BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi audit delay diantaranya adalah hasil yang penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara mendalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Investor sebagai pemilik modal yang berperan penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (manajemen) dengan principal (pemegang saham). Principal merupakan pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. et al., 2011). Kelompok pemakai laporan keuangan terdiri dari investor, kreditor,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tugas-tugas tertentu bagi prinsipal, prinsipal menutup kontrak untuk memberi imbalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeriksa laporan keuangan dan menemukan kesalahan atau. adanya indikasi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/pemilik) dengan pihak yang menerima pendelegasian tersebut (agen/direksi/manajemen) (Alijoyo dan Zaini, 2004:6). Keagenan merupakan sebagai suatu hubungan kontrak yang dalam hal ini prinsipal/pemilik melibatkan agen untuk melakukan layanan tertentu demi kepentinganprinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Fokus dari teori agensi adalah untuk menentukan kontrak yang paling efisien mengenai hubungan prinsipalagen yang terkait dengan (Ikhsan dan Suprasto, 2008): a. manusia (mementingkan diri sendiri, terkait dengan rasionalitas menolak risiko) b. organisasi (konflik tujuan antar anggota organisasi) c. informasi (informasi sebagai komoditas). Dalam praktik timbul masalah (agency problem) karena ada kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dengan

7 pihak pengurus atau manajemen sebagai agen (Surya dan Yustiavandana, 2008:2). Masalah agensi akan muncul karena prinsipal dan agen memiliki tujuan yang berbeda-beda (Ikhsan dan Suprasto, 2008). Agen akan berjuang untuk memaksimalkan pembayaran pada kontraknya yang bergantung pada suatu tingkatan usaha tertentu yang dibutuhkan, sementara prinsipal berjuang untuk memaksimalkan pengembalian atas penggunaan sumber daya yang bergantung pada pembayaran yang terutang kepada agen. Perbedaan kepentingan umum terjadi dalam dunia bisnis. Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan (Halim, 2008:60). Konflik kepentingan secara alamiah akan terjadi dalam struktur kepemilikan perusahaan (ownership structures) yang terdiri dari dua tipe, yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) kepada outside investors (para pemegang saham publik) dan struktur dengan pengendalian (control) pada segelintir pemegang saham saja (concentrated ownership) (Surya dan Yustiavandana, 2008:3). 2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory) Dwiyanti (2010) Signalling Theory dan asymmetric informations digagas pertama kali oleh Ackerlof et.al yang menjadikan mereka memperoleh Nobel Ekonomi pada tahun 2001. Signalling theory dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan yang menggunakan informasi yang asimetris antara perusahaan dengan pihak luar karena manajemen lebih banyak tahu tentang prospek perusahaan dan peluang masa depan dibandingkan pihak luar (investor). Asimetri informasi akan

8 terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Untuk menghindari asimetris informasi, perusahaan harus memberikan informasi sebagai sinyal kepada investor. Asimetris informasi perlu diminimalkan, sehingga perusahaan go public dapat menginformasikan keadaan perusahaan secara transparan kepada investor. Wolk dan Tearney (1997) menyatakan bahwa hal positif dalam signalling theory dimana perusahaan yang memberikan informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak memiliki berita bagus dengan menginformasikan pada pasar tentang keadaan mereka. Sinyal tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja keuangan masa lalunya tidak bagus, tidak akan dipercaya oleh pasar. 2.1.3 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (Suharli, 2009:64). Di samping itu juga termasuk skedul-skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis, serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam

9 pengambilan keputusan ekonomi. Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu: 1. Investor Para investor memanfaatkan laporan keuangan untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. 2. Karyawan Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor lain Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 5. Pelanggan Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang.

10 6. Pemerintah Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarakat Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan. Ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan menjadi berguna bagipemakai laporan keuangan merupakan karakteristik kualitatif. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia terdapat empat karakteristik pokok laporan keuangan yaitu: 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memilki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas dan bisnis akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.

11 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, membantu mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 3. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut. 4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan secara relatif.

12 Pelaporan keuangan publik tentang pasar modal di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995, yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 36/PM/2003 yang berlaku sejak tanggal 30 September 2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala (akhir tahun dan tengah tahunan) yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan tahunan yang diaudit dan laporan tengah tahunan yang tidak diaudit adalah bersifat wajib untuk dilaporkan dan dipublikasikan, sedangkan penyampaian laporan keuangan triwulan bersifat sukarela. Salah satu karakteristik kualitatif pelaporan keuangan yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia untuk para pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan relevansinya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et.al, 2011:47). Informasi yang sudah kehilangan relevansi tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan karena apa yang terkandung di dalam informasi tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan saat ini. 2.1.4 Ketepatan Waktu (Timeliness) Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Laporan keuangan yang tepat waktu akan lebih berguna dari pada yang tidak tepat waktu. Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan

