commit to user BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Make A Match dan Card Sort

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem pembelajaran yang efektif bagi siswa. Karena dalam metode ceramah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan dapat diartikan sebagai proses. budi pekerti yang luhur serta moral yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam. saling melengkapi dan memperkaya pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

APLIKASI PAKEM MODEL KERJA ILMIAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I AMBARAWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. dipahami. Oleh sebab itu pelajaran Biologi hendaknya diusahakan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempelajari pengetahuan berdasarkan fakta, fenomena alam, hasil pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup (long life. memegang peranan penting dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1 ). Pendidikan bukan sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis. Pendidikan menuntut adanya perbaikan secara terus menerus. Dunia pendidikan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu mengajar yang dilakukan oleh guru dan belajar yang dilakukan peserta didik. Komponen dalam kegiatan pembelajaran diantaranya guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai obyek dalam pembelajaran. Lingkungan pembelajaran yang efektif harus mampu diciptakan oleh guru sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan mencapai hasil belajar yang optimal (Sagala, 2009: 61). Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran yang lebih kompleks, pada hakikatnya merupakan usaha dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber balajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pernyataan ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya (Trianto, 2009 : 17). 1

2 Salah satu tujuan pembelajaran di sekolah adalah meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan model atau metode yang tepat dalam pembelajaran. Pembelajaran biologi selama ini hanya cenderung berlangsung tanpa melibatkan siswa secara optimal. Guru melakukan pengajaran langsung sehingga siswa jarang terlibat aktif. Pengajaran langsung mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada murid-muridnya dengan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Pembelajaran berlangsung kurang menarik, dimana guru hanya berinteraksi dengan beberapa siswa dan siswa yang lain tidak memperhatikan, bahkan asyik dengan kegiatannya masingmasing. Pendekatan pembelajaran yang digunakan ialah pendekatan konvensional. Sehingga kegiatan siswa hanya terbatas pada mendengarkan ceramah dari guru, menghafalkan materi, mencatat materi yang disampaikan dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran biologi yang dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) terkesan membosankan. Siswa SMA beranggapan mata pelajaran biologi ini hanya sekedar hafalan, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi sangat rendah dan menumbuhkan sikap negatif terhadap pelajaran biologi. Siswa akan sulit berhasil dengan baik dalam pelajaran biologi di kelas-kelas selanjutnya. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman untuk memahami konsep dan proses sains. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. (BSNP, 2006 :167). Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tingkat SMA pada pembelajaran Biologi yaitu siswa mampu menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Berdasarkan PERMEN no 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), siswa dituntut untuk dapat menyajikan data dan mengkomunikasikannya (Permendiknas, 2006).

3 Mutu pembelajaran dapat ditingkatkan dengan adanya perubahan proses belajar mengajar. Strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar, dengan cara mengubah suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Guru bertugas untuk membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, psikomotor) dapat berkembang dengan maksimal. Adanya partisipasi dari siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu kemampuan siswa akan terlatih dan terbentuk kompetensi untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang akan membentuk life skill sebagai bekal hidup. Guru seharusnya menguasai berbagai cara membelajarkan siswa sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan dalam melatih kompetensi siswa (Yusuf, Natalina, 2005) Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh strategi, pendekatan atau model yang diterapkan oleh guru ketika mengajar. Pendekatan, strategi, atau model dimaksudkan untuk menyampaikan tercapainya tujuan pembelajaran biologi secara efektif. Mulyasa (2004: 105) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain dengan peningkatan aktivitas dan kreativitas peserta didik, peningkatan disiplin belajar, dan peningkatan motivasi belajar. Pendekatan yang sangat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah pendekatan yang mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil. Peningkatan motivasi dapat menjadi pendorong peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan guru dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Nur (2001: 2) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam pembelajaran, berasal dari kepribadian, kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran, motivasi untuk belajar, dan perilaku guru. Tugas pendidik adalah menemukan, menggugah, dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar. Motivasi siswa dalam pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar. Salah satu cara penyajian materi yang dapat meningkatkan motivasi siswa

4 adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif. Oleh karena itu, peneliti menerapkan penyajian masalah melalui permainan agar hasil belajar meningkat dan melibatkan peserta didik secara aktif dengan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Make A Match dan Card Sort. Strategi pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang menerapkan siswa sebagian besar melakukan aktivitas belajar. Para siswa menggunakan dan mengasah pikiran mereka untuk mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari. Belajar aktif merupakan langkah menyenangkan, menarik, dan mencerdaskan. Pembelajaran ini menuntut siswa tidak hanya terpaku di tempat-tempat duduk mereka, tapi berpindah-pindah, berkolaborasi, dan berpikir keras. Hal yang sangat penting dalam aktivitas belajar aktif adalah bahwa siswa melakukan kegiatan belajar, mencari dan memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugas-tugas pembelajaran yang harus dicapai (Hamruni, 2011). Strategi pembelajaran aktif tipe Make a Match merupakan salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran ini mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa memiliki jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreativitas. Strategi ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud yaitu siswa menyukai belajar sambil bermain dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Strategi ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Kelebihan dari strategi pembelajaran aktif tipe Make a Match yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif maupun fisik, ada unsur permainan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, meningkatkan motivasi belajar, dan efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi, serta efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. Pada kegiatan proses belajar mengajar, siswa

5 nampak lebih aktif mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukan dan menceritakannya dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama. Strategi pembelajaran aktif tipe Card Sort mendorong aktivitas kerjasama yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, dan fakta tentang benda atau menilai informasi. Pelaksanaan pembelajaran aktif Card Sort ini menekankan pada kerjasama kelompok yang dapat melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh. Keaktifan siswa di dalam kelas dapat membantu menghilangkan kejenuhan selama pembelajaran. Siswa dituntut untuk mampu mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks. Tujuan dari kegiatan Card Sort yaitu untuk recall) terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Pokok bahasan limbah merupakan pokok bahasan kelas X SMA. Materi limbah meliputi pengertian limbah, jenis-jenis limbah, dampak yang ditimbulkan limbah, cara penanganan limbah, dan proses daur ulang limbah. Pada pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat mengetahui pengertian limbah, dapat membedakan jenis-jenis limbah, mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dan cara penanganan limbah serta mengetahui proses daur ulang limbah. Penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe Make a Match dan Card Sort diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Suasana pembelajaran di kelas menjadi menarik dan tidak monoton sehingga tidak mengalami kebosanan. Kedua strategi pembelajaran aktif yang akan diterapkan belum diketahui strategi mana yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar biologi. Bertolak dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul : Perbandingan Hasil Belajar Biologi pada Materi Limbah dengan Strategi Pembelajaran aktif tipe Make A Match dan Card Sort Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahannya adalah adakah perbedaan hasil belajar biologi pada strategi pembelajaran aktif tipe Make a Match dan Card Sort siswa SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar biologi pada materi limbah dengan strategi pembelajaran aktif tipe Make A Match dan Card Sort siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan informasi penerapan strategi pembelajaran Make a Match dan Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar biologi pada materi limbah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi, menumbuhkan jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan kreativitas b. Bagi Guru, memotivasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran biologi, menambah solusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi Institusi, memberikan saran perbaikan bagi SMA Negeri 5 Surakarta dalam mengembangkan kualitas pembelajaran biologi yaitu pada strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar biologi.