23.34 3.77 31.86 39.12 36.92 2. 18.46 17.98 16.92 15. 1. 5. 1.7711.4 2.52 14.2 13.85 1.77 7.26 6.15 1.58 1.77 6.31 4.62 1.58 1.77. Tp Srg Tp Srg Tp Srg J K S J K S J K S Kegiatan belajar Kimia dalam kelompok kecil Diskusi Kimia dalam kelompok Bantuan guru Kimia untuk belajar bersama PASURUAN MALANG
Penggunaan Media Pembelajaran di Kab. Karawang Penggunaan Media Pembelajaran 7 6 5 54.2 61.9 45.8 6 4 3 37.5 3.6 32 38.1 34.2 28.8 3.63.6 32 34.233.3 28.8 2 1 7.6 16.1 2.8 13.6 6.25 5.23 15.53 17.35 16.1 7.6 4.17 1.39 STS TS N S SS STS TS N S SS STS TS N S SS STS TS N S SS 18.1 13.6 5.23 Karaw ang Purw akarta Karaw ang Purw akarta Kelas Sains 15.53 Kelas Matematika 17.35 6.67 Guru Siswa
Penggunaan Media Pembelajaran di Kota Surabaya 45 4 35 3 25 2 15 1 5 Diagram 3.6.2a Penggunaan Alat Peraga dalam Pelajaran Matematika 15.99 23.47 2.86 J 37.41 17.14 K 41.43 15.31 32.86 7.82 S 5.71 1.88 28.91 25.85 1.43 J 15.71 K 4. 21.77 32.86 12.59 S 1..34. 6.8 J 14.97 1.43 K 42.86 41.16 21.43 36.73 34.29 S Tp Srg Tp Srg Tp Srg Penggunaan Berbagai Alat Perga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesem patan Bereksplorasi Surabaya Gresik Sidoarjo Diagram 3.6.2b Penggunaan Alat Peraga dalam Pelajaran Sains 5 5. 45 4 35 3 25 41.43 34.29 31.97 32.99 34.35 32.31 24.29 4. 38.44 35.71 29.59 24.15 2. 2 15 13.95 17.14 13.95 14.97 13.27 18.57 1 5 7.14 5.71 5.1 7.14 7.14 4.29 1.43..68. Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S Penggunaan Berbagai Alat Perga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesempatan Bereksplorasi Surabaya Gresik Sidoarjo
Penggunaan Media Pembelajaran di Kab. Pasuruan Penggunaan Alat Peraga dalam Pelajaran Matematika 6 5 PASURUAN MALANG 44.62 47.69 4 3 2 1 3.91 3.6 29.23 29.65 29.2 29.23 22.4 21.54 21.54 21.54 16.92 15.14 13.56 7.57 7.69 3.47 1.54 9.23 1.77 6.31 8.2 6.15 1.26. 35.96 3.6 32.31 18.61 Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S Penggunaan Berbagai Alat Peraga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesempatan Bereksplorasi
Penggunaan Media Pembelajaran di Kab. Pasuruan Mata Pelajaran Biologi 6 5 PASURUAN MALANG 47.69 53.85 52.31 4 38.8 4.38 39.75 34.38 3 25.87 27.69 2.82 23.3 24.62 23.8 2 16.92 19.56 18.46 14.2 16.92 1 7.89 7.69 1.73 9.15 7.69 2.52. 1.89. 3.8.. Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S Penggunaan Berbagai Alat Peraga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesempatan Bereksplorasi
Penggunaan Media Pembelajaran di Kab. Pasuruan Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Fisika 6 PASURUAN 53.85 52.31 5 MALANG 47.69 4 38.8 4.38 39.75 34.38 3 25.87 27.69 23.3 24.62 23.8 2 2.82 16.92 19.56 18.46 14.2 16.92 1 7.89 7.69 1.73 9.15 7.69 2.52. 1.89. 3.8.. Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S Penggunaan Berbagai Alat Peraga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesempatan Bereksplorasi
Penggunaan Media Pembelajaran di Kab. Pasuruan Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Kimia 6 PASURUAN 55.38 5 MALANG 49.23 4 38.17 37.54 39.12 39.75 33.85 3 2 1 5.99 7.69 22.71 2. 13.25 29.23 16.9 9.23 2.84 3.8 14.83 1.77 26.15 21.14 17.98 1.77.63. Tp J K Srg S Tp J K Srg S Tp J K Srg S 6.62 1.54 1.9 13.85 29.23 Penggunaan Berbagai Alat Peraga Alat Peraga berasal dari kehidupan sehari-hari Kesempatan Bereksplorasi
Rata-Rata Rata-Rata Hasil Tes Akademik di Kab. Karawang Test Scores Academic Of Science Test Scores Academic Of Mathematics 4.5 4 3.5 Karaw ang Daerah Purw akarta Science 4.2 4 3.8 3.6 3.4 3.2 Karawang Purwakarta Daerah Matematika
Hasil Tes Akademik di Kota Surabaya Test Scores Academic Of Science Test Scores Academic Of Mathematics 5.9 6 5.8 5.7 5.6 5.5 5.4 Rata-rata Sains 5.92 5.9 5.88 5.86 5.84 5.82 5.8 Rata-rata Matematika Surabaya Gresik Sidoarjo Surabaya Gresik Sidoarjo
Nilai rata-rata Hasil Tes Akademik di Kab. Pasuruan Rata-Rata Nilai Matematika dan Sains 4.5 4 3.5 3 3.73 4.1 3.5 4.24 3.38 3.82 2.77 3.44 2.5 2 1.5 1.5 Mat Fisika Kimia Biologi Pasuruan Malang