13 kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari kegunaannya (Kieso et.al, 2011:47). Keterlambatan terjadi apabila perusahaan melaporkan informasi keuangannya setelah tanggal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Nomor. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-431/BL/2012 laporan keuangan tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan keempat atau 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. 2.1.5 Opini Auditor Independen Menurut Firman (2010) Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan untuk tidak

14 menyatakan pendapat. Namun, standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. 2.1.6 Kompleksitas Operasi Perusahaan Kompleksitas organisasi atau operasi merupakan akibat dari pembentukan departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit yang berbeda. Ketergantungan yang semakin kompleks terjadi apabila organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang lebih rumit (Martius, 2012:12). Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, dan hasilnya adalah: Hilmi dan Ali (2008) meneliti perusahaan manufaktur yang listing di BEI mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil yang didapatkan bahwa profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan reputasi KAP berpengaruh

15 signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sulistyo (2010) meniliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di bursa efek indonesia. Hasilnya, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Yusralaini, dkk (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik dan hasilnya opini auditor berpengaruh signifikan, sedangkan profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Margareta (2011) menguji Pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards ) Terhadap keterlambatan waktu, dan hasilnya penerapan IFRS, ukuran KAP, opini audit, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ika Merdekawati dan Regina J.Arsjah (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penyampaian laporan keuangan dan hasilnya profitabilitas, dan opini audit berpengaruh signifikan, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

16 Sari dan Soepriyanto (2012) meneliti pengaruh penerapan IFRS terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan: studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia dan hasilnya IFRS (International Financial Reporting Standards), Solvabilitas, dan kinerja perusahaan berdasar Profit atau Loss berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan Opini Auditor, Kualitas Auditor, Kompleksitas Operasi, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sukoco (2013) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan perusahaan dengan menggunakan profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, dan ukuran perusahaan. Hasilnya adalah profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Kholishah ( 2013) meneliti pengaruh penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kompleksitas terhadap audit delay dan hasilnya pengaruh penerapan IFRS, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan, sedangkan profitabilitas, dan kompleksitas tidak perpengaruh signifikan. Dari uraian di atas dan didapatkan hasil yang berbeda-beda pada setiap penelitian mengenai ketepatan laporan keuangan, maka peneliti ingin menguji kembali beberapa faktor yang menyebabkan ketidak tepatan waktu pelaporan keuangan yaitu opini auditor independen, dan kopleksitas operasi perusahaan.

17 2.3 Rerangka Pemikiran Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan.ada tiga faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan perusahaan yaitu opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan. Rerangka pemikiran teoritis dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Model Empiris opini auditor independen Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan kompleksitas operasi perusahaan Pengembangan Hipotesis 1. Opini Audit Independen Terhadap Ketepatan Waktu Opini atau pendapat audit adalah suatu simpulan dari suatu pengerjaan audit mengenai laporan keuangan entitas yang diberikan oleh auditor independen kepada entitas yang diauditnya. Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditor adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk tercapainya laporan keuangan yang

18 berkualitas di pasar modal. Auditor bertugas memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh manajemen perusahaan (Sulistyo, 2010). Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan auditor melalui opini auditor (Hilmi dan Ali, 2008). Telah dijelaskan diatas bahwa laporan keuangan yang diserahkan ke OJK adalah laporan keuangan yang disertai dengan opini audit. Menurut PSA 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik ada lima jenis pendapat auditor, yaitu: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion); 2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion with explanatory language); 3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion); 4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion); dan 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion). Untuk mendapatkan pendapat akuntan publik diperlukan adanya audit atas laporan keuangan, hal ini menyebabkan tanggal penyampaian laporan keuangan berbeda dengan tanggal penutupan tahun buku perusahaan (Dewi, 2013). Opini Auditor berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan didukung hasil yang didapat oleh Yusralaini, dkk (2010), Ika, dkk (2011), dan Sukoco (2013), namun pada penelitian Hilmi dan Ali (2008), Rachmawati (2008), dan Sulistyo (2010), Margareta (2011), dan Sari dan Soepriyanto (2012) opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

19 H1: Opini audit secara signifikan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 2. Pengaruh Tingkat Kompleksitas Operasi Terhadap Ketepatan Waktu Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Lebih lanjut dijelaskan, transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa (anak perusahaan) dapat meningkatkan risisko audit karena auditor bisa saja tidak tanggap atas hubungan perusahaan dengan anak perusahaan yang tidak dimiliki langsung oleh perusahaan (Widyawati dan Anggarita, 2013) dalam Rumahorbo (2014). Tingkat Kompleksitas Operasi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan didukung hasil yang didapat oleh Sulistyo (2010), namun pada penelitian Sari dan Soepriyanto (2012), dan Kholishah ( 2013) Tingkat Kompleksitas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Kompleksitas operasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.