SMPN 5 Karawang SMPN 8 Karawang SMPN 6 Karawang SMPN 2 Cikampek SMPN 1 Telukjambe SMPN 1 Klari SMPN 1 Jatisari SMPN 2 Rengasdengklok SMPN 5 Karawang SMPN 8 Karawang SMPN 6 Karawang SMPN 2 Cikampek SMPN 1 Telukjambe SMPN 1 Klari SMPN 1 Jatisari SMPN 2 Rengasdengklok SMPN 5 Karawang SMPN 8 Karawang SMPN 6 Karawang SMPN 2 Cikampek SMPN 1 Telukjambe SMPN 1 Klari SMPN 1 Jatisari SMPN 2 Rengasdengklok nilai Nilai UAN Matematika Tahun 24-26 1 9 8 7 6 5 7,41 7,23 6,32 5,1 5,15 5,26 4,76 6,8 8,41 7,81 6,44 6,61 8,1 8,6 7,3 7 8,6 7,73 7,88 7,88 7,75 7,43 8,32 7,77 Karawang 4 3 2 1
NILAI UAN DI KOTA SURABAYA NILAI UAN MATEMATIKA 1 9 8 9.6 8.36 9.7 8.34 8.52 8.49 8.4 8.57 7.94 8.17 7.95 8.6 7.26 7.48 7.6 7.33 7.37 7.55 7.14 7.35 8.36 SMP N 2 Surabaya SMP N 19 Surabaya 7 6.4 SMP N 21 Surabaya 6 SMP N 22 Surabaya 5 4 3.73 SMP N 26 Surabaya SMP N 29 Surabaya 3 SMP N 33 Surabaya 2 SMP N 38 Surabaya 1 25 26 27
NILAI UAN DI KAB. PASURUAN NILAI UAN MATEMATIKA 12 1 8 6 4 2 9.6 8.9 8.92 8.63 8.72 8.19 8.15 7.85 8.6 7.58 7.81 6.83 6.17 5.47 9.49 8.98 8.93 7.98 7.767.96 8.8 7.25 7.42 7.22 SMA Yayasan Pandoan SMAN 2 Pasuruan SMA Grati Pasuruan SMA Muhammadiyah SMA N 3 Pasuruan SMA N 1 Bangil SMA N 1 Pasuruan SMA Yadika Bangil 25 26 27
1. Kemampuan guru dalam mengajar masih rendah, siswa kurang tertarik, dan pasif dalam memberikan pendapat. 2. Siswa kurang distimulasi untuk berpikir, siswa tidak dilibatkan dalam merumuskan masalah, kurang melibatkan siswa dalam melakukan percobaan dan investigasi, dan kurang mendorong siswa untuk berprestasi dan belajar mandiri.
3. Kecenderungan pembelajaran adalah ceramah ada yang menggunakan metode demonstrasi tetapi kurang melibatkan siswa aktif dalam proses mengamati. 4. Ada guru yang menggunakan eksperimen tetapi menggunakan LKS yang sudah duterbitkan, sehingga tidak sesuai dengan indikator pembelajaran yang diharapkan. 5. Hands-on activity dalam pembelajaran sains dan matematika masih belum dapat dilakukan dengan baik. kemampuan dalam melakukan evaluasi akhir.
Kecenderungan Kemampuan Mengajar Guru di Tiga Wilayah 6. Pemanfaatan media pembelajaran yang bersifat local material sangat rendah. Kemampuan guru dalam mengembangkan LKS masih rendah dan tergantung pada LKS yang ada. 7. Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan akhir masih rendah terutama dalam memelibatkan siswa dalam mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari, melibatkan siswa dalam merangkum materi yang dipelajari
Permasalahan yang ditemukan terkait dengan hasil observasi situasi dan kondisi sekolah adalah: 1. Fasilitas pembelajaran di kelas kurang, 2. Benda-benda manipulatif untuk pembelajaran matematika dan sains masih sangat terbatas, 3. Jumlah buku paket sangat terbatas, sehingga siswa harus membeli sendiri.
1. Terdapat adanya mismatch antara latar belakang pendidikan dengan tugas mengajar. Pada umumnya guru-guru sudah melalui pendidikan S1 walaupun dari bidang study yang berbeda dengan tugas mengajar mereka. 2. Kecenderungan pembelajaran matematika dan sains masih bersifat tradisional (teacher centered) dengan menggunakan metode ceramah. Jarang menggunakan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran sains. 3. Masih jarang guru matematika dan sains yang melaksanakan kegiatan hands-on dalam pembelajaran. Biasanya menggunakan pendekatan konvensional, seperti menjelaskan, memberikan contoh soal, dan memberikan soal latihan. Metode yang paling disenangi guru adalah ceramah, tanya jawab, tugas dan sesekali kerja kelompok.
1. Banyak siswa yang tidak menyenanginya karena mereka kesulitan dalam belajar matematika. 2. Ketersediaan alat peraga sangat kurang dan keterampilan guru dalam membuat alat peraga sangat rendah. 3. Kemampuan membuat alt evaluasi pembelajaranmasih rendah baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil belajar.
1. Keberadaan laboratorium pada umumnya kurang memadai, demikian pula kelengkapan alat peraga, alat perdobaan dan bahan untuk praktikum masih terbatas. 2. Kemampuan guru dalam mengelola laboratorium masih rendah, dan permasalahan yang muncul karena tidak ada tenaga laboran. 3. Motivasi guru dalam melakukan kegiatan laboratorium rendah. Kemampuan guru untuk mengembangkan alat percobaan dari bahan local material masih rendah